Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI ANTAR SEL

A. Perkembangan Awal Pensinyalan Sel

Perkembangan pensinyalan sel ini pertama kali dilakukan pada beberapa jenis
bakteri diantaranya ialah pada bakteri yang terdapat di ragi yaitu bakteri Saccaromyces
cereviceae. Para peneliti mempelajari sel pada ragi dalam mengidentifikasi pasangannya
melalui pensinyalan kimiawi. Dalam pasangan tersebut, terdapat dua jenis seks, atau tipe
pasangan yang disebut a dan α. Sel tersebut mensekresikan sinyal kimiawi yang disebut
factor-a, yang dapat melekat pada protein reseptor spesifik pada sel α yang ada
didekatnya. Pada saat yang sama, sel α mensekresi factor-α, yang melekat pada reseptor
di sel a. Tanpa memasuki sel tersebut, molekul terikat reseptor dari kedua faktor
pasangan itu dan menyebabkan sel tumbuh ke arah pasangannya dan mengakibatkan
perubahan seluler lain. Hasilnya ialah penggabungan, atau perkawinan dari kedua sel
yang jenisnya berbeda. Sel a/α baru ini mengandung semua gen daru kedua sel aslinya,
yang merupakan suatu kombinasi dalam sumber-sumber genetik yang memberikan
keunggulan bagi turunan sel ini.

Terjadinya pensinyalan secara transduksi yang ada pada ragi dan mammalia
memiliki kemiripan sejak miliaran tahun yang lalu. Kemiripan ini terungkap sejak
terjadinya sistem pensinyalan antara bakteri dan tumbuhan yang menimbulkan kesan
bahwa mekanisme pensinyalan sel versi awal yang digunakan telah berkembang dengan
baik sebelum makhluk multiseluler muncul dipermukaan Bumi ini. Pensinyalan ini
kemungkinan muncul sejak jaman sel prokariota purba dan sel eukariota tunggal yang
diadopsi dalam penggunaan baru oleh turunuan multiseluler mereka.

B. Komunikasi Sel Terpisah atau Berdekatan

Komunikasi yang terjadi pada salah satu sel yang terdapat pada mikroba biasanya
berkomunikasi dengan melepaskan messenger (pembawa pesan) kimiawi yang ditujukan
pada sel yang masih jauh. Pada sebagian messenger tersebut hanya menempuh pada jarak
yang dekat. Sel pengirim mensekresikan molekul pengatur lokal, hal ini dapat
memengaruhi sel yang berada didekatnya. Suatu kelas dalam pengaturan lokal pada
hewan, dalam hal faktor pertumbuhan, merupakan senyawa yang akan merangsang sel
target dalam pertumbuhan dan perkembangan yang semakin banyak dan berada
didekatnya. Sejumlah besar sel dapat menerima dan merespon molekul faktor
pertumbuhan yang dihasilkan oleh satu sel didekatnya secara bersamaan. Tipe
pensinyalan jarak dekat pada hewan ini disebut pensinyalan parakrin.
Gambar 7.1 Pensinyalan Sel pada Jarak Dekat
http://tyasgaluhpwdt.blogspot.co.id/

Tipe lain dalam pensinyalan jarak dekat ini lebih terspesialisasi pada sel saraf
hewan. Pada sel saraf menghasilkan sinyal kimiawi dalam neurotransmiter yang berdifusi
melalui sel target tunggal yang hampir senyentuh sel pertama. Sinyal listrik yang
dihantarkan di sepanjang saraf tersebut dapat memicu sekresi molekul neurotransmiter ke
dalam sinapsis, yang merupakan ruangan sempit di antara sel saraf dan sel targetnya. Sel
saraf spesifik sangat berdekatan dengan sinapsis, sinyal saraf tersebut dapat merambat
dari otak ke ibu jari misalnya tanpa menyebutkan respon yang tidak diperlukan dalam
bagian tubuh yang lainnya.
Pensinyalan jarak dekat yang terdapat pada tumbuhan kurang begitu dipahami.
Sebab, adanya dinding sel yang menghalangi proses pensinyalan tersebut sehingga
tumbuhan harus menggunakan mekanisme yang berbeda dalam prosesnya. Baik hewan
maupun tumbuhan menggunakan hormon dalam pensinyalan ke tempat yang lebih jauh.
Pada pensinyalan hewan, yang dikenal sebagai pensinyalan endokrin, sel terspesiaslisasi
melepas molekul hormon ke dalam pembuluh pada sistem peredaran, kemudian melalui
sistem ini hormone mengalir ke sel target pada bagian tubuh lainnya. Sedangkan pada
tumbuhan, hormon tersebut kadang mengalir dalam pembuluh tetapi lebih sering
mencapai targetnya dengan cara bergerak melalui sel atau berdifusi melalui udara sebagai
gas.
Tumbuhan dan hewan yang menggunakan zat kimia disebut hormon (Hormone)
pensinyalan jarak jauh. Hormon yang terdapat pada tumbuhan disebut regulator
pertumbuhan tumbuhan yang mengalir melalui pembuluh, akan tetapi alirannya lebih
sering terjadi melalui pergerakan dari sel ke sel atau berdifusi melalui udara dalam
bentuk gas. Hormon ini memiliki ukuran molekuler dan tipe yang sangat berbeda, seperti
pada pengatur lokal. Contohnya pada hormon pertumbuhan etilen, gas yang merangsang
pematangan buah dan membantu mengatur pertumbuhan yang merupakan hidrokarbon
yang hanya memiliki 6 atom (C2H4), sebaliknya pada hormon insulin mammalia, yang
mengatur kadar gula dalam darah, merupakan protein dengan ribuan atom. Pensinyalan
pada hormon yang terdapat pada hewan disebut Pensinyalan endokrin. Pada hormon ini,
sel mengalami terspesialisasi dalam melepaskan molekul hormon yang bergerak dalam
suatu sistem sirkulasi pada darah menuju sel yang ditargetkan pada bagian tubuh yang
lainnya.

