Anda di halaman 1dari 18

1. Gambarkan anatomi kulit dan beri keterangan!

2. Gambarkan anatomi kuku dan beri keterangan!

3. Gambarkan anatomi rambut dan beri keterangan!


4. Sebutkan langkah-langkah pewarnaan Gram! (persiapan pasien, persiapan alat,
persiapan pemeriksa)
Alat & bahan:
- Kassa Kertas
- Gelas objek
- Kaca penutup
- Kapas Lidi Steril
- Tabung reaksi
- Api Bunsen
- Povidon Iodine 10%
- Spuit 3cc,5cc,10cc
- NaCI 0,9%
- Mikroskop
- Alkohol 70%
- Gentian violet 2%
- Lugol 1%
- Alkohol 95%
- Fuchsin Indi 0,35%
- Minyak imersi
- Safranin
Cara pengambilan spesimen

Lesi purulen/ulkus/krusta
- Bersihkan luka dengan kain kasa yang telah dibasahi dengan NaCI fisiologis
sebanyak tiga kali untuk menghilangkan kotoran dan lapisan eksudat yang
mengering. Bila lesi dilapisi krusta, diangkat lebih dahulu kemudian spesimen
diambil dari dasar krusta.
- Tanpa menyentuh bagian kapas buka kapas lidi dari pembungkus kemudian
usapkan bagian kapas pada luka/dasar ulkus tanpa menyentuh bagian tepi.
Lakukan sebanyak dua kali dengan menggunakan dua kapas lidi.
- Kapas lidi dapat langsung diinokulasikan pada agar, atau dapat dimasukkan
ke dalam tabung media transport.
- Patahkan tangkai lidi yang berada di luar tabung.
- Tutup tabung dengan erat.
- Cantumkan identitas dengan jelas pada tabung.

Lesi pustule/abses
- Lakukan tindakan desinfeksi dengan povidon iodine 10% di atas lesi.
Bersihkan sisa povidon iodine dengan kapas alkohol 70%.
- Tusukkan jarum dan hisap dengan semprit steril cairan eksudat atau pus.
- Cabut jarum, dan tutup bekas tusukan dengan kasa steril.
- Teteskan cairan aspirasi eksudat/pus pada lidi kapas steril.
- Kapas lidi dapat langsung diinokulasikan pada agar, atau dapat dimasukkan
ke dalam tabung media transport.
- Sisa eksudat/pus dapat dimasukkan dalam wadah steril.
Prosedur pemeriksaan pulasan Gram:
1.Preparat yang sudah dibuat dan didiamkan beberapa saat di udara
terbuka dipanaskan sebentar dan didinginkan.
2. Taruh preparat dalam posisi horizontal, tuangi dengan larutan karbol
gentian violet 2% sampai objek tersebut tergenang. Diamkan ½ sampai 1
menit. Pegang objek dan letakkan secara vertikal, lalu cuci dengan air
mengalir sampai tidak ada lagi warna yang lepas. Guna penambahan
karbol violet adalah untuk memberikan warna violet atau biru terhadap
jaringan atau sel yang bersifat Gram positif.
3. Taruh kembali preparat dalam posisi horizontal kemudian tuangi
dengna larutan lugol 1% sampai tergenang. Biarkan selama ½ sampai
1 menit, kemudian cuci lagi dengan air mengalir. Guna untuk
memperkuat ikatan karbol gentian violet oleh mikroorganisme Gram
positif.
4. Letakkan objek dalam posisi tegak lurus, tuangi alkohol absolut
90% sampai cairan yang terbuang tak berwarna. Guna alkhol absolut:
dekolorisasi yaitu melepas, melarutkan, dan membuang zat warna
kedua reagen terdahulu dari preparat yang tidak diikat oleh
mikroorganisme.
5. Letakkan objek dalam posisi mendatar, tuangi safranin sampai
tergenang, biarkan selama 10 detik. Guna sebagai outer staining
dimana mikroorganisme atau sel bersifat Gram negatif akan mengikat
zat warna ini yaitu warna merah.
6. Setelah didiamkan selama 10 detik, cuci dengan air mengalir.
7. Letakkan preparat kering, periksa di bawah mikroskop dengan
minyak emersi dengan pembesaran 1000 kali.
8. Hasil: di bawah mikroskop yang akan terlihat
Gram positif: violet/biru: Stafilococcus, Streptococcus, Candida,
basil fusiformis
Gram negatif: merah: N. Gonorrhoeae, Haemophilus ducreyi, sel
PMN, sel epitel, clue cells, Campylobacter.
Pemeriksaan mikroskopik langsung tidak dapat menbedakan antara
Staphylococcus aureus atau spesies Staphylococcus yang lain, untuk itu
perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan guna menentukan identifikasi
Staphylococcus.

5. Sebutkan langkah-langkah pewarnaan Tzank! (persiapan pasien, persiapan


alat, persiapan pemeriksa)
1. sedian apusan diperoleh dari dasar atap vesikel yang diletakkan pada objek
gelas dandeikeringkan secara mendatar, lalu difiksasi
2. tuangi methyl alcohol ± 15 tetes sampai tergenang bilas ± 3 menit
3. tanpa dibuang, kemudian langsung ditambahkan larutan Giemsa sebanyak
± 15 tetes, biarkan selama ± 3 menit.
4. Cuci dengan air mengalir sampai air tidak ada lagi warna yang lepas dari
preparat tersebut.
5. Keringkan pada suhu kamar, lalu diperiksa dibawah mikroskop dengan oil
emulsi.
6. Sebutkan langkah-langkah pewarnaan KOH! (persiapan pasien, persiapan alat,
persiapan pemeriksa
KOH  larutan penjernih. Melarutkan : protein, lipid dan melisis epitel.
Jamur tidak lisis karena terdapat chitine dan glikoprotein dinding sel.
Kecepatan penjernihan tergantung jenis spesimen  antara 10 menit s/d jam.
Kuku membutuhkan waktu lama  jam s/d semalaman. Rambut dan kulit 
beberapa menit. Penjernihan preparat dipercepat pemanasan, tetapi jangan
mendidih
Pengambilan Spesimen
1. Kulit
- tepi lesi  tempat terbanyak jamur hidup
- Diambil dengan kerokan dari tengah ke arah tepi sampai melalui batas lesi
dengan pisau skalpel tumpul steril atau tepi kaca objek.
- Bila skuama tipis atau halus  dengan selotip  ditekan ke lesi  lepas
 direkatkan ke kaca objek
- Kandidosis dan pit.vesikolor  kerokan semua bagian lesi
2. Rambut
 Terbaik di basal akar rambut  dengan pencabutan sampai akar 
bila rambut rapuh (ex : tinea kapitis tipe black dot) : kerokan dengan
skalpel tumpul, tapi harus beserta tunggul rambut, isi sumbatan folikel
dan skuama
 Lampu wood bisa membantu menentukan tempat pengambilan
spesimen terutama ektotriks dan favus
 Rambut terinfeksi warna suram, patah dan mudah dicabut.
 Jumlah rambut yang diambil 10-12 lembar.
3. Kuku
tergantung klinis onikomikosis
a. Subungual distal
dasar kuku  karena jamur menginvasi terutama dasar kuku 
mengandung hifa hidup paling banyak dan sedikit kