Anda di halaman 1dari 16

1

Madrasah Young Researchers Super


Camp 2021

TEMA: ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA (ISH)

“ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN DAN KESADARAN


SISWA MAN 1 KOTA GORONTALO DALAM
PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19”

OLEH :

1. Yurizqa Aristanti Y. Panto

2. Siti Zahra Sore

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANWIL PROVINSI GORONTALO
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
KOTA GORONTALO

2021
2

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pandemi COVID-19 di tahun 2020 berdampak luar biasa, melumpuhkan
hampir semua aspek kehidupan. Semua orang diwajibkan menerapkan
protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun,
dan menjaga jarak fisik dengan orang lain. Penerapan aturan ini harus terus
dilaksanakan dalam setiap kegiatan, baik di dalam maupun di luar rumah
(Sari, 2021). Dibidang pendidikan juga terdampak yang sangat besar , sebab
demi menghentikan penyebaran corona ini semua siswa dan gurunya belajar
dari rumah, yang mendadak dilakukan tanpa persiapan sama sekali. Ketidak
siapan semua unsur dalam pendidikan menjadi kendala yang besar juga,
adanya perubahan cara belajar mengajar dari tatap muka atau luring (luar
jaringan) menjadi daring (dalam jaringan) membutuhkan kesiapan dari semua
unsur, dimulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa dan orang tua, diakui
memang pemerintah melonggarkan sistem penilaian pendidikan disesuaikan
dengan keadaan darurat asalkan pembelajaran tetap dapat berlangsung tanpa
harus di bebani dengan pencapaian kompetensi. Sehingga banyak para guru
menggunakan dari dengan memanfaatkan teknologi yang ada. (Nurdin, 2020)
Pemerintah gencar melakukan sosialisai terkait penegakan protokol
kesehatan. Wiku Adisasmito (Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19)
menegaskan, bahwa kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M
merupakan kontribusi masyarakat terhadap upaya penanganan COVID-19
yang dilakukan pemerintah (KPC PEN, 2020). Ini merupakan strategi terbaik
pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID19,
menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan dengan perubahan perilaku
sebagai ujung tombak. Sedangkan dokter, perawat, dan tenaga medis yang
jumlahnya terbatas merupakan benteng terakhir pengendalian Covid-19. (Sari,
2021)
Dari sekian banyak wilayah yang terkena dampak covid 19, Provinsi
Gorontalo merupakan Provinsi terakhir yang melaporkan adanya kasus covid
3

19, yakni pada 10 April 2020. Menurut data dari Gugus tugas covid19
provinsi Gorontalo, mulai dari setahun sejak tercatatnya kasus covid19
pertama, jumlah yang terpapar hingga saat ini total 4.954 jiwa. Dengan jumlah
159 jiwa dirawat, 4.653 jiwa sembuh serta 142 jiwa yang meninggal (Dinkes,
2021). Penambahan kasus dari hari per hari menggambarkan bahwa kepatuhan
terhadap protokol kesehatan masih belum optimal dilaksanakan oleh
masyarakat (Kemkes RI, 2020). Berbagai pelanggaran terhadap penerapan
protokol kesehatan memang masih terjadi di berbagai wilayah, walaupun razia
sering dilakukan petugas. Sanksi yang diberikan belum mampu
membangkitkan kesadaran warga untuk mematuhi aturan. Ketidakpatuhan ini
yang membuat penularan virus semakin cepat meluas, tidak hanya
meningkatkan jumlah pasien positif yang memenuhi ruangan rumah sakit,
namun juga menambah jumlah korban yang wafat. Ketidakpatuhan warga
seolah menjadi pemandangan keseharian, yang dianggap hal biasa terjadi di
lingkungan masyarakat. Padahal, ketidakpatuhan warga adalah kunci bagi
kegagalan penanganan pandemi COVID-19. (Sari, 2021)
Selain itu, ketidakpatuhan juga terjadi di lingkungan madrasah, seperti di
MAN 1 Kota Gorontalo. Dimulai dari hasil pengamatan, didapatkan beberapa
fenomena yang menjadi bukti dari ketidakpatuhan tersebut. Contohnya masih
banyak siswa yang tidak menjaga jarak saat melakukan kegiatan di madrasah,
penggunaan masker yang tidak benar, serta durasi dan tata cara cuci tangan
yang tidak sesuai standar WHO. Fenomena masalah lainnya yakni kurangnya
dukungan dari madrasah dalam menunjang fasilitas dengan baik. Misalnya
penyediaan tempat cuci tangan yang tidak dikelola dengan baik oleh pihak
madrasah. Sehingga tidak berfungsi sebagai mana mestinya.
Kebijakan pemerintah pusat yang memungkinkan pemerintah daerah
dapat menerapkan belajar tatap muka di Bulan Juni 2021di sekolah menurut
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Ibu Misranda, harus dibarengi
dengan kesiapan infrastruktur dan komitmen penerapan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan juga mengatakan, ada poin penting yang perlu
diperhatikan sesuai arahan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, untuk
dilakukan kajian kembali secara menyeluruh. Karenanya, kesiapan
4

