YOGYAKARTA
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I 1
BAB II 3
BAB III 12
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Psikologi diprogram
studi Ilmu Gizi. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada Dosen sekaligus Pembimbing Mata kuliah Psikologi.
Dengan memenuhi persyratan tugas ini, Kami berharap semoga makalah ini bisa
menambah wawasan serta pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
yang lebih baik lagi selanjutnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah
1. Mengetahui theory planned of behavior
2. Mengetahui penerapan theory planned of behavior pada protokol kesehatan Covid-
19 di Indonesia.
BAB II
ISI
2.4.1 Attitude
Attitude towards the behavior, di dalam tulisan ini disebut Sikap, Ajzen (1975)
mengemukakan bahwa sikap terhadap perilaku ini ditentukan oleh keyakinan mengenai
konsekuensi dari suatu perilaku atau secara singkat disebut keyakinan-keyakinan
perilaku (behavioral beliefs). Keyakinan berkaitan dengan penilaian subjektif individu
terhadap dunia sekitarnya, pemahaman individu mengenai diri dan lingkungannya,
dilakukan dengan cara menghubungkan antara perilaku tertentu dengan berbagai
manfaat atau kerugian yang mungkin diperoleh apabila individu melakukan atau tidak
melakukannya. Keyakinan ini dapat memperkuat sikap terhadap perilaku itu apabila
berdasarkan evaluasi yang dilakukan individu, diperoleh data bahwa perilaku itu dapat
memberikan keuntungan baginya (Ramdhani, 2011).
Fishbein dan Ajzen (1975) mendefinisikan sikap (attitude) sebagai jumlah dari
afeksi (perasaan) yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek
atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada
skala evaluatif dua kutub, misalnya baik atau jelek, setuju atau menolak, dan lainnya.
Dengan demikian, sikap seseorang terhadap tindakan pengungkapan kecurangan
(whistleblowing) akan menunjukkan perasaan mengenai baik atau buruk tindakan
whistleblowing tersebut bagi seseorang
Ajzen dan Fishbein (1975) menjelaskan dalam konteks attitude toward the
behavior, keyakinan yang paling kuat (salient beliefs) menghubungkan perilaku untuk
mencapai hasil yang berharga baik positif atau negatif. Attitude toward the behavior
yang dianggapnya positif itu yang nantinya akan dipilih individu untuk berperilaku
dalam kehidupannya
Secara umum, seseorang akan melakukan suatu perilaku tertentu yang diyakini
dapat memberikan hasil positif (sikap yang menguntungkan) dibandingkan melakukan
perilaku yang diyakini akan memberikan hasil yang negatif (sikap yang tidak
menguntungkan). Keyakinan yang mendasari sikap seseorang terhadap perilaku yang
disebut dengan keyakinan perilaku (behavioural beliefs) (Ajzen dan Fishbein, 1975).
Begitu juga dengan Sikap cerdas menghadapi Covid-19 adalah dengan
membangun kesadaran personal melalui penerapan protocol Kesehatan. Ketika
seseorang itu menganggap bahwa COVID 19 berpengaruh negative terhadap diri dan
lingkungan sekitar, maka, sikap untuk menjalankan protokol Kesehatan dengan selalu
menjaga jarak, memakai maskar dan mencuci tangan merupakan sikap untuk
mendapatkan hasil yang berharga baik (positif).
Sikap disini juga termasuk hal penting dalam membangkitkan niat menggunakan
vaksin covid-19. Ketika seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang COVID-
19 maka sikap seseorang ketika melakukan perjalanan dimasa pandemi covid-19 akan
positif. Ketika suatu individu memiliki pengetahuan yang baik tentang pandemi
COVID-19 serta merasa bahwa melakukan perjalanan disaat pandemi COVID-19
memberikan manfaat serta bukan hal yang berbahaya ketika melakukan perjalanan di
masa Pandemi COVID-19 maka niat untuk melakukan perjalanan akan meningkat serta
individu tersebut akan menyikapi pandemi COVID-19 sebagai hal yang positif. Begitu
juga sebaliknya, ketika respon suatu individu merasa bahwa melakukan perjalanan di
masa pandemi COVID-19 itu tidak bermanfaat karena berisiko tertular virus corona
maka niat suatu individu untuk melakukan perjalanan dimasa pandemi COVID-19 akan
menurun. Lee (2020) berpendapat bahwa sikap berpengaruh positif signifikan terhadap
niat seseorang dalam melakukan perjalanan dimasa yang akan datang. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang akan memiliki niat untuk melakukan
perjalanan jika terdapat sikap positif untuk bepergian selama pandemi COVID-19.\
Peran serta anggota keluarga dalam satu rumah tangga dinilai sangat penting
dalam mencegah penularan virus Covid-19. “Di masa pandemi ini kita harus berpikir
positif. Di balik tantangan pasti ada peluang, di balik musibah pasti ada hikmahnya.
Jika dulu kita malas olahraga, tetapi dalam masa pandemi ini harus kita lakukan. Ini sisi
positif yang akan menjadi gaya hidup kita ke depan,
2.4.4 Intention
Niat untuk menggunakan sesuatu dalam kehidupan setiap individu, tentunya
penting untuk kita pahami. Sumaedi et al. (2020) yang mengutip dari beberapa literatur
menerangkan bahwa, Niat merupakan konsep penting dalam literatur yang membahas
tentang perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk perilaku menggunakan
situs yang berhubungan dengan kesehatan. Niat untuk menggunakan merupakan sikap
atau perilaku yang cenderung ingin menggunakan suatu teknologi (Widyapraba et al.,
2016).
