Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

ˮAdsorpsi Isotherm Freundlich” 


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Fisik dari

Dosen Pembimbing Bapak Eko A, LRSC, Dr

Disusun oleh :

Kelompok 3

Fatima Yasinta 221411075

Fauzan Mutawakkil 221411076

Fitrinellya Fajrin 221411077

Ghiyats Albar Hanafi 221411078

1C - Teknik Kimia

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 


Jl. Gegerkalong Hilir Desa Ciwaruga Telepon (022)2015721 
Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat 40559 
Email: polban@polban.ac.id

2022
I. Tujuan
1. Melakukan percobaan proses adsorpsi asam asetat ke dalam karbon aktif
2. Membuat grafik berdasarkan hasil percobaan
3. Menentukan besarnya tetapan adsorpsi isotherm Freundlich (k) dari grafik
4. Mempraktikkan konsep mol dalam menghitung zat yang teradsorpsi

II. Prinsip Dasar Praktikum


Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Zat yang
diserap disebut fasa terserap (adsorbat) sedangkan yang menyerap disebut adsorben.
Misalnya zat padat akan menarik molekul – molekul gas ata zat cair pada permukaannya.
Hal ini disebabkan karena zat padat yang terdiri dari molekul – molekul tidak menarik
dengan gaya Van Der Walls. Jika ditinjau dari satu molekul, maka molekul ini akan
dikelilingi molekul yang lainnya. Yang tidak mempunyai gaya Tarik yang seimbang.
Karena salah satu arah tidak ada molekul lain yang menarik, akibatnya pada permukaan
itu akan menarik molekul disekitarnya.

Adsorpsi dipengaruhi oleh:

1. Jenis adsorben
2. Jenis konsentrasi yang diadsorpsi
3. Konsentrasi
4. Luas permukaan adsorben
5. Temperatur

Pengaruh konsetrasi larutan terhadap adsorpsi dapat dinyatakn oleh persamaan


Freundlich.
1
x
=k C n … … …(1)
m

Keterangan:
C = Konsentrasi zat terlarut dalam larutan, setelah, setelah tercapai kesetimbangan
adsorpsi konsentrasi zat dalam larutan,

x = Jumlah zat yang teradsorpsi (gram),

k = tetapan

n = tetapan.

Jika dituliskan dalam logaritma:

x 1
log =log k + log C … … …(2)
m n
Untuk menentukan harga n dan k dibuat grafik linier log x/m fungsi dari log C, yang
mana slope (kemiringan) adalah harga 1/n dan intersepnya log k.

III. Prosedur Kerja


Rancangan Percobaan

Prosedur Percobaan
1. Siapkan 4 buah labu erlenmeyer, kemudian masukkan ke dalamnya masing –
masing sebanyak 0,5 gram arang aktif
2. Pada setiap labu tambahkan 25 mL larutan asam asetat dengan konsentrasi 1,0
N; 0,8 N; 0,6 N dan 0,4 N
3. Aduk dengan pengaduk magnet dan diamkan selama 30 menit. Selanjutnya
masing masing larutan disaring dan ukur volume fitratnya
4. Masing – masing filtrat ditambah 3 tetes indikator Phenophtalein dan titrasi
dengan larutan NaOH 1,0 N
5. Catat volume NaOH yang diperlukan pada saat titik akhir titrasi terjadi
(ditandai dengan perubahan warna dari bening menjadi merah muda)
6. Lakukan penentuan konsentrasi larutan NaOH yang sebenarnya dengan cara:
 Timbang 0,628 gram kristal asam oksalat dalam gelas kimia. Lalu
larutkan dengan sedikit aquades (diaduk) dan pindahkan ke dalam labu
takar 100 mL. Tepatkan (tanda bataskan) sampai tepat 100 mL, lalu kocok
 Pipet 25 mL larutan asam oksalat dan pindahkan ke dalam labu
erlenmeyer.
 Tambahkan3 tetes indikator Phemophtalien dan titrasi dengan larutan
NaOH
 Catat volume NaOH yang diperlukan (lakukan secara duplo)