infrastruktur pencegahan penularan, dan komitmen untuk secara ketat


melaksanakan protokol kesehatan, adalah hal penting. Kepala Dinas
Kesehatan berharap, dukungan terhadap peran jajaran kesehatan baik itu
kabupaten/kota hingga puskesmas diperlukan, agar lebih maksimal dalam
melakukan koordinasi lintas sektor, berkomitmen melakukan pengawasan
dan pembinaan pada sekolah dalam melaksanakan protokol kesehatan. “Kita
semua harus menyadari, pembelajaran tatap muka di sekolah ini, akan
meningkatkan risiko penularan, untuk itu jangan pernah main-main dengan
protokol kesehatan, tetap memakai masker, mencuci tangan pakai sabun
dengan air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, agar
kluster baru tidak muncul dari sekolah,” (Maman, 2020)
Beberapa penelitian mengenai tingkat kepatuhan terhadap protocol
Kesehatan pernah ditulis oleh Desy Ria Simanjuntak1,Tonggo Maria
Napitupulu 1 , Anna Maria Wele1 , Rima Yanie1 terkait gambaran kepatuhan
masyarakat menerapkan protokol kesehatan covid-19 di tempat umum periode
september 2020 di dki jakarta (Di et al., 2021). Penelitian selanjutnya

dilakukan Yehuda Imanuel Widyakusuma Putra1, Novita Verayanti Manalu2 .


Beberapa penelitian tersebut kemudian menunjukkan bahwa tingkat
kepatuhan terhadap disiplin melaksanakan protocol Kesehatan masih
tergolong rendah dan melalui penelitian ini nantinya diharapkan akan
memberi gambaran lebih mendalam secara khusus mengenai tingkat
pemahaman mengenai disiplin kepatuhan protokol Kesehatan khususnya
bagi siswa. Hal yang menbedakan dengan penelitian sebelumnya ialah
penelitian ini tidak hanya akan melihat mengenai tingkat pemahaman tapi
juga melihat tingkat kesadaran siswa MAN 1 Kota Gorontalo dalam disiplin
menerapkan protokol Kesehatan penularan Covid 19. Diharapkan Penelitian
ini juga nantinya dapat memberikan gambaran rekomendasi kepada
pemerintah, khususnya kementerian terkait mengenai kebijakan pembelajara
tatap muka di sekolah, yang direncanakan akan dilaksanakan pada waktu
yang akan datang.
5

