Anda di halaman 1dari 9

ANALISA BORAKS DALAM MAKANAN

1. Tuliskan struktur boraks


2. Tuliskan spesi ion borat pada berbagai pH
3. Bagaimana cara Anda melakukan identifikasi boraks secara kualitatif dan sertakan reaksi yang
terjadi
4. Bagaimana cara Anda melakukan identifikasi boraks secara kuantitatif dan sertakan reaksi yang
terjadi (minimal 2 metode)
5. Menurut saudara boraks dapat dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan fenolftalein
sebagai indikator, kenapa hal itu dapat terjadi?
6. Sebuah metode spektrofotometri untuk penentuan kuantitatif boraks dalam makanan
menghasilkan Absorbansi= 0,474 dengan larutan konsentrasi standarisasi boraks adalah 1,75 ppb.
Berapa konsentrasi dari boraks dalam sampel makanan jika A sampel adalah 0.361?
7. Sebuah metode spektrofotometri untuk penentuan ion boraks dalam makanan menghasilkan
absorbansi = 0,17 dengan larutan standar boraks seperti yang ditunjukkan dalam data dibawah.
Berapa konsentrasi dari ion boraks dalam sampel makanan tersebut?

Konsentrasi Absorbansi
(ppm)

1 0,03

3 0,09

5 0,15

7 0,21

14 0,44

Sampel 0.17
ANALISA FORMALIN DALAM MAKANAN

1. Tuliskan struktur formalin


2. Tuliskan spesi ion formalin pada berbagai pH
3. Bagaimana cara Anda melakukan identifikasi formalin secara kualitatif dan sertakan reaksi yang
terjadi
4. Bagaimana cara Anda melakukan identifikasi formalin secara kuantitatif dan sertakan reaksi yang
terjadi (minimal 3 metode)
5. Formalin suatu sampel makanan ditetapkan dengan metode adisi standard 10 mL aliquot sampel
dipipet ke dalam 5 buah labu takar 100 mL. Variasi volume dari standard formalin
22.1 ppm ditambahkan ke dalam 4 labu takar, masing2 diencerkan hingga batas. Absorbansi
masing2 larutan ditentukan sebagai berikut:

Sampel (mL) Standard (mL) Absorbansi

10.0 0.00 0.156


10.0 5.00 0.195

10.0 10.00 0.239

10.0 15.00 0.276

10.0 20.00 0.320

6. Metode spektrofotometri untuk penentuan kuantitatif dari formalin dalam sampel tahu
menghasilkan A samp 0,193 untuk sampel 1,00-mL kemudian diencerkan sampai 5,00 mL.
Selanjutnya 1,00-mL sampel ditambahkan ke dalam 1,00 µL larutan standar formalin 1560-ppb
dan diencerkan sampai 5,00 mL, menghasilkan A spike 0,419.
Tentukan konsentrasi formalin dalam sampel makanan tersebut?

7. Metode spektrofotometri untuk penentuan kuantitatif dari dari formalin dalam sampel mie
menghasilkan sebuah S samp = 0,712 untuk 5,00-mL sampel makanan. Selanjutnya sampel
ditambahkan ke dalam larutan standar sebesar 5,00 mL sebesar 1560-ppb, sehingga menghasilkan
absorbansi sebesar 1,546 . Tentukan formalin dalam sampel mie tersebut.
8. Penentuan kadar formalin dalam sampel siomay dengan menggunakan standar internal dalam
metode HPLC dihasilkan data sebagai berikut:

Hitunglah berapa konsentrasi formalin (ppm) dalam sampel

No Konsentrasi (ppm) Area %

Formalin Standar Internal Formalin Standar Internal

1 0,0782 0,3563 12.442 54.538

2 0,1658 0,3555 23.447 47.615

3 0,2824 0.3518 40.314 34.512

4 0,4202 0.3572 49.868 30.004


NAMA : Ellen Qalyubi Ashfa
NIM : P17120193029
KELAS : 3A

ANALISIS BORAKS DALAM MAKANAN


1. Na2B4O7.10H2O
2. Asam ortoborat (H3BO3), asam piroborat (H2B4O7), asam metaborat (HBO2)
3. Uji kualitatif boraks dapat dilakukan dengan kertas tumeric. Kunyit segar dipotong-potong
dibersihkan dan diambil ekstraknya sehingga menghasilkan cairan kunyit berwarna kuning. Kertas
saring yang telah dipotong dicelupkan pada cairan kunyit kemudian dikeringkan. Sampel yang telah
dipreparasi (dengan penambahan zat asam dari jeruk nipis) diambil beberapa tetes dan diteteskan
pada kertas tumerik lalu dikeringkan. Diamati perubahan warna yang dihasilkan. Terjadi perubahan
warna menjadi merah atau coklat mengindikasikan adanya kandungan boraks
Reaksi : H3BO3 + 2(C21H20O6) (larutan asam) C42H38BclO12.Cl- + 3H2O
(asam borat) (kurkumin) (rososianin-merah)
4. – titrasi asidimetri: titrasi natrium tetraborat dengan prinsip titrasi asidimetri karena sampel yang
digunakan bersifat basa sehingga titran yang digunakan bersifat asam. Reaksi antara Natrium
tetraborat dengan HCl akan menghasilkan garam NaCl dan asam tetraborat yang sifatnya
asam.
Reaksi : Na2B4O7.10H2O + 2HCl → 4 (H3BO3) + 2 NaCl + 5 H20
- Spektrofotometri UV-Vis
Analisis kuantitatif boraks dapat dilakukan dengan spektrofotometri sinar tampak dalam penetapan
kadarnya. Zat yang diperiksa direaksikan dengan larutan kurkumin kompleks yang ditimbulkan
adalah rososianin. Rososianin diamati pada panjang gelombang 480-580 nm
Reaksi :
5. Alasan penggunaan indicator fenolftalein adalah karena indicator ini akan menunjukkan
perubahan warna pada rentang pH yang agak asam, sehingga cocok digunakan sebagai
indicator dalam analisis boraks.
6. Diketahui :
Absorbansi (A1) : 0,474
Konsentrasi (C1) : 1,75 ppb
Absorbansi sampel (A2)= 0,361
Dijawab :
A1 A2
=
C1 C2
0,474 0,361
=
1,75 C2
0,361 x 1,75
C2 = = 1,33 ppb
0,474

