Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

FAKTOR KEPATUHAN INDIVIDU MENGIKUTI PROTOKOL


KESEHATAN di INDONESIA

Disusun oleh:
Juan Mora Asi Ambarita
220111010082

PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Definisi Kepatuhan .......................................................................................... 3
2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Prokes Covid-19 ................ 3
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................ 5
BAB IV DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 6

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit sistem respiratori yang


disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Penyebaran penyakit ini dapat melalui
udara ataupun tetesan kecil (droplet) yang berasal dari hidung dan mulut,
umumnya terjadi saat orang sedang melakukan kontak jarak dekat. Resiko
penyebaran semakin tinggi apabila orang-orang berada pada keramaian dan
tempat tertutup dengan ventilasi udara yang kurang optimal.
Infeksi penyakit yang terjadi melalui cara seperti yang disebutkan tentu dapat
menyebabkan meningkatnya persebaran terjadi secara cepat dan signifikan. Hal
ini ditunjukkan oleh banyak sekali negara di dunia. Di Indonesia sendiri,
penemuan kasus pertama dan kedua Covid-19 diumumkan pada tanggal 2 Maret
2020 dan ditemukan beberapa kluster penyebaran setelahnya.
Untuk menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia menetapkan wabah
Covid-19 sebagai darurat kesehatan dan melalui Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat pada 31 Maret 2020, sesuai dalam Keputusan Presiden Nomor 11
Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease (COVID-19). Dengan ini, pemerintah telah mewajibkan masyarakat
untuk menjaga protokol kesehatan. Adapun protokol kesehatannya yaitu berdiam
diri di rumah, menggunakan masker, sering mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir, menjaga jarak fisik (physical distancing), dan tidak menyentuh
wajah, mata, hidung, dan mulut.
Penerapan peraturan baru untuk mencapai ketaatan optimum dalam waktu
singkat tentu tidak akan mudah. Masalah paling utamanya disebabkan oleh
ketidaktahuan masyarakat mengenai penyakit Covid-19 meski tentu ada faktor-
faktor lain yang memengaruhi ketaatan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Melihat dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dari makalah ini
yaitu “Apa yang memengaruhi kepatuhan masyarakat menjalani protokol
kesehatan dalam era pandemi Covid-19?”.

1.3 Tujuan
Mengetahui kepatuhan masyarakat dan penyebabnya dalam menjalani
protokol kesehatan Covid-19 sehingga dapat dilakukan langkah yang diperlukan
untuk mencapai kepatuhan masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kepatuhan


Kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku dari yang tidak menaati
aturan ke perilaku yang menaati aturan (Green dan Kreuter 2000 dalam Rosa,
2018). Kepatuhan adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan ketaatan atau
pasrah pada tujuan yang telah ditentukan. Berbeda dengan motivasi yang
dianggap cara untuk mencapai tujuan, kepatuhan merupakan akhir dari tujuan itu
sendiri. Kepatuhan dalam program kesehatan pasien merupakan perilaku yang
dapat diukur dan diobservasi, ditinjau dari berbagai perspektif teoritis, yaitu (a)
biomedis, mencakup demografi pasien, keseriusan penyakit, dan kompleksitas
program pengobatan, (b) teori perilaku/ pembelajaran sosial, yang menggunakan
pendekatan behavioristik dalam hal reward, petunjuk, kontrak, dan dukungan
sosial, (c) perputaran umpan balik komunikasi dalam hal mengirim, menerima,
memahami, menyimpan, dan penerimaan.
Dalam konteks Covid-19, kepatuhan berlaku dalam menaati protokol-protokol
kesehatan maupun tindakan yang harus dilakukan dalam rangka mencegah
penyebaran infeksi virus Covid-19. Protokol tersebut berupa mencuci tangan,
menggunakan masker, dan menjaga jarak (social distancing).
2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Prokes Covid-19
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan prokes Covid-19 bagi
individu adalah:
1. Faktor internal
a. Faktor pengetahuan/Perceived susceptibility
Individu memiliki pengetahuan dan kesadaran diri akan
kerentanan dirinya terhadap penyakit Covid-19. Kesadaran yang
dimiliki inilah yang akan membuat individu tersebut melakukan
tindakan pencegahan penyakit Covid-19. Selain itu, mayoritas
individu akan menyadari manfaat kesehatan yang akan didapatkan
dari melakukan protokol kesehatan. Manfaat kesehatan tersebut
akan digunakan sebagai pemicu untuk mengikuti protokol
kesehatan yang diwajibkan pemerintah.

