Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
i
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Penelitian......................................................................................5
D. Manfaat Penelitian....................................................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepatuhan ................................................................................................7
1. Pengertian Kepatuhan.........................................................................8
2. Aspek-aspek Kepatuhan......................................................................8
3. Faktor-faktor Kepatuhan.....................................................................9
4. Ciri-ciri Individu yang Taat Terhadap Peraturan..............................10
B. Konformitas ...........................................................................................11
1. Pengertian Konformitas....................................................................11
2. Aspek-aspek Konformitas.................................................................12
3. Faktor-faktor Konformitas................................................................12
C. Hubungan Konformitas Dengan Kepatuhan...........................................14
D. Hipotesis.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................16
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Corona Virus Disease -19 (COVID -19) adalah penyakit menular yang di
sebabkan oleh corona virus versi baru yang ditemukan pada akhir tahun 2019 lalu,
kasus pertama virus corona awalnya di identifikasi sebagai flu pada tahun 1960
setelah itu corona di anggap seperti virus yang tidak mematikan dan di anggap
virus yang sederhana sampai 2002. Pada 2012 setelah terjadinya wabah yang
mirip dengan virus corona yaitu Middle East Respiratory Syndrome (MERS-Cov)
di timur tengah, dan sebelumnya juga ada virus yang menyerupai covid di China
menjadi takut dan cemas dengan virus tersebut. Virus corona ini juga menjadi
salah satu penyebab masalah kesehatan paling parah yang mengakibatkan banyak
korban jiwa di dunia setelah setelah virus ebola di Afrika. Dari laporan World
bahwasanya ada virus yang menyerang kota Wuhan provinsi Hubei China, yang
mana virus itu terus berkembang dan mengakibatkan banyaknya korban jiwa
disana, Setelah itu WHO resmi menetapkan bahwa Covid -19 tersebut sebagai
pandemi. Pandemi adalah suatu keadaan yang terjadi di seluruh dunia pada daerah
1
2
yang sangat luas, yang melintasi perbatasan beberapa negara, dan biasanya
dan melindungi populasi dari resiko. Pemutusan rantai penularan virus bisa di
tangan dan menggunakan masker disaat diluar rumah atau di saat bertemu dengan
oang lain dan secara kelompok dengan menjaga jarak satu sama lain agar tidak
terkena dampak dari covid-19 dan mencegah kemungkinan penularan dari orang
lain. Di indonesia ini sendiri semakin hari masih menunjukan kenaikan angka
untuk mengurangi kasus positif dari covid-19 di indonesia. Salah satunya adalah
ini seperti di ungkapkan oleh ahmad Yurianto dalam konferensi pers di graha
Psyical distancing adalah suatu aktifitas menjaga jarak fisik antara satu
orang dengan orang lainnya. Jarak yang sudah di rekomendasikan oleh WHO
yaitu berkisar 1 meter tiap orang, sehingga berdampak pada berbagai proses
interaksi secara langsung pada tiap individu. Yang mana juga berdampak pada
area tempat berkumpulnya banyak orang yang membuat jarak antara satu orang
3
dengan orang lain terlalu berdekatan, hingga adanya perubahan berbagai fasilitas
yang mana responnya yaitu berupa penerimaan dan penolakan dari masyarakat.
dengan aturan yang berlaku seperti pembatasan kegiatan di luar rumah, dan
hari seperti biasa, tanpa melakukan kegiatan yang sudah di tentukan dan
melanggar aturan-aturan yang sudah di buat untuk menjaga jarak dan mengurangi
aktifitas di luar rumah seperti berkumpul di kedai dan tidak menjaga jarak satu
sama lainnya. Dalam hal ini permasalahan yang sering kali dihadapi adalah
latin “Obedire” yang berarti untuk mendengar terhadap. Karena itu Obedience
berarti mematuhi, dengan demikian kepatuhan dapat di artikan sebagai patuh pada
perintah atau aturan yang sudah di buat dan di tentukan oleh seseorang untuk
Suatu aturan dapat di laksanakan dengan baik dan benar apabila orang
tersebut mau melakukan dan mempedomani suatu aturan tersebut, adanya pro dan
kontra dalam menyikapi peraturan kerap terjadi di masyarakat. Hal ini dapat di
lihat dari berbagai macam pelanggaran muncul yang mana di lakukan oleh
4
masyarakat tersebut.
