Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemanfaatan
Gaya Thermophoresis Dalam Hukum Termodinamika.
Pembuatan makalah ini bertujuan agar kami lebih tahu mengenai
bagaimanakah pemahaman akan gaya thermophoresis dalam hukum
termodinamika yang ke-2 dan pengaplikasiannya. Dalam penyusunan makalah ini
dibutuhkan referensi-referensi dan sumber-sumber informasi sehingga penyusunan
makalah ini dapat selesai dengan baik dan benar.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun, kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini
tidak lain berkat bantuan teman-teman, dan dosen kami yang bernama Bapak Adhi
Harmoko Saputro S.Si., M.Kom., Ph.D.. Tidak lupa kami berterima kasih kepada
dosen kami karena berkat beliau, kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik
dan benar.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
Abstrak .................................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 1
1.3 Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gaya Thermophoresis ......................................................... 3
2.2 Levitasi Menggunakan Gaya Thermophoresis...................................... 3
2.3 Kaitan dengan Fisika Panas atau Termodinamika ................................ 4
2.4 Manfaat ................................................................................................. 5
BAB II : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
ABSTRAK
Yang ingin dikemukakan dalam makalah ini yaitu bagaimana proses levitasi
benda akibat gaya thermophoresis. Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memahami gaya thermophoresis dalam hukum termodinamika II dan
pengaplikasiannya. Pengaplikasian gaya thermophoresis meliputi : pertama,
digunakan dalam peningkatan keamanan reaktor nuklir ; kedua, penggunannanya
dalam presipitator aerosol termal ; dan ketiga, dalam pembuatan beberapa material
seperti kabel.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami gaya
thermoporesis dalam hukum termodinamika II dan pengaplikasiannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Alat eksperimental ini merupakan alat yang dirancang khusus untuk
melakukan eksperimen ini. Plat perunggu dan tempat berisi nitrogen cair
digunakan untuk membuat sebuah gradien temperatur. Tekanan diregulasi oleh
pompa yang dapat menghasilkan vakum, serta sebuah kenop yang dapat
terbuka ke atmosfer. Regulasi temperatur plat perunggu dihasilkan oleh
pendingin Peltier. Terdapat dua kamera dan sebuah lampu LED biru untuk
menangkap bentuk dari partikel yang melakukan levitasi. Plat perunggu dan
ruangan kemudian diberi sambungan ke tanah agar partikel yang melakukan
levitasi tidak terpengaruh gaya elektrostatik.
Levitasi terjadi karena adanya gaya thermophoresis pada ruangan alat
eksperimen. Partikel udara yang datang dari bagian panas (bawah) memiliki
momentum yang lebih besar dibandingkan partikel yang berada di bagian
dingin (atas). Karena partikel berpindah dari bawah ke atas, terjadi transfer
momentum yang menyebabkan molekul-molekul untuk melawan gaya
gravitasi. Transfer momentum ini juga menarik partikel-partikel ke poros
simetri pada kedua plat.
4
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. Hal ini sesuai dengan
rumusan Clausius bahwa tidaklah mungkin memindahkan kalor dari tandon
yang bersuhu rendah ke tandon yang bersuhu lebih tinggi tanpa dilakukan
usaha.
b. Tidak ada mesin yang mengubah seluruh kalor yang masuk menjadi usaha.
Menurut Kelvin Planck, tidak ada mesin yang bekerja dalam satu siklus
dapat mengubah kalor menjadi usaha seluruhnya.
c. Jika suatu sistem mengalami perubahan secara spontan, maka perubahan
akan berarah sedemikian rupa sehingga entropi sistem akan bertambah, atau
akan tetap nilainya.
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat
diubah menjadi usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses
reversibel sama dengan kalor yang diserap sistem dan lingkungannya (Q)
dibagi suhu mutlak sistem tersebut (T). Perubahan entropi diberi tanda S,
secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
2.4 Manfaat
Pemanfaatan pelayangan objek dengan gaya thermophoresis yang telah
diperbarui ini memiliki manfaat yang lebih baik dan lebih banyak
dibandingkan penemuan sebelumnya. Dunia teknologi nuklir memanfaatkan
gaya ini dan pelayangan objek ini untuk meningkatkan keamanan reaktor
nuklir dengan mengondisikan keadaan termodinamika di sekitar atom-atom
nuklir. Hal ini dilakukan agar atom-atom nuklir tetap dapat bereaksi
menghasilkan energi, namun dengan tingkat radiasi yang lebih rendah,
sehingga lebih aman untuk digunakan.
5
Pemanfaatan gaya ini juga diaplikasikan dalam presipitator aerosol
termal dimana alat ini berfungsi mengumpulkan partikel ke permukaan melalui
penggunaan elemen yang dipanaskan, dimana aerosol yang lewat di antara
elemen yang dipanaskan dan permukaan yang lebih dingin akan didorong
untuk berkumpul pada permukaan. Pemanfaatan pembaruan gaya
thermophoietic ini digunakan sebagai pengendap termal bagi partikel-partikel
tertentu. Pengaturan gaya lebih stabil yang merupakan kelebihan penemuan ini
berguna dalam hal ini terkait dengan pengambilan sampel debu pada proses
industri atau abu pembakaran batu bara (fly ash ) dengan jumlah yang lebih
banyak untuk penelitian yang lebih akurat dan lebih murah.
6
proses fabrikasinya. Dimana dengan hal ini, pembuatan kabel tidak
memerlukan energi panas yang terlalu besar seperti pembuatan kabel pada
umumnya, karena pembuatan kabel ini dilakukan dengan penerapan lapisan
progresif atom sehingga energi yang dibutuhkan lebih kecil dan menghemat
biaya pembuatan kabel itu sendiri.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya thermophoresis,
yaitu gaya yang disebabkan oleh gradien suhu, dapat menyebabkan levitasi.
Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa levitasi yang disebabkan oleh gaya
thermophoresis dapat dilakukan kepada berbagai macam jenis benda, berbeda
dengan levitasi menggunakan magnet.
8
DAFTAR PUSTAKA
How optical fiber is made - material, used, composition, structure, steps, machine,
Raw Materials. (2017). Madehow.com. Retrieved 8 May 2017, from
http://www.madehow.com/Volume-1/Optical-Fiber.html