Oleh :
NILA ARUM LESTARI
(210400867)
Memahami dan menentukan secara kuantitatif kadar gula reduksi pada bahan
pangan menggunakan metode Nelson-Somogyi.
B. DASAR TEORI
1. Gula reduksi merupakan semua molekul gula yang memiliki sifat reduktif (mampu
mereduksi senyawa lain).
2. Ditunjukkan dengan adanya gugus hidroksi bebas yang reaktif (contoh : glukosa,
fruktosa, laktosa, maltose).
3. Penentuan gula reduksi dilakukan dengan metode Nelson-Somogyi yang didasarkan
pada peristiwa tereduksinya kuprioksida menjadi kuprooksida.
C. METODE
1. Alat 2. Bahan
- Tabung reaksi + rak - Singkong, tape singkong, beras
- Penangas air ketan, tape ketan
- Labu takar - Glukosa standar
- Gelas ukur/pipet ukur - Larutan nelson (nelson A/B =
- Spektrofotometer 25/1)
- Pipet tetes - Larutan arsenomolibdat
- Neraca analitik - Larutan Pb-asetat 10%
- Larutan Na-oksalat 5%
Tambahkan 1 ml reagen
Dinginkan dengan cara Arsenomolibdat, kocok
Tambahkan 7 ml
direndam dalam air homogen sampai semua aquadest, kocok
dingin hingga 25°C endapan kuprooksida larut homogen
kembali
Buat kurva standar
Tera absorbansinya pada
4. Penentuan Gula Reduksi pada Sampel
hubungan antara Tentukan persamaan
À 540 nm dengan
absorbansi dan kurva standarnya
spektrofotometer
konsentrasi
Seluruh larutan kemudian
Ditambah Pb Asetat
5 gram sampel dilarutkan dimasukkan dalam labu ukur
bertetes-tetes sampai
dalam 50 mL akuades 100 ml, dan ditambah
larutan tidak keruh (± 15) akuades sampai tanda
2. Absorbansi Sampel
Absorbansi
0.3
0.2
0.1
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Konsentrasi
Praktikum kali ini memiliki tujuan untuk mengetahui cara penentuan kadar gula
reduksi. Gula reduksi sendiri menurut Rohmaningsih (2008) adalah karbohidrat jenis
monosakarida dan beberapa disakarida yang memiliki sifat dapat mereduksi suatu
senyawa, terutama di dalam keadaan basa. Sedangkan menurut Andarwulan (2011) gula
pereduksi adalah golongan karbohidrat seperti glukosa dan fruktosa yang dapat
mereduksi senyawa-senyawa electron, dimana ujung dari rantai gula reduksi adalah ujung
yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas. Andarwulam (2011) juga
menyebutkan karbohidrat apa saja yang termasuk sebagai gula pereduksi, yaitu
monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa, maltose).
Sampel yang digunakan pada praktikum penentuan kadar gula reduksi ini adalah
singkong, tape singkong, beras ketan, dan tape ketan. Berat dari masing-masing sampel
yaitu 5000 mg. Sampel-sampel tersebut akan dilarutkan dalam 50 mL akuades. Lalu
masing-masing sampel akan ditambahkan Pb Asetat bertetes-tetes sampai larutan tidak
keruh (± 15). Kemudian Seluruh larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, dan
ditambah akuades sampai tanda. Larutan kemudian disaring dan fitratnya ditambah
dengan Na- oksalat sebanyak Pb-asetat. Selanjutnya, Sebanyak 4 mL larutan kemudian
diencerkan lagi sampai 100 mL sehingga diperoleh fitrat bebas Pb. (untuk sampel tape,
diberi perlakuan tambahan dengan pengenceran 1 mL larutan menggunakan 9 mL
akuades). Kemudian, sebanyak 1 mL fitrat bebas Pb diberi perlakuan seperti kurva
standar (mulai penambahan larutan nelson). Setelah itu, nilai dari absorbansi sampel
kemudian diplot pada rumus regresi kurva standar, sehingga diperoleh konsentrasi gula
reduksi dalam mg/100 mL (x).
