Nim : 161710101007
Kelompok/Kelas : 7/THP C
Asisten :
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui perbedaan serat larut dan tidak larut
2. Mengetahui prosentase atau perbandingan antara serat larut dan tidak larut
BAB 2. METODOLOGI
1. Timbangan Analitis
2. Ayakan 80 mesh
3. Beaker glass 50 ml
4. Beaker glass 100 ml
5. Erlenmeyer 250 ml
6. Erlenmeyer 500 ml
7. Labu ukur 100 ml
8. Gelas ukur 100 ml
9. Pipet tetes
10. Spatula
11. Corong kaca
12. Pipet mikro 10 ml
13. Kertas saring
14. Termometer
15. Kurs porselin
16. Mortal dan alu
17. Shaker waterbath
18. Hot plate
19. Oven
20. Tanur
21. Bulb pipet
2.1.2 Bahan yang digunakan saat melakukan praktikum yaitu :
1. Edamame
2. Kacang Merah
3. Kacang Hijau
4. Kacang Tunggak
5. HCl
6. Etanol 95%
7. NaOH
8. Pepsin
9. Pankreatin
10. Aquades
11. Etanol Asetan
2.2 Fungsi Perlakuan dan Skema Kerja
Kacang-
kacangan
Pengecilan ukuran
Pengayakan 80 mesh
Penimbangan
Tepung
tanpa lemak
Penimbangan 1 gr
Gambar 1. Diagram Alir Persiapan Sampel
Inkubasi + agitasi
(40ºC, 60 menit) Penimbangan
Penimbangan SDF
1
2
3
4
Serat makanan (dietary fiber) adalah bagian yang dapat dimakan dari
tanaman atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan
penyerapan di usus kecil manusia dengan fermentasi lengkap atau sebagian dalam
usus besar. Serat makanan tersebut meliputi polisakarida, oligosakarida, lignin
dan substansi tanaman. Menurut Soekarto (2001) menyatakan bahwa ada dua
jenis serat makanan yang dibedakan berdasarkan karakteristik kelarutannya dalam
air panas, yaitu serat yang dapat larut (soluble dietary fiber, SDF) dan serat yang
tidak dapat larut (insoluble dietary fiber, IDF). Serat makanan yang tidak larut
(IDF) merupakan komponen terbesar (sekitar 70%) penyusun serat makanan dan
sisanya (sekitar 30%) adalah komponen serat makanan yang dapat larut (SDF).
SDF dapat difermentasi oleh bakteri usus menghasilkan gas hidrogen, metana, dan
CO2, serta SCFA (Short Chain Fatty Acid). Berikut data hasil praktikum yang
telah dilakukan dapat dilihat pada gambar 3
Chart Title
IDF SDF
59.9891
56.3991 55.8761 53.7761 53.5291
sampel yang digunakan pada praktikum ini antara lain edamame, kacang
tunggak, kacang merah, kacang hijau, dan koro kratok yang mengalami proses
penepungan terlebih dahulu. Berdasarkan grafik menunjukkan bahwa nilai IDF
memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan nilai SDF. Nilai SDF dari setiap
sampel dari yang tertinggi ke terendah secara berturut-turut yaitu kacang merah,
edamame, tunggak, kacang hijau, dan koro kratok sedangkan untuk nilai IDF dari
tertinggi ke terendah berturut-turut tunggak, koro kratok, kacang hijau, edamame
dan merah. Perbandingan nilai SDF yang lebih tinggi dari IDF tidak sesuai
dengan literatur. Hal ini dikarenakan banyak sampel yang lebih larut didalam air.
Larutnya sampel dalam air dikarenakan saat praktikum sering terjadi kebocoraan
saringan. Sehingga sampel yang harusnya tidak larut menjadi larut. Menurut
literatur Tensiska (2008) yang menyatakan bahwa serat tidak larut seperti
selulosa, hemiselulosa yang banyak terdapat pada sayuran; buah; serelea, dan
lignin yang banyak terdapat pada serelea dan kacang-kacangan.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh kadar serat
larut air pada edamame yaitu (56,3991) serat tidak larut air (29,1492). Menurut
penelitian Kurniawati, et al. (2016) menunjukkan bahwa nilai IDF pada kacang
edamame segar (8,57%) serta nilai SDF (0,46%). Dalam hal ini data praktkum
tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Pada kacang tunggak, kadar
serat tidak larut air (35,396) kadar serat larut air (55,8761). Pada kacang merah,
kadar serat tidak larut (26,9552) kadar saerat larut air (59,9891). hal ini tidak
sesuai denagn literatur. Menurut penelitian Tan dan Azrina (2017) yang
menunjukkan bahwa nilai IDF kacang merah (25,21 g) lebih tinggi dibandingkan
nilai SDF kacang merah (2,45). Kacang hijau memiliki nilai IDF yang lebih
rendah dari pada SDF yaitu 34,044 dan 53,7761 serta koro kratol yang memiliki
nilai IDF 35,364 dan SDF 53,5291.
