Anda di halaman 1dari 19

PENETAPAN KADAR KALSIUM IKAN

TERI NASI (STOLEPHOURS SP) DAN UJI


VALIDASI METODE SECARA TITRASI
KOMPLEKSOMETRI

NAMA : JULIANA HUSNA


NIM : 132114051
BAB 1
PENDAHULUAN

Ikan teri merupakan salah satu sumber kalsium


terbaik untuk mencegah pengeroposan tulang. Ikan teri
merupakan sumber kalsium yang tahan dan tidak mudah
larut dalam air.
Teri nasi merupakan jenis ikan yang hidup
bergerombol hingga mencapai ribuan ekor.Ikan teri nasi
mengandung protein, mineral, vitamin, kalsium dan zat
gizi lainnya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan
dan kecerdasan.
Kalsium dari ikan teri akan bermanfaat jika
dikonsumsi secara langsung. Di dalam tubuh kalsium
bekerja sama dengan laktosa dan vitamin D dalam
pembentukan massa tulang, serta dengan kalium untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.

Metode kompleksometri dapat digunakan untuk kadar


kalsium yang tinggi, waktu yang dibutuhkn juga singkat.
Karena kadar kalsium pada ikan teri cukup tinggi (2%), maka
peneliti menggunakan titrasi kompleksometri. Titrasi
kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan
kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks.
Sebagai zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan
adalah garam dinatrium etilen diamin tetra asetat (dinatrium
EDTA).
1.2 Perumusan Masalah

1 • Apakah kadar kalsium dalam ikan teri nasi dapat


ditetapkan secara kompleksometri?

• Apakah ada efek pemanasan (dekstruksi) terhadap


2 kadar ikan teri nasi ?

3 • Berapa kadar kalsium yang terdapat dalam ikan teri


nasi?

1.3 Tujuan Penelitian


• Untuk mengetahui apakah kadar kalsium dalam ikan teri nasi
1 dapat ditetapkan secara kompleksometri

• Untuk mengetahui efek pemanasan (dekstruksi) terhadap


2 kadar ikan teri nasi
• Untuk mengetahui kadar kalsium yang terdapat dalam ikan
3 teri nasi.
1.3 HIPOTESIS

1 • Kadar kalsium dalam ikan teri dapat ditentukan secara


kompleksometri

2 • Tidak ada efek pemanasan (dekstruksi) terhadap kadar ikan nasi

3 • Kadar kalsium yang terdapat dalam ikan teri nasi sangat tinggi

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan


manfaat kepada masyarakat umum tentang kandungan
kalsium pada ikan teri nasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HALAMAN 5 - 19
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian modifikasi, yang
mendeskripsikan kadar kalsium dalam ikan teri. Penelitian dilakukan
di Laboratorium FMIPA UMN Al-Washliyah dilakukan pada bulan April
sampai dengan bulan Juni 2017.
3.2 Bahan-Bahan
3.2.1 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan
teri nasi yang berasal dari pasar Simpang Limun Kec. Medan Amplas
3.2.2 Pereaksi
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berkualitas pro analisis dari E.Merck jika tidak dinyatakan lain yaitu:
asam klorida, hidrogen peroksida, natrium hidroksida, hidroksilamin
HCl, kalium sianida, dinatium etilen diamin tetra asetat, kalkon,
natrium sulfat anhidrat, zink sulfat, amonium klorida, eriokrom black
T, natrium klorida, kalsium karbonat, asam sulfat, etanol, amonium
oksalat, dan akuades .
3.3 Alat-Alat
Neraca analitik (Boeco Germany),blender, elemen pemanas
(kompor), pH indikator universal (E. Merck), kertas saring dan
alat-alat gelas (Pyrex).

3.4 Prosedur Penelitian


3.4.1 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara membeli
dari pedagang di pasar Simpang limun. Pengambilan sampel
dilakukan secara sampling purposive yang dikenal juga
sebagai sampling pertimbangan dimana pengambilan sampel
dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa semua ikan teri
homogen kandungan kalsiumnya
Pembakuan Dinatrium EDTA

110 mg ZnSO4.7H2O

Dilarutka dalam 25 ml air


Tambahkan 5 ml dapar amonium
klorida Ph 10
Tambahkan 50 mg EBT
Titrasi denga EDTA

Laruta Biru
Penetapan Kadar Kalsium Karbonat

100 mg CaCO3

Masukkan Kedalam erlenmeyer 250 ml


Tambahkan 10 mg air
Lalu digoyangkan sampai menjadi bubur
lalu ditutup
Tambahkan 2 ml HCl sampai CaCO3 larut
Tambahkan aquadesrt add 50 ml
Tambahkan 15 ml NaOH
Lalu dititrasi dengan EDTA
Lalu di tambahkan 300 mg indikator
kalkon

Laruta Biru
Proses Destruksi Kering

Sampel yang sudah dihaluskan

Ditimbang 4 gram
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer
Ditambahkan 20 ml HCl
Didiamkan selama 24 jam

Sampel + HCl (e)


Dipanaskan sampai larutan berwarna kuning
muda jernih
Didinginkan
Dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml
Ditepatkan dengan aquades sampai garis
batas

