Volumetri (Asam-Basa) Titrasi merupakan suatu proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis (belum diketahui konsentrasinya). Prosedur analisis yang melibatkan titrasi dengan larutan-larutan yang konsentrasinya diketahui disebut analisis volumetri. Prinsip dari titrasi asam basa ini adalah melibatkan asam maupun basa sebagai penitran/titer ataupun titran. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa begitu juga sebaliknya kadar larutan basa ditentukan dengan menggunakan larutan asam. Process Standarisasi Pada percobaan ini, asam Berdasarkan hasil perhitungaan oksalat merupakan larutan didapatkan normalitas NaOH sebesar standar primer. dan NaOH 0,138 N Pada percobaan pertama kita akan melakukan standarisasi larutan merupakan larutan standar N NaOH = ( 0,1 gram x 2 ) / (126 NaOH dengan asam oksalat melalui proses titrasi yaitu dengan sekunder. x 0,0115 ) = 0,2/1,9 menitrasi asam oksalat yang telah ditambahkan indikator PP = 0,138 N sebanyak 3 tetes dengan natrium hidroksida. Larutan asam oksalat yang telah ditambahkan indikator PP berwarna bening, sehingga apabila larutan tersebut berubah warna menjadi merah yang permanen maka titrasi harus dihentikan. Volume titiran (NaOH) Karena antara NaOH dan asam oksalat terjadi reaksi yang digunakan adalah 11,5ml, Volume titran ini akan sempurna. NaOH (basa kuat) akan bereaksi dengan mempengaruhi hasil konsentrasi dari asam asetat sehingga dalam asam oksalat (asam lemah) membentuk garam yang menitrasi larutan tersebut kita harus memperhatikan baik-baik perubahanwarna dan volume titrat yang digunakan. Setelah volume bersifat basa. Reaksi : titrat diketahui maka kadar asam asetat dapat dihitung. 2NaOH + H2C2O4 ===> Na2C2O4 + 2H2O Dari reaksi antara basa kuat dan asam lemah itu akan lebih mudah diamati titik akhir titrasinya. Perhitungan Standarisasi NaOH dengan larutan standar asam oksalat
Berat asam oksalat = 0,1 gram
BM = 126 gr/mol Valensi = 2 Setelah titrasi didapatkan data sbb: ml NaOH ul 1 = 12 ml ml NaOH ul 2 = 11 ml rata – rata ml NaOH = 11,5 ml = 0.0115 liter (ubah volum ke dalam satuan liter) Penetapan kadar asam asetat Pada percobaan kedua yaitu Penetapan kadar asam asetat. Setelah melakukan standarisasi makaakan ditentukan kadar asam asetat dalam sampel. Padatan 5 ml asam asetat yang telah dieencerkan, ditetesi dengan indikator PP sampai berubah warna. Kemudian dititrasi dengan larutan standar NaOH. Titrasi dihentikan bila terbentuk warna merah yang permanen pada larutan di dalam erlenmeyer. Dengan menitrasi asam asetat sebanyak 2 kali,kita bisa menentukan kadar asam asetat dalam sampel. Kadar asam asetat dalam sampel yang didapatkan adalah 41%. Perhitungan Penetapan kadar asam asetat Persamaan reaksi : NaOH (aq) + CH3COOH (aq) ⎯⎯→ CH3COONa(aq) + H2O(l)
Konsentrasi asam asetat : V1.N1 = V2.N2
N2 = 𝑉1.𝑁2/𝑉2 = 5.0,1/26,65 = 0,0187 Kadar asam asetat = 100/𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100/𝑉 𝑐𝑢𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 x M NaOH x V NaOH x BM asam asetat = 100/5 𝑚𝑙 x 100/10 𝑚𝑙 x 0,127 M x 26,65 x 0,06 = 41 %