V. FORMULA AKHIR
Dalam 500 ml mengandung
Glukosa 25 gram
Natrium klorida 2,25 gram
Karbo adsorbens 0,5 gram
Aqua bidest bebas pirogen ad 500 ml
PROSEDUR PEMBUATAN
Metode sterilisasi : Menggunakan metode sterilisasi akhir sebab sediaan stabil terhadap pemanasan. Sterilisasi akhir menggunkan autoklaf pada suhu 121 oC selama 15 menit.
- Ukur sejumlah aquabidest kemudian tambahkan dengan karbon sebanyak 0,1% dari volume air dan panaskan diatas api Bunsen pada suhu 60-70°C selama 15 menit sambil
sesekali diaduk.
- Timbang glukosa menggunakan spatel dan kaca arloji dan masukkan ke dalam gelas piala yang telah dikalibrasi
- Tuangkan aqua bidestilata untuk melarutkan glukosa dan mebilas kaca arloji. Gerus karbon aktif dan timbang sejumlah 0,1% b/v dan masukkan ke dalam gelas piala, kemudian
tambahkan aqua bidest hinggan tanda kalibrasi.
- Tutup gelas piala dengan kaca arloji dan sisipi dengan batang pengaduk
- Panaskan larutan diatas api Bunsen pada suhu 60-70 oC selama 15 menit sambil sesekali diaduk, cek suhu dengan thermometer, lakukan diluar lemari steril.
- Lipat kertas saring rangkap 2, basahi dengan air bebas pirogen, air ditambung di Erlemeyer lain.
- Kertas saring dan corong dipindahkan ke dalam labu Erlemeyer steril bebas pirogen.
- Pindahkan ke gelas ukur dan ukur volumenya. Kekurangan volume di addengan air bebas pirogen.
- Larutan dituang ke dalam kolom melalui saringan G3 dengan bantuan pompa penghisap
- Filtrat dari kolom ditampung kedalam botol infuse steril yang telah ditara
Pemerian : hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa asin.
Kelarutan : larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol.
Dosis : lebih dari 0,9 %. Injeksi iv 3-5% dalam 1000 ml selama 1 jam
Ph : 4,5-7
Stabilitas : stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabil dapat menyebabkan pengguratan partikel dari tipe gelas
Efek samping : keracunan NaCl disebabkan oleh indikasi yang gagal dapat menyebabkan hipernatremia yang memicu terjadinya trombosit atau hemorrhage
Sterilisasi : autoklaf
Ruang Prosedur
Grey Area Permukaan meja dilap dengan Alkohol 70 % sebelum sterilisasi ruangan.
Kemudian Sterilisasi ruangan dengan lampu UV selama 12 jam
Grey Area ( ruang Alat – alat yang hendak digunakan harus disterilisasi terlebih dahulu dengan
penimbangan) cara yang sesuai. Kemudian timbang bahan yang diperlukan.
White Area Siapkan alat dan bahan yang sudah disterilkan dengan cara masing-
masing
Didihkan aqua pro injeksi 102 ml lalu turunkan suhu mencapai 60°C
Timbang NaCl 920 mg lalu masukan kedalam aqua pro injeksi yang
telah dipanaskan diatas penangas air sedikit demi sedikit lalu diaduk
selama 15 menit
Tambahkan H2O2 0,1% dan dimasak selama 1 jam
Setelah itu larutan disaring dengan kertang saring ( lakukan sampai 3x
penyaringan untuk menjernihkan larutan)
Kemudian filtrasi yang didapat dituang kedalam wadah yang telah
disterilkan
Bagian atas ditutupi dengan alumunium foil lalu dilakukan sterilisasi
akhir terdahap sediaan dengan autoklaf suhu 121°C selama 15 menit
Etiket ditempel pada sediaan bersamaan dengan brosur kedalam
kemasan sekunder.
Kemasan
Wadah : Botol infuse 100 ml
Etiket : Putih
Label : Harus dengan resep dokter , Lambang Obat keras, Lambang obat generik
Signa : Infus saline NaCl 0,9%
Pembahasan
Pada pembuatan infus Saline NaCl 0,9%, tidak dibutuhkan dapar karena rentang pH NaCl jauh. Teknik pembuatan infus
saline NaCl 0,9% dilakukan secara aseptis yaitu dengan semua bahan dan alat sudah di sterilkan terlebih dahulu.
Padahal pengerjaan yang benar dilakukan secara sterilisasi akhir dimana sterilisasi dilakukan setelah larutan dimasukkan
ke dalam wadah namun karena keterbatasan waktu maka dilakukan secara aeptis. Pembuatan infus saline dilakukan
dengan sangat hati hati yaitu steril dan terbebas dari unsur pirogen karena sediaan ini akan langsung masuk ke dalam
pembuluh darah. Kita ketahui bahwa jika suatu pirogen masuk ke tubuh, maka pirogen menjadi suatu benda asing yang
dapat menimbulkan respon imun berupa demam. Oleh sebab itu proses pengerjaan dilakukan dilakukan diatas penangas
air dengan suhu konstan 60°C dengan penambahan H202 0,1%. Sebenarnya selain penambahan H 202 0,1% , kita dapat
memakai norit namun karena keterbatasan alat dan bahan maka proses pengerjaan dilakukan seadanya. Selain itu kami tidak
melakukan evaluasi pada sediaan jadi. Evaluasi infus saline NaCl 0,9% dilakukan antara lain :
Uji Fisika
Uji Organoleptis
Pengujian infus normal saline 0,9 % meliputi bau dan warna sediaan. Selain itu juga diperiksa kelengkapan etiket, brosur dan penandaan pada kemasan.
Penetapan pH
Pengecekan pH larutan dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter atau kertas indikator universal.
Uji Kebocoran
Uji kebocoran dilakukan dengan membalikkan botol sediaan infus dengan mulut botol menghadap ke bawah . Diamati ada tidaknya cairan yang keluar
menetes dari botol. Pada pembuatan kecil-kecilan hal ini dapat dilakukan dengan mata tetapi untuk produksi skala besar hal ini tidak mungkin dikerjakan.