HCl
Disusun oleh KI-5 :
Yelian Ansari 10714041
Lina Afriyani 10714063
Bill Hinston 10714083
Katarina Aprilia 10714084
Cut Raisa Faratilla 10714092
Tujuan
Menentukan formula yang sesuai untuk
sediaan tetes mata Ametokain HCl
Menentukan hasil evaluasi sediaan tetes mata
Pemerian Serbuk, hablur; halus, putih; tidak berbau; bersifat higroskopis. Larutan
Kelarutan Mudah larut air, larut dalam alkohol (Farmakope Indonesia IV, hal 778)
Dapar
Dapar tidak diperlukan karena rentang pH sediaan yang
cukup lebar
Informasi Obat :
Simpan di dalam wadah tertutup rapat dalam suhu ruang.
Jangan digunakan lebih dari 30 hari setelah tutup dibuka.
Formula yang Diusulkan
No. Nama Bahan Jumlah (%) Fungsi dalam Formula
Keterangan :
Dalam Farmakope Indonesia IV halaman 1044, untuk sediaan larutan encer
dengan volume 10 mL, kelebihan volume yang dianjurkan adalah 0,5 mL.
Maka, volume untuk setiap wadah adalah 10,5 mL sehingga total volume
sediaan yang dibuat pada praktikum kali ini adalah 5 x 10,5 mL= 52,5 mL.
Dengan memperhitungkan volume sediaan untuk membilas alat seperti
buret dan volume yang hilang saat pemindahan wadah, maka sediaan dibuat
berlebih sebanyak 60 mL.
Prosedur Pembuatan
Ruang
●
Wadah sediaan ditara 10,5 ml.
●
Gelas kimia 100 ml ditara 60 ml.
Wadah dan alat yang digunakan disterilisasi.
Sterilisasi
●
●
Wadah dan alat yang telah disterilisasi di pindahkan ke ruang C melalui
pass box.
●
Timbangan yang akan digunakan ditara.
●
Ametokain HCl ditimbang 0,3 gram menggunakan kaca arloji steril, kemudian ditutup dengan alumunium foil.
Ruang Penimbangan
●
Benzetonium klorida ditimbang sebanyak 12 mg menggunakan kaca arloji steril, kemudian ditutup dengan
alumunium foil.
●
NaCl ditimbang sebanyak 417 mg menggunakan kaca arloji steril, kemudian ditutup dengan alumunium foil.
●
Bahan-bahan yang telah ditimbang dibawa ke ruang sterilisasi lalu dipindahkan ke ruang C melalui pass box
●
Ametokain HCl sebanyak 300 mg dilarutkan dalam 5 ml aqua pro injection dalam gelas kimia 50 ml (gelas kimia A).
●
Kaca arloji yang digunakan oleh Ametokain HCl dibilas dengan aqua pro injection 1ml sebanyak 2 kali.
White Area ●
●
Benzetonium klorida sebanyak 6 mg dilarutkan dalam 5 ml aqua pro injection dalam gelas kimia 50 ml (gelas kimia B).
Kaca arloji yang digunakan oleh benzetonium klorida dibilas dengan aqua pro injection 1 ml sebanyak 2 kali.
Ruang C ●
NaCl sebanyak 417 mg dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml (gelas kimia C) yang telah ditara 60 ml dan
ditambahkan aqua pro injection sebanyak 5 ml.
●
Kaca arloji yang digunakan oleh NaCl dibilas dengan aqua pro injection 1 ml sebanyak 2 kali.
●
Larutan dalam gelas kimia A dan B dimasukkan ke dalam gelas kimia C.
●
Masing-masing gelas kimia A, B, dan C dibilas dengan aqua pro injection sebanyak 2 kali.
White Area
●
Aqua pro injection ditambahkan sebanyak 5 mL hingga volume larutan di gelas kimia C sekitar 40 ml.
●
Dilakukan IPC: pengecekan pH (pH yang diperlukan adalah 3.5).
(Ruang C) Jika diperlukan, larutan NaOH atau larutan HCl ditambahkan sampai target pH sediaan tercapai.
●
●
Volume larutan digenapkan mencapai batas volume yang telah ditara (60 ml) dengan menambahkan aqua
pro injection.
●
Sediaan dipindahkan ke Ruang kelas A ( White Area)
●
Sediaan difiltrasi dengan membran filter 0,45 µm dilanjutkan dengan filtrasi menggunakan membran filter 0,22 µm
●
Filtrat ditampung dalam gelas kimia 100 mL
White Area
●
Buret steril dibilas dengan aqua pro injection dan sedikit sediaan, kemudian jarum buret dilap menggunakan kertas tissue
yang dibasahi etanol 70%
Sediaan dimasukkan ke buret
(Ruang A)
●
●
Larutan diisikan ke dalam tiap botol sebanyak 10,5 mL
●
Botol ditutup dengan penutup botol
●
Sediaan diberi etiket kemudian dikemas
●
Sediaan dipindahkan ke ruang evaluasi melalui pass box
●
1. Dilakukan uji adanya kebocoran.
White Area ●
2. Dilakukan uji partikulat.
(Ruang A) ●
3. Dilakukan uji kejernihan dan warna.
●
4. Dilakukan uji pH.
Evaluasi Sediaan
pH stabilitas
Perhitungan tonisitas harus tepat
Kesimpulan
1. Formula yang diusulkan untuk sediaan tetes mata Ofloxacine adalah sebagai berikut:
2. Sediaan tetes mata Ametokain HCl 0,5 % hasil percobaan tidak memenuhi syarat
Daftar Pustaka
Anonim. 2009. MINIMS-Ametokain Eye Drops. (Online)
http://gp2u.com.au/static/pdf/A/AMETOKAIN_HIDROKLORIDA_EYE_DROPS_MINIMS-P
I.pdf
. Diakses pada tanggal 8 September 2016 pukul 1.55 WIB.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal 48-49, 112-113, 132-133, 413-414,
584, 588-590, 778, 1044, 1236-1261.
Ogbru, Omudhome, PharmD. Tetracaine Ophtalmi. (Online)
http://www.medicinenet.com/tetracaine_ophthalmic_drops/article.htm. Diakses pada
tanggal 10 September 2016 pukul 08.53 WIB.
Rowe, Raymond C, Paul J Sheskey, Marian E Quinn. 2006. Handbook of
PharmaceuticalExcipients 6th edition. UK : Pharmaceutical Press. Hal 59-60, 181-182,
285, 308, 637-639, 640-641, 649, 766, 768.
Royal Pharmaceutical Society of Great Britail. The Pharmaceutical Codex: Principles and
Practice of Pharmaceutics 12th edition. London: The Pharmaceutical Press. Hal 718.
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale : The Complete Drug Reference 36th edition. UK :
Pharmaceutical Press. Hal 1871-1872.