Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aminah Fitri Diaz

Nim : 858442343

Mata kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD/ PDGK4204

Tugas tutorial ke :1

Semester : 3 PGSD 119

1. Jelaskan dengan contoh mengenai :


a. Hakikat bahasa
b. Ragam bahasa
c. Fungsi bahasa

Jawab :

a. Hakikat bahasa adalah suatu sistem lambang yang bermakna, abiter, konvensional dan produktif
yang digunakan oleh setiap individu dan anggota sosial untuk berkomunikasi, bekerja sama dan
mengidetifikasi diri.
Bahasa juga adalah alat untuk mengkomunikasikan gagasan atau perasaan secara sistematis
melalui penggunaan tanda, suara,gerak atau tanda-tanda yang disepakati yang memiliki makna
yang dipahami
Hakikat bahasa juga di artikan bunyi ujar atau lisan.

Bahasa adalah sebuah sistem, bahasa terdiri dari sejumlah unsur yang saling terkait dan tertata
secara beraturan, serta memiliki makna. Unsur-unsur bahasa diatur, seperti pola yang berulang.
Kalau salah satu terdeteksi maka keseluruhan bagiannya dapat di ramalkan. Contohnya : “Nenek
sedang .........., kue ............., dapur” kita tentu dapat menerka bunyi keseluruhan kalimat tersebut
menjadi “Nenek sedang membuat kue di dapur”.

Bahasa merupakan sistem simbol, baik berupa bunyi atau tulisan yang di pergunakan dan di
sepakati oleh suatu kelompok sosial. Contohnya : binatang air yang yang bersirip dan bernafas
dengan insang,disimbolkan dengan bunyi/ ikan/ atau tulisan ikan. Sehingga dalam penuturannya
akan menjadi lebih mudah. Ketika si anak mengatakan “Bu mau ikan!” maka si ibu akan
langsung mengetahui apa yang diinginkan oleh sang anak. Namun jika tidak memiliki simbol
maka kita akan kesulitan dalam berbahasa.

Bahasa bersifat produktif karena kita dapat membentuk ribuan kata kalimat atau wacana dengan
segala variasinya sesuai dengan kebituhan masyarakat sebagai penggunanya.
Contohnya : dari fonem /a/i/k/ dan /t/ bisa menghasilkan beberapa kata.

b. Ragam bahasa adalah bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaiannya atau bisa
juga di sebut varian bahasa yang terbentuk karena pemakaian bahasa.
Dari segi penutur bahasa atau pemakai bahasa dapat di klasifikasikan secara ringkas. Ragam
bahasa dapat di gambarkan sebagai berikut :
Ragam
bahasa

pemakai Pemakai
bahasa bahasa

kelompok sikap pokok situasi


asal penutur media bahasa
sosial berbahasa perbincangan berbahasa

Pemakai bahasa asal penutur yang artinya seseorang sejak kecil telah mengenal,menguasai, dan
menggunakan bahasa ibunya/bahasa daerah masing-masing dalam komunikasi kesehariannya Contohnya
: seseorang yang berasal dari daerah Sumatra, Jawa,Bali,Madura Sulawesi atau Ambon dan daerah-
daerah lain di Indonesia. Dan saat berbicara bahasa Indonesia tanpa di sadari warna bahasa daerah
terbawa serta.pengaruh bahasa daerah itu adalah logat atau aksentuasi. Hal ini membuat kita kerap bisa
menebak dengan tepat asal daerah seseorang dari logat atau aksen bahasanya. Warna khas kedaerahannya
tampil dalam bahasa Indonesia dalam bentuk tekanan naik turunnya nada pengucapan serta cepat
lambatnya membangun aksen yang berbeda-beda.

