OLEH :
2021
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pandemi COVID-19 di tahun 2020 berdampak luar biasa, melumpuhkan
hampir semua aspek kehidupan. Semua orang diwajibkan menerapkan
protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun,
dan menjaga jarak fisik dengan orang lain. Penerapan aturan ini harus terus
dilaksanakan dalam setiap kegiatan, baik di dalam maupun di luar rumah
(Sari, 2021). Dibidang pendidikan juga terdampak yang sangat besar , sebab
demi menghentikan penyebaran corona ini semua siswa dan gurunya belajar
dari rumah, yang mendadak dilakukan tanpa persiapan sama sekali. Ketidak
siapan semua unsur dalam pendidikan menjadi kendala yang besar juga,
adanya perubahan cara belajar mengajar dari tatap muka atau luring (luar
jaringan) menjadi daring (dalam jaringan) membutuhkan kesiapan dari semua
unsur, dimulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa dan orang tua, diakui
memang pemerintah melonggarkan sistem penilaian pendidikan disesuaikan
dengan keadaan darurat asalkan pembelajaran tetap dapat berlangsung tanpa
harus di bebani dengan pencapaian kompetensi. Sehingga banyak para guru
menggunakan dari dengan memanfaatkan teknologi yang ada. (Nurdin, 2020)
Pemerintah gencar melakukan sosialisai terkait penegakan protokol
kesehatan. Wiku Adisasmito (Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19)
menegaskan, bahwa kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M
merupakan kontribusi masyarakat terhadap upaya penanganan COVID-19
yang dilakukan pemerintah (KPC PEN, 2020). Ini merupakan strategi terbaik
pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID19,
menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan dengan perubahan perilaku
sebagai ujung tombak. Sedangkan dokter, perawat, dan tenaga medis yang
jumlahnya terbatas merupakan benteng terakhir pengendalian Covid-19. (Sari,
2021)
Dari sekian banyak wilayah yang terkena dampak covid 19, Provinsi
Gorontalo merupakan Provinsi terakhir yang melaporkan adanya kasus covid
3
19, yakni pada 10 April 2020. Menurut data dari Gugus tugas covid19
provinsi Gorontalo, mulai dari setahun sejak tercatatnya kasus covid19
pertama, jumlah yang terpapar hingga saat ini total 4.954 jiwa. Dengan jumlah
159 jiwa dirawat, 4.653 jiwa sembuh serta 142 jiwa yang meninggal (Dinkes,
2021). Penambahan kasus dari hari per hari menggambarkan bahwa kepatuhan
terhadap protokol kesehatan masih belum optimal dilaksanakan oleh
masyarakat (Kemkes RI, 2020). Berbagai pelanggaran terhadap penerapan
protokol kesehatan memang masih terjadi di berbagai wilayah, walaupun razia
sering dilakukan petugas. Sanksi yang diberikan belum mampu
membangkitkan kesadaran warga untuk mematuhi aturan. Ketidakpatuhan ini
yang membuat penularan virus semakin cepat meluas, tidak hanya
meningkatkan jumlah pasien positif yang memenuhi ruangan rumah sakit,
namun juga menambah jumlah korban yang wafat. Ketidakpatuhan warga
seolah menjadi pemandangan keseharian, yang dianggap hal biasa terjadi di
lingkungan masyarakat. Padahal, ketidakpatuhan warga adalah kunci bagi
kegagalan penanganan pandemi COVID-19. (Sari, 2021)
Selain itu, ketidakpatuhan juga terjadi di lingkungan madrasah, seperti di
MAN 1 Kota Gorontalo. Dimulai dari hasil pengamatan, didapatkan beberapa
fenomena yang menjadi bukti dari ketidakpatuhan tersebut. Contohnya masih
banyak siswa yang tidak menjaga jarak saat melakukan kegiatan di madrasah,
penggunaan masker yang tidak benar, serta durasi dan tata cara cuci tangan
yang tidak sesuai standar WHO. Fenomena masalah lainnya yakni kurangnya
dukungan dari madrasah dalam menunjang fasilitas dengan baik. Misalnya
penyediaan tempat cuci tangan yang tidak dikelola dengan baik oleh pihak
madrasah. Sehingga tidak berfungsi sebagai mana mestinya.