7. Lakukan penentuan kons0entrasi larutan asam asetat yang sebenarnya


(sebelum ditambahkan arang aktif), dengan cara:
 Pipet 25 mL larutan asam oksalat dan pindahkan ke dalam labu
erlenmeyer.
 Tambahkan3 tetes indikator Phemophtalien dan titrasi dengan larutan
NaOH. Catat volume NaOH yang diperlukan
 Kerjakan hal yang sama untuk konsentrasi asam asetat yang lain
IV. Pengolahan Data
IV.1. Data Pengamatan
4.1.1 Penentuan konsentrasi larutan NaOH
Berat kristal asam oksalat = 6,3 gram

Volume fitrat = 25 mL

Volume larutan NaOH yang diperlukan = 19,95 mL (rata – rata)

Rumus:
Mr oksalat
 BE oksalat =
2 ekivalen / mol

gr
126
mol gr
BE oksalat = =63
2 mol

Berat oksalat 1000


 Normalitasoksalat = ×
BE Volume labu

gr
6,3
mol 1000
BE oksalat = × =1 N
gr 100 mL
63
mol

 Volume NaOH × N NaOH =Volumeoksalat × N oksalat

19,95 mL × N NaOH =25 mL × 1 N

25 mLN
N NaOH =
19,95mL

N NaOH =1,25 N

IV.2. Tabel Pengamatan


4.2.1 Penentuan konsentrasi larutan Asam Asetat mula – mula
No Konsentrasi Asam Asetat (N) Volume NaOH (mL)
1 1,0 12,6
2 0,8 10
3 0,6 7,5
4 0,4 5
4.2.2 Penentuan konsentrasi larutan asam asetat setelah terjadi
kesetimbangan (setelah terjadi adsorpsi)
No Konsentrasi Asam Asetat Volume Asam Asetat Volume NaOH (mL)
(N) (mL)
1 1,0 22,0 4,95
2 0,8 21,5 4,35
3 0,6 21,0 3,4
4 0,4 20 2,2

Rumus:

 Sebelum Adsorpsi
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH

 Percobaan ke – 1
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH
12,6 mL ×1,25 N
N asetat = =0,63 N
25 mL

 Percobaan ke – 2
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH
10 mL ×1,25 N
N asetat = =0,50 N
25 mL

 Percobaan ke – 3
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH
7,5 mL ×1,25 N
N asetat = =0,37 5 N
25 mL

 Percobaan ke – 4
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH
5 mL ×1,25 N
N asetat = =0,25 N
25 mL
 Sesudah Adsorpsi
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH

 Percobaan ke – 1
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH
4,95 mL × 1,25 N
N asetat = =0,28 N
22 mL

 Percobaan ke – 2
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH
4,35 mL × 1,25 N
N asetat = =0,25 N
21,5 mL

 Percobaan ke – 3
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH
3,4 mL × 1,25 N
N asetat = =0,20 N
21 mL

 Percobaan ke – 4
V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH
2,2 mL ×1,25 N
N asetat = =0 , 14 N
2 0 mL

4.2.3 Penentuan jumlah zat yang teradsorpsi (=x gram)

 Rumus jumlah zat mula – mula:


mL asetat N asetat mula−mula
Jumlah zat mula−mula= ×
1000 60 gr

 Percobaan ke-1
25 mL 0,63 N
Jumlah zat mula−mula= × =0,945 g r
1000 60 gr
 Percobaan ke-2

25 mL 0,50 N
Jumlah zat mula−mula= × =0,750 g r
1000 60 gr
 Percobaan ke-3
25 mL 0,375
Jumlah zat mula−mula= × =0,563 gr
1000 60 gr
 Percobaan ke-4
25 mL 0,25 N
Jumlah zat mula−mula= × =0,375 gr
1000 60 gr

