1. Jelaskan bahasa itu penting dalam kehidupan manusia!
Jawab: Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan sebuah alat untuk mengkomunikasikan gagasan atau perasaan serta secara sistematis melalui penggunaan tanda, suara, gerak atau tanda-tanda yang disepakati dan memiliki makna yang dipahami. memiliki fungsi secara personal dan sosial. Secara personal bahasa berperan sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan setiap diri manusia sebagai makhluk individu. Pikiran dan perasaan tersebut dapat berupa keinginan, cita-cita, kesetujuan dan ketidaksetujuan, serta rasa suka dan tidak suka. Sedangkan secara sosial, bahasa berperan sebagai alat komunikasi dan berinteraksi antarindividu atau antarkelompok sosial dalam menyapa, mempengaruhi, bermusyawarah dan bekerja sama. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Halliday (1975) yang mengidentifikasikan fungsi bahasa sebagai berikut. a. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap atau perasaan pemakainya. b. Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau pikiran/pendapat orang lain, seperti bujukan, rayuan, permohonan atau perintah. c. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial , seperti sapaan, basa -basi, simpati atau penghiburan. d. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan atau budaya. e. Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau permintaan penjelasan atas sesuatu hal. f. Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis (indah), seperti nyanyian atau karya sastra. g. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan pemakainya, seperti saya ingin….
2. Jelaskan 3 karakteristik bahasa dan beri contoh dalam kehidupan nyata!
Jawab: a. Bahasa adalah sebuah sistem Bahasa sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah unsur yang saling terkait dan tercatat secara beraturan serta memiliki makna. Sebagai sebuah sistem, bahasa bersifat sistematis dan sistemis. Sistematis artinya bahasa itu dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang berkombinasi dengan kaidah-kaidah yang dapat diramalkan. Sistemis artinya bahasa terdiri dari sejumlah subsistem, yang satu sama lain saling terkait dan membentuk satu kesatuan utuh yang bermakna. Subtansi tersebut menghasilkan dunia bunyi dan dunia makna yang membentuk sistem bahasa. Contoh: Dalam berkomunikasi, kita menggunakan bahasa yang tertata rapi agar orang lain mudah untuk menangkap pesan yang ingin kita sampaikan. Biasanya bahasa yang kita gunakan mengandung sistem SPOK (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan). Contoh kalimatnya yaitu “Bunga itu sangat indah”. Apabila kita mengucapkan kalimat tersebut, lawan bicara kita akan memahami bahwa kita sedang membicarakan sebuah bunga yang indah. Hal tersebut akan berbeda apabila kita mengucapkan “Sangat itu indah bunga”, orang akan mengalami kesulitan untuk menangkap makna yang ingin kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak sesuai dengan sistem bahasa Indonesia, pola penataan tidak dikenal dan makna yang ingin disampaikan tidak jelas. b. Bahasa merupakan sistem lambang yang arbiter (mana suka) dan konvensional. Bahasa merupakan sistem simbol, baik berupa bunyi atau tulisan yang dipergunakan dan disepakati oleh suatu kelompok. Sistem tersebut harus dipelajari karena penamaan suatu objek atau peristiwa yang sama antara satu masyarakat bahasa dengan masyarakat bahasa lainnya tidak sama, bahasa terdiri dar aturan- aturan atau kaidah yang disepakati, dan tidak ada hubungan langsung dan wajib antara lambang bahasa dengan objeknya. Contoh: Dalam masyarakat Jawa, telah disepakati bahwa binatang yang hidup di air, mempunyai sirip dan bernafas dengan ingsang disebut dengan “iwak”. Dalam bahasa Indonesia binatang tersebut disebut “ikan”, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan “fish”. Perbedaan penyebutan nama hewan tersebut terjadi karena nama tersebutlah yang disepakati oleh masing-masing kelompok masyarakat, serta pada dasarnya tidak ada alasan dan hubungan khusus antara nama dengan benda atau objek yang dinamainya. c. Bahasa memiliki fungsi dan variasi Bahasa berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan gagasan atau perasaan serta secara sistematis melalui penggunaan tanda, suara, gerak atau tanda-tanda yang disepakati dan memiliki makna yang dipahami. Dengan bahasa manusia dapat saling memahami dan bekerja sama. Bahasa merupakan produk kebudayaan yang merupakan simbol kelompok yang mencerminkan identitas masyarakat penggunanya. Setiap individu dalam kelompok tersebut memiliki kekhasan tersendiri yang tercermin dalam bahasa yang digunakannya. Contoh: Bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Sunda berbeda dengan bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Yogyakarta. Selain berbeda bahasa, cara berbicara dan pengucapan kalimat terkadang juga berbeda. Namun, dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan masyarakat Sunda dan masyarakat Yogyakarta dapat berkomunikasi dengan baik dan saling memahami pesan dari ucapan yang mereka bicarakan. Hal tersebut merupakan bukti bahwa bahasa sangatlah berfungsi dan bervariasi.
