• Infus Glukosa :
Memiliki pH 3,5 sampai 6,5
Bebas pyrogen
Pemerian : hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih, tidak berbau, dan rasa
manis
Kelarutan : mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, agak sukar larut
dalam etanol (95%) P mendidih ; sukar larut dalam etanol (95%)P.
Glukosa 25 gram
Jumlah 0,8%
Ukur sejumlah aquabidest kemudian tambahkan dengan karbon sebanyak 0,1% dari volume air dan panaskan
diatas api Bunsen pada suhu 60-70°C selama 15 menit sambil sesekali diaduk.
Prosedur pembuatan infuse
• Timbang glukosa menggunakan spatel dan kaca arloji dan • Pindahkan ke gelas ukur dan ukur volumenya. Kekurangan
masukkan ke dalam gelas piala yang telah dikalibrasi volume di addengan air bebas pirogen.
• Tuangkan aqua bidestilata untuk melarutkan glukosa dan • Larutan dituang ke dalam kolom melalui saringan G3 dengan
mebilas kaca arloji. bantuan pompa penghisap
• Tutup gelas piala dengan kaca arloji dan sisipi dengan batang • Filtrat dari kolom ditampung kedalam botol infuse steril yang
pengaduk telah ditara
• Panaskan larutan diatas api Bunsen pada suhu 60-70oC selama • Botol ditutup dengan flakon steril, ikat dengan simpul
15 menit sambil sesekali diaduk, cek suhu dengan thermometer, champagne
lakukan diluar lemari steril.
• Lakukan sterilisasi akhir dengan autoklaf
• Lipat kertas saring rangkap 2, basahi dengan air bebas pirogen,
air ditambung di Erlemeyer lain. • Pemberian Etiket
Penetapan Ph
Penetepan pH bertujuan agar pH sedian stabil sesuai dengan yang diinginkan. pengujian pH sediaan bisa dilakukan dengan
menggunakan pH meter atau kertas indikator universal.
Uji kebocoran
Uji ini dilakukan dengan membalikkan botol infus sehingga posisi tutup dibawah. Jika terdapat kebocoran, maka dapat berbahaya
karena lewat lubang atau celah tersebut dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme atau kontaminan lain yang berbahaya
Uji kejernihan
Tujuan dilakukan uji kejernihan ini adalah untuk mengetahui kejernihan dari larutan infus yang dibuat. Kejernihan adalah suatu batasan
yang relatif, yang artinya sangat dipengaruhi oleh penilaian subjektif dari pengamat. Syarat kejernihan yaitu sediaan larutan ( kecuali
suspensi dan emulsi) adalah tidak ada zat yang terdispersi dalam larutan jernih (Agoes, Goeswien. 2009).
Uji Partikulat
Di uji menggunakan sistem elektronik penghitung partikel pengotor cairan yang dilengkapi dengan alat untuk memasukkan contoh yang
sesuai.
Volume terpindahkan
Pilih tidak kurang dari 30 wadah. Isi perlahan-lahan dituang dari tiap wadah kedalam gelas ukur kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak
lebih dari sediaan
Uji Sterilitas
Pengujian dilakukan secara mikrobiologis dengan menggunkan medium pertumbuhan tertentu. Produk dikatakan bebas mikroorganisme bila Sterility
Assuranve Level (SAL) = 10-6 atau 12 log reduction (over kill sterilization). Bila proses pembuatan menggunakan aseptic,maka SAL =10 -4
Uji pirogen
• Berdasarkan respon demam pada kelinci. Digunakan kelinci karena kelinci menunjukkan respon terhadap pirogen sesuai dengan
keadaan manusia. Kenaikan suhu diukur melalui rektal.
• Kondisi LAL-test:
• pH larutan 6-7
• suhu 37oC