Anda di halaman 1dari 5

Pemicu II

Tugas 2 :

Di laboratorium, kelompok anda melakukan percobaan menggunakan alat AAS. Untuk


mengetahui konsentrasi cuplikan/sampel anda menggunakan suatu metode yang dikenal
sebagai metoda adisi standar. Anda memipet 10 mL larutan limbah yang mengandung ion Pb
ke dalam lima buah labu ukur 50 mL. Larutan standar Pb yang memiliki konsentrasi 12,2 ppm
ditambahkan masing masing ke dalam labu ukur tersebut dalam berbagai variasi volum.
Campuran tersebut kemudian diencerkan sesuai volum labu ukur. Data yang diperoleh adalah
sebagai berikut:

Volum sampel Pb, mL Volum standar Pb, mL Absorbansi


10.0 0.0 0.210
10.0 10.0 0.292
10.0 20.0 0.378
10.0 30.0 0.467
10.0 40.0 0.554

Anda mengetahui bahwa dari hukum Lambert-Beer terdapat hubungan antara


absorbansi dan konsentrasi spesi dalam sampel. Dengan metoda adisi standar ini, volume
standar dan volume sampel disebut sebagai Vs dan Vx, sedangkan konsentrasi larutan standar
dan larutan sampel disebut sebagai Cs dan Cx. Volume larutan total dibuat tetap yaitu VT.

1. Bagaimana anda membuat suatu persamaan yang menghubungkan absorbansi (A)


dengan besaran Vs, Vx, Cs, Cx serta VT berdasarkan hukum Lambert-Beer.
Jawab:

Nilai absorbansi total (AT) yang diperoleh dari hasil pengukuran pada soal, berdasarkan
hukum Lambert-Beer dapat ditulis persamaannya sebagai berikut :

= .

dimana k adalah suatu tetapan yang bernilai konstan dan C(analit) merupakan
konsentrasi campuran dari larutan sampel dan larutan standar Pb. Apabila dihubungkan
dengan besaran Vs, Vx, Cs, Cx serta VT untuk soal ini, persamaan hukum Lambert-
Beer dapat diturunkan menjadi :

= .

= . ( )

. + .
= . ( )

. .
= . + .

2. Bila intersep pada plot di atas bernilai a sedangkan kemiringan kurva pada no.1 di atas
bernilai b, bagaimana anda mendapatkan persamaan untuk menentukan konsentrasi
sampel:

= (. )/(. )

Jawab :
Berdasarkan hukum Lambert-Beer, besar absorbansi berbanding lurus dengan
besar konsentrasi yang berarti bahwa semakin tinggi konsentrasi maka absorbansi yang
dihasilkan semakin tinggi begitupun sebaliknya, semakin rendah konsentrasi maka
absorbansi yang dihasilkan semakin rendah juga. Pernyataan ini menandakan bahwa
hubungan antara konsentrasi terhadap absorbansi akan menghasilkan garis linear
apabila diplotkan ke dalam grafik.
Dalam soal, untuk menganalisa kandungan Pb dalam sampel digunakan metoda
adisi standar yang merupakan metoda dimana sampel yang akan dianalisis ditambahkan
dengan larutan standar yang diketahui konsentrasinya untuk meminimalkan kesalahan
yang disebabkan oleh berbagai matriks. Kurva adisi standar menerangkan hubungan
antara variasi volum standar yang ditambahkan dengan respons instrumen (pada soal
merupakan nilai absorbansi). Diasumsikan : intersep bernilai a dan kemiringan kurva
bernilai b, sehingga persamaan garis linearnya yaitu:

= +

Persamaan linear ini jika dikaitkan dengan persamaan yang dihasilkan pada soal nomor
1 akan menjadi :

= +
. .
= . + .

.
Dimana = . dan = .

Untuk menentukan konsentrasi sampel, dari persamaan di atas dapat dibentuk
persamaan baru :
.
.
=
.


=

.
=
.
3. Bagaimana anda menentukan konsentrasi larutan sampel berdasarkan data yang anda
peroleh di atas.
Jawab:

Untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dapat dilakukan dengan 2 cara :


a. Rumus perhitungan Cx (pada nomor 2)
1) Membuat kurva hubungan antara variasi volume standar dengan nilai
absorbansi dan melakukan regresi linear.

Hubungan Volume Larutan Standar Pb dengan


Nilai Absorbansi
0.600

0.500

0.400
Absorbansi

0.300 y = 0.0086x + 0.2076


R = 0.9998
0.200

0.100

0.000
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Volume Larutan Standar Pb (mL)

Diperoleh nilai = 0.2076 dan = 0.0086

2) Mensubstitusikan nilai a dan b ke rumus perhitungan


.
=
.
0.207612.2
=
0.008610
= 29.45 /

b. Ekstrapolasi
1) Menghitung konsentrasi larutan standar Pb 12.2 ppm dengan volume setelah
pengenceran sebesar 50 mL.
Larutan Standar Pb 0 mL
1 . 1 = 2 . 2
0 . 12.2 = 50 . 2
2 = 0
Larutan Standar Pb 10 mL
1 . 1 = 2 . 2
10 . 12.2 = 50 . 2
2 = 2.44
Larutan Standar Pb 20 mL
1 . 1 = 2 . 2
20 . 12.2 = 50 . 2
2 = 4.88
Larutan Standar Pb 30 mL
1 . 1 = 2 . 2
30 . 12.2 = 50 . 2
2 = 7.32
Larutan Standar Pb 40 mL
1 . 1 = 2 . 2
40 . 12.2 = 50 . 2
2 = 9.76

2) Membuat kurva hubungan antara variasi konsentrasi larutan standar Pb setelah


pengenceran dengan nilai absorbansi dan melakukan regresi linear.

Hubungan Volume Larutan Standar Pb dengan


Nilai Absorbansi
0.600

0.500

0.400
Absorbansi

0.300 y = 0.0354x + 0.2076


R = 0.9998
0.200

0.100

0.000
0 2 4 6 8 10 12
Konsentrasi Larutan Standar Pb (ppm)

3) Mengekstrapolasi persamaan garis linear ke y = 0, sehingga memotong sumbu


x.
= 0.0354x + 0.2076
0 = 0.0354x + 0.2076
= 0.0354x + 0.2076
= 5.86441

Pada kurva adisi standar : =


Diperoleh konsentrasi = 5.86441 yang merupakan konsentrasi hasil
ekstrapolasi persamaan garis linear ke y = 0. Konsentrasi Pb dalam sampel =
5.86441 adalah konsentrasi hasil ekstrapolasi dikalikan dengan faktor
pengenceran. Maka :
Kadar Pb dalam sampel =
50
= 5.86441 10
= 29.322

Anda mungkin juga menyukai