NAMA
: ENDANG FERAWATI
NIM
:31112078
KELAS
: FARMASI 3B
I.
II.
III.
Tanggal
Tujuan Praktikum
: 6- Maret -2015
: dapat menguasai dan memahami
Glucosum 5%
Infus intavena 100 mL
b. Formula lengkap
Glukosa
Natrii Chloridum
Aqua pro injectionum
V.
Alat dan Bahan
- Beaker gelas
- Corong dan kertas saring
- Botol infus
- Kaca arloji
- Spatel logam
- Batang pengaduk
- Syringe
VI.
Spesifikasi
a. Bahan berkhasiat
Pemerian
5g
0,035 g
ad 100 mL
- Glukosa
- NaCl
- Aqua pro injectionum
: gukosa
: Hablur tidak berwarna atau
suhu 170oC.
Larutkan Glukosa dalam sebgaian a.p.i
Larutan NaCl dalam sebagian a.p.i
Kedua campuran tersebut dicampurkan
Larutan ditambahkan a.p.i secukupnya kemudian cek pH.
Tambahkan karbon, dipanaskan dan diaduk (60-70 oC ) selama 15
menit.
g.
h.
i.
VIII.
tb
0,1
W=
0,52(tb . C)
0,576
W=
0,52(0,1 x 5)
=0,035
0,576
C
5
Satuan dasar
Volume produksi
Glukosa
100 mL
5 mg
NaCl
0,035 mg
350
x 0,035
100
1%
1000 mg
x 350 = 0,35 g
100 ml
Karbon
= 0,1225 mg
c. Evaluasi
No
Jenis evaluasi
Penilaian
1
2
3
4
5
sebelum
Tidak ada bocor
3
jernih
Seragam 105 mL
ada
Penilaian sesudah
sterilisasi
Tidak ada bocor
3
Jernih
Seragam 105 mL
Ada
6
7
IX.
Kemasan
Etiket
ada
ada
Ada
Ada
Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu pembuatan sediaan infus glukosa 5%.
Glukosa merupakan sumber karbohidrat yang lebih disukai dan salah satu
senyawa yang penting didalam tubuh sebagai sumber energi. Pada umumnya
larutan glukosa untuk injeksi digunakan sebagai pengganti kehilangan cairan
tubuh, sehingga tubuh kita mempunyai energi kembali untuk melakukan
metabolismenya dan juga sebagai sumber kalori. Dosis glukosa adalah 2,511,5 % (Martindale), pada umumnya digunakan 5 %.
Infuse merupakan sediaan larutan yang disterilkan dan biasanya
dikemas dalam dalam volume 0,5 1L. Apabila tubuh kekurangan air,
elektrolit dan karbohidrat, maka kebutuhan tersebut harus
cepat diganti. Pemberian infus memiliki keuntungan karena
tidak harus menyuntik pasien berulang kali. Mudah mengatur
keseimbangan keasaman dan kebasaan obat dalam darah.
Sebagai penambah nutrisi bagi pasien yang tidak dapat
makan secara oral. Larutan penambah zat parenteral volume
besar berfungsi sebagai dialisa pada pasien gagal ginjal.
Infuse sebagai sediaan parenteral harus memenuhi persyaratan antara
lain steril, dan bebas dari partikel asing, bebas pirogen, stabil, tonisitas, jernih
dan mempunyai pH yang sesuai.
Sebelum dilakukan pembuatan,
terlebih
dahulu
dilakukan
objek atau material. Alat yang terbuat dari kaca dilakukan dengan sterilisasi
metode udara kering dengan menggunakan oven pada suhu 170oC selama 30
menit.
Langkah pertama dalam percobaan ini adalah menghitung tonisitas
larutan yang akan dibuat. Larutan yang isotonis adalah larutan yang memiliki
tekanan osmose sama dengan tubuh, dan keadaan isotonis inilah yang
diharapkan, karena dalam keadaan ini, larutan yang diinjeksikan tidak akan
menimbulkan
rasa
sakit.
Sedangkan
larutan
yang
hipotonis,akan
menimbulkan sel cairan tubuh akan pecah atau lisis, karena tekanan diluar sel
lebih rendah, maka cairan dalam sel akan menggembung dan pecah,
mengingat tekanan osmose merupakan tekanan yang berjalan dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi. Sebaliknya pada larutan hipertonis akan
mengakibatkan keadaan di luar sel lebih tinggi dibanding didalam sel,
sehingga keadaan sel mengkerut. Keadaan hipotonis lebih berbahaya
dibanding keadaan hipertonis, karena sifat larutan hipotonis irreversibel (sel
sudah pecah ),sedangkan sifat hipertonis reversibel ( sel dapat kembali
normal). Pada larutan yang hipotonis perlu penambahan NaCl karena
kerusakan yang disebabkan oleh hipotonis bersifat irreversible atau tidak
dapat kembali seperti semula. Dari hasil perhitungan tonisitas diperoleh NaCl
sebanyak 0,035 gram
Pada pembuatannya, glukosa dilarutkan dalam aquades pro injeksi,
Dan NaCl juga diarutkan dalam sebagian aqua pro injeksi. Kemudian
campuran tersebut ditambahn aqua pro injeksi kemudian di cek pH pada 5-7
hal ini dikarenakan agar larutan yang akan digunakan sebagai sediaan injeksi
parenteral memiliki pH yang sama dengan pH tubuh manusia. Kemudian
dipanaskan. Tujuan pemanasan ini untuk mempercepat kelarutan bahan
sehingga homogen. Penambahan karbo adsorben bertujuan untuk menyerap
pirogen serta partikel-partikel atau pengotor yang mungkin ada pada larutan,
karena salah sau syarat untuk sediaan parenteral adalah bebas pirogen.
Pirogen adalah senyawa kompleks polisakarida yang mengandung radikal
dengan unsur N.P, selama radikal tersebut masih terikat, maka selama itu pula
akan menimbulkan demam dan bersifat termostabil, jika terlalu banyak dapat