Kelas:
THP C 2017
Alat
1. Gas Kromatografi (GC)
1. Kolom
2. Neraca Analitik terkalibrasi
3. Kondensor
4. Penangas air
5. Labu didih 250ml
6. Labu kocok
Pereaksi
1. Pereaksi BF-3 Methanol
1. Natrium Hidroksida (NaOH)-0,5 N dalam methanol
2. Natrium Klorida (NaCl), jenuh dalam air
3. Petroleum eter p.a
4. Natrium sulfat (Na2SO4)- Anhidrat
5. Panasakan pada suhu 100oC selama 1 jam
6. Standar mixed Asam Lemak
7. Larutan indikator MM-1% dalam alkohol 60%
Skema kerja
Contoh
Penimbangan
Contoh
Penimbangan
Penambahan BF-3
Penambahan 5 ml Heptan
Pengoyangan
Pemasukan larutan
larutan
dalam
selama
labu
1 menit
kocok
Petroleum
Pemisahan lapisan
Penimbangan 30gr
Penetapan Duplo
Cara kerja pada pengujian asam lemak bebas yang pertama dilakukan
penimbangan dengan seksama 30gr contoh ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
Kemudian ditambahkan 50ml etanol 95% netral. Setelah itu, penambahan 3 tetes -
5 tetes indikator PP dan titrasi dengan larutan standar NaOH 0,1 N hingga warna
merah muda teteap (tidak berubah selama 15 detik). langkah selanjutnya dalam
metode pengujian asam lemak bebas yaitu melakukan penetapan duplo. Dan
langkah yang terakir yaitu menghitung bilangan asam/ kadar asam lemak
bebeas/derajat asam dalam contoh yang digunakan.
100 - 250 50 4 5
250 - 500 50 6 7
Bilangan asam adalah ukuran jumlah asam bebas yang dihitung berdasar bobot
molekul asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan
sebagai jumlah miligram KOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam
lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak. Bilangan asam ini menyatakan
jumlah asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak, dan biasanya
dihubungkan dengan telah terjadinya hidrolisis minyak berkaitan dengan mutu
minyak.
Kadar asam-asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak dihitung dengan
rumus berikut:
Kadar asam (acid number) = Bobot molekul asam lemak x ml KOH x N KOH
%
10 x berat (gram) sampel
Berat molekul asam lemak yang dominan dalam minyak (rata-rata dari
campuran asam lemak), untuk minyak kelapa = 205, minyak kelapa sawit = 263.
Sedang untuk minyak lain, selain minyak sawit dan minyak kelapa, dihitung
sebagai asam oleat = 282.
Dari rumus di atas, faktor 56,1 adalah bobot molekul larutan KOH, jika dipergu-
nakan larutan NaOH untuk titrasinya, maka faktor tersebut menjadi 39,9.
Asam lemak bebas merupakan hasil degradasi/deesterifikasi/hidrolisis lemak yang
dapat menunjukkan kualitas bahan makanan mulai menurun. Reaksi hidrolisis
lemak adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi Edisi Revisi dan Perluasan.
Bandung : ITB.
Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI 7381:2008. Minyak Kelapa Virgin
(VCO).Jakarta. 32 hal.