Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PANCASILA

“Peristiwa Penolakan Dan Pelarangan Pembangunan Tempat Ibadah

Disusun oleh:
Rohit Triadi Hutagaol
220311040046

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO


FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS
2022
1. Tanpa surat penyegelan, tiga gereja di kota Jambi ditutup

Pemerintah kota Jambi menutup tiga gereja pada Kamis (29/9) karena tidak memiliki Izin
Mendirikan Bangunan (IMB). Padahal, permohonan izin sudah diajukan bertahun-tahun.

Tiga gereja yang disegel: GMI Kanaan Jambi, GSJA, dan HKI, semuanya berlokasi di
Simpang Rimbo, Jambi, dan tanpa disertai surat segel dari pemerintah kota Jambi.

"Sejak Kamis (27/9) disegel sampai hari ini, Jumat (28/9), kami tidak pernah menerima
surat penyegelan, tiba-tiba mereka datang menutup gereja," kata pendeta gereja HKI, Paradon
Pasaribu.

Selain karena tidak memiliki IMB, Pendeta Paradon mengatakan bahwa alasan penyegelan
gereja itu adalah akibat menyalahi peraturan daerah lain terkait membuat keributan.

Media nasional melaporkan bahwa penyegelan itu adalah solusi "sementara" yang ditawarkan
Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kota Jambi.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jambi, Liphan Pasaribu, seperti
dilaporkan di media nasional, mengatakan penyegelan adalah solusi "sementara".

"Sementara ditutup dulu gerejanya. Disegel untuk dicarikan solusinya, pimpinan akan rapat
mencari solusinya seperti di Aurduri dulu," kata Liphan Pasaribu, Kepala Kesbangpol kota
Jambi.

Berdasarkan informasi yang diterima Pendeta Paradon, sekelompok warga dari Kelurahan Kenali
Besar di kota Jambi telah menyurati walikota dan menyatakan keberatan akan keberadaan
gerejanya.

2. Kasus Penyegelan GKI Yasmin Bogor YLBHI: Ini Pelanggaran HAM yang Sudah
Berlarut

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
Muhammad Isnur menilai kasus penyegelan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin sebagai
pelanggaran HAM yang sudah berlarut-larut.

Padahal kata Isnur, penyegelan tersebut sudah terjadi sejak 2006 atau belasan tahun lalu namun
tak kunjung diselesaikan.

"Kita harus mendesak bukan hanya Wali Kota tapi juga tanggungjawab Kementerian Agama,
Presiden, dan Kemendagri serta aparat lain," kata Isnur saat konferensi pers virtual di akun
YouTube Humas Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jumat 7 Mei 2021.

Isnur mempertanyakan, semangat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjunjung nilai-nilai
toleransi namun dalam kasus GKI Yasmin tak bisa terpenuhi.
leh sebab itu kata dia, penyegelan GKI Yasmin saat ini tidak bisa hanya diserahkan kepada Wali
Kota Bogor Bima Arya yang terbukti tak mampu menyelesaikan persoalan.

"Maka kita mendesak presiden, Kemendagri, dan Kemenag untuk turun tangan dan tidak
menyerahkan ke wali kota karena terbukti tidak bisa menyelesaikan malah menambah masalah
baru," ucapnya.

"Seolah-olah Wali Kota (Bogor) cenderung memecah belah dengan memihak salah satu atau
mendorong penyelesaian yang semakin tidak ketemu titiknya, seolah-olah menegasikan jemaat
GKI Yasmin kemudian memberikan solusi pada pihak yang tidak tepat, itu taktik pecah belah
pada masyarakat dan korban," kata Isnur menambahkan.

Sebelumnya, kasus penyegelan terhadap Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, Bogor yang
sudah berlangsung belasan tahun.

3. Gereja Bala Keselamatan Lewonu, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi


Tengah. (2020)

Adapun aksi pembakaran tempat ibadah menjadi bukti bahwa aksi kekerasan sering sekali
dialami oleh kelompok minoritas di Indonesia. Yusak menuturkan bahwa segala tindakan
kekerasan, dengan alasan dan cara apapun, merupakan tindakan pelanggaran hukum dan hak
asasi manusia. Sebanyak 4 orang jemaat Gereja Bala Keselamatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi
Tengah tewas mengenaskan dan pos pelayanan gereja juga dibakar. Pimpinan Bala Keselamatan
Kantor Pusat Bandung Kolonel Yusak Tampai merasakan duka yang mendalam saat jemaatnya
harus menghembuskan nafas terakhir. Dia juga mengecam aksi pembakaran pos pelayanan
Gereja Bala Keselamatan

4. Kronologi Perusakan Rumah Jemaat Gereja HKBP Karawang, Polisi Mediasi

Jakarta - Sebuah rumah milik jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di
Amansari, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, dirusak warga. Perusakan itu
dilakukan lantaran rumah tersebut diduga dijadikan tempat ibadah.
"Karena warga tidak menerima adanya kegiatan ibadah kebaktian di rumah tersebut,
kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat tanggal 29 Oktober 2021 jam 20.00 WIB,"
kata Kapolsek Rengasdengklok Kompol Agus Setiawan dalam keterangan tertulis,
Jumat (12/11/2021).

Agus pun menjelaskan kronologi perusakan rumah warga tersebut. Perusakan itu
berawal dari laporan adanya intimidasi terhadap seorang warga. Dia mengungkapkan
warga yang beragama Islam menuding jemaat HKBP melakukan aktivitas peribadatan
di rumah warga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai