Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS SEDIAAN OBAT

Teknik Kuantitasi
Kosentrasi Luas Area
0.1 200.000
0.2 400.000
0.3 600.000
Sampel 500.000

BERAPAKAH
KONSENTRASI SAMPEL
??
PENDAHULUAN
 Analisis kuantitatif sediaan obat dapat
dilakukan dengan metode konvensional (titrasi)
atau menggunakan instrument
 Instrument-instrument dalam analisis sediaan
obat :
 Spektrofotometer UV/Vis
 Spektrofotometer IR
 Spektrofotometer Serapan Atom
 HPLC
 GC
 LC-MS
 GC-MS
 Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis
sediaan obat adalah sediaan obat mengandung
matriks-matriks yang dapat mempengaruhi hasil
analisis, sehingga perlu metode yang sesuai
untuk memisahkan antara analit dan matriks
 Metode pemisahan yang dapat digunakan antara
lain :
 Pengendapan

 Ekstraksi (ECC, EPC)

 Kromatografi (TLC, Kolom)


METODE KUANTITASI
Terdapat berbagai metode untuk mengkuantitasi
senyawa obat (analit) yang kadarnya belum
diketahui, yaitu :
 Baku eksternal, umum digunakan

 Standar adisi, digunakan jika konsentrasi analit


kecil
 Baku internal, menggunakan suatu standar yang
berbeda dengan analit
BAKU EKSTERNAL (ONE POINT METHOD)
 Standar dibuat satu konsentrasi yang terukur
(kuantitatif), kemudian dianalisis
 Sampel dianalisis lalu dibandingkan dengan
konsentrasi standar
BAKU EKSTERNAL (KURVA KALIBRASI)
 Standar dibuat dalam beberapa konsentrasi,
kemudian dianalisis
 Dibuat kurva kalibrasi

 Sampel dianalisis lalu diplotkan ke dalam kurva


kalibrasi
CONTOH
Kosentrasi Luas Area
0,1 200.000
0,2 400.000
0,3 600.000
Sampel 500.000
STANDAR ADISI
 Menambahkan standar ke dalam analit (standar
= analit)
 Ada 2 cara, yaitu tunggal dan gradient

 Cara tunggal :

 Unknown sample dianalisis

 Ditambahkan standar

 Sampel+standar dianalisis
CONTOH
 Sebanyak 25.0 mL aliquot larutan quinine diencerkan hingga
50.0 mL dan diukur absorbansinya, mempunyai absorbansi
0.416 pada 348 nm diukur dalam kuvet setebal 1.00 cm.
Sebanyak 25 mL aliquot kedua dicampur dengan 10.0 mL
larutan yg mengandung 23.4 ppm quinine. Setelah
diencerkan hingga 50.0 mL, larutan ini memiliki absorbansi
0.610 (kuvet 1.00 cm pada panjang gelombang yg sama).
Hitung konsentrasi (ppm) quinine dalam sampel.
Ax = 0.416
As+x = 0.610 Vs
Vs = 10 mL Ax cs
cs = 23.4 ppm
Vs  x
Vx = 25.0 mL
cx 
 Vx 
Vs+x = 35 mL

As  x   Ax 
 V s x 

(0.416)(23.4)(10 35)
cx   ...... ppm
0.610  (0.416  25 35)
STANDAR ADISI
 Cara gradient (lebih akurat) :
 Masukkan sejumlah sampel

 Ditambahkan standar dengan volume yang


meningkat

 Dilarutkan hingga tanda batas


CONTOH
Arsenik in suatu sampel biologi ditetapkan dengan metode adisi standard.
10 mL aliquot sample dipipet ke dalam 5 buah labu takar 100 mL. Variasi
volume dari standard 22.1 ppm ditambahkan ke dalam 4 labu takar, masing2
diencerkan hingga batas. Absorbansi masing2 larutan ditentukan.
Sample (mL) Standard (mL) Absorbance
10.0 0.00 0.156
10.0 5.00 0.195
10.0 10.00 0.239
10.0 15.00 0.276
10.0 20.00 0.320

Hitung konsentrasi sampel!


Adisi Standard Arsenik

0.45

a.cs
cx 
0.40
Absorbance

0.35

0.30 b.Vx
0.25
(0.1554 )( 22.1)
0.20
cx 
0.15 (0.00818 )(10)
0.10

0.05 cx  41.98 ppm


0.00
0 5 10 15 20

Volume Standard (V)

y = 0.00818x + 0.1554
a = 0.1554
b = 0.00818
Cs = 22.1 ppm
Vx = 10 mL
y = 0.037x + 0.1554
y = 0  x = 4.198 ppm

Cx = 4.198 x fp = 41.98 ppm


BAKU INTERNAL
 Baku internal dengan jumlah yang telah
diketahui ditambahkan ke dalam unknown
sample
 Biasa digunakan pada GC dan HPLC

 Sinyal dari analit terpisah dengan sinyal dari


standar
 Sinyal dari analit dibandingkan dengan sinyal
dari standar
CONTOH
Campuran larutan yang mengandung senyawa X (0.0837 M) dan standar S
(0.0666M) memiliki luas area Ax =423 dan As =347.
Untuk menganalisa unknown sample, sebanyak 10 mL standar S (0.146 M)
ditambahkan ke dalam 10 mL sampel yang mengandung senyawa X, dan
diencerkan hingga 25 mL. Campuran ini menghasilkan luas area Ax = 553
dan As = 582.
Hitung Cx !
 Ax C x   Ax C x 
  F  
 As Cs 1  As Cs  2
1. Hitung nilai F

423 0.0837
F  0.97
347 0.0666
2. Hitung nilai Cx setelah pengenceran

553 C x
0.97 
582 0.146
C x  0.143M
[Ni] Absorbansi
0.04 M 0.33
0.03 M 0.28
0.02 M 0.19
0.01 M 0.097
0.002 M 0.023
0M 0.009

• Hitung Cs !(As = 0.225)


Injeksi yang mengandung benzen pada
konsentrasi 2000 µg/mL
menghasilkan peak dengan luas area
100.000
Injeksi sampel yang mengandung
benzen menghasilkan peak dengan
luas area 57.000
Berapakah jumlah analit dalam
sampel?
Analisis kadar natrium dalam
serum memberikan sinyal 4.27
mV. Kemudian sebanyak 5 mL
NaCl 2.08 M ditambahkan ke
dalam 95 mL serum. Setelah
dianalisis, serum memberikan
sinyal sebesar 7.98 mV. Berapa
kadar natrium dalam serum?
 Berat 20 tablet Difenhidramin HCl adalah 5208,2 mg.
Sebanyak 500 mg tablet ditimbang secara seksama
kemudian dilarutkan dalam akuadest dan di add
hingga 50 mL. Sebanyak 6 mL larutan sampel
dimasukkan ke dalam 5 labu ukur. Variasi volume
dari larutan baku 200 ppm ditambahkan ke dalam
masing-masing labu takar, lalu diencerkan hingga 20
mL. Absorbansi masing-masing larutan diukur
sebagai berikut
Sampel (mL) Standar (mL) Absorbansi
6 0 0.5400
6 2 0.5864
6 4 0.5695
6 6 0.6054
6 8 0.6485

• Hitung Kadar !
 Berat 20 tablet CTM adalah 2080,2 mg, dimana 1
tablet mengandung 4 mg CTM. Sebanyak 500 mg
tablet ditimbang secara seksama kemudian dilarutkan
dalam akuadest dan di add hingga 50 mL. Sebanyak 6
mL akuadest dimasukkan ke dalam 5 labu ukur.
Variasi volume dari larutan baku 200 ppm
ditambahkan ke dalam masing-masing labu takar,
lalu diencerkan hingga 50 mL. Absorbansi masing-
masing larutan diukur sebagai berikut :
Volume Standar (mL) Absorbansi
0 0.5400
2 0.5664
4 0.5895
6 0.6054
8 0.6285
• Hitung Kadar !

Anda mungkin juga menyukai