3. Jelaskan perbedaan antara dialek dan idiolek dan beri contohnya!
Jawab: a. Dialek adalah variasi bahasa pada kelompok masyarakat yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu. Pada dasarnya dialek merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Dialek dapat digunakan untuk membedakan tuturan dari sudut pandang kelas sosial dan kelompok yang berbeda dengan kelompok lain atau sebagia ciri regional dan dari daerah mana penutur berasal. Dialek cakupanya lebih kecil dari bahasa karena bersifat variasi bahasa. Contoh: Orang Banyumas akan mengatakan “langka” untuk “ora ono” artinya “tidak ada”, “gutul” untuk “teko” artinya “tiba”, “rika” untuk “kowe”artinya“kamu”. b. Idiolek adalah ujaran yang timbul dan hanya dipakai oleh seseorang yang bisa saja berbeda dengan orang lain sehingga menjadi ciri khas orang tersebut. Ideolek ini dipengarhuhi oleh latar belakang penutur. Contoh: Orang dengan latar belakang pendidikan yang tinggi atau akademisi akan sering mengatakan “perspektif” saat dia berbicara, dan kata atau frasa tersebut timbul karena kebiasanya menggunakan kata tersebut.
4. Jelaskan hakikat belajar dan beri contohnya!
Jawab: Belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa secara tetap melalui pengalaman, pengamatan, dan bahasa yang dilakukannya secara aktif. Dengan cara tersebut, siswa belajar melalui kehidupan mereka dengan menggali dan menemukan sesuatu yang baru secara aktif. Proses belajar seorang siswa terjadi melalui interaksi yang bermakna antara siswa, guru, bahan pelajaran, dan lingkungan belajarnya. Hasil belajar atau perubahan tersebut berkaitan dengan pengetahuan, sikap atau ketrampilan yang dibangun siswa berdasarkan apa yang dipahami atau dikuasai sebelumnya. Contoh: Seorang anak tinggal disuatu daerah dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Anak tersebut belajar bahasa melalui komunitasnya, yaitu keluarga, teman, media radio atau televisi, dan lingkungannya. Anak tersebut memahami apa yang dikatakan oleh anggota komunitasnya dan sekaligus menyampaikan ide serta perasaan dengan yang lain melalui bahasa yang digunakan. Anak tersebut belajar dengan cara terpadu, maksudnya saat dia belajar berbicara dia sekaligus belajar menyimak, pada saat itu juga mereka mempelajari dan menguasai komponen dan aturan bahasa. Pola yang kedua yaitu belajar bahasa dilakukan secara alami dan langsung dalam konteks yang Otentik. Anak belajar bahasa tanpa terlebih dahulu belajar teori bahasa melainkan melalui pengalaman langsung dalam kegiatan berbahasa (immersion). Pola yang ketiga yaitu belajar bahasa dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhannya. Pola yang terakhir yaitu belajar bahasa dilakukan melalui strategi uji coba dan strategi lainnya. 5. Jelaskan bagaimana cara anak mempelajari bahasa pertama dan kedua! Jawab: a. Cara anak mempelajari bahasa pertama yaitu secara bertahap. Kemampuan berbahasa mereka berjalan seiring dengan perkembangan fisik, mental, intelektual, dan sosialnya. Anak mempelajari bahasa pertama dengan cara mengingat, meniru, mengalami langsung, dan bermain. 1) Mengingat Pada tahap awal beajar bahasa, anak mulai membangun pengetahuan tentang bunyi dan kombinasi bunyi-bunyi tertentu yang merujuk pada sesuatu yang dia dengar dan alami. Ingatan tersebut semakin kuat apabila penyebutan benda atau peristiwa terjadi berulang-ulang. 2) Meniru Peniruan yang dilakukan oleh anak tidak selalu berupa pengulangan yang sama persis dengan yang mereka dengar. 3) Mengalami langsung Anak menyimak dan berbicara langsung, dan sekaligus memperoleh tanggapan dari mitra bicaranya. Dari tanggapan yang diperoleh , secara tidak sadar anak memperoleh masukan tentang kewajaran dan ketetapan perilaku berbahasannya, anak juga mendapat masukan dari tindak berbahasa. 4) Bermain Dalam permainan yang ereka mainkan, secara tidak langsung mereka berlatih untuk berperan dan berbicara. Hal tersebut mendorong kemampuan berbicaranya. b. Cara anak mempelajari bahasa kedua yaitu pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin, pemerolehan bahasa kedua secara alamiah, dan pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin dan alamiah. 1) Pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin dilakukan melalui aktivitas pembelajaran, baik disekolah maupun kursus/les. Ragam bahasa yang dipelajari bersifat formal dan baku. 2) Pemerolehan bahasa kedua secara alamiah dilakukan secara spontan. Dengan demikian seorang anak bisa memiliki beberapabahasa pertama dan juga beberapa bahasa kedua. Setiap individu memperoleh bahasa kedua dengan caranya sendiri-sendiri. Interaksi menuntut komunikasi bahasa dan mendorong pemerolehan bahasa. Dua ciri penting dari pemerolehan bahasa kedua secara alamiah atau interaksi spontan ialah terjadi dalam komunikasi sehari-hari, dan bebas dari pimpinan sistematis yang sengaja