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana tingkat pemahaman dan tingkat kesadaran siswa di MAN 1
Kota Gorontalo dalam menegakkan protokol kesehatan ?
2. Apa faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman dan kesadaran siswa
di MAN 1 Kota Gorontalo dalam mematuhi protokol kesehatan ?
3. Apa rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan pemahaman
dan kesadaran siswa dalam penegakkan protokol kesehatan di MAN 1
Kota Gorontalo?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui sampai dimana tingkat pemahaman dan tingkat kesadaran
siswa dalam menegakkan protokol kesehatan.
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman dan kesadaran
siswa dalam mematuhi protokol kesehatan.
3. Memberi rekomendasi dalam peningkatan pemahaman dan kesadaran
siswa dalam penegakkan protokol kesehatan di MAN 1 Kota Gorontalo.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi referensi kepada sekolah lain untuk menjadi
acuan penegakkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah, demi
terlaksanakan kebijakan pemerintah sekolah tatap muka.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi penulis, mengembangkan wawasan dan kemampuan dalam
menganalisis, melakukan penelitian, menemukan solusi dan menyusun
karya tulis ilmiah.
b) Bagi pemerintah dan sekolah, sebagai salah satu rekomendasi
kebijakan sebagai acuan mengenai kebijakan sekolah tatap muka apa
sudah bisa dilaksanakan atau tidak dengan memperhatikan penyediaan
fasilitas yang memadai serta pengelolaannya yang baik.
6

c) Bagi siswa, memberikan wawasan mengenai pentingnya pemahaman


dan kesadaran dari diri sendiri dalam menegakkan protokol kesehatan
dilingkungan madrasah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Deskripsi Covid-19
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang
lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan
usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu
menyusui.Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019)
dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019
(Merry Dame Cristy Pane, 2021)
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan
pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember
2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-
19) (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Dapat disimpulkan bahwa virus corona
adalah virus yang menyerang system pernafasan dan menyebabkan penyakit
Covid-19 hingga berujung pada kematian bagi penderitanya.

2.1.2 Deskripsi Mengenai Covid 19 di Indonesia


Kasus covid-19 di Indonesia mulai menyebar dari maret 2020 hingga saat ini.
Penyebaran virus ini pertama kali terdeteksi setelah dua warga Depok positif
Covid-19 pada awal Maret 2020 (CNN, 2020). Pemerintah melaporkan
penambahan 6.825 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Hingga Rabu
(15/3/2021), total pasien Covid-19 di Indonesia berjumlah 1,4 juta kasus atau
7

sebanyak 1.437.283 orang. Penambahan kasus baru itu tersebar di 34 provinsi.


(Maharani, 2021). Virus corona atau Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan,
China pada akhir 2019 lalu. Penyebaran virus yang belum ditemukan penawarnya
itu hingga kini tak terkendali. Sudah 200 lebih negara di dunia melaporkan adanya
kasus terpapar virus corona. peningkatan jumlah kasus positif menjadi seribuan di
Indonesia karena terjadi penularan di luar (rumah warga). Padahal pemerintah
menginstruksikan masyarakat salah satunya untuk melakukan social distancing
atau menjaga jarak (DetikNews, 2020).

2.1.3 Konsep Protokol Kesehatan Covid-19


Protokol kesehatan adalah aturan dan ketentuan yang perlu diikuti oleh segala
pihak agar dapat beraktivitas secara aman pada saat pandemi COVID-19,
sehingga masyarakat tetap dapat beraktivitas secara aman dan tidak
membahayakan keamanan atau kesehatan orang lain serta penularan COVID 19
dapat diminimalisir. Protokol kesehatan terdiri dari beberapa macam, seperti
pencegahan dan pengendalian. Dalam protokol kesehatan tersebut, dipaparkan
aturan-aturan yang perlu dilakukan oleh segala pihak yang berada di tempat atau
fasilitas umum. (Mardiyah, 2020)
Secara definisi protokol kesehatan adalah panduan atau tata cara kegiatan
yang dilakukan dalam rangka menjamin individu dan masyarakat tetap sehat
terlindung dari penyakit tertentu. Tujuan penerapan protokol kesehatan adalah
untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 bagi
masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka mencegah terjadinya
episenter/kluster baru selama masa pandemi. Prinsip utama protokol kesehatan
adalah perlindungan kesehatan individu dan perlindungan kesehatan masyarakat
(Prof. Dr. Syamsul Arifin, 2020) Jadi yang dimaksud dengan protocol Kesehatan
adalah Langkah-langkah atau panduan yang berupa aturan yang harus di taati
guna meminimalisir atau memutus mata rantai covid-19.