 Rumus jumlah zat sisa


mL asetat N asetat sisa
Jumlah zat sisa= ×
1000 60 gr

 Percobaan ke-1
22 mL 0,28 N
Jumlah zat sisa= × =0,37 gr
1000 60 gr

 Percobaan ke-2
21,5 mL 0,25 N
Jumlah zat sisa= × =0,32 gr
1000 60 gr

 Percobaan ke-3
21 mL 0,20 N
Jumlah zat sisa= × =0,25 gr
1000 60 gr

 Percobaan ke-4
20 mL 0,14 N
Jumlah zat sisa= × =0,17 gr
1000 60 gr
 Sebelum Adsorpsi
No Konsentrasi Asam Volume NaOH N Asam Asetat Berat Asam Asetat
Asetat (N) (mL) (gr)
1 1,0 12,6 0,63 0,945
2 0,8 10 0,50 0,750
3 0,6 7,5 0,37 0,563
4 0,4 5 0,25 0,375

 Setelah Adsorpsi
No Volume fitrat Asam Volume NaOH N Asam Asetat Berat Asam Asetat
Asetat (mL) (mL) sisa (N) sisa (gr)
1 22,0 4,95 0,28 0,37
2 21,5 4,35 0,25 0,32
3 21,0 3,40 0,20 0,25
4 20,0 2,20 0,14 017

 Rumus jumlah zat yang teradsorpsi


Jumlah zat yang teradsorpsi=Jumlah zat mula−mula−Jumlah zat sisa

 Percobaan ke-1
J umlah zat yang teradsorpsi=0,945 gr−0,37 gr =0,575 gr

 Percobaan ke-2
Jumlah zat yang teradsorpsi=0,75 gr−0,32 gr=0,430 gr

 Percobaan ke-3
Jumlah zat yang teradsorpsi=0,5625 gr−0,25 gr=0 ,3125 gr

 Percobaan ke-4
Jumlah zat yang teradsorpsi=0,375 gr−0,17 gr =0,205 gr
 Persamaan Isotherm Freundlich
x 1
log = log C+ log k
m n

No x (gram) m (gram) x x C Log C


log
m m
1 0,575 0,5 1,15 0,0607 0,28 -0,5528
2 0,430 0,5 0,86 -0,655 0,25 -0,6021
3 0,3125 0,5 0,625 0,2041 0,20 -0,6989
4 0,205 0,5 0,41 -0,3872 0,14 -0,8539

kurva log x/m terhadap log c


0.1

f(x) = 3.12592017738359 x − 0.828912638580931


0 R² = 0.995038796493415
0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26 0.28 0.3
-0.1
log x/m

-0.2

-0.3

-0.4

-0.5
log c

V. Pembahasan
1. Nama: Fatima Yasinta
NIM : 221411075
Kelas : 1C-TKI

2. Nama: Fauzan Mutawakkil


NIM : 221411076
Kelas : 1C-TKI
3. Nama: Fitrinellya Fajrin
NIM : 221411077
Kelas : 1C-TKI
4. Nama: Ghiyats Albar Hanafi
NIM : 221411078
Kelas : 1C-TKI

Pada praktikum kali ini, kita bertujuan untuk mempraktikkan konsep mol dalam
menghitung zat yang teradsorpsi, membuat grafik berdasarkan hasil percobaan dan juga
menentukan besarnya tetapan Adsorpsi Isotherm Freundlich (k) dari grafik. Dalam
menghitung konsep mol, kita harus mengadesorpsi suatu senyawa yaitu kristal asam oksalat
dengan massa 6,3 gram, kemudian senyawa tersebut larutkan dengan Aquades sebanyak 25
mL, setelah senyawa tersebut larutan lalu titrasi dengan larutan NaOH hingga berubah warna
menjadi merah muda, lakukan sebanyak dua kali. Catat volune yang digunakan.

