Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ferdinand Alfairuz

NIM : P1337420722044

A. Pengertian Bahasa
Pengertian bahasa secara umum adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan
melalui susunan suara atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan
yang lebih besar, seperti morfem, kata, dan kalimat. Sedangkan dalam perspektif
Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), pengertian bahasa adalah bentuk semiotika
sosial yang sedang melakukan pekerjaan di dalam suatu konteks situasi dan konteks
kultural, yang digunakan baik secara lisan maupun secara tulis. Dalam perspektif
LSF tersebut, bahasa dipandang sebagai suatu konstruksi yang dibentuk melalui
fungsi dan sistem secara simultan. Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi
yang dimiliki manusia berupa sistem lambang bunyi yang berasal dari alat ucap atau
mulut manusia. Bahasa juga merupakan dari kumpulan kata di mana masing-masing
kata memiliki makna dan hubungan abstrak dengan suatu konsep.
Setelah mengetahui pengertian bahasa secara umum yang dijelaskan di atas. Berikut
ini ada sederet pengertian bahasa menurut para ahli, yaitu:
 Plato
Pengertian bahasa adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan
onomata (nama benda) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari
ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
 Ferdinand De Saussure
Pengertian bahasa merupakan ciri pembeda yang paling menonjol karena
dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang
berbeda dari kelompok yang lain.
 Bill Adams
Pengertian bahasa adalah suatu sistem pengembangan psikologi individu
dalam sebuah konteks inter-subyektif.
 Wahyu Wibowo
Pengertian bahasa merupakan sistem simbol bunyi yang bermakna dan
berartikulasi yang bersifat arbitrer dan konvensional.
 Owens
Pengertian bahasa merupakan kode atau sistem konvensional yang
disepekati secara sosial untuk menyajikan berbagai pengertian melalui
berbagai pengertian melalui berbagai simbol sembarang (arbritrary symbol)
dan tersusun bedasarkan aturan yang ditentukan.
 Henry Sweet
Henry Sweet, seorang ahli fonetik dan cendekiawan bahasa Inggris,
menyatakan pengertian bahasa adalah ekspresi ide melalui suara-suara yang
digabungkan menjadi kata-kata. Kata-kata digabungkan menjadi kalimat,
kombinasi ini menjawab ide-ide menjadi pikiran.

B. Aspek Bahasa
Bahasa dapat ditinjau melalui beberapa aspek berikut :
a. Bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa susunan kata-kata yang
teratur dan jika kehilangan salah satu unsur akan merubah atau merancukan
sebuah arti dalam kalimat.
b. Bahasa merupakan sistem tanda, artinya sudah ada kesepakatan atau
konvensi bahwa sebuah bahasa dapat mewakili suatu hal atau peristiwa yang
dipahami bersama dalam satu.
Contoh: Piring adalah peralatan rumah tangga sebagai wadah makanan.
c. Bahasa merupakan sistem bunyi karena dasar dari bahasa adalah bunyi dan
tulisan merupakan aspek atau alternatif kedua yang tidak kalah pentingnya.
d. Bahasa merupakan konvensi atau kesepakatan dari pengguna suatu bahasa.
e. Bahasa itu produktif, artinya bahasa intensitas penggunanya sangat tinggi
dan vital.
f. Bahasa itu unik setiap bahasa mempunyi sistem yang berbeda dan beragam
penamaan dan penggunaannya. Contoh : Dalam bahasa Indonesia, sarang
bisa berarti tempat unggas atau beberapa binatang lain untuk meletakkan
telurnya, atau tempat untuk menagkap mangsa (pada laba-laba).
g. Bahasa merupakan identitas suatu kelompok sosial yang menggambarkan
ciri budaya.

C. Fungsi Bahasa
Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan orang lain untuk bertahan hidup.
Komunikasi merupakan aspek terpenting dalam berinteraksi satu dengan yang lain,
sehingga terciptanya suatu bahasa yang disepakati kedua belah pihak untuk
beradaptasi dengan lingkungan dan adat istiadat yang ada, serta berguna untuk
menilai sifat orang lain melalui bahasa yang terucap dari mulut seseorang.
Fungsi bahasa terbagi atas 2 kategori, yaitu :
a. Fungsi bahasa secara umum
 Sebagai alat untuk berkespresi
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang
tersirat di dalam dada dan pikiran kita, sekurang-kurangnya dapat
memaklimkan keberadaan kita. Misalnya seperti seorang penulis buku,
mereka akan menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam
sebuah tulisan tanpa memikirkan si pembaca, mereka hanya berfokus pada
keinginan mereka sendiri.
Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri,
yaitu:
(1) Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita;
(2) Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
Contoh : mampu menggungkapkan gambaran, maksud ,gagasan, dan
perasaan.
 Sebagai alat komunikasi
Bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan
kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga.
Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan
mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan
sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah
memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin
menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain.
Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin
mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli
atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau
pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita
menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan
khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita
juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk
dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang
komunikatif”.
 Alat untuk mengadakan imtegrasi dan adaptasi sosial
Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan
memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi
yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang
yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di
lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua
atau orang yang kita hormati.
Dalam mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari
bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi
apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan
tidak sopan. Jangan sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa
dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita
dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
 Sebagai alat kontrol sosial
Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada
masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan
disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran, buku-buku instruksi,
ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah atau politik adalah contoh
penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, diskusi atau acara
bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio, iklan layanan masyarakat
atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai
alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang
memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap
baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk
menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial
yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah.
Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan
rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk
tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur
menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.

b. Fungsi bahasa secara khusus


 Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
Manusia adalah mahkluk sosial yang tak akan pernah mungkin dapat
terlepas dari hubungan (komunikasi) dengan mahluk sosialnya. Komunikasi
yang berlangsung dapat mempergunakan dialeg resmi (baku) atau dialeg
santai (tidak menghiraukan pemakaian bahasa resmi, biasanya saat
berkomunikasi dengan teman).

 Mewujudkan seni (sastra)


Bahasa yang dipakai untuk menyampaikan atau mengungkapkan perasaan
melalui media seni, misalnya puisi, syair, prosa,dll. Terkadang bahasa yang
dipergunakan merupakan bahasa yang memiliki makna artau arti denotasi
atau memiliki makna yang tersirat. Dalam hal ini, kita memerlukan
pemahaman yang lebih mendalam agar bisa mengetahui apa makna atau apa
yang ingin disampaikan kepada kita.
 Mempelajari bahasa-bahasa kuno
Dengan kita mempelajari bahasa-bahasa kuno ini, kita akan dapat
mengetahui kejadian atau peristiwa yang sudah di masa lampau, untuk
mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi di masa yang akan
datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar
belakang dari suatu hal, misalnya saja untuk mengetahui keberadaan atau
asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah-naskah kuno
atau penemuan prasasti-prasasti.
 Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, ditambah
dengan akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan hanya kepada manusia,
maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan
selalu akan didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat
mempergnakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.

D. Bahasa Kesehatan (Bahasa Dalam Keperawatan)

Anda mungkin juga menyukai