2.1.4 Konsep Pemahaman dan Kesadaran


Menurut (A.M, 2014) pemahaman yaitu menguasai sesuatu dengan pikiran.
Lebih lanjut sardiman menambahkan bahwa pemahaman sangat penting bagi
8

siswa yang belajar. Memahami maksudnya dan menangkap maknanya adalah


tujuan akhir dari belajar. Pemahaman tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga
menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang
dipahami (Huda, 2019)
(Munte, 2016) Sudjana (2016: 24) menyatakan bahwa pemahaman adalah
tipe hasil belajar yang setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan, misalnya
menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau 
didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau
menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain (Huda, 2019) Jadi dapat
disimpulkan bahwa pemahaman adalah menguasai suatu hal setelah mendapatkan
sebuah informasi yang dicerna dengan pikiran.
(Goleman & Widodo, n.d.) Menurut Goleman (1999) kesadaran diri yaitu
perhatian terus menerus terhadap keadaan batin seseorang. Dalam keadaan
refleksi diri ini, pikiran mengamati dan menggali pengalaman, termasuk emosi
(Satika, 2013) (Antonius, 2002) mendefinisikan kesadaran diri sebagai
pemahaman terhadap kekhasan fisik, kepribadian, watak dan tempramennya:
mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya dan punya gambaran atau konsep
yang jelas tentang diri sendiri dengan segalankekuatan dan kelemahannya. Dari
pernyataan beberapa ahli yang telah dijelaskan mengenai kesadaran, bahwa
kesadaran merupakan perhatian seseorang memahami sebuah informasi baik
terhadap kepribadian, watak, tempramen serta tindakan yang ditunjukkan.

2.2 Kajian Penelitian Relevan


Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan yang terkait dengan
pemahaman dan kesadaran terhadap protokol kesehatan, seperti yang terlihat
pada tabel berikut :
9

Tabel 1 : Kajian Penelitian Relevan

No. Judul Penelitian


1. IDENTIFIKASI PENYEBAB KETIDAKPATUHAN WARGA
TERHADAP PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 3M DI
MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Pelanggar Protokol
Kesehatan 3m Di Ciracas Jakarta Timur) (Sari, 2021)
2. Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Warga Dalam Menjalankan
Protokol Kesehatan di Masa New Normal Pandemi Corona (Putra &
Manalu, 2020)
3 Pemberdayaan serta Penerapan Protokol Kesehatan di Posyandu
Puskesmas Leuwigoong Kabupaten Garut, Jawa Barat Sebagai Upaya
Mencegah Penularan COVID-19 (Frisma et al., 2020)
4 Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Covid-19 Dan Perilaku
Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19 (Yanti et al., 2020)
5 Penerapan Alat Pencuci Tangan dengan Kran Air Otomatis sebagai
Protokol Kesehatan pada UMKM Kenko (Arsianti et al., 2020)
6 Pemberdayaan serta Penerapan Protokol Kesehatan di Posyandu
Puskesmas Leuwigoong Kabupaten Garut, Jawa Barat Sebagai Upaya
Mencegah Penularan COVID-19 (Frisma et al., 2020)
7 Pelatihan Penerapan Protokol Kesehatan Karyawan Hotel di Masa
Tatanan Normal Baru (Mengelola & Wisata, 2020)