Kemudian hitung dengan rumus:

Mr oksalat
 BE oksalat =
2 ekivalen / mol
Berat oksalat 1000
 Normalitasoksalat = ×
BE Volume labu
 Volume NaOH × N NaOH =Volumeoksalat × N oksalat

Setelah dihitung dengan rumus yang di atas, kita akan menemukan hasil dari hasil percobaan
tadi yaitu untuk rumus BEoksalat mendapatkan 63gr/mol, untuk rumus Normalitasoksalat
mendapatkan 1 N, dan untuk rumus yang terakhir NNaOH mendapatkan 1,25 N. Kemudian
setelah mendapatkan NNaOH kita lalu menentukan konsentrasi asam asetat sebelum adsorpsi
dan setelah adsorpsi. Menggunakan rumus:

V asetat × N asetat =V NaOH × N NaOH

Setelah dihitung dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menemukan hasil secara
berurutan dari percobaan ke-1 sampai percobaan ke-4 tersebut yaitu:

- Sebelum Adsorpsi, hasil yang didapat yaitu: 0.63 N (percobaan ke-1), 0.50 N
(percobaan ke-2), 0.375 N (percobaan ke-3), 0.25 N (percobaan ke-4)
- Sebelum Adsorpsi, hasil yang didapat yaitu: 0.28 N (percobaan ke-1), 0.25 N
(percobaan ke-2), 0.20 N (percobaan ke-3), 0.14 N (percobaan ke-4)

Untuk membuat grafik, kita harus harus mencari jumlah zat yang teradsorpsi. Untuk
mendapatkan jumlah zat yang teradsorpsi, kita harus mendapatkan jumlah zat mula – mula
dan jumlah zat sisa. Rumus yang digunakan yaitu:
mL asetat N asetat mula−mula
 J umlah zat mula−mula= ×
1000 60 gr
mL N
 Jumlah zat sisa= asetat × asetat sisa
1000 60 gr
 Jumlah zat yang teradsorpsi=Jumlah zat mula−mula−Jumlah zat sisa
Setelah dihitung dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menemukan hasil secara
berurutan dari percobaan ke-1 sampai percobaan ke-4 tersebut yaitu:

- Jumlah zat mula – mula, hasil yang didapat yaitu: 0.945 gr (percobaan ke-1), 0.750 gr
(percobaan ke-2), 0.563 gr (percobaan ke-3), 0.375 gr (percobaan ke-4)
- Jumlah zat sisa, hasil yang didapat yaitu: 0.37 gr (percobaan ke-1), 0.32 gr (percobaan
ke-2), 0.25 gr (percobaan ke-3), 0.17 gr (percobaan ke-4)
- Jumlah zat yang teradsorpsi, hasil yang didapat yaitu: 0.575 gr (percobaan ke-1),
0.430 gr (percobaan ke-2), 0.3125 gr (percobaan ke-3), 0.205 gr (percobaan ke-4)

Kemudian masukkan data tersebut ke dalam tabel dan masukkan ke rumus persamaan
Isotherm Freundlich, setelah di masukkan ke rumus kemudian data tersebut masukkan ke
Excel untuk mendapatkan sebuah grafik

VI. Kesimpulan
VII. Daftar Pustaka
1. Yahya, Utoro dkk (1982), Petunjuk Praktikum Kimia Fisika,
Laboratorium Kimia Fisika FMIPA, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
2. Bird, Tony (1987), Penuntun Praktikkum Kimia Fisika Untuk
Universitas, PT. Gramedia, Jakarta
3. Bassett, J et all (1987), Textbook of Quantitative Inorganic Analysis,
4th edition, John Wiley & Sons, New York
4. Hulupi, Mentik dkk (1996), Petunjuk Praktikum Kimia Fisika, Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung

Anda mungkin juga menyukai