7.
Absorbansi
y = 0.0316x – 0.0056
0.5 Diketahui : absorbansi 0,17
0.4 f(x) = 0.03 x − 0.01 Maka :
Axis Title

0.3 R² = 1
Absorbansi 0.17=0.0316x – 0.0056
0.2
Linear (Absorbansi) 0.1756 = 0.0316x
0.1
0
X = 5.5569 = 5.56ppm
0 6 12
Axis Title
ANALISIS FORMALIN DALAM MAKANAN
1. CH2O
2. Ion format (HCOO-)
3. Menggunakan pereaksi asam kromatofat
Formalin dapat dianalisis dengan menggunakan pereaksi asam kromatofat dalam suasana asam kuat
menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna merah keunguan.
Reaksi :

CH2O + 2 C10H6O8S2Na2.2H2O →

4. a. Metode asidialkalimetri.
Formalin dapat ditentukan kadarnya secara titrasi asam basa dengan menambahkan hydrogen
peroksida dan NaOH 1 N dengan pemanasan pembuihan berhenti, dan dititrasi dengan HCL 1 N
menggunakan indicator Fenolftalein.
Reaksi :
HCHO + H2O2 →HCOOH + H2O
HCOOH + NaOH →HCOONa + H2O
NaOH + HCl → NaCl + H2O
b. Metode Iodometri
Pada penetapan kadar formaldehid menggunakan indikator kanji atau amilum yang ditambahkan
sebelum dititrasi dengan Na2S2O3.
Beberapa reaksi yang terjadi :
NaOH+I2→NaIO+NaI+H2O
NaIO+HCHO→HCOOH+NaI
NaIO+NaI+2HCl→NaCl+H2O+I2
I2 + Na2S2O3 → 2NaI + Na2S4O6
c. Metode Spektrofotometer menggunakan reagensia schiff
Prosedur untuk metode schiff adalah diambil 5,0 ml hasil destilat kemudian ditambahkan
ditambahkan 1 ml H2SO4 1:1 (H2SO4 pekat) lewat dinding, kemudian ditambahkan 1,0 ml larutan
schift. Dibaca dengan spektrofotometri. Dibuat juga blanko serta baku seri. Dengan dicari panjang
gelombang optimum, lama waktu kestabilan pada spektrofotometer, dan kurva baku standar
formalin.
5.
Area
60
f(x) = 12.91 x − 0.77
50 R² = 0.99
40
Axis Title

30 Area
Linear (Area)
20
10
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Axis Title

Jawab :
b x Cs
Cx =
m xV
0.1554 x 22,1
=
0,0082 x 10
3,434
= = 41,88 ppm
0,082

6. Diketahui :
S1 = 0,193
S2 = 0,419
Vs = 1 µL = 0,001 ml
Cs = 1560 ppb
VX = 1 ml
Dijawab
S 1 .Cs . Vs
CX =
( S 1−S 2 ) Vx
(0,193)(1560)(0,001)
Cx =
( 0,419−0,193 ) (1)
0,30108
= = 1,332 ppb = 0,001332 ppm
0,226

7. Diketahui :
S1 = 0,712
S2 = 1,546
Vs = 5 ml
Cs = 1560 ppb
VX = 5 ml
Dijawab
S 1 .Cs . Vs
CX =
( S 1−S 2 ) Vx
(0,712)(1560)(5)
Cx =
( 1,546−0,712 ) (5)
5553,6
= = 1331,8 ppb = 1,3318 ppm
4,17

8. No Konsentrasi (ppm) Area %

Formalin Formalin

1 0,0782 12.442

2 0,1658 23.447

3 0,2824 40.314

4 0,4202 49.868

Area
60
50
f(x) = 111.74 x + 5.07
40 R² = 0.98
Axis Title

30 Area
Linear (Area)
20
10
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Axis Title

a. Konsentrasi 1 :
y = 111,74x + 5.0737
12,442 = 111,74x + 5,0737
12,442-5,0737 = 111,74x
7,3683 = 111,74x
X = 0,0659 ppm
b. Konsentrasi 2
y = 111,74x + 5.0737
23,447 = 111,74x + 5.0737
23,447-5,0737 = 111,74x
18,3733 = 111,74x
X = 0,164 ppm
c. Konsentrasi 3
y = 111,74x + 5.0737
40.314 = 111,74x + 5.0737
40,314 – 5,0737 = 111,74x
35,24 = 111,74x
X = 0,315 ppm
d. Konsentrasi 4
y = 111,74x + 5.0737
49.868 = 111,74x + 5.0737
49,868 – 5,0737 = 111,74 x
44,79 = 111,74x
X = 0,4 ppm
X 1+ X 2+ X 3+ X 4
Rata – rata Konsentrasi =
4
0,0659+0,164+ 0,315+0,4
=
4
0,9449
= = 0,236 ppm
4

Anda mungkin juga menyukai