Kebanyakan dari penelitian-penelitian di atas meneliti tentang


pengetahuan masyarakat umum terhadap protocol Kesehatan. Hal yang
menbedakan dengan penelitian sebelumnya ialah penelitian ini tidak hanya
akan melihat mengenai tingkat pemahaman tapi juga melihat tingkat kesadaran
khususnya siswa di MAN 1 Kota Gorontalo dalam disiplin menerapkan
protokol Kesehatan penularan Covid 19. Diharapkan Penelitian ini juga
nantinya dapat memberikan gambaran rekomendasi kepada pemerintah,
10

khususnya kementerian terkait mengenai kebijakan pembelajara tatap muka di


sekolah, yang direncanakan akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang.

2.3 Kerangka Fikir Penelitian


Dalam pemutusan mata rantai Covid-19 diperlukan pengetahuan dan
pemahaman terkait protokol Kesehatan. Oleh karenanya, pada saat ini pemerintah
gencar melakukan sosialisasi protokol Kesehatan 3M yakni memakai masker,
menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun upaya penanggulangan
Covid19. Namun, tidak hanya pengetahuan saja, tetapi juga kesadaran dalam
menerapkan protokol Kesehatan juga penting. Tentu saja hal ini harus dipahami
oleh masyarakat umum, khususnya bagi siswa sekolah.
Dalam penelitian yang akan dilaksanakan nantinya tim peneliti akan melihat
bagaimana tingkat pemahaman dan tingkat kesadaran Siswa MAN 1 yang ada di
Kota Gorontalo dalam upaya disiplin menerapkan protokol Kesehatan. Hasil akhir
dari penelitian yang akan dilaksanakan yakni berupa rekomendasi kepada sekolah
dan pemerintah terkait kebijakan sekolah tatap muka, sehingga pada saat
kebijakan tersebut ditetapkan tidak akan muncul cluster baru dan dapat
meminimalisir penularan Covid19 di sekolah. Untuk gambaran kerangka
pemikiran tersebut dapat dilihat seperti gambar berikut.

BAB 3. METODE PENELITIAN


11

Gambar 1 : Kerangka Fikir Penelitian

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan


kualitatif dan kuantitatif (Mix Method), penelitian deskriptif didasarkan pada
pertimbangan bahwa data diperoleh dengan lebih lengkap, mendalam dan
terpercaya serta dapat ditemukan kejadian dalam konteks sosial. Data yang
bersifat keyakinan, kebiasaan, sikap mental, dan budaya yang di anut oleh seorang
dapat dikemukakan dengan jelas Secara kualitatif bertujuan untuk mengetahui
atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan
penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui tingkat
pemahaman dan kesadaran siswa di MAN 1 Kota Gorontalo terkait protocol
Kesehatan dan secara kuantitatif digunakan untuk menganalis tingkat pemahaman
dan kesadaran siswa di MAN 1 Kota Gorontalo dalam disiplin menerapkan
protokol Kesehatan.

3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di MAN 1 Kota Gorontalo yang berlokasi di
jalan Poigar, Kecamatan Sipatana, Kelurahaan Molosipat U, Kota Gorontalo.

3.3 Sumber Data


Sumber data yang akan diambil dalam penelitian yang akan dilakukan ini akan
diambil dari beberapa penelitian sebelumnya. Penentuan informan akan dilakukan
dengan teknik purposive sampling. Menurut (Sugiyono, 2018) Teknik purposive
sampling yaitu metode atau teknik pengambilan sampel yang disesuaikan dengan
tujuan penelitian dan dianggap mewakili dan mengetahui permasalahan. Dengan
kata lain bahwa informan yang dipilih dianggap mengetahui dan memahami
permasalahan.
12

Adapun informan yang dipilih adalah sebagai berikut :


- Kepala MAN 1 Kota Gorontalo
- Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan.
- Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum.
- Guru MAN 1 Kota Gorontalo 3 orang
Adapun untuk Responden akan diambil dari keseluruhan jumlah siswa yang aktif
di sekolah selama masa pandemic Covid-19.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai langsung peserta
didik yang betul-betul mengetahui dan memahami permasalahan. Selain itu, akan
dibagikan Quisioner kepada seluruh siswa MAN 1 Kota Gorontalo yang akan
disebarkan melalui platform whatsapp pada masing-masing siswa.

