Anda di halaman 1dari 9

VOLUMETRIC

Kelompok 4
B-S1 Farmasi 2022
Anggota Kelompok

Moh. Syafrie Syaus moh. Abdul Ghali Saputra


8214220 8214220

Adinda Nur Maghfiroh


821422049
Topic
Topic 1: Pengantar Volumetri

Topic 2: Standarisai

Topic 3: Penetapan kadar


Volumetri (Asam-Basa)
Titrasi merupakan suatu proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan
konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan
sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis (belum diketahui konsentrasinya).
Prosedur analisis yang melibatkan titrasi dengan larutan-larutan yang
konsentrasinya diketahui disebut analisis volumetri. Prinsip dari titrasi asam basa
ini adalah melibatkan asam maupun basa sebagai penitran/titer ataupun titran.
Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa begitu juga
sebaliknya kadar larutan basa ditentukan
dengan menggunakan larutan asam.
Process
Standarisasi Pada percobaan ini, asam Berdasarkan hasil perhitungaan
oksalat merupakan larutan didapatkan normalitas NaOH sebesar
standar primer. dan NaOH 0,138 N
Pada percobaan pertama kita akan melakukan standarisasi larutan merupakan larutan standar N NaOH = ( 0,1 gram x 2 ) / (126
NaOH dengan asam oksalat melalui proses titrasi yaitu dengan sekunder. x 0,0115 )
= 0,2/1,9
menitrasi asam oksalat yang telah ditambahkan indikator PP
= 0,138 N
sebanyak 3 tetes dengan natrium hidroksida. Larutan asam oksalat
yang telah ditambahkan indikator PP berwarna bening, sehingga
apabila larutan tersebut berubah warna menjadi merah yang
permanen maka titrasi harus dihentikan. Volume titiran (NaOH)
Karena antara NaOH dan asam oksalat terjadi reaksi
yang digunakan adalah 11,5ml, Volume titran ini akan
sempurna. NaOH (basa kuat) akan bereaksi dengan
mempengaruhi hasil konsentrasi dari asam asetat sehingga dalam
asam oksalat (asam lemah) membentuk garam yang
menitrasi larutan tersebut kita harus memperhatikan baik-baik
perubahanwarna dan volume titrat yang digunakan. Setelah volume bersifat basa. Reaksi :
titrat diketahui maka kadar asam asetat dapat dihitung. 2NaOH + H2C2O4 ===> Na2C2O4 + 2H2O
Dari reaksi antara basa kuat dan asam lemah itu akan
lebih mudah diamati titik akhir titrasinya.
Perhitungan Standarisasi NaOH dengan
larutan standar asam oksalat

Berat asam oksalat = 0,1 gram


BM = 126 gr/mol
Valensi = 2
Setelah titrasi didapatkan data sbb:
ml NaOH ul 1 = 12 ml
ml NaOH ul 2 = 11 ml
rata – rata ml NaOH = 11,5 ml = 0.0115 liter (ubah
volum ke dalam satuan liter)
Penetapan kadar asam asetat
Pada percobaan kedua yaitu Penetapan kadar asam asetat. Setelah melakukan
standarisasi makaakan ditentukan kadar asam asetat dalam sampel. Padatan 5
ml asam asetat yang telah dieencerkan, ditetesi dengan indikator PP sampai
berubah warna. Kemudian dititrasi dengan larutan standar NaOH. Titrasi
dihentikan bila terbentuk warna merah yang permanen pada larutan di dalam
erlenmeyer. Dengan menitrasi asam asetat sebanyak 2 kali,kita bisa menentukan
kadar asam asetat dalam sampel. Kadar asam asetat dalam sampel yang
didapatkan adalah 41%.
Perhitungan Penetapan kadar asam
asetat
Persamaan reaksi : NaOH (aq) + CH3COOH (aq)
⎯⎯→ CH3COONa(aq) +
H2O(l)

Konsentrasi asam asetat : V1.N1 = V2.N2


N2 = 𝑉1.𝑁2/𝑉2
= 5.0,1/26,65
= 0,0187
Kadar asam asetat = 100/𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100/𝑉 𝑐𝑢𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 x M
NaOH x V NaOH x BM asam asetat
= 100/5 𝑚𝑙 x 100/10 𝑚𝑙 x 0,127 M x 26,65 x 0,06
= 41 %

Anda mungkin juga menyukai