Anda di halaman 1dari 14

Farmasi sebagai Profesi

Disampaikan oleh:
Adji Prayitno
PIOLK UBAYA
Pokok Bahasan
• Latar Belakang
• Profesi dan Profesionalisasi
• Status okupasional farmasi
• Kesimpulan
• Diskusi
Latar Belakang
• Definisi Profesi
• Banyak pengertian ‘pekerjaan/occupation’
sebagai profesi:
– Profesi vs amatir
• Pekerjaan terkait hukum dan kedokteran
– Pemain olah raga ‘profesional’, meskipun terampil
dan dibayar untuk memainkan olahraga yang
dipilihnya, tidak memiliki karakteristik kunci sebagai
sebuah profesi.
• Occupations aspiring to professional status do
so in order to gain and protect certain privileges
such as a monopoly of practice, autonomy of
action and enhanced remuneration.
Profesi dan Profesionalisasi
• Definisi status profesional
• Banyak debat tentang definisi profesi:
– Professions are essential to the maintenance of the social order; an important
stabilising force (Persons 1939)
– Professions possess a statutory license to perform certain actions (Hughes
1953)
– Professions possess characteristic traits (Goode 1960)
– Professions are self regulating (Friedson 1970)
– Professions need to promote an esoteric or indeterminate knowledge in order to
attract social and economic rewards within a free market (Jamous and Peloille
1970; Johnson 1972; Larson 1977)
– Professions have particular relations with both the state and the public (Ritzer
1975; Weber 1978)
– Occupations aspiring to be a profession undergo a ‘professional project’
(MacDonald 1995)

Hingga 1970 an, profesi dikonseptualisasi sebagai pekerjaan/jabatan istimewa pada


masyarakat kapitalis, dikarakterisasi secara khusus dengan suatu komitmen
terhadap standar umum pelayanan yang disampaikan dengan motivasi/niat yang
netral/tidak memihak dan non profit.
Profesi dan Profesionalisasi
Pada masa itu analisis profesi berpusat pada identifikasi dan mendaftar sifat-
sifat khusus (atribut) terhadap profesi (Goode 1960).

Dan hal ini dirujuk sebagai ‘atribut’ atau teori pembawaan (trait) profesi.

Pembawaan paling sering dinyatakan sebagai ciri profesi, meliputi:


– Sebuah profesi menentukan standar pendidikan dan pelatihannya sendiri
– Mahasiswa profesi menjalani proses pelatihan dan sosialisasi ekstensif
– Praktek profesional dikenal secara legal/resmi dengan beberapa bentuk
lisensi/surat ijin
– Dewan lisensi dan penerimaan (admission) dijalankan oleh anggota profesi
– Sebagian besar legislasi yang mempengaruhi profesi dibentuk oleh profesi itu
sendir
– Suatu profesi mempunyai pendapatan tinggi, kekuasaan dan status dan dapat
menuntut mahasiswa dengan kaliber tinggi.
– Profesional relatif bebas dari evaluasi awam
– Norma praktik yang ditetapkan oleh profesi sering lebih keras daripada
pengawasan resmi (legal control)
– Suatu profesi merupakan jabatan sepanjang hidup (a life-time occupation)
Gambaran inti sebuah profesi

Pengetahuan
terspesialisasi Berorientasi pelayanan
Dan pelatihan
yang panjang

Monopoli praktek Self regulasi


Analisis fungsionalis profesi
• Beberapa komentator menyatakan bhw profesi mencapai status
yang tinggi karena memiliki kinerja fungsi vital pada masy industri
modern lebih dari pada sekedar memiliki sebutan khusus. Dalam
ilmu sosiologi hal ini dirujuk sebagai fungsionalis analisis
(fungsionalist analysis). Perspektif seorg fungsionalis menghargai
masyarakat analog dg organisme hidup.
• Semua fungsi institusi sosial untuk menjamin kohesi keteraturan
sosial, lebih drpd berbagai sistem fisiologi yang berfungsi menjamin
tubuh kita berada dalam keadaan sehat. Masyarakat industri yg
kompleks tergantung pada pengetahuan keahlian dan pengambilan
keputusan terinformasi, dan fungsi profesi adalah untuk
mengadakan ini bagi keuntungan/kemanfaatan masyarakat.
• Sementara itu pendekatan pembawaan dan fungsionalis, telah
didukung dg analisis lb kritis, terbukti bahwa profesi melaksanakan:
– Memiliki karakteristik penting tertentu,
– Memenuhi suatu fungsi sosial penting
Keputusan profesional
• Profesional mengklaim membuat ‘profesional judgements’ berbasis pada
pengetahuan bentuk ttt dan keterampilan yg esoteris dan kadang2 tidak dpt
diartikulasikan penuh dalam bentuk tulisan (kodifikasi). Jamous and Peloille
(1970) telah mendeskripsikan bagaimana keputusan profesional
diinformasikan oleh proporsi yg lb besar pengetahuan yg tidak terbatas (I)
dari pada pengetahuan teknis(T), yaitu keputusan profesional ditandai
dengan tingginya rasio I/T. Pengetahuan tidak terbatas adalah pengetahuan
pribadi yang diperoleh melalui pengalaman profesional, sementara
pengetahuan teknis bersifat rasional dan terkodifikasi yaitu tersedia pada
buku teks. Inti profesional judgements bagi profesi telah diidentifikasi pada
kasus obat oleh Elliot Freidson (1970) yang mendeskripsikan ‘clinical
mentality’. Profesi, sergah Freidson ‘believes what he is doing’ yaitu
menampakkan komitmen pribadi thd suatu pilihan tindakan dan sec
esensial pragmatis, berorientasi hasil dari pada sekedar teori, dan
mempercayai pribadi, lebih dari pada pengetahuan buku. Kesamaannya,
farmasis mgk berargumentasi utk melatih kemampuan pengambilan kep
profesional pada saat memutuskan thd tanggapan yang cukup pada gejala
pasien.

