Anda di halaman 1dari 6

BAB 2 METODE PRAKTIKUM

2.1. Alat-alat dan Bahan


- Alat yang digunakan:
1. Gelas plastic
2. Pipet Pasteur
3. Tabung ukur
4. Cawan petri
5. Sendok plastic
6. Batang pengaduk
7. Rak tabung
8. Saringan
9. Objek glass dan cover glass
10. Pot salep
11. Sentrifuge
12. Tabung sentrifuge
13. Peralatan bedah dan bak seksi
- Bahan yang digunakan:
1. Alkohol 70%, 85%, 95%.
2. Hung’s I
3. Hung’s II
4. Larutan bibt carmin
5. Alkohol asam dan basa
6. Alkohol gliserin
7. Formalin
8. NaCl fisiologis
9. Gula jenuh
10. Air
2.2. Cara Kerja Pemeriksaan Sampel Tinja Dengan Metode Natif, Metode
Sedimentasi, Metode Apung
A. Tujuan :
- Untuk menemukan telur atau larva helminth pada sampel feses
- Untuk membedakan telur atau larva spesies cacing yang terdapat pada
feses beberapa hewan
B. Cara Kerja :
1) Metode Natif
- Oleskan feses secukupnya pada objek glass steril dengan lidi
- Teteskan 1-2 tetes air pada feses tersebut, kemudian campur dengan lidi
atau ujung cover glass
- Tutup dengan cover glass
- Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x
2) Metode Sedimentasi
- Membuat suspensi dengan satu bagian feses dan 10 bagian air
- Saring dengan saringan teh dan filtratnya ditampung dalam gelas plastik.
- Masukkan dalam tabung, kemudian sentrifuge dengan kecepatan 1500
rpm selama 2-5 menit
- Buang supernatan (bagian jernih) lalu masukkan air kemudian lakukan
sentrifuge lagi hingga diperoleh supernatan yang jernih
- Buang supernatan, ambil sedimen dan oleskan pada objek glass (teteskan
dengan pipet Pasteur)
- Tutup dengan cover glass
o Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x
3) Metode Pengapungan dengan Metode Fulleborn
- Buat suspensi tinja dengan perbandingan 1 bagian tinja dan 10 bagian
air. Saring dan filtrat dimasukkan tabung sentrifus
- Disentrifugasi selama 2-5 menit dengan kecepatan 1500 rpm
- Hal ini diulang beberapa kali sampai supernatan jernih, pelarut dibuang
dan diganti larutan NaCl jenuh atau larutan gula sampai 1 cm dari mulut
tabung, lalu disentrifugasi dengan cara yang sama
- Letakkan tabung sentrifugasi pada rak tabung dan pelan-pelan ditetesi
dengan larutan NaCl jenuh sampai cairan terlihat cembung pada mulut
tabung sentrifugasi
- Letakkan cover glass pelan-pelan di atas tabung sentrifuge, biarkan 1-2
menit, kemudian diambil dan diletakkan di atas gleas obyek, kemudian
diperiksa di bawah mikroskop.

2.3. Cara Kerja Bedah Saluran Cerna


1) Saluran Pencernaan Carnivora
Untuk saluran pencernaan carnivore yang dipakai adalah saluran
pencernaan anjing dan biawak.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
- Saluran pencernaan baik anjing dan biawak yang telah
didapatkan dilakukan pembedahan pelan-pelan dengan
menggunakan gunting atau scalpel.
- Memisahkan feses dengan menggunakan scalpel dan memeriksa
untuk mengidentifiksasi telur cacing dan menghitung TCPGT.
- Melakukan scrapping dengan scalpel untuk mencari
kemungkinan adanya scoleks cacing pita, terutama apabila
terdapat peradangan dan mukosa tampak hiperemis.

2) Saluran Pencernaan Unggas Dan Burung


Untuk saluran pencernaan unggas yang dipakai adalah saluran ayam
kampung dan mentok. Sedangkan untuk saluran pencernaan burung
yang dipakai adalah saluran pencernaan burung dara.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
- Memisahkan dan mengeluarkan saluran pencernaan mulai dari
esophagus sampai dengan anus.
- Melakukan pembedahan pelan-pelan dengan menggunakan
gunting atau scalpel.
- Memisahkan feses dengan menggunakan scalpel dan
memeriksa untuk mengidentifiksasi telur cacing.
- Melakukan scrapping dengan scalpel untuk mencari
kemungkinan adanya scoleks cacing pita, terutama apabila
terdapat peradangan dan mukosa tampak hiperemis.

2.4. Cara Kerja Pembuatan Preparat Permanen (Dengan Pewarnaan


Semichen- Acetic Carmine)
- Melakukan fiksasi cacing dengan diantara dua objek glass, kemudian
kedua objek glass diikat dengan tali rafia.
- Obyek glass beserta cacing dimasukkan kedalam alkohol gliserin 5%
selama 24 jam.
- Dilanjutkan dengan memasukkan kedalam alkohol 70% selama 5
menit.
- Setelah itu, memindahkan kedalam larutan Carmine yang sudah
diencerkan, dan diabiarkan selama ± 8 jam bergantung ketebalan
kutikula cacing.
- Kemudian cacing dilepas dari fiksasi (objek glass) dan dimasukkan
kedalam alkohol asam selama 2 menit.
- Memindahkan kedalam alkohol basa selama 2 menit.
- Setelah itu dilakukan dehidrasi bertingkat dengan alkohol sebagai
berikut:
Alkohol 70% selama 5 menit
Alkohol 85% selama 5 menit
Alkohol 95% selama 5 menit
- Melakukan mounting kedalam larutan Hung’s selama 20 menit.
- Kemudian cacing diambil dalam larutan Hung’s I, diletakkan pada
objek glass yang dibersihkan dan diteteskan larutan Hung’s II
secukupnya diatas cacing, kemudian ditutup dengan cover glass.
- Preparat permanen dikeringkan kedalam incubator pada suhu 370C,
kemudian ditaruh pada suhu ruang untuk pendingin kemudian
identifikasi dibawah mikroskop.

2.5. Penghitungan Telur Cacing Per Gram Tinja (Tcpgt) Dengan Metode
Lucient Brumpt
A. Tujuan
- Untuk mengetahui jumlah telur cacing per gram tinja
B. Cara kerja
- Menimbang 1 sampai dengan 5 gram sampel feses yang diperiksa.
- Mencampur dengan air dan membuat suspense dengan pengenceran 10
atau 20 kali.
- Kemudian, menyaring dan menghitun jumlah tetespada setiap 1 ml
suspensi dengan menggunakan pipet Pasteur.
Setelah itu menghitung jumlah telur cacing pada setiap tetes suspensi

Anda mungkin juga menyukai