3.5 Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan
kuantitaif. Data kualitatif diperoleh dimulai dengan menelaah dan mengkaji
seluruh data yang telah diperoleh dari berbagai sumber yang terkait, dan diuraikan
dalam bentuk kalimat-kalimat yang logis untuk ditarik kesimpulannya. Teknik
analisis selama proses pengumpulan data dilakukan dengan cara induksi yang
artinya analisis didasarkan pada keadaan yang nyata dilapangan, dan bukan
berdasarkan hanya pemikiran, pemahaman apalagi kepentingan objek peneliti.
Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2018), mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Adapun aktivitas
dalam analisis data nantinya ialah Reduksi data (Data Reduction), Menampilkan
Data (data Display) dan Verifikasi data (Data Verification).

Adapun untuk data kuantitatifnya Analisis data dengan menggunakan


analisis statistik dalam analisis data, untuk memperoleh gambaran tentang kondisi
setiap variabel secara tunggal yang dilakukan dengan crosstabulasi dengan
13

analisis deskriptif dengan menentukan skor rata-rata. adapun rumus yang


digunakan ialah :
Nilai rata – rata (X) = ∑f. i
n
Keterangan : i = nilai skor, yaitu 1- 4
f = jumlah frekwensi yang didapatkan tiap responden
n= jumlah responden

Nilai skor rata-rata (rerata) tersebut kemudian dikelompokkan dalam


tiga kategori, yaitu sebagai berikut :
1. Digolongkan tinggi ;
 Rata-rata skor :>3
2. Digolongkan sedang ;
 Rata-rata skor :2-3
3. Digolongkan rendah ;
 Rata-rata skor : :<2

3.6 Alur Penelitian


Alur penelitian dapat dilihat bseperti gambar berikut :
14

Gambar 2 : Alur Penelitian


DAFTAR PUSTAKA
A.M, S. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press.
Antonius, G. (2002). Relasi Dengan Diri Sendiri. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Arsianti, R. W., Kurniawan, R., Fairul, Mulyadi, Damayanti, A., & Pratiwi, S. R.
(2020). ARSY : Aplikasi Riset kepada Masyarakat Protokol Kesehatan pada
UMKM Kenko Application of Automatic Water Faucet as Health Protocols
at UMKM Kenko. Penerapan Alat Pencuci Tangan Dengan Kran Air
Otomatis Sebagai Protokol Kesehatan Pada UMKM Kenko, 1(2), 77–82.
CNN, I. (2020). Daftar Wilayah Transmisi Lokal Virus Corona di Indonesia.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200326070039-20-486907/daftar-
wilayah-transmisi-lokal-virus-corona-di-indonesia
DetikNews, N. W. Y.-. (2020). Penyebab, Asal Mula, dan Pencegahan Virus
Corona di Indonesia. https://news.detik.com/berita/d-4956764/penyebab-
asal-mula-dan-pencegahan-virus-corona-di-indonesia
15