Dari kelompok sosial ragam bahasa dapat kita bedakan berdasarkan :

1. Kedudukan pemakai bahasa


2. Jenis pekerjaan
3. Latar belakang pendidikan

Yang pertama, kedudukan mengacu pada status sosial yang di sandang pemakai,bahasa ditengah-tengah
masyarakatnya. Kedudukan yang dimaksud adalah kedudukan formal seperti pejabat, tokoh pemerintahan
tokoh agama atau tokoh masyarakat lainnya. Ketika mereka berbicara kita bisa langsung dapat
membedakannya karena mereka memliki ke khasannya sendiri dalam menggunakan kosakata dan struktur
bahasa.
Kedua, perbedaan jenis pekerjaan antar pemakai bahasa juga menimbulkan ragam bahasa yang
unik.mereka menata unsur-unsur bahasa dan memakai kosakata yang sering mengambarkan jenis
pekerjaan yang mereka lakukan contohnya kata-kata pupuk,irigasi,benih,hama menyemai, panen dan
sawah lebih sering digunakan para petani daripada kelompok pekerja lainnya begitu pula dengan kata-
kata kurikulum,RPP,silabus, kata-kata tersebut lebih banyak digunakan oleh profesi guru. Jadi dari contoh
diatas dapat menunjukan bahwa jenis pekerjaan pemakai bahasa dapat mempengaruhi kekhasan
berbahasa kelompoknya.
Yang ke tiga ragam bahasa juga dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan si pemakai bahasa ragam
bahasa orang terpelajar memperlihatkan keteraturan dan kerapian berbahasa Indonesia lebih baik
dibandingkan dengan yang kurang berpendidikan.
Ragam bahasa juga terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
 Ragam bahasa lisan atau percakapan tidak baku
 Ragam bahasa lisan resmi/baku
 Ragam bahasa lisan (sambutan)
 Ragam bahasa tulis (artikel)

Contoh ragam bahasa lisan/percakapan tidak baku :


Aris : “Bang, lewat Senin?”.
Kondektur : “Enggak, De. Hanya sampai Pasar Baru?”.
Aris : “Kalau begitu, maaf bang, saya turun di sini saja!”.
Kondektur : “Kiri …!”.
Aris : “Terima kasih, Bang!“.

Contoh ragam bahasa lisan resmi/baku


Guru : “Selamat pagi, Pak?“.
Kepala Sekolah : “Pagi, Bu. Ada apa terburu-buru?”.
Guru : “Itu …, Pak. Ada anak-anak mau berkonsultasi?“.
Kepala Sekolah : “Perlu bantuan?“.
Guru : “Tidak, Pak. Terima kasih!“.

Contoh ragam lisan resmi ( sambutan )


“…. Pertama-tama, perkenankan saya selaku ketua panitia menyampaikan terima kasih atas
kehadiran para Bapak dalam acara pemilihan Ketua RW. Oleh karena berbagai kesibukan kita,
acara ini menjadi tertunda-tunda. Seandainya, Bapak Ketua RW kita masih bersedia untuk
melanjutkan kepemimpinannya, mungkin hal itu tidak menjadi masalah. Namun, Ketua RW kita
telah menyatakan bahwa beliau tidak ingin dipilih lagi. Beliau ingin beristirahat setelah 12 tahun
menjabat sebagai Ketua RW kita. Sekaligus, beliau pun mengharapkan agar yang mudamuda
didorong untuk berani tampil sebagai pimpinan RW. Kita sangat mencintai Ketua RW kita. Akan
tetapi, kita pun harus dapat memaklumi bahwa 12 tahun adalah waktu yang tidak sebentar dalam
mengasuh dan membimbing kita semua. …“.