b. Faktor persepsi individu


Persepsi individu terhadap hambatan yang dihadapi saat menjalani
protokol kesehatan. Apabila individu memiliki persepsi positif
untuk menghadapi hambatan maka individu tersebut akan sadar
dan paham akan situasi yang tengah dihadapi. Kesadaran tersebut
menyebabkan individu mencari solusi untuk mengatasi hambatan
sehingga terciptanya self efficacy atau tingkat kepercayaan diri
yang memicu individu melaksanakan protokol kesehatan.

3
2. Faktor eksternal
Selain faktor internal, faktor eksternal dapat memengaruhi kepatuhan
individu terhadap protokol kesehatan. Berdasarkan teori Milgram, faktor eksternal
terdiri atas status daerah, status kepala daerah, tanggung jawab personal,
dukungan sesama masyarakat, dan hubungan kepala daerah dengan masyarakat.
Hal ini berarti masyarakat mampu patuh apabila instruksi berasal dari pihak
yang berotoritas, memiliki legitimasi, dan dapat dipercaya. Pemerintah harus
membangun hubungan yang baik dengan masyarakat dan tenaga kesehatan
sebagai pihak yang berkompeten membantu melakukan promosi kesehatan.
Masyarakat didorong mengemban tanggung jawab dan saling mendukung untuk
menjalani protokol kesehatan di Indonesia.

4
BAB III
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan, kepatuhan masyarakat merupakan tanggung jawab


masing-masing individu yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan
eksternal. Perubahan perilaku masyarakat menjadi patuh protokol kesehatan
terjadi setelah mereka memiliki pengetahuan tentang Covid-19 serta manfaat
dalam mengikuti prokes.
Dengan mengetahui pengertian kepatuhan beserta faktornya, maka sudah
sepatutnya stakeholder mengambil langkah yang diperlukan untuk mengubah
perilaku masyarakat. Peran pemerintah adalah membuat regulasi dan juga
bersama kader kesehatan menciptakan kesadaran (awareness) di kalangan
masyarakat. Masyarakat harus didorong proaktif agar terciptanya kultur baru di
masa pandemi Covid-19, yaitu era new normal, suatu kondisi dimana masyarakat
menjalani hidupnya dengan protokol kesehatan sebagai batasan serta norma yang
patut dijalani masing-masing individu.

5
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1. The sudden apperance of SARS-CoV-2. In: Hildado J, Fernandes J, Vega


G. Covid-19 pandemic: Lessons from the frontline. Elseiver Inc; 2022.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
2019 (COVID-19). 2020
3. Rosa M. Kepatuhan (Compliance) [Internet]; 2018. [Cited 2022, Agustus
23]; Available from https://mars.umy.ac.id/kepatuhan-compliance.
4. Ernawaty. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan masyarakat
terhadap protokol kesehatan di era pandemi covid-19 [Internet]. 2022
[Cited 2022, Agustus 23]. Available from:
https://news.unair.ac.id/2022/03/22/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kepatuhan-masyarakat-terhadap-protokol-kesehatan-di-era-pandemi-
covid-19.
5. Triyanto E, Kusumawardani H. Analysis of change behaviour Analysis of
change behavior prevention of covid-19 transmission based on integrated
behavior model. 2020;15(2) 66-73.

Anda mungkin juga menyukai