Nilai absorbansi kurva standar tiap konsentrasi selanjutnya akan dibuat grafiknya
sehingga menghasilkan persamaan , yaitu y = 4,5429x + 0,0302. Dari persamaan tersebut,
dicari nilai x dari keempat sampel. Sampel 1 (singkong) menghasilkan nilai x sebesar
0,1588. Pada sampe 2 (tape singkong) menghasilkan nilai x sebesar 0,0442. Pada sampel
3 (beras ketan) menghasilkan nilai x sebesar 0,1727. Dan sampel 4 (tape ketan)
menghasilkan nilai x sebesar 0,0426. Nilai x yang telah didapat, kemudian akan
digunakan dalam perhitungan kadar gula reduksi dengan rumus, yaitu :
x . fp. v
Kadar gula reduksi (%wb) = x 100 %
mg sampel
%wb
Kadar gula reduksi (%db) = x 100 %
100−%KA
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Laillah Faizatul. Laporan Penentuan Kadar Gula Reduksi. April 2021. Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-
jawa-timur/food-technology/penentuan-kadar-gula-reduksi-analisa-pangan/14266655
2. Fajri fitria. Mustika Cahya. Iffa Karina.Laporan Praktikum AZG Karbohidrat. Mei
2014. Yogyakarta.
https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-azg-karbohidrat-pdf-free.html
3. Penetapan Kadar Karbohidrat Secara Kuantitatif dengan Cara Nelson-Samogyi.
September 2014
https://www.academia.edu/9643150/uji_karbohidrat_secara_nelson
G. LAMPIRAN
y = 4,5429x + 0,0302
Berat sampel = 5000 mg
Keterangan :
X = konsentrasi gula reduksi (mg/ml)
Fp = faktor pengenceran. Pada kasus di atas fp sampel = 100 ml/4 ml = 25
Fp tape= (10 ml/1 ml).(100 ml/4 ml) = 250
V = volume larutan induk, kasus di atas v = 100 ml
x . fp. v
Kadar gula reduksi (%wb) = x 100 %
mg sampel
%wb
Kadar gula reduksi (%db) = x 100 %
100−%KA
1. Singkong
y = 4,5429x + 0,0302
0,752 = 4,5429x + 0,0302
0,752 – 0,0302 = 4,5429x
0,752 – 0,0302
x=
4,5429
x = 0,1588
x . fp. v
Kadar gula reduksi (%wb) = x 100 %
mg sampel
0,1588 .25 . 100
= x 100 % = 7,44%
5000
%wb
Kadar gula reduksi (%db) = x 100 %
100−%KA
7,44 %
= x 100 % = 9,68%
100−28 %
2. Tape singkong
y = 4,5429x + 0,0302
0,231 = 4,5429x + 0,0302
0,231 – 0,0302 = 4,5429x
0,231 – 0,0302
x=
4,5429
x = 0,0442
x . fp. v
Kadar gula reduksi (%wb) = x 100 %
mg sampel
0,0442. 250 . 100
= x 100 % = 22,1%
5000
%wb
Kadar gula reduksi (%db) = x 100 %
100−%KA
22,1 %
= x 100 % = 56%
100−61 %
3. Beras ketan
y = 4,5429x + 0,0302
0,815 = 4,5429x + 0,0302
0,815 – 0,0302 = 4,5429x
0,815 – 0,0302
x=
4,5429
x = 0,1727
x . fp. v
Kadar gula reduksi (%wb) = x 100 %
mg sampel
0,1727 .25 . 100
= x 100 % = 8,63%
5000
%wb
Kadar gula reduksi (%db) = x 100 %
100−%KA
8,63 %
= x 100 % = 9,8%
100−12 %
4. Tape ketan
y = 4,5429x + 0,0302
0,224 = 4,5429x + 0,0302
0,224 – 0,0302 = 4,5429x
0,224 – 0,0302
x=
4,5429
x = 0,0426
x . fp. v
Kadar gula reduksi (%wb) = x 100 %
mg sampel
0,0426 .250 . 100
= x 100 % = 21,3%
5000
%wb
Kadar gula reduksi (%db) = x 100 %
100−%KA
21,3 %
= x 100 % = 60,85%
100−65 %