Contoh ragam bahasa tulis artikel

“Air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Rumah tangga, konsumsi, pabrik,
pertanian, dan hampir semua segi kehidupan manusia memerlukan air. Besarnya ketergantungan
manusia pada air, menjadikan air sebagai barang mewah bagi sebagian orang. Ironisnya,
terbatasnya persediaan air, ternyata tidak disertai dengan sikap hemat air. Dalam rumah tangga
misalnya, kerap ditemukan terjadinya pemborosan. Kebocoran keran yang tidak segera diperbaiki,
penggunaan air yang berlebihan ketika mandi dan cuci, penyiraman tanaman yang tak kenal
takaran, merupakan faktor-faktor penyebab tersia-siakannya air.”

c. Fungsi bahasa adalah secara umum bahasa memiliki fungsi personal dan sosial. Fungsi personal
mengacu pada peranan bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan setiap diri
manusia sebagai makhluk individu. Sedangkan fungsi sosial mengacu pada peranan bahasa
sebagai alat komunikasi dan berinteraksi antar individu atau antar kelompok sosial.
Halliday (1975, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995) secara khusus mengidentifikasi fungsi-
fungsi bahasa sebagai berikut. 1. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk
mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap atau perasaan pemakainya. 2. Fungsi regulator, yaitu
penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau pikiran/pendapat orang lain, seperti bujukan,
rayuan, permohonan atau perintah. 3. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk
menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati atau
penghiburan. 4. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi,
ilmu pengetahuan atau budaya. 5. Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau
memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau permintaan penjelasan atas sesuatu hal. 6. Fungsi
imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis (indah),
seperti nyanyian dan karya sastra. 7. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk
mengungkapkan keinginan atau kebutuhan pemakainya, seperti saya ingin ….

Dengan bahasa kita dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, dan nilai-nilai yang dianut
sehingga dapat dipahami dan juga memahami orang lain. Dengan bahasa manusia dapat saling
memahami dan bekerja sama. Dengan demikian, bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi.
Sebagai sebuah produk kebudayaan, bahasa juga merupakan simbol kelompok yang
mencerminkan identitas masyarakat penggunanya. Contohnya : . Bahasa Indonesia adalah jati
diri masyarakat dan bangsa Indonesia, yang memiliki ciri khas tersendiri, yang berbeda dan tidak
sama dengan bahasa lain. Bahkan dengan bahasa Melayu yang digunakan di Malaysia atau di
Brunei Darussalam. Bagi orang Bali, bahasa Bali merupakan simbol dari kelompok etnis Bali.
2. Jelaskan dengan contoh!
a. Pengertian belajar
b. Belajar bahasa
c. Perolehan bahasa pada anak dari sisi teori pemerolehan bahasa

Jawab :

a. Pengertian belajar adalah proses yang harus dilalui untuk mencapai perubahan dalam diri ataupun
membentuk prilaku yang lebih baik.

Contohnya: Seorang anak yang diberikan piano oleh orangtuanya. Kemudian dia mencoba memainkan
tuts piano secara sembarangan. Perilaku menekan nekan tuts piano secara sembarangan merupakan
merupakan respons atau reaksi atas rangsangan yang timbul dan ada pada piano tersebut.

Pada tahap awal memang respons anak tersebut terhadap stimulus yang ada pada piano tadi biasanya
tidak tepat dan tidak teratur memainkan nada. Akan tetapi setelah praktek langsung dan belajar dari
pengalaman berulang-ulang, kemudian dia berhasil memainkan dengan baik dan sempurna.

Jadi artinya belajar dapat dipahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku
ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang ada.

b. Belajar bahasa adalah belajar menggunakan bahasa secara baik dan benar dalam kegiatan
komunikasi. Contohnya : Anak : “mam, mum”. Ibu : “mama, mau minum”. Anak : “mama,
enum”. Ibu : “ya, minum”.
Belajar bahasa disini juga dapat berarti Seseorang mempelajari suatu bahasa dengan fokus pada
penguasaan kemampuan berbahasa atau kemampuan berkomunikasi melalui bahasa yang
digunakannya. Kemampuan ini melibatkan dua hal, yaitu (1) kemampuan untuk menyampaikan
pesan, baik secara lisan (melalui berbicara) maupun tertulis (melalui menulis), serta (2)
kemampuan memahami, menafsirkan, dan menerima pesan, baik yang disampaikan secara lisan
(melalui kegiatan menyimak) maupun tertulis (melalui kegiatan membaca). Contohnya :
seseorang belajar IPA, Matematik, Sejarah atau kewarganegaraan.

