Anda di halaman 1dari 8

PENETAPAN VITAMIN C

SECARA SPEKTROFOTOMETER
Gambaran Umum
Vitamin C merupakan salah satu senyawa yang sangat dibutuhkan pada
reaksi metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin C pada makanan yang
dikonsumsi
dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh Kebutuhan vitamin C dapat
dipenuhi dengan
mengkonsumsi buah dan sayur. Proses aktivitas biologi dapat mengubah
asam askorbat (vitamin C) menjadi
L-dehydroascorbic acid (DHA) lewat proses oksidasi yang kemudian dapat
diubah
menjadi asam asetat dalam tubuh manusia (Al Majidi & Al Quruby, 2016).
Metabolisme manusia tidak dapat mensintesis vitamin C karena tidak
memiliki
enzim gulonolaktose oksidase yang dapat mengubah glukosa menjadi asam
askorbat di dalam hati yang biasanya terdapat pada mamalia (Padayatty,
dkk.,
Metode Penetapan Vitamin C
Penentuan vitamin C pada bahan makanan dan minuman :
1. Metode spektrofotometri
2. Metode Titrasi (iodium)
(mereaksikan asam askorbat dengan iodin dan larutan iodin yang tersisa
ditritrasi dengan larutan natrium tiosulfat).
Metode Titrasi (indophenol dye)
2,6-dichlorophenolindophenol (DCIP).
4. HPLC
5. Reaksi enzimatik (Bekele & Geleta, 2015).
Metode Spektrofotometri

Prinsip :
Mengukur vitamin C secara langsung pada panjang gelombang 265 nm
karena vitamin C memiliki gugus kromofor
Alat dan Bahan

Alat :
• spektrofotometer UV-Vis (PG T-60 ),
• alat-alat gelas,
• timbangan analitik (Memmert Toledo),
• corong,
• kuvet.
Bahan :
• Standart asam askorbat (Merck),
• akuades
• sampel minuman kemasan yang mengandung vitamin C.
Cara Kerja (Pembuatan Kurva Standart )
Pembuatan Kurva Standart :
• Ditimbang sebanyak 2,5 mg standart asam askorbat
• Masukkan ke dalam labu ukur 50 ml, tambahkan aquadest dan tepatkan
hingga garis batas (sehingga didapatkan larutan induk 100 ppm)
• Siapkan 5 labu ukur untuk pembuatan larutan standart : ambil berturut-
turut 2ml, 4ml, 6ml, 8ml, 10 lar. induk & masukkan kedalam 5 labu ukur
50 ml tambahkan aquadest, tepatkan hingga garis batas (didapatkan lar.
stdrt dg konsentrasi berturut-turut 4ppm, 6ppm, 8ppm, 10ppm, 12ppm )
• Campur dan aduk larutan (membolak balikkan labu ukur tutup asah)
• Ambil sebanyak 1,5 ml larutan dari ke lima labu ukur dan masukkan
kedalam masing-masing larutan ke dalam 5 cuvet yang telah disiapkan
• Ukur absorbansinya pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
264 nm & catat absorbans nya
• Buat kurva standart untuk mendapatkan persamaan regresi kurva standart
• Persamaan regresi kurva standart siap digunakan untuk menghitung
konsentrasi sampel
Cara Kerja (Sampel)
• Ditimbang sebanyak 5-10 g sampel
• Dihalusan dengan mortar & penggerus
• Ambil sampel yang telah halus dan timbang sebanyak 2,5 mg
• Masukkan ke dalam labu ukur 50 ml
• Tambahkan aquadest dan tepatkan hingga garis batas
• Campur dan aduk larutan tersebut dengan membolak balikkan labu ukur
(tutup asah)
• Ambil sebanyak 1,5 ml larutan dan masukkan kedalam cuvet
• Ukur absorbansinya pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
264 nm
• Catat absorbans nya
• Masukkan ke dalam rumus regresi persamaan kurva standart untuk
mengetahui konsentrasinya
Kons. (ppm) Abs. Kurva Standart
5 0.174 0.9
0.8
0.7 f(x) = 0.03 x + 0.02
10 0.327 0.6 R² = 1
0.5
15 0.457 0.4
0.3
20 0.615 0.2
0.1
25 0.791 0
0 5 10 15 20 25 30
15.092

Persamaan Regresi Kurva Standaart : y = 0.0304x + 0.0162


R2 = 0.9974

Abs sampel = 0,475, maka konsentrasi sampel adalah :


x= (Y-0,0162)/0,0304, sehingga kons. sampel adalah : 15,092 ppm
Kadar sampel = 15,092 x 100 ml x 1 = 60,37 μg/100g
25

Anda mungkin juga menyukai