Pokok Bahasan
No. 1. 2. 3. 4. 5. Pengantar Sifat fisik dan thermal bahan pangan dan hasil pertanian Rheologi Evaporasi Pengeringan pangan Pengolahan Non Termal Pemanasan (Pasteurisasi dan Sterilisasi, perhitungan Log D, dll) 7. 8. 9. Penggorengan Modifikasi suhu dan tekanan pada pengolahan pangan Mixing
MATERI
6.
Referensi
Lewis, M.J, 1987, Physical properties of foods and food processing systems, Ellis Horwood Ltd., England Mohsenin, N.N., 1980, Thermal properties of foods and agricultural materials, Gordon and Breach, Science Publisher, Inc., New York Rao, M.A., Rizvi, S.S.H, and Datta, A.K., 2005, Engineering properties of foods, Third Edition, Taylor & Francis Group Sahin, S and Sumnu, S. G., 2006, Physical properties of foods, Middle East Technical University, Ankara, Turkey Barbosa-Cnovas G.V., Juliano P., Peleg M., (2004/Rev.2006), ENGINEERING PROPERTIES OF FOODS, in Food Engineering, [Ed. Gustavo V. Barbosa-Cnovas], in Encyclopedia of Life Support Systems (EOLSS), Developed under the Auspices of the UNESCO, Eolss Publishers, Oxford ,UK, [http://www.eolss.net]
Penilaian
Quiz 20% Tugas 20% UTS 20% UAS 20% Praktikum 20%
9/26/2012
OUTLINE
SIFAT FISIK
SIFAT THERMAL
Sifat FISIK
1. Screening 2. Grading 3. Analisis & perhitungan efisiensi (penghitungan pindah panas dan massa) 4. Perancangan alsin 5. Pengembangan produk baru 6. Evaluasi kualitas bahan makanan
9/26/2012
UKURAN
1. Diameter Mayor: dimensi terpanjang dari luas proyeksi maksimum 2. Diameter Intermediate: diameter minimum dari luas proyeksi maksimum atau diameter maksimum dari luas proyeksi minimum 3. Diameter minor, dimensi terpendek dari luas proyeksi minimum. Panjang Lebar - Ketebalan
BENTUK
Kebulatan adalah rasio volume padat terhadap volume sebuah bola yang memiliki diameter sama dengan diameter mayor obyek sehingga dapat membatasi sampel padat.
9/26/2012
Volume
Metode Penentuan Volume:
1. Karakteristik dimensi untuk bentuk yang umum 2. Displacement method
Pelapisan dengan film tipis atau pengecatan mungkin diperlukan untuk mencegah penyerapan cairan ke dalam bahan
Pycnometer
Metode Langsung
Vs = volume padatan (m3) , Wpl = berat pycnometer yang dipenuhi cairan (kg), Wp = berat pycnometer kosong (kg), Wpls = berat pycnometer yang berisi padatan dan dipenuhi cairan (kg), Wps = berat pycnometer berisi padatan tanpa cairan (kg), l = densitas cairan (kg/m3).
9/26/2012
DENSITAS
Diperlukan untuk Proses separasi
Densitas
True Density Densitas bahan murni atau bahan komposit yang dihitung dari densitas masing-masing komponen dengan memperhatikan massa dan volume
i = densitas komponen i (kg/m3), Xiv = fraksi volume komponen i Xiw = fraksi massa komponen i n = jumlah komponen
CONTOH
Tentukan densitas nyata bayam yang memiliki komposisi seperti pada tabel
Komponen Air Protein Lemak Karbohidrat Abu Komposisi (%) 91.57 2.86 0.35 1.72 3.5 Densitas (kg/m3) 995.74 1319.63 917.24 1592.89 2418.19
9/26/2012
Sifat THERMAL
PENGOLAHAN PANGAN
PENDINGINAN PEMANASAN
Sifat thermis memegang peranan penting dalam desain dan prediksi terjadinya pindah panas selama penanganan, proses pengolahan, pengalengan, penyimpanan dan distribusi makanan
Desain dan operasi proses melibatkan pindah panas memerlukan sensitivitas bahan terhadap panas Ex : specific heat, latent heat, thermal conductivity difusifitas termal
Definisi Unit surface conductance : Konduktivitas panas dari lapisan fluida yang relatif diam yang diasumsikan melekat pada permukaan bahan padat selama pemanasan atau pendinginan. Nama lainnya adalah koefisien perpindahan panas konveksi, unit film conductance, dan film coefficient.
h=
q A.T
9/26/2012
Contoh nilai h :
Boiling liquid 400 4000 Btu/hr.ft2oF Still air 1 Btu/hr.ft2oF
Cair
Uap
Contoh panas laten beberapa produk : Lettuce Ka : 94,8% 316,3 (317,6) kJ/kg Strawberries Ka : 94,0 316,5 (314,9) kJ/kg Kentang Ka : 77,8 258,0 (260,6) kJ/kg Persamaan Lamb (1976) L = 355 mw mw= fraksi berat k.a. L = panas latent (kJ/kg )
q mT
atau
Satuan C : kj
k .cal
kg 0 K
kg 0 K
Konversi : 1 k.cal
kg 0 K = 4,18
kj kg 0 K
9/26/2012
Nilai C tergantung temperatur C turun dengan turunnya temperatur Contoh : - air T : 590F C : 4,18 kJ/kg.K - es T : 320F C : 2,04 kJ/kg.K - susu di atas T beku C : 3,89 kJ/kg.K - susu di bawah T beku C : 2,05 kJ/kg.K Air dipakai sebagai cooling medium karena C-nya besar
Hubungan antara panas spesifik dan komposisi bahan. C = mw.Cw + ms Cs Cw = 4,18 kJ/kg.K Cs = 1,46 kJ/kg.K mw & ms = fraksi berat air dan bahan padatan
Cara lain
Miles et al (1983)
kg 0 K
m f msnf , mw
maCa
abu
q dx A dT
k j dt.m K dt.m.0 C atau Btu hr. ft.0 F
lemak
Satuan Konversi
CpCv
- Cv - Cp
dan
Cp ps Cv
1 Btu
dt.m.K
= panas spesifik pada volume konstan = panas spesifik pada tekanan konstan
9/26/2012
Vs & Vw
= fraksi volume dari padatan dan air
B B
k V1k1 V2 k 2 .......... Vn k n
V 1 V1 V2 ........... n k k1 k 2 kn
Bila sistem terdiri dari padatan dan air : paralel Tegak lurus
k Vs k s Vw k w paralel
1 Vs Vw k ks kw
tegak lurus
k udara = 0,025 k protein = 0,2 k es = 2,24 k solid = 0,26 k karbohidrat = 0,245 k air = 0,6 k lemak = 0,18
Satuan k dalam
1 V1 V2 V ............ n k k1 k 2 kn
tegak lurus
J dt.m K
9/26/2012
Thermal diffusivity ( )
Contoh soal: Bila diasumsikan komposisi apel dalam fraksi berat adalah 0,844 air dan 0,156 padatan serta berat satuan air dan padatan adalah 1000 kg/m3 dan 1590 kg/m3, hitung nilai konduktivitas panasnya.
Adalah laju dimana panas didifusikan masuk atau keluar bahan. Secara matematis adalah perbandingan antara k dengan hasil kali C dan
Thermal diffusivity (
Penting pada proses unsteady state heat transfer. Contoh : es = 0,048 ft2/hr
10