Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1

Agama Kristen
1. Tuliskan pendapat tiga orang ahli Kristen : Apakah Alkitab itu ?

Jawaban :

A. Dr. Harun Hadiwijono

Dr. Harun membagi penyataan dalam dua kategori yakni penyataan yang tidak langsung dan
yang langsung.543 Penyataan tidak langsung adalah penyataan Allah yang diberikan dengan
karya-Nya di dalam alam semesta dan di dalam karya pemeliharaan-Nya atau di dalam sejarah.
Sedangkan penyataan langsung atau puncak penyataan Allah adalah Tuhan Yesus Kristus, yakni
Firman yang telah menjadi manusia.

Alkitab adalah hasil penulisan manusia yang bersaksi. Yang menjadikan Kitab suci berdaulat
bukan sifatnya yang ilahi, melainkan karena Kitab suci berisi kesaksian akan karya
penyelamatan Kristus, Firman Allah yang sejati.544 Di dalam Alkitab manusia bersaksi tentang
karya penyelamatan Allah yang dilakukan dalam Kristus, tetapi di dalam segala usaha manusia
itu Roh Kudus bersaksi tentang Kristus.545 Alkitab oleh karenanya adalah alat Roh Kudus untuk
menyaksikan karya penyelamatan Kristus. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru adalah
kesaksian tentang karya penyelamatan Allah yang dilakukan dalam Kristus.

B. David Dockery

Dockery mengatakan bahwa pendekatan literal dianggap sebagai dasar bagi semua pendekatan
W7
lainnya karena didasarkan pada pemahaman yang jelas dan literal dari teks Alkitab. Sedangkan
pesher melihat teks Alkitab dari perspektif apokaliptik. Puji syukurAkhirnya,
ke hadirat pendekatan
Tuhan Yesus tipologis
Kristus.berusaha
Atas
menemukan korespondensi antara orang-orang rahmat
dan -Nya, Saya
peristiwa dapat
dari masamenyelesaikan
lalu dan masa tugas
kiniyang
atau
diberikan , teks ini disusun untuk memenuhi tugas
masa depan. Sementara orang-orang percaya mula-mula mengadopsi beberapa pendekatan ini,
Mata Pelajaran Agama kristen . Selain itu, tugas ini
mereka juga mengandaikan sebuah hermeneutika Kristologi
bertujuan yang wawasan
menambah mendasar,tentang
yang berarti
sejarahbahwa
agama
peristiwa-peristiwa yang dialami dalam kehidupan bagi para Kristus
pembacamemberikan
dan juga bagi penulis.
lensa atauSaya ucapkan
kerangka
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
N a dasar
m a yang : R melaluinya
o h i t t r i aPerjanjian
d i H u t aLama
g a o ldipandang. Yang penting bagi pendekatan-pendekatan di
yang telah membantu diselesaikannya tugas ini.Penulis
atas untuk penafsiran Alkitab adalah keyakinan yang tugas
menyadari kuat akan inspirasi
ini masih jauh Ilahi terhadap Kitab
dari sempurna. Oleh
Mata kuliah : Agama krsiten
Suci, dan keyakinan bahwa karena Taurat memuat sebab itu, sarankebenaran
seluruh dan kritikAllah
yang untuk
membangun
tuntunandiharapkan
umat
F a k u l t a s : P e r t a n i a n [ A g r i b i s n i s ] demi kesempurnaan tugas ini.
manusia, maka tujuan dari semua penafsiran adalah untuk menerjemahkan kata-kata Allah
NIM: 220311040046
tersebut ke dalam kehidupan manusia (Dockery, 1992)
C. Pdt. Yohanes R. Suprandono, M.Th

Alkitab adalah firman Allah. Ada empat arti ketika kita berbicara tentang firman Allah:
Satu, Firman Allah adalah Pribadi Yesus Kristus; Dua, Firman Allah sebagai Perkataan Allah.
Yang kita bahas di sini, Firman Allah sebagai perkataan. Yang berarti: ketetapan Allah; Allah
berbicara secara pribadi kepada seseorang; Tiga, firman Allah yang disampaikan melalui mulut
hamba-Nya; dan Empat, Firman Allah yang tertulis (Alkitab); Alkitab ini menunjuk kepada
Firman Allah yang menjadi Manusia – Yesus Kristus.