Niat menandakan perilaku yang dapat diperkirakan pelanggan di masa depan
yang terkait dengan mengkonsumsi suatu produk (Suhartanto et al., 2019). Dalam
pemeriksaan pasca pembelian, pelanggan niat perilaku umumnya digunakan untuk
memprediksi kemungkinan konsumen untuk membeli Kembali karena relatif akurat
untuk memprediksi perilaku konsumen di masa mendatang. Selanjutnya, perilaku niat
juga merupakan prediktor yang relatif akurat dari retensi pelanggan atas layanan
keuangandi bank syariah (Azis et al., 2017). Penelitian saat ini, Intention to use
didefinisikan sebagai niat seseorang empiris yang terkait dengan religiusitas dengan
niat pelanggan untuk membeli kembali di pasar Cina dengan menentukan hubungan
yang signifikan antara faktor-faktor ini di berbagai produk (Tang li, 2015).
Intention, niat dari dalam diri sendiri untuk bisa menerapkan protocol kesehatan
COVID-19. Mata rantai penularan COVID-19 di masyarakat dapat diputus dengan
beberapa langkah pencegahan karena penularan COVID-19 terjadi melalui droplet dari
individu ke individu lainnya. Kementerian Kesehatan RI (2020) telah menetapkan
kebijakan terkait pencegahan COVID-19, yaitu melalui penerapan protokol kesehatan.
Saat ini, protokol kesehatan yang diterapkan dikenal dengan 5M, yaitu memakai
masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi
mobilitas.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Pandemi covid-19 adalah suatu kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya. Efek
dari pada pandemi ini sangatlah besar hingga berpengaruh kepada kondisi ekonomi
global secara nasional bahkan internasional. Kejadian mendadak ini memaksa untuk
dengan cepat merespon perubahan saat ini. Penularan ini terjadi umumnya melalui
droplet dan kontak dengan virus kemudian virus dapat masuk ke dalam mukosa
yang terbuka. Menargetkan sikap, norma, dan Theory of Planned Behavior individu
dapat secara efektif mempromosikan perilaku protektif yang dimaksudkan untuk
mengurangi penyebaran COVID-19 dan wabah virus serupa. Sebagai perilaku
kesehatan preventif sukarela, Theory of Planned Behavior (TPB) dapat memberikan
kerangka kerja yang berguna untuk memprediksi kepatuhan masyarakat terhadap
protokol kesehatan.
2. Perlindungan kesehatan masyarakat bertujuan mencegah terjadinya penularan
dalam skala luas yang dapat menimbulkan beban besar terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan. Tingkat penularan Covid19 di masyarakat dipengaruhi oleh adanya
pergerakan orang, interaksi antar manusia dan berkumpulnya banyak orang, untuk
itu perlindungan kesehatan masyarakat harus dilakukan oleh semua unsur yang ada
di masyarakat baik pemerintah, dunia usaha, aparat penegak hukum serta komponen
masyarakat lainnya.
3.2 SARAN
Dengan semakin banyakan informasi yang tersedia mengenai perkembangan
Covid-19, diharapkan masyarakat dapat semakin memahami pencegahan dan kematian
yang disebabkan oleh Covid-19.
Daftar Pustaka
Aldalaykeh, M., Al-Hammouri, M. M., Rababah, J., & Al-Dwaikat, T. (2021). COVID-19
Help-Seeking Behaviors: Application of the Theory of Planned Behavior. Psychologica
Belgica, 61(1), 391–400. https://doi.org/10.5334/pb.1034
Alfin Mahendra Wardana. Analisis Hubungan Antara Religiosity, Attitude, Subjective Norm,
https://journal.fkm.ui.ac.id
Diah Handayani,et.al. 2020. Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia. Vol
40. No. 2, April 2020. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction
Gibson, L. P., Magnan, R. E., Kramer, E. B., & Bryan, A. D. (2021). Theory of Planned
Behavior Analysis of Social Distancing during the COVID-19 Pandemic: Focusing on
the Intention-Behavior Gap. Annals of Behavioral Medicine, 55(8), 805–812.
https://doi.org/10.1093/abm/kaab041
Health communication capacity collaborative. (2021). What is Theory of Planned Behavior?
A Division of Information Technology Services.
https://www.healthcommcapacity.org/wp-
content/uploads/2014/03/theory_of_planned_behavior.pdf
Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease Covid-19 Revisi
5. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Komarudin, K., & Puspita, L. (2022). Optimalisasi Video Edukasi: Upaya Meningkatkan
Kesadaran Masyarakat Dalam Mematuhi Protokol Kesehatan Di Era New Normal.
Kaibon Abhinaya : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 18–25.
https://doi.org/10.30656/ka.v4i1.3328
Lee, J. (2020, April 14). Over the half of the adults in Korea have experienced Corona Blue.
Retrieved from https://biz.chosun.com/site/
Ramdhani, N. (2011). Penyusunan Alat Pengukur Berbasis. Buletin Psikologi, 19(2), 55–69.
Sulistomo, Akmal, dan Andri Prastiwi. (2011). Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap
pengungkapan kecurangan (studi empiris pada mahasiswa akutansi UNDIP dan UGM)
Wollast, R., Schmitz, M., Bigot, A., & Luminet, O. (2021). The Theory of Planned Behavior
during the COVID-19 pandemic: A comparison of health behaviors between Belgian
and French residents. PLoS ONE, 16(11 November), 1–15.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0258320