Menurut literatur, edamame memiliki kadar serat total 4 gram/100 gram
(Soyfoods Association of North America, 2005), kacang tunggak memiliki kadar
serat total 3,7 gram/100 gram (Winarto Kasno 1998), kacang merah memiliki
kadar serat total 4 gram/100 gram (Mahmud, et al., 2008), kacang hijau memiliki
kadar serat total 4,6 gram/100 gram, dan koro kratok memiliki kadar serat total
3,7 gram/100gram. Data yang diperoleh tidak sesuai dengan literatur dimana
seharusnya, kacang hijau justru memiliki kadar serat tertinggi dan koro kratok
memiliki kadar serat terendah, Adanya perbedaan nilai kemungkinan hidrolisis
pati yang kurang sempurna, sehingga mengakibatkan kesalahan positif karena
nilai hasil pengujian yang diperoleh lebih besar daripada nlai yang sebenarnya.
Hal ini kemungkinan disebabkan adanya fluktuasi suhu selama proses inkubasi
serta kualitas sampel yang kurang baik selama penyiapan dan penyimpanan.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Serat makanan yang tidak larut (IDF) merupakan komponen terbesar
(sekitar 70%) penyusun serat makanan dan sisanya (sekitar 30%) adalah
komponen serat makanan yang dapat larut (SDF).
2. kadar serat larut air pada edamame yaitu (56,3991) serat tidak larut air
(29,1492). Pada kacang tunggak, kadar serat tidak larut air (35,396) kadar
serat larut air (55,8761). Pada kacang merah, kadar serat tidak larut
(26,9552) kadar saerat larut air (59,9891). Kacang hijau memiliki nilai IDF
yang lebih rendah dari pada SDF yaitu 34,044 dan 53,7761 serta koro
kratol yang memiliki nilai IDF 35,364 dan SDF 53,5291.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya yaitu bahan yang digunakan lebih
bervariasi lagi sehingga tidak hanya kacang kacangan yang dibandingkan serta
saat praktikum setiap proses harus dilakukan dengan teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M. Wresdiyati. 2004. Diet Sehat Dengan Makanan Berserat. Surakarta:
Tiga Serangkai
Kurniawati M, Budijanto S, Yuliana ND. 2016. Karakterisasi dan indeks glikemik
beras analog berbahan dasar tepung jagung. J Gizi Pangan 11(3):169-174.
Wang et.al 2008. Dietary Intake of Dairy Products, Calcium, and Vitamin D and
The Risk of Hypertension in Middle-Aged and Older Women Hypertension.
51, 1073-1079. http://hyper.ahajounals.org/content/51/4/1073. Diunduh
pada 28 Oktober 2018.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
a. Kacang hijau
Residu sebelum pengeringan (C)
1. Ulangan 1=2,099−0,683 = 1,416 gr
2. Ulanga n 2=2,137−0,688=1,449 gr
Residu setelah diabukan (G)
1. Ulangan 1=183,35−0,448517941−182,068=0,8334 gr
2. Ulangan 2=228,311−0,448430493−226,986=0,8765 gr
Blanko (H)
1. Ulangan 1 ¿ 0,683−0,4485=0,2344 gr
2. Ulangan 2 ¿ 0,688−0,4484=0,2395 gr
IDF
(1,416−0,8334−0,2344)
1. Ulangan 1 = x 100 = 34,8035
1
(1,449−0,8765−0,2395)
2. Ulangan 2 ¿ x 100 = 33,2861
1
34,8035+33,2861
Rata rata IDF = =34,0448
2
b. Kacang tunggak
Residu sebelum pengeringan (C)
1. Ulangan 1 = 1,5887-0,6912 = 0,8975 gr
2. Ulangan 2 = 2,058 – 0,6173 = 1,3867 gr
Residu setelah diabukan (G)
1. Ulangan 1 = 160,3662 - 0,4484 - 159,558 = 0,3297 gr
2. Ulangan 2 = 336,0923 – 0,4484 – 334,863 = 0,7808 gr
Blanko (H)
1. Ulangan 1 ¿ 0,6912−0,4484=0,2427 gr
2. Ulangan 2 ¿ 0,6713−0,4484=0,2228 gr
IDF
(0,8975−0,3297−0,2427)
1. Ulangan 1 = = 32,4961 gr
1
(1,3867−0,7808−0,2228)
2. Ulangan 2 = = 38,2961 gr
1
32,4961+38,2961
Rata rata IDF = =¿ 35,3961 gr
2
d. Kacang merah
Residu sebelum pengeringan (C)
1. Ulangan 1 = 1,94 – 0,6983 = 1,2417 gr
2. Ulangan 2 = 0,815-0,6855 = 0,1295 gr
Residu setelah diabukan (G)
1. Ulangan 1 = 333,3133 – 0,4484 – 332,175 = 0,6898 gr
2. Ulangan 2 = 254,3755 – 0,8968 – 253,375 = 0,1036 gr
Blanko
1. Ulangan 1 ¿ 0,6983−0,4484=0,2498 gr
2. Ulangan 2 ¿ 0,6855−0,8968=−0,2114 gr
IDF
(1,2417−0,6898−0,2498)
1. Ulangan 1 = = 33,3622 gr
1
(0,1295−0,1036−(−0,2114 ) )
2. Ulangan 1= = 23,7222 gr
1
33,3622+ 23,7222
Rata rata IDF = =¿ 26,9592 gr
2
e. Edamame
Residu sebelum pengeringan (C)
1. Ulangan 1 = 1,82 – 0,6974 = 1,1226 gr
2. Ulangan 2 = 1,882 – 0,6718 = 1,2102 gr
Residu setelah diabukan (G)
1. Ulangan 1 = 171 – 0,8986 – 168,896 = 1,1205 gr
2. Ulangan 2 = 147,8558 – 0,4484 – 146,802 = 0,6054 gr
Blanko
1. Ulangan 1 = 0,6974 – 0,8968 = - 0,1994
2. Ulangan 2 = 0,6718 – 0,4484 = 0,2234
IDF
1. Ulangan 1 = ¿ ¿ = 20,1522 gr
(1,2102−0,6054−0,2234)
2. Ulangan 2 = = 38,1461 gr
1
20,1522+ 38,1461
Rata rata IDF = =¿ 29.1492 gr
2
a. Kacang hijau
Residu sebelum pengeringan (C)
1. Ulangan 1 = 0,706-0,6792 = 0,0268 gr
2. Ulangan 2 = 0,762- 0,6799 = 0,0821 gr
Residu setelah diabukan (G)
1. Ulangan 1 = 331,097 – 0,4484 – 331,391 = -0,7424 gr
2. Ulangan 2 = 232,601-0,4484 – 232,839 = -0,6864 gr
Blanko (H)
1. Ulangan 1 ¿ 0,6792 – 0,4484 = 0,2308 gr
2. Ulangan 2 ¿ 0,6799– 0,4484 = 0,2315 gr
SDF
(0,0268−(−0,7424 )−0,2308)
3. Ulangan 1 = x 100 = 53,8461 gr
1
(0,0821−(−0,6864 ) −0,2315)
4. Ulangan 2 = x 100 = 53,7061 gr
1
53,8461+53,7061
Rata rata SDF = =¿ 53,7761 gr
2
b. Kacang Tunggak
Residu sebelum pengeringan (C)
1. Ulangan 1 = 0,802-0,6552 = 0,1468 gr
2. Ulangan 2 = 0,71 – 0,6829 = 0,0271 gr
Residu setelah diabukan (G)
1. Ulangan 1 = 0343,075 – 0,4484 – 343,273 = -0,6464 gr
2. Ulangan 2 = 336,708 – 0,4484 – 336,998 = -0,7384 gr
Blanko (H)
1. Ulangan 1 ¿ 0,6552 – 0,4484 = 0,2068 gr
2. Ulangan 2 ¿ 0,6829 – 0,4484 = 0.2345 gr
SDF
1. Ulangan 1 = ¿ ¿ x 100= 58,6461 gr
2. Ulangan 2 = ¿ ¿ x 100 = 53,1061gr
58,6461+53,1061
Rata rata SDF = =¿ 55,8761 gr
2
d. Kacang Merah
Residu sebelum pengeringan (C)
1. Ulangan 1 = 0,789 – 0,6575 = 0,1315 gr
2. Ulangan 2 = 0,78 – 1,0879 = - 0,3079 gr
Residu setelah diabukan (G)
1. Ulangan 1 = 141,913 – 0,4484 – 142,124 = -0,6594 gr
2. Ulangan 2 = 178,792 – 0,8969 – 179,012 = -1,1169 gr
Blanko (H)
1. Ulangan 1 ¿ 0,6575−0,4484=0,2091gr
2. Ulangan 2 ¿ 1,0879−0,8969=0,1910 gr
SDF
(0,1315−(−0,6594)−0,2091)
1. Ulangan 1 = x 100 = 58,1861 gr
1
(−0,3079−(−1,1169)−0,1910)
2. Ulangan 2 = x 100 = 61,7922 gr
1
58,1861+ 61,7922
Rata rata SDF = =¿ 59,9891 gr
2
e. Edamame
Residu sebelum pengeringan (C)
1. Ulangan 1 = 0,76 – 1,0836 = - 0,3886 gr
2. Ulangan 2 = 0,76 – 0,6977 = 0,0623 gr
Residu setelah diabukan (G)
1. Ulangan 1 = 162,133 – 0,8969 – 162,438 = -1,2016 gr
2. Ulangan 2 = 228,733 – 0,4484 – 228,973 = -0,6884 gr
Blanko (H)
1. Ulangan 1 ¿ 1,0836−0,8969=0,1867 gr
2. Ulangan 2 ¿ 0,6977−0,4484=0,2493gr
SDF
(−0,3886−(−1,2016)−0,1867)
1. Ulangan 1 = x 100 = 62,6522 gr
1
(0,0623−(−0,6884)−0,2493)
2. Ulangan 2 = x 100 = 50,1461 gr
1
62,6522+ 50,1461
Rata rata SDF = =¿ 56,3991 gr
2
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Penambahan HCL
Penuangan Sampel