Kebijakan pemerintah pusat yang memungkinkan pemerintah daerah
dapat menerapkan belajar tatap muka di Bulan Juni 2021di sekolah menurut
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Ibu Misranda, harus dibarengi
dengan kesiapan infrastruktur dan komitmen penerapan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan juga mengatakan, ada poin penting yang perlu
diperhatikan sesuai arahan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, untuk
dilakukan kajian kembali secara menyeluruh. Karenanya, kesiapan
4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Di, S., Jakarta, D. K. I., Simanjuntak, D. R., Napitupulu, T. M., Wele, A. M.,
Yanie, R., Ilmu, D., Masyarakat, K., & Kristen, U. (2021). Protokol
Kesehatan Covid-19 Di Tempat Umum Periode. September 2020.
Dinkes, P. G. (2021). Data Pantauan Covid 19 di Gorontalo.
https://dinkes.gorontaloprov.go.id/covid-19/
Frisma, F., Resa Fitria Andeani, Nadia Rosita, Fitri Ardian, & Anisa Tiara
Septiani. (2020). Pemberdayaan serta Penerapan Protokol Kesehatan di
Posyandu Puskesmas Leuwigoong Kabupaten Garut, Jawa Barat Sebagai
Upaya Mencegah Penularan COVID-19. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat), 1(1), 1–12. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v1i1.270
Goleman, D. /, & Widodo, A. tri kantjono. (n.d.). Kecerdasan emosi untuk
mencapai puncak prestasi.
Huda, F. A. (2019). Pengertian Pemahaman. 11 Oktober 2019.
https://fatkhan.web.id/pengertian-pemahaman/
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Frequently Asked Questions (FAQ) COVID-
19 per. Pertanyaan Dan Jawaban Terkait Coronavirus, 2019, 1.
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
Maharani, T. (2021). UPDATE 17 Maret: Sebaran 6.825 Kasus Baru Covid-19,
Tertinggi di Jawa Barat.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/17/17305021/update-17-maret-
sebaran-6825-kasus-baru-covid-19-tertinggi-di-jawa-barat?page=all
Maman. (2020). Belajar Tatap Dibuka di Sekolah : Jangan Main-main dengan
Protokol Kesehatan. https://hulondalo.id/belajar-tatap-dibuka-di-sekolah-
misranda-jangan-main-main-dengan-protokol-kesehatan/
Mardiyah, F. (2020). Apakah yang Dimaksud Protokol Kesehatan COVID-19?
https://tirto.id/apakah-yang-dimaksud-protokol-kesehatan-covid-19-f3W3
Mengelola, P., & Wisata, D. (2020). Abdimas Pariwisata. 1(1), 26–32.
Merry Dame Cristy Pane, A. (2021). virus corona.
https://www.alodokter.com/virus-corona#:~:text=Virus Corona atau severe
acute,paru yang berat%2C hingga kematian.
Munte, B. (2016). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama
Kristen (PAK) Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Dinamika Pendidikan,
16
9(3), 125–138.
Nurdin, C. (2020). Pengaruh corona terhadap dunia pendidikan.
https://disdik.purwakartakab.go.id/berita/detail/pengaruh-corona-terhadap-
dunia-pendidikan?/berita/detail/pengaruh-corona-terhadap-dunia-pendidikan
Prof. Dr. Syamsul Arifin, dr. Mp. (2020). Pentingnya Penerapan Protokol
Kesehatan dalam Rangka Menurunkan Transmisi Covid-19.
https://covid19.ulm.ac.id/pentingnya-penerapan-protokol-kesehatan-dalam-
rangka-menurunkan-transmisi-covid-19/
Putra, Y. I. W., & Manalu, N. V. (2020). Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku
Warga Dalam Menjalankan Protokol Kesehatan di Masa New Normal
Pandemi Corona. Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Warga Dalam
Menjalankan Protokol Kesehatan Di Masa New Normal Pandemi Corona, 8,
366–373.
Sari, R. K. (2021). IDENTIFIKASI PENYEBAB KETIDAKPATUHAN
WARGA TERHADAP PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 3M DI
MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Pelanggar Protokol Kesehatan
3m Di Ciracas Jakarta Timur). Journal of Chemical Information and
Modeling, 6(1), 84–94.
Satika, D. I. (2013). Studi Deskriptif Kesadaran…, Deka Indah Satika, Fakultas
Psikologi UMP, 2016. 1999, 11–28.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). CV. Alfabeta.
Yanti, N. P. E. D., Nugraha, I. M. A. D. P., Wisnawa, G. A., Agustina, N. P. D., &
Diantari, N. P. A. (2020). Public Knowledge about Covid-19 and Public
Behavior During the Covid-19 Pandemic. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(4),
491. https://doi.org/10.26714/jkj.8.4.2020.491-504