Gambar 7.2. Pensinyalan sel pada jarak jauh


http://tyasgaluhpwdt.blogspot.co.id/

Sel dapat berkomunikasi melalui kontak langsung baik pada hewan maupun
tumbuhan yang memiliki junction (sambungan) sel dengan memberikan kontinuitas
sitoplasmik di antara sel–sel yang berdekatan. Dalam hal ini, bahan pensinyalan yang
larut dalam sitosol dapat dengan bebas melewati sel yang berdekatan.

Gambar 7.3 Bentuk pensinyalan yang terjadi dalam proses komunikasi pada sel
http://3.bp.blogspot.com
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sutherland dan temannya pada tahun 1971
mengenai bagaimana hormon hewan epinefrin merangsang terjadinya pemecahan
(depolimerisasi) polisakarida glikogen yang tersimpan dalam hati dan sel otot rangka.
Dalam proses tersebut ditemukan ada tiga tahapan dalam pensinyalan sel diantaranya
ialah:
1. Penerimaan (reception) sinyal yang merupakan pendeteksian sinyal yang datang dari
luar sel oleh sel target. Sinyal kimiawi “terdeteksi” apabila sinyal itu terikat pada
protein seluler, yang biasanya pada permukaan sel yang bersangkutan.
2. Pengikatan molekul sinyal yang dapat mengubah protein reseptor, dengan melalui
tahap awal (inisiasi) dalam proses transduksi (transduction). Tahap transduksi ini
dapat mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon selular
spesifik. Dalam sistem yang terjadi pada Sutherland, pengikatan epinefrin ke bagian
luar protein reseptor dalam membran plasma sel hati yang telah berlangsung melalui
serangkaian langkah untuk mengaktifkan glikogen fosforilase. Transduksi ini
terkadang terjadi dalam satu langkah tetapi lebih sering membutuhkan suatu urutan
perubahan dalam sederetan molekul yang berbeda yang disebut jalur transduksi
sinyal. Sedangkan molekul yang berada disepanjang jalur itu sering disebut molekul
relai.
3. Pada tahap ketiga ini yaitu pensinyalan sel dalam tahapan respons (response), sinyal
yang ditransduksi akhirnya memicu respon seluler spesifik. Respon tersebut dapat
berupa seluruh aktivitas seluler seperti katalisis oleh suatu enzim (seperti glikogen
fosforilase), penyusunan ulang sitoskeleton, atau pengaktifan gen spesifik di dalam
nukleus. Proses pensinyalan sel ini dapat membantu kepastian pada aktivitas yang
penting seperti terjadinya pada sel yang benar, pada waktu yang tepat, dan pada
koordinasi yang sesuai dengan sel lain dalam organisme yang bersangkutan.

Gambar 7.4 tahapan proses terjadinya pensinyalan dalam komunikasi sel


http://tyasgaluhpwdt.blogspot.co.id/
Daftar Pustaka

1. Rahmadina, M.Pd Husnarika Febriana, S.Si.,M.Pd. 2017. Biologi Sel (Unit


Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk Hidup): CV. Selembar Papyrus Manyar
Sabrangan 19 Surabaya

Anda mungkin juga menyukai