100 ml larutan sampel

Disaring dengan menggunakan kertas saring


dengan membuang 10 ml filtrat pertama

Filtrat
Filtrat

Dilakukan uji kualitatif


dengan asam sulfat (e), etanol
dan ammonium oksalat 2,5 %
Dilakukan uji kuantitatif
dengan metode titrasi
Kompleksometri dengan
menggunakan kalkoncampur
sebagai indicator pada pH 13

Hasil
uji Analisis kuantitatif
Hasil Destruksi
← Dilarutkan dengan aquadest
← Dimasukan didalam labu tentukur 100ml
← Addkan sampai garis tanda
← Disaring

Filtrat
← Di uji kuantitatif dengan 2 pereaksi

Filtrat Filtrat
← Diambil 2ml ← Diambil 2ml
← Dimasukan dalam tabung reaksi ← Dimasukan didalam tabung reaksi
← Ditambahkan ± 1ml Amonium Oksalat ← Ditambah 1ml H2SO4
← Dikocok dan di diamkan ← Ditambah 1ml etanol
Endapan putih Endapan putih
← Di uji mikroskopik

Kristal jarum
Uji analisa kuantitatif
Hasil Dekstuksi
← Dilarutkan dengan beberapa ml aquadest
← Dimasukkan kedalam labu tentukur 100ml dicukupkan
dengan aquadest sampai tanda batas
← Disaring mengunakan kertas saring
Filtrat

← Diambil filtrat 25 ml
← Diencerkan dengan aquadest hingga 100 ml
← Ditambahkan 8 ml NaOH 30%
← Ditambahkan 5 ml larutan Hidroksilamin HCl 10% b/v
← Ditambahkan 30 mg KCN
Larutan kuning
← Dititrasi dengan Na2EDTA 0,05 N
← Pada lebih kurang 2 ml sebelum titik akhir titrasi
ditambahkan 100 mg indikator kalkon campur
Larutan Biru
← Dititrasi dengan Na2EDTA 0,05 N

Larutan Hijau
BAB IV
PEMBAHASAN

Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk


mengetahui ada tidaknya kalsium dalam sampel.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Kualitatif Kalsium Dalam Sampel Ikan Teri
NO Sampel Pereaksi
H2SO4 (e) dan etanol
Ammonium Oksalat
Ikan Teri Nasi Endapan Putih
1 Endapan Putih Kristal Jarum

Tabel di atas menunjukkan bahwa sampel mengandung logam


kalsium.
4.2 Analisis Kuantitatif
4.2.2 Analisis Kadar Kalsium Dalam Sampel Ikan Teri
Penetapan kadar kalsium dilakukan secara titrasi
kompleksometri. Hasil Penetapan Kadar Kalsium Pada Sampel Ikan
Teri Nasi
No Sampel Waktu Kadar kalsium (mg/100 g)

pemanasan(jam)
16 1983,96
1 Ikan Teri Nasi
17 1943,88
2 Ikan Teri Nasi
18 1948,80
3 Ikan Teri Nasi
19 1923,84
4 Ikan Teri Nasi
20 1947,80
5 Ikan Teri Nasi
21 1951,89
6 Ikan Teri Nasi
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kadar kalsium yang
diperoleh dari hasil percobaan tidak menunjukkan perbedaan kadar
kalsium yang terlalu jauh.
4.2.3 Uji Perolehan Kembali
Hasil uji perolehan Kembali dapat dilihat bahwa
perolehan Kembali kalsium yang ditambahkan sebesar 101,%


dan persen RSD rata-rata adalah 0,1931%. Data, hasil
perhitungan dan contoh perhitungan uji perolehan kembali
dapat dilihat pada Lampiran 10 Halaman 52 dan Lampiran
11 Halaman 53
Perhitungan koefisien variasi (%RSD) dapat dilihat pada
Lampiran 12 Halaman 57. Kisaran rata-rata hasil uji
perolehan kembali yang diizinkan untuk >1% adalah 97-
103%, sedangkan persen RSD yang diizinkan adalah tidak
lebih dari 2% (Harmita, 2004). Dari hasil yang diperoleh
tersebut dapat disimpulkan bahwa metode yang dilakukan
cukup baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa kadar kalsium pada
ikan teri nasi dapat ditetapkan dengan metode titrasi kompleksometri.
2. Diketahui bahwa pemanasan tidak mempengaruhi kadar kalsium pada
ikan teri nasi.
3. Dari hasil percobaan ikan teri nasi pada waktu 16 jam , 17 jam, 18
jam, 19 jam , 20 jam, 21 jam , diperoleh kadar kalsium masing-masing
1983,86 mg/100 gr sampel, 1943,88 mg/100 gr sampel, 1949,8
mg/100 gr sampel, 1923,84 mg/100 gr sampe, 1947,8 mg/100 gr
sampel, 1951,89 mg/100 gr sampel.

5.2 Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memeriksa
kadar mineral lainnya yang terkandung dalam ikan teri, seperti
magnesium, fosfor dan besi.

Anda mungkin juga menyukai