2. Menurut John Calvin dan Martin Luther: Apa Alkitab itu?

Jawaban :

A. Menurut JOHN CALVIN

Calvin berpendapat bahwa pengetahuan Allah tidak melekat pada manusia ataupun dapat
ditemukan dengan mengamati dunia ini. Satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan
mempelajari Kitab Suci. Calvin menulis, "Siapa pun yang ingin sampai kepada Allah sang
Pencipta, ia membutuhkan Kitab Suci sebagai Panduan dan Gurunya. Calvin tidak mencoba
untuk membuktikan otoritas Kitab Suci melainkan menjelaskannya sebagai autopiston atau
membuktikan dirinya sendiri. Ia membela pandangan tentang Allah yang trinitarian dan dalam
sebuah polemik yang keras melawan Gereja Katolik, ia berpendapat bahwa gambar-gambar
Allah akan membawa kepada penyembahan berhala.

Calvin menganggap Kitab Suci itu megah namun juga sederhana. Menurut Ford Lewis Battles,
Calvin telah menemukan bahwa "keagungan gaya dan keagungan pemikiran tidaklah sama.

B. Menurut MARTHIN LUTHER

Penerjemahan Alkitab yang dilakukannya ke dalam bahasa vernakular Jerman (bukan


bahasa Latin) menjadikan Alkitab lebih mudah diakses oleh kaum awam, sehingga menghasilkan
dampak yang luar biasa pada gereja maupun budaya Jerman. Hal tersebut membantu
perkembangan dari versi baku bahasa Jerman, menambahkan sejumlah prinsip bagi seni
penerjemahan, dan memengaruhi penulisan dari suatu terjemahan bahasa Inggris, yaitu Alkitab
Tyndale. Himne-himne karyanya memengaruhi perkembangan nyanyian dalam gereja-gereja
Protestan. Perkawinannya dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, menjadi model
bagi praktik perkawinan klerikal, yang memungkinkan kaum rohaniwan Protestan untuk
menikah.

Dalam dua karya tulis terakhirnya, Luther mengekspresikan pandangan-pandangan antagonistis


terhadap kaum Yahudi, menulis bahwa rumah-rumah dan sinagoge-sinagoge Yahudi seharusnya
dihancurkan, uang mereka disita, dan kebebasan mereka dibatasi. Dikecam oleh hampir semua
denominasi Lutheran, pernyataan-pernyataan tersebut dan pengaruhnya terhadap antisemitisme
memberikan kontribusi pada status kontroversialnya.

3. Alkitab bisa jadi 66 Kitab, bagaimana sejarahnya (Kanosisa Alkitab)? Kapan


terjadi Kanosisasi Alkitab kita sekarang ini?

Jawaban :

Proses penentuan Kanon Kitab Suci, yaitu daftar kitab-kitab yang diinspirasikan oleh Roh
Kudus dan menjadi bagian dari Alkitab, dilakukan Gereja dalam Tradisi apostolik sejak para
Rasul: “Dalam tradisi apostolik, Gereja menentukan kitab-kitab mana yang harus dicantumkan
dalam daftar kitab-kitab suci. Daftar yang lengkap ini dinamakan "Kanon" Kitab Suci. Sesuai
dengan itu, Perjanjian Lama terdiri dari 46 (45, kalau Yeremia dan Lagu-lagu Ratapan
digabungkan) dan Perjanjian Baru terdiri atas 27 kitab”

