Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 3:

1. Olvi Semartha ( 1511012023)


2. Arwinadiva Azwardi (1511011020)

NAVISOLA
ELIKSIR TEOFILIN
Identitas Obat
Teofilin

C7H8N4O2
BM = 180,2
(Clarkes Analysis of Drug and Poison, 2011 : 2138)
Pemerian : Serbuk putih atau putih kekuningan,
terkadang berupa granular, tidak berbau, rasa
pahit. (British Pharmacopea, 2009 : 1)
Sifat Fisikokimia
a. Titik Lebur : kurang lebih 2480C
b. pKa : 8,8
0,7 (amina).
(Pka of Drug and Reference Compounds)
c. Koefisien partisi
-
d. Stabilitas
Jika bentuk anhidrat terpapar udara dengan cepat
menyerap air kurang lebih 4%, melebur pada
suhu kurang lebih 2480C disertai peruraian.
e. Kelarutan
larut dalam lebih kurang 180 bagian air,
lebih mudah larut dalam air panas, larut
dalam lebih kurang 120 bagian etanol (95%) p,
mudah larut dalam larutan alkali hidroksida
dan dalam ammonia encer. (Anonim, 1979)
f. Bentuk / sifat kristal
serbuk putih atau putih kekuningan,
terkadang berupa granul. (British Pharmacopea, 2009 : 1)
Farmakodinamik
a. Indikasi
Obstruksi saluran napas, asma akut, bronkodilator kronis. (BNF 61,
2011 : 181)
b. Mekanisme Kerja
Menghambat enzim nukleotida siklik fosfodiester (PDE). PDE
mengkatalis pemecahan AMP siklik. Penghambatan PDE menyebabkan
penumpukkan AMP siklik dan GMP siklik serta meningkatkan transduksi
sinyal melalui jalur ini.
(Goodman & Gilman, 2007)
c. Kontraindikasi
Penderita tukak peptik aktif, ganguan kejang yang tidak diobati,
hipersensitivitas terhadap etilendiamin.
(Handbook of Clinical Drug Data, 2002 : 784)
d. Efek Samping
Mual, muntah, iritasi lambung, diare, takikardia, aritmia, hipotensi,
ansieti, tremor, sakit kepala, insomnia dan konvulsi. (BNF 61, 2011 : 181)
e. Interaksi Obat
Allupurinol : meningkatkan kadar teofilin dalam
darah.
Ketamin : meningkatkan resiko kejang.
Halotan : meningkatkan resiko aritmia.
f. Posologi
dewasa : 130-150 mg, jika perlu dinaikkan 2 kali
lipatnya.
Anak-anak 6-12 th : 65-150 mg
< 1 th : 65-75 mg 3-4 kali sehari
sesudah makan.
Farmakodinamik
a. Absorpsi
Teofilin diabsorpsi dengan cepat melalui oral, parenteral dan
rektal.

b. Distribusi
Didistribusi keseluruh jaringan tubuh.

c. Metabolisme
dimetabolisme dalam hati.

d. Eksresi
Sebagian besar dieksresi bersama urin dalam bentuk asam
metilurat / metilxantin.
Bahan Kadar
Teofilin 5,3 g
Asam sitrat 10 g
Liquid glukosa 44 g
Syrup 132 ml
Gliserin 50 ml
Sorbitol Solution 324 ml
Alkohol 200 ml
Sodium Sacharin 5g
Lemon Oil 0,5 g
FDC Yellow No. 5 0,1 g
Aquadest Ad 1000 ml

Formula Teoritis
(Lachman Teori dan Praktek Industri hal 342)
Formula Rancangan
Perhitungan KD
Tiap 1000 ml teofilin mengandung 5,3 gram.
Teofilin = 5,3 g/ 1000 ml x 60 ml = 0,318 g
Etanol = 0,318 g x 30 = 9,54
9,54 /60 ml x 100% = 15,9%
KD total = KD etanol + KD air
=(15,9/100 x 25,7)+(100-15,9/100 x 80)
= 4,0863 + 67,28 = 71,3663
KD t = KD etanol + KD gliserin + KD air
71,3663 = (10/100 x 25,7) + (x/100 x 41) + (100-
10-x/100 x 80)
71,3663 = 2,57 + 0,41 x + 7200- 80x /100
71,3663 = 7457 39x
X = 320,37/39 = 8,2146

volume gliserin = 8,2146/100 x 60 ml= 4,92876 ml


Volume air = 100-10-8,2146/100 x 60 ml = 49,07 ml
Bahan Kadar fungsi

Teofilin 0,318 g Zat aktif

Asam Sitrat 10 g/1000 ml x 60 ml = 0,6 g Pemberi Rasa Asam

Sirup 132 ml/1000ml x 60ml = 7,92 ml Pemanis

Gliserin 4,92876 ml Co-solvent

Etanol 10/100 x 60 ml = 6 ml Co-solvent

Tatrazin Qs Pewarna

Aquadest 49,07 ml Pelarut


Prosedur Percobaan
Tambahkan asam Masukkan
Kalibrasi botol 60 ml sitrat dan siru dalam botol 60
simplex, campur ml
sampai homogen

Timbang bahan-
bahan sesuai Tambahkan tatrazin Kemas
kebutuhan sampai warna yang
diinginkan,
homogenkan
Campurkan etanol +
gliserin + teofilin
pada satu lumpang, Tambahkan
gerus sampai Aquadest,
teofilin larut homogenkan
Sediaan Jadi Navisola

Sediaan baru Setelah 1


jadi minggu
Evaluasi Sediaan Eliksir
a. Uji Organoleptis
Berupa warna, rasa, dan bau sediaan. (FI IV, 1995)
b. Penetapan Kekentalan
Metode umum yang digunakan untuk pengukuran kekentalan meliputi
penetapan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertenu cairan
untuk mengalir melalui kapiler. (FI V, 2014 : 1562)
c. Penetapan pH
Harga pH adalah harga yang diberikan oleh alat potensiometri (pH
meter) yang sesuai yang telah dibakukan sebagaimana mestinya, yang
mampu mengukur harga pH sampai 0,02. (FI V, 2014 : 1363)
d. Volume Terpindahkan
Tuang perlahan-lahan isi tiap wadah kedalam gelas ukur tidak lebih dari
dua setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi secara
berhati-hati untuk menghindari pembentukan gelembung udara. (FI V,
2014 : 1654)
e. Kejernihan
lakukan penetapan dengan menggunakan tabung reaksi alas datar
diameter 15 mm dan terbuat dari kaca netral. Masukkan kedalam dua
tabung reaksi masing-masing larutan uji dan suspensi padanan
secukupnya, yang dibuat segar dengan cara seperti yang tertera sehigga
volume larutan didalam tabung reaksi terisi setinggi tepat 40 mm.
Bandingkan kedua isi tabung setelah 5 menit. (FI IV, 1995 : 998)
f. Berat Jenis
Gunakan piknometer yang bersih dan kering (dicuci terlebih dahulu
dengan larutan sulfokromik dan bilas dengan etanol laalu aseton).
Timbang piknometer kosong (w1) lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (w2). Buang air sulig,
keringkan piknometer lalu isi dengan cairan yang akan diukur dan timbang
(w3). Hitung bobot jenis cairan dengan rumus :
dt = w3 w1 / w2 w1. ( FI IV, 1995 : 1030)
g. Evaluasi Biologi
Penetapan potensi antibiotik untuk eliksir dengan zat aktif antibotik. ( FI
IV, 1995 : 343)

Anda mungkin juga menyukai