c. Perolehan bahasa pada anak dari sisi teori pemerolehan bahasa

Menurut pandangan Behavioristis, penguasaan penguasaan bahasa anak ditentujkan oleh


rangsangan yang di berikan lingkungannya. Anak tidak memiliki peranan aktif, hanya sebagai
penerima pasif. Perkembangan bahasa anak terutama di tentukan oleh kekayaan dan lamanya
latihan yang diberikan oleh lingkungannya, serta peniruan yang di lakukan anak terhadap tindak
bahasa lingkungannya. Contohnya : seorang anak mengucapkan bilangkali untuk barangkali.
Sudah pasti si anak akan dikritik oleh ibunya atau siapa saja yang mendengar kata tersebut.
Apabila suatu ketika si anak mengucapkan barangkali dengan tepat, dia tidak akan mendapatkan
kritikan karena pengucapannya sudah benar. Situasi seperti inilah yang dinamakan membuat
reaksi yang tepat terhadap rangsangan dan merupakan hal yang pokok bagi pemerolehan bahasa
pertama pada anak.

Menurut pandangan kognitif, penguasaan bahasa anak ditentukan oleh daya kognitifnya.
Lingkungan tidak serta-merta memberikan pengaruhnya terhadap perkembangan intelektual dan
bahasa anak, kalau sianak sendiri tidak melibatkan secara aktif dengan lingkungannya. Dengan
kata lain, anaklah yang harus berperan aktif untuk terlibat dengan lingkungannya agar
penguasaan bahasanya dapat berkembang secara optimal. Contohnya : guru meminta siswa
untuk berdiskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan diminta siswa untuk menjalaskan materi
pembelajaran didepan kelas dan ajak siswa lainnya untuk mengajukan pertanyaan membantu
siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk mengembangkan cara berfikir kritis.
Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide-ide bisa terhubung.
Meningkatkan pemahaman siswa melalui penggunaan visualisasi dan permainan dalam
menyampaikan materi.

Menurut pandangan Nativistis, Setiap anak yang lahir telah dilengkapi dengan kemampuan
bawaan atau alami untuk dapat berbahasa. Bukan lingkungan yang membuat anak mampu
berbahasa. Juga bukan meniru orang lain karena banyak juga ungkapan kreatif yang dimunculkan
anak ketika berbahasa, yang belum dicontohkan sebelumnya.jadi kalau bukan kemampuan
bawaan, mustahil anak dapat mempelajari dan menguasai suatu bahasa yang komponen dan
aturannya begitu rumit hanya dalam waktu yang begitu singkat. Hanya dalam waktu sekitar
empat tahun anak telah dapat berbahasa dengan rapi dan komunikatif. Selama belajar
bahasa,sedikit demisedikit potensi berbasaha yang secara genetis telah terprogram menjadi
terbuka dan berkembang. Contohnya : jika kedua orang tua anak itu seorang yang pandai maka
anaknya memiliki pembawaan sebagai seseorang yang pandai pula.

3. Buatlah peta konsep tentang pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran!

Jawab :

Peta Konsep

Pendekatan, metode dan teknik pembelajaran

Pendekatan ialah sikap atau Metode yaitu suatu prosedur Teknik pembelajaran
pandangan tentang sesuatu yang untuk mencapai suatu tujuan adalah cara megajar dan
biasanya berupa asumsi atau yang telah di tetapkan. alat-alat yang digunakan
seperangkat asumsi yang saling guru di dalam kelas
berhubungan dengan sesuatu. Meliputi hal-hal berikut :
untuk mencapai tujuan
a. Pemilihan bahan
Pendekatannya bersifat lansung pada
b. Urutan bahan
aksiomatis artinya tidak perlu di pelaksanaan
c. Penyajian bahan
buktikan lagi kebenarannya. pembelajaran di dalam
d. Pengulangan bahan
kelas pada saat itu.

