Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ramadhani Adjar Mustaqim

NIM: EAK10170064

1. Pengolahan darah, plasma, dan serum


Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang telah berisi antikoagulan yang sesuai, lalu
dihomogenisasi dengan cara goyang perlahan tabung. Darah harus segera dikirim ke
laboratorium untuk segera dilakukan pemeriksaan karena ada beberapa parameter yang tidak
stabil misal LED.

Untuk plasma, kocok darah EDTA atau sitrat dengan segera secara perlahan. Pemisahan
dilakukan dengan mensentrifuge darah maka terbentuklah plasma. Plasma yang baik harus
tidak berwarna merah dan keruh.

Untuk serum, dibiarkan darah membeku selama 10-15 menit, lalu disentrifuge 3000 rpm selama
5-10 menit. Serum yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh.

2. Urine
Urine ditampung dalam wadah yang cukup lebar, bermulut, memiliki tutup ulir, diberikan laber,
terbuat dari kaca atau plastik, berukuran sedang antara 5-50 ml. Apabila untuk keperluan urine
24 jam maka botol harus berkapasitas antara 500-2000 ml.

3. Feces
Feces ditampung dalam wadah dengan bermulut cukup lebar, bertutup ulir, diberikan label, dan
segera dikirim ke laboratorium. Spesimen yang diambil tidak perlu banyak, cukup seukuran
jempol dewasa.

4. Transudat Eksudat
Spesimen yang telah diambil dari pasien dibagi menjadi 3 bagian, bagian 1 ditambahkan
antikoagulan natrium sitrat 20% dan bagian 2 tanpa antikoagulan dan bagian 3 disiapkan unyuk
perbenihan bakteriologi.

5. Cairan Lumbal (LCS)


Spesimen yang telah diambil dari pasien dibagi menjadi 2 bagian, bagian 1 ditambahkan
antikoagulan Natrium sitrat 20% dan bagian 2 tanpa ditambahkan antikoagulan dan bagian 3
disiapkan untuk perbenihan bakteriologi2

6. Sputum
Sebelumnya pasien diberi penjelasan mengenai pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan,
serta perbedaan sputum dengan ludah. Bila pasien kesulitan mengeluarkan sputum, pada
malam hari sebelumnya diminta minum teh manis atau obat gliseril guayakolat 200 mg.
Kemudian diambil sputumnya dengan cara:

- Pasien diminta untuk berkumur dengan air, bila memakai gigi palsu sebaiknya dilepas.

- Pasien berdiri / duduk tegak.

- Pasein diminta untuk menarik napas dalam 2-3 kali kemudian keluarkan napas bersamaan
dengan batuk yang kuat dan berulang kali sampai sputum keluar.

- Sputum yang dikeluarkan langsung ditampung dalam wadah dengan cara mendekatkan wadah
ke mulut.

- Diamati keadaan sputum, sputum yang berkualitas baik tampak kental purulen dengan volume
± 2 ml.2

7. Sekret
Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui penyebab infeksi pada alat kelamin dan saluran.
Umumnya yang menyebabkan infeksi adalah bakteri-bakteri jenis : Neisseria gonorrhoe, bakteri
jenis batang dan coccus lainnya, sedangkan protozoa adalah Trichomonas vaginalis, dan jamur
adalah Candida albicans. Persiapan :2Alat-alat yang diperlukan harus steril dan pengambilan
harus dalam keadaan steril dan tepat pada saluran kemih. Sebaiknya diambil bagian yang
berlendir dan purulen.3

8. Sperma
Seseorang yang akan memeriksakan spermanya, sebaiknya terlebih dahulu melakukan
pantangan (abstinensia) untuk tidak mengeluarkan sperma sedikit-dikitnya selama 3 hari (3 x 24
jam) dengan alasan menurut penyelidikan, jangka waktu sebesar itu sudah cukup untuk suatu
spermiogenesis dan untuk sampel yang baik. Tetapi untuk baiknya pasien diminta supaya tidak
mengadakan kegiatan seksual selama 3-5 hari. Pengeluaran ejakulat sebaiknya dilakukan pagi
hari sebelum melakukan aktifitas, sedekat mungkin sebelum pemeriksaan laboratorium.3

9. Muntahan
Disiapkan wadah berukuran besar untuk menampung. Disediakan botol kering bersih dan
bertutup untuk pemeriksaan kimia, medium alkali pepton pH 8-9 untuk untuk pemeriksaan
Cholera, MSA dan Bouillon untuk Staphylococcus dan media transport untuk identifikasi umum.

10. Cairan Lambung


Pasien dibuat tenang dan kateter didinginkan dalam lemari es untuk mencegah refleks muntah
pasien dan diberi gliserin untuk pelicin. Cairan lambung didapat segera dikirim ke laboratorium
untuk segera diperiksa.

11. Potongan Jaringan


Dimasukkan potongan jaringan yang akan dikirim dalam wadah besar, bermulut lebar dan beri
pengawet alkohol 95% atau formalin atau pengawet khusus dan segera dikirim ke laboratorium

12. Rectal swab


Orang yang hendak diambil swabnya diminta bersimpuh dan menungging di atas tempat tidur.
Tangan kiri petugas pengambil swab membuka lubang anus dan tangan kanan memasukan lidi
kapas seteril ke dalam lubang anus dengan cara memutar sampai kurang lebih 2-3 cm ke dalam
lubang anus. Setelah itu lidi kapas ditarik ke luar dengan sambil tetap diputar. Selanjutnya lidi
kapas tadi dimasukkan dalam media carry and blir sampai terbenam ke dalam media. Apabila
lidi/ tangkainya terlalu panjang, kita potong sehingga botol bisa ditutup dengan rapat. Setelah
diberi label, specimen kita bawa ke laboratorium untuk diperiksa.

13. Swab tenggorok


Menggunakan penekan lidah (spatula), tekan lidah pasien. Perintahkan supaya pasien berkata
"Ahhhh" membantu meratakan lidah. Berhati-hati untuk tidak menyentuh bagian lain dari
mulut, gunakan lidi kapas steril untuk mengusap tenggorokan.

14. Makanan dan Minuman


Teknik pengambilan sampel meliputi: homogenitas sampel, cara pengambilan sampel, jumlah
sampel, penanganan sampel, prosesing sampel. Tahap-tahap preparasi sampel meliputi:
pengeringan udara/ air drying, pengecilan ukuran butir, mixing/ pencampuran.

Anda mungkin juga menyukai