Anda di halaman 1dari 2

SURVEY GEREJA METHODIS

Isu penyegelan rumah ibadah masih menjadi isu sensitif di lingkungan Kota Jambi. Tahun 2018,
terjadi penyegelan di beberapa Gereja yang ada di wilayah Kelurahan Kenali Besar, Alam
Barajo, Kota Jambi. Salah satu gereja yang disegel adalah Gereja Methodis. Menurut laporan
BBC.com, sekelompok warga dari Kelurahan Kenali Besar di kota Jambi telah menyurati
Walikota dan menyatakan keberatan akan keberadaan gereja Methodis di Kelurahan Kenali
Besar, Alam Barajo. Selain itu, yang menjadi permasalahan warga sekitar adalah mengenai Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) dan Gereja Methodis dituding menyalahi peraturan daerah lain
terkait membuat keributan.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jambi, Liphan Pasaribu, seperti
dilaporkan di media BBC. com, mengatakan penyegelan adalah solusi "sementara" untuk
menghindari potensi konflik masyarakat yang tidak setuju adanya kegiatan peribadatan di daerah
sekitar mereka.
Tiga tahun berselang, pada hari Senin (6/9/2021), Gereja Methodis kembali dibuka oleh
Pemerintah Kota Jambi dan mendapat izin melakukan kegiatan peribadatan. Meskipun demikian,
beberapa gereja yang berada di sekitar Gereja Methodis masih ada yang belum mendapat izin
untuk melakukan peribadatan. Hal ini tentu menjadi problem tersendiri dan bisa berpotensi
konflik jika ada kecemburuan sosial akibat dibukanya Gereja Methodis.
Oleh sebab itu, pada hari Senin (18/10/2021), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)
bersama Kesbangpol melakukan survei lapangan untuk memastikan keadaan kondusif pasca
dibukanya penyegelan Gereja Methodis di Kelurahan Kenali Besar, Alam Barajo. Temuan
FKDM bersama Kesbangpol di lapangan bahwa Gereja Methodis sudah melakukan peribadatan
dengan mengikuti protokol kesehatan. Gereja Methodis juga dibuat kedap suara agar tidak terjadi
keributan yang mengganggu warga sekitar. Protes dari warga sekitar juga tidak ditemukan sejak
dibukanya penyegelan Gereja Methodis hingga survei FKDM dan Kesbangpol berlangsung.
Keadaan di sekitar Gereja Methodis sangat kondusif, dan peribadatan bisa berjalan aman tanpa
adanya konflik.
SURVEY SUNGAI YANG MENGALAMI PENDAKALAN DAN JEMBATAN YANG
RUSAK

Sungai mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan peradaban manusia,
terutama menyediakan daerah-daerah subur yang umumnya terletak di lembah-lembah sungai
dan sumber mata air sebagai sumber kehidupan yang paling utama bagi manusia Bagaimanapun
juga, sungai-sungai sebagai saluran pembuang yang terbentuk secara alamiah dan berfungsi
sebagai saluran penampung air hujan yang turun diatas permukaan bumi dan mengalirkan ke laut
dan ke danau.
Oleh sebab itu, pada hari Senin (18/10/2021), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
(FKDM) bersama Kesbangpol melakukan survei lapangan untuk melihat kondisi sungai di Jl.
Beradat No. 101 Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo. Beberapa temuan hasil survey
diantaranya 1) sungai mengalami pendangkalan, sehingga mengakibatkan banjir setiap musim
penghujan, 2) jembatan tidak sesuai dengan standar pembangunan permukiman, 3) bekas
jembatan lama yang rusak tidak ada Langkah perbaikan sehingga menghambat laju air Ketika
musim hujan, 4) perlu adanya normalisasi sungai dan pembuatan jembatan yang lebih tinggi agar
aliran air pada musim hujan tidak terhambat sehingga mengakibatkan banjir, 5) pembuatan
dinding penahan bantaran sungai agar tidak terjadi erosi dan longsor pada badan jalan.

Anda mungkin juga menyukai