B. Prinsip Analisis
Serat dalam bahan pangan dapat dicerna secara bertahap dengan
multienzim, seperti enzim pepsin yang dapat mencerna serat.
C. Tujuan
Menganalisis kdar serat pangan, serat larut air (PLA) dan serat tidak larut
air (PTLA).
D. Prosedur Serat Pangan
1. Bahan Pangan Uji
Bahan pangan yang akan diuji yaitu : sayur-sayuran, buah-buahan dan
kacang-kacangan.
2. Bahan kimia : HCL, etanol, NaOH, pepsin dan pankreatin
3. Peralatan : kertas saring, erlenmeyer, tanur
4. Prosedur Analisa Kadar Serat Pangan :
1) Bebaskan sampel dari lemak (defatted sample)
2) Masukkan 1 g sampel bebas lemak ke dalam erlenmeyer (W)
3) Tambahkan 20 ml aquades dan atur pH = 1,5 dengan HCL 4 M
4) Tambahkan 100 mg pepsin, tutup dan inkubasi serta agitasi pada
suhu 40oC selama 60 menit
5) Tambahkan 20 ml aquades, atur pH hingga 6,8 dengan
menambahkan NaOH
6) Tambahkan 100 mg pankreatin, tutup dan inkubasi serta agitasi
pada suhu 40oC selama 60 menit
7) Atur pH 4,5 dengan HCL, lalu saring dengan kertas saring kering
yang telah diketahui beratnya dan kadar abunya
8) Cuci dengan 2x20 ml aquades dan atur volume filtrat dengan air
sampai 100 ml
9) Tambahkan 400 ml etanol 95% hangat (60oC), endapkan selama 1
jam
10) Saring dengan kertas saring yang telah diketahui berat dan kadar
abunya
11) Residu pada kertas saring dicuci dengan 2x20 ml etanol 78%, 2x20
ml etanol 95% dan aseton 2x10 ml lalu keringkan pada suhu 105oC
12) Dinginkan dalam desikator dan timbang (D)
13) Abukan dalam tanur pada suhu 500oC minimal 5 jam
14) Dinginkan dalam desikator dan timbang
Filtrasi Residu
1 gr
sampel
Filtrat Pencucian 2x10 mL aquades
Pengendapan 1 jam
Penambahan Pengeringan (105ºC, 24 jam)
100 mg pepsin
Filtrasi Filtrat
Pendinginan (desikator)
Inkubasi + agitasi
(40ºC, 60 menit) Residu
Penimbangan
Inkubasi + agitasi
(40ºC, 60 menit) Penimbangan
Penimbangan SDF