Di, S., Jakarta, D. K. I., Simanjuntak, D. R., Napitupulu, T. M., Wele, A. M.,
Yanie, R., Ilmu, D., Masyarakat, K., & Kristen, U. (2021). Protokol
Kesehatan Covid-19 Di Tempat Umum Periode. September 2020.
Dinkes, P. G. (2021). Data Pantauan Covid 19 di Gorontalo.
https://dinkes.gorontaloprov.go.id/covid-19/
Frisma, F., Resa Fitria Andeani, Nadia Rosita, Fitri Ardian, & Anisa Tiara
Septiani. (2020). Pemberdayaan serta Penerapan Protokol Kesehatan di
Posyandu Puskesmas Leuwigoong Kabupaten Garut, Jawa Barat Sebagai
Upaya Mencegah Penularan COVID-19. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat), 1(1), 1–12. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v1i1.270
Goleman, D. /, & Widodo, A. tri kantjono. (n.d.). Kecerdasan emosi untuk
mencapai puncak prestasi.
Huda, F. A. (2019). Pengertian Pemahaman. 11 Oktober 2019.
https://fatkhan.web.id/pengertian-pemahaman/
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Frequently Asked Questions (FAQ) COVID-
19 per. Pertanyaan Dan Jawaban Terkait Coronavirus, 2019, 1.
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
Maharani, T. (2021). UPDATE 17 Maret: Sebaran 6.825 Kasus Baru Covid-19,
Tertinggi di Jawa Barat.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/17/17305021/update-17-maret-
sebaran-6825-kasus-baru-covid-19-tertinggi-di-jawa-barat?page=all
Maman. (2020). Belajar Tatap Dibuka di Sekolah : Jangan Main-main dengan
Protokol Kesehatan. https://hulondalo.id/belajar-tatap-dibuka-di-sekolah-
misranda-jangan-main-main-dengan-protokol-kesehatan/
Mardiyah, F. (2020). Apakah yang Dimaksud Protokol Kesehatan COVID-19?
https://tirto.id/apakah-yang-dimaksud-protokol-kesehatan-covid-19-f3W3
Mengelola, P., & Wisata, D. (2020). Abdimas Pariwisata. 1(1), 26–32.
Merry Dame Cristy Pane, A. (2021). virus corona.
https://www.alodokter.com/virus-corona#:~:text=Virus Corona atau severe
acute,paru yang berat%2C hingga kematian.
Munte, B. (2016). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama
Kristen (PAK) Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Dinamika Pendidikan,
16

9(3), 125–138.
Nurdin, C. (2020). Pengaruh corona terhadap dunia pendidikan.
https://disdik.purwakartakab.go.id/berita/detail/pengaruh-corona-terhadap-
dunia-pendidikan?/berita/detail/pengaruh-corona-terhadap-dunia-pendidikan
Prof. Dr. Syamsul Arifin, dr. Mp. (2020). Pentingnya Penerapan Protokol
Kesehatan dalam Rangka Menurunkan Transmisi Covid-19.
https://covid19.ulm.ac.id/pentingnya-penerapan-protokol-kesehatan-dalam-
rangka-menurunkan-transmisi-covid-19/
Putra, Y. I. W., & Manalu, N. V. (2020). Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku
Warga Dalam Menjalankan Protokol Kesehatan di Masa New Normal
Pandemi Corona. Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Warga Dalam
Menjalankan Protokol Kesehatan Di Masa New Normal Pandemi Corona, 8,
366–373.
Sari, R. K. (2021). IDENTIFIKASI PENYEBAB KETIDAKPATUHAN
WARGA TERHADAP PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 3M DI
MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Pelanggar Protokol Kesehatan
3m Di Ciracas Jakarta Timur). Journal of Chemical Information and
Modeling, 6(1), 84–94.
Satika, D. I. (2013). Studi Deskriptif Kesadaran…, Deka Indah Satika, Fakultas
Psikologi UMP, 2016. 1999, 11–28.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). CV. Alfabeta.
Yanti, N. P. E. D., Nugraha, I. M. A. D. P., Wisnawa, G. A., Agustina, N. P. D., &
Diantari, N. P. A. (2020). Public Knowledge about Covid-19 and Public
Behavior During the Covid-19 Pandemic. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(4),
491. https://doi.org/10.26714/jkj.8.4.2020.491-504

Anda mungkin juga menyukai