Awalnya, Kitab-kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Atas permintaan Raja
Ptolomeus II dari Alexandria, dan juga karena perkembangan komunitas Yahudi di luar
Palestina, diterjemahanlah Kitab Suci bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani oleh 70 orang ahli
kitab Yahudi. Terjemahan Yunani ini disebut sebagai Septuaginta (kata Latin dari 70). Proses
kanonisasi Septuaginta, yang terdiri dari 46 Kitab, selesai sekitar tahun 250-125 sM.
Pada zaman Yesus, orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dengan bahasa
Aram, bahasa Ibrani hanya digunakan oleh kalangan khusus dan untuk kepentingan ibadat.
Sedangkan bahasa Yunani merupakan bahasa yang umum dipergunakan di wilayah Mediterania.
Maka tak mengherankan bahwa yang Alkitab yang dipergunakan oleh para penulis kitab
Perjanjian Baru adalah Alkitab terjemahan dalam Bahasa Yunani. Semua kitab-kitab Perjanjian
Baru ditulis sejak awal dalam bahasa Yunani. Karena itu, Kanon Kitab Suci Septuaginta-
lah yang dipakai Gereja Katolik sebagai Kanon Perjanjian Lama. Jadi dengan ditambah Kanon
Perjanjian Baru, yang terdiri dari 27 Kitab, Alkitab terdiri dari 73 Kitab.
Kanon Kitab Suci yang terdiri dari 73 Kitab ini pertama kalinya ditetapkan oleh Paus
Damasus I pada tahun 382 M. Kanon ini diteguhkan dalam Konsili Hippo (Afrika Utara) pada
tahun 393 M dan Konsili Karthago (Afrika Utara) pada tahun 397 M. Daftar ke-73 kitab seperti
yang disetujui oleh Konsili Hippo dan Karthago ini dideklarasikan kembali oleh Paus
Innocentius I pada tahun 405 M dalam suratnya kepada Uskup Exsuperius dari Toulouse. Kanon
Kitab Suci yang terdiri dari 73 kitab ini didefinisikan secara resmi dalam Konsili di Florence
pada tahun 419 M. Menanggapi Reformasi Protestan yang menganggap 7 Kitab tidak termasuk
Kitab Suci, Konsili ekumenis di Trente pada tahun 1546 meneguhkan lagi kanon Kitab Suci
yang terdiri dari ke-73 kitab tersebut. Pada tahun 1869, Konsili Vatikan I kembali meneguhkan
daftar kitab yang disebutkan dalam Konsili Trente, demikian juga Konsili Vatikan II pada tahun
1965.

4. Apa perbedaan Alkitab Katholik dan Alkitab Protestan?

Jawaban:
Perbedaan Katolik dan Protestan yang pertama yaitu terletak pada pemahaman Alkitab.
Katolik dan Protestan memiliki pandangan berbeda tentang makna dan otoritas Alkitab.
Untuk orang Kristen Protestan, Luther menjelaskan bahwa Alkitab adalah "Sola Skriptura", satu-
satunya buku Tuhan, di mana Dia memberikan wahyu-Nya kepada orang-orang dan yang
memungkinkan mereka untuk masuk dalam persekutuan dengan-Nya.
Sedangkan umat Katolik, sebaliknya, tidak mendasarkan kepercayaan mereka pada Alkitab saja.
Bersama dengan Kitab Suci, mereka juga terikat oleh tradisi Gereja Katolik Roma.
5. KESIMPULAN

Berdasarkan data dan fakta yang telah dipaparkan di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa Martin Luther seorang profesor di bidang teologi sekaligus pastor Katolik yang berasal
dari Jerman. Luther menjadi dikenal karena menggagas Reformasi Protestan yang memberikan
perubahan dalam sejarah Kekristenan dunia.

Kritikan-kritikan yang dikeluarkan oleh Martin Luther terjadi ketika ia mengetahui adanya
praktik menjual surat pengakuan dosa oleh gereja. Martin Luther pada tahun 1517 mengeluarkan
95 tesis yang berisikan protes terhadap konsep pengampunan dosa (indulgensi) yang
dilaksanakan oleh Paus. Tesis tersebut disebar oleh Martin Luther di berbagai pintu gereja di
Wittenberg. Peristiwa tersebut merupakan awal mula dari gerakan Reformasi Gereja di Eropa.

Anda mungkin juga menyukai