Para ahli membagi pandangan


Metode yang di terapkan
tentang proses belajar itu menjadi
di SD terbagi menjadi :
dua bagian yaitu : aliran rasionalid Teknik terbagi menjadi beberapa
dan empiris. Aliran empiris  Direct method bagian yaitu :
mempunyai beberapa nama yaitu :  Natural method
 Reading method  Teknik ceramah
 Aliran beavioris  Teknik tanya jawab
 Electic method
 Aliran mekanis  Teknik diskusi kelompok
 Aliran bloomfield  Tenik pemberian tugas
 Teknik ramu pendapat
(brainstorming)
 Simulasi

4. Ceritakan pengalaman bapak/ibu tentang pembelajaran bahasa Indonesia lintas materi/lintas


kurikulum ( pilih salah satu ) yang pernah dilakukan.

Jawab :

Pengalaman saya saat mengajar lintas materi di kelas 2 SD, saat itu saya mengajar tema 7
Kebersamaan. Di tema ini terbagi menjadi 4 sub tema dan pada sub tema 1 pelajaran bahasa
Indonesia ada materi yang membahas tentang Fabel. Saya menerangkan kepada siswa pengertian
fabel, apa ciri-ciri fabel serta tujuan mempelajari fabel. Perlu di ketahui bahwa Fabel adalah cerita
fiksi atau khayalan belaka yang menceritakan kehidupan hewan yang berprilaku seperti manusia
atau cerita yang mengambarkan watak dan budi manusia lewat tokoh hewan. Selain itu fabel juga
sering disebut cerita moral karena di dalamnya terkandung pesan-pesan moral.Setelah itu saya
membacakan salah satu cerita fabel kemudian meminta siswa untuk mendengarkan dengan seksama
apa yang saya baca dan mereka pun melakukannya dengan antusias. Lalu setelah selesai membaca
saya bertanya tentang nama tokoh, watak tokoh serta isi dari cerita yang saya baca tersebut siswa pun
menjawab lalu saya meminta para siswa untuk membaca cerita fabel dan menuliskan tentang nama
tokoh, watak tokoh serta isi dari cerita kemudian menyebutkan apa yang mereka tulis. Dari kegiatan
ini adapun keterpaduan materinya adalah:

 Mendengarkan bacaan fabel/dongeng yang di bacakan oleh guru


 Berbicara, menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan siswa menyebutkan apa yang tulis
tentang cerita fabel
 Membaca cerita-cerita fabel
 Menulis nama tokoh, watak tokoh dan isi cerita fabel

5. Pada saat pembelajaran bahasa di kelas, guru memutar audio dongeng Malin Kundang. Setelah
itu siswa di berikan beberapa pertanyaan tentang isi dari dongeng yang telah di perdengarkan.
Kemudian setelah semua siswa selesai menjawab pertanyaan, guru menyuruh beberapa siswa
untuk menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri tentang dongeng yang telah di
perdengarkan.
Berdasarkan ilustrasi di atas, kegiatan yang di lakukan guru tersebut untuk melatih keterampilan
apa saja ? jelaskan!

Jawab :

kegiatan yang dilakukan guru tersebut untuk melatih keterampilan :

1. Mendengarkan : guru memutar audio dongeng dari Malin Kundang sehingga siswa dapat
mendengarkan isi dari dongeng tersebut.

2. Berbicara : guru menyuruh beberapa siswa untuk menceritakan kembali dengan bahasanya
sendiri tentang dongeng yang telah di perdengarkan.

3. Menjawab pertanyaan : guru memberikan beberapa pertanyaan tentang isi dari dongeng
yang telah diperdengarkan.

4. Menulis : guru dapat memberikam tugas menulis dongeng yang telah diperdengarkan
sehingga siswa dapat menulis isi dari dongeng tersebut.

Anda mungkin juga menyukai