• Esoteris: hanya diketahui dan dipahami oleh orang2 tertentu


Proses Profesionalisasi
• Sejauh ini telah diasumsikan bhw isi sebuah profesi adalah tgt pada
sesuatu yg khusus atau perkecualian (exceptional) tentang
jabatan/pekerjaan tertentu.
• Lama training, orientasi pelayanan, etika praktek dan keahlian
semuanya bermakna untuk meyakinkan negara dan masy.mengenai
pentingnya, namun bukan penyebab untuk memperoleh status
profesional.
• Keberhasilan kalangan medis, dalam menetapkan dan
mempromosikan diri sbg sebuah profesi telah diperdebatkan tdk
tergantung pada kualitas pengetahuan medis atau keahlian dokter
(Wright 1979). Saat dokter mengorganisir diri pertama kali sebagai
kelompok okupasi, tak ada bukti mereka lb efektif dibdgk peramal
bintang (astrologer) dalam mempengaruhi kesehatan. Sec historis,
lb sukses dibdgk astrologer dalam membangun klaimnya berstatus
profesional karena tingginya keberadaan sosial dokter dan
pendukungnya.
Proses Profesionalisasi
• Bagaimana suatu jab/pek menjaga status profesionalnya
disebut proses profesionalisasi.
• Proses ini melibatkan keberhasilan profesi dalam
mengkontrol relasinya dg yang mendanai dan
menggunakan layanannya.
• Profesionalisasi merupakan proses dinamis yg
ditemukan pd relasi sosial kompleks antara publik, kel
jab/pek, dan negara. Penyempurnaan dicapai mel
negosiasi, tidak diberikan sebagai hak tetapi sebagai hal
yg terus menerus divalidasi oleh negara dan publik. Ok
profesi harus peka terhdp perubahan sosial, politik dan
teknologi yang merongrong klaimnya untuk memperoleh
status dg hak khusus (privileged status), misal tuntutan
konsumen thd akuntabilitas yg lb terbuka thd praktek
profesi dan tantangan thd basis kewenangan profesional
dan regulasi diri.
Professional Project
• Apa yg membuat kel jab/pek mengesahkan
klaimnya sebagai profesional?
• Proses profesionalisasi melibatkan penyebaran
(deployment) strategi yang disebut
professional project
• Keberhasilan proyek ini tidak tgt pd atribut yg
tinggal tp lb pd bgm kel pek/jab :
– Mempersuasi negara bhw pekerjaan/jab tsb dapat
diandalkan/dipercaya (reliable) dan berharga/bernilai
(valuable)
– Masyarakat mau menerima, atau
ketidakmampuannya utk berhasil mengatasi, menjadi
wilayah keahlian kelompok pek/jab.
Kesimpulan
• Terj peningkatan, muncul pertanyaan/gugatan apakah
status dg hak istimewa (priviledged status) profesi dapat
dibenarkan.
• Profesi memiliki kewenangan dan pengaruh sec tidak
proporsional secara historis dengan tanggungjawab
minimal terhadap aktivitasnya. Terj peningkatan gugatan
negara dan masyarakat thd praktek profesional dan
praktek yang secara tradisional membatasi/restrictive
practices sedang dikikis. Farmasipun tidak mengalami
perkecualian.
• Saat ini ada gugatan penting terkait aktivitas farmasis
dan kontribusinya bagi penyediaan layanan kesehatan.
Hal ini akan memiliki pengaruh thd relasi dg tenaga
kesehatan lainnya serta relasinya dg publik.
Kesimpulan
• Manakala farmasi menjaga dan memelihara
status pekerjaannya dg hak istimewanya di
masa depan, dg praktek monopolinya yg efektif,
haruslah merespon secara strategis perubahan
sosial, politik dan teknologi.
• Respon tsb haruslah dalam bentuk ‘proyek
profesional’ yg menitikberatkan pada
pengetahuan unik dan keterampilan farmasis.
• Status pekerjaan dg hak istimewa bukan
anugerah. Hal ini merupakan hasil negosiasi
secara kontinu melalui relasi sosial antara
publik, negara dan pekerjaan.
Diskusi
• Jabarkan unsur teori pembawaan
• Dengan kriteria apa kmgk farmasi dapat
ditetapkan sebagai profesi yg tidak lengkap?
• Bgm kmgk peningkatan pengg teknologi dalam
farmasi, sbg cth IT dan pre-packed medicine,
dpt didiskusikan utk
– Memperluas dan
– Disetujui bers (kompromi) thd klaim status
profesional?
• Pengaruh apa dari teknologi thd status pek/jab
farmasi

Anda mungkin juga menyukai