orang-orang yang ingin bahagia dan menjadi orang yang lebih baik dengan
dalam suatu kelompok karena belajar dengan cara yang di terima masyarakat
konformitas. Wade dan Tavris, menjelaskan bahwa satu hal yang seseorang
melakukan tindakan atau mengadopsi sikap sebagai hasil dari adanya tekanan
bahwa konformitas adalah suatu perubahan sikap percaya sebagai akibat dari
tekanan kelompok. Hal ini dapat terlihat dari kecendrungan seseorang untuk selalu
B. Rumusan Masalah
masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi masyarakat
dasar dari sember ilmu atau acuan yang dapat memberikan informasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepatuhan
1. Pengertian Kepatuhan
untuk mendengar terhadap, oleh karena itu makna obedience adalah mematuhi
dengan demikian kepatuhan dapat diartikan patuh dengan perintah dan aturan
didasarkan pada keyakinan bahwa otoritas memiliki hak untuk meminta (dalam
Malikah, 2017).
Kepatuhan adalah apa yang terletak pada agen moral dalam bentuk
Kepatuhan sebagai sebuah perilaku taat atau sikap disiplin terhadap suatu
perintah ataupun aturan yang telah ditetapkan dengan penuh kesadaran (dalam
kepatuhan sebagai perubahan sikap serta tingkah laku individu untuk memenuhi
dibutuhkan oleh mereka yang ingin bahagia dan menjadi orang yang baik dalam
hal penyesuaian diri. Dengan disiplin, individu bisa diterima oleh anggota
kelompok sosial karna belajar berprilaku dengan cara yang diterima masyarakat
permintaan orang lain untuk melakukan tingkah laku tertentu karena adanya
unsur kekuasaan.
2. Aspek-Aspek Kepatuhan
yaitu:
a. Pemegang otoritas
Status yang tinggi dari figur yang memiliki otoritas memberikan pengaruh
menuntut kepatuhan.
a. Indoctrination
b. Habituation
c. Utility
teratur. Akan tetapi apa yang pantas dan teratur untuk seseorang, belum
tentu pantas dan teratur bagi orang lain. Oleh karena itu , diperlukan suatu
norma, dengan demikian maka salah satu faktor yang menyebabkan orang
d. Group identification
Menurut Oxlay (dalam Malikah, 2017) ciri-ciri individu yang taat terhadap
peraturan, yaitu:
a. Selalu berpegang teguh pada peraturan dalam suatu perbuatan atau kegiatan.
B. Konformitas
1. Pengertian Konformitas
meniru sikap atau tingkah laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata
mengadopsi sikap atau perilaku orang lain karena merasa didesak oleh orang
lain. Menurut Baron & Byrne (dalam Saidah, 2016) menjelaskan bahwa
konformitas adalah sikap, perilaku atau tindakan yang sesuai dengan norma
kelompok.
yang dilakukan secara terbuka sehingga terlihat oleh umum, walaupun hatinya
tidak setuju. Jenis konformitas ini bertujuan agar individu diterima dalam
& Putra, 2014). Acceptance adalah konformitas yang disertai perilaku dan
11
kepercayaan yang sesuai dengan tatanan sosial. Myers (dalam Novianty &
percaya bahwa pendapat atau perilaku kelompok adalah benar. Brehm dan
sesuai dengan norma-norma hati nurani sendiri dan norma sosial dalam
dianggap bukan sebagai respons terhadap desakan sosial, tetapi sebagai cara
untuk menjalin hubungan dengan orang lain untuk memenuhi kewajiban moral.
perilakunya agar sama dengan orang lain dan mengikuti norma-norma yang
ada dalam kelompok sebagai cara untuk menjalin hubungan yang baik dengan
kelompok.
2. Aspek-aspek Konformitas
Baron & Byrne, 2004 membagi konformitas menjadi dua aspek yaitu:
a. Sosial Normatif
12
adalah keinginan agar diterima secara sosial. Pada aspek ini mengungkap
b. Sosial Informatif
aspek dunia sosial karena minimnya informasi yang dimiliki oleh individu
a. Kurangnya informasi
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi rasa percaya diri dan tingkat
dasar hampir dalam semua situasi sosial. Seseorang tidak mau dilihat
sebagai orang yang berbeda dari yang lain. Seseorang tidak ingin tampak
f. Kekompakan kelompok
g. Kesepakatan kelompok
baik dan benar apabila orang tersebut mau melakukan dan mempedomani
nantinya. Dan semua itu tidak lepas dari yang namanya tekanan dari suatu
konformitas.
meliputi nilai sudut pandang, dan perilaku agar tidak bertentangan dan
dilingkungannya.
D. Hipotesis
16
Padang.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.ugm.ac.id/jkki/article/view/55575
Novianty, L., & Putra, D. (2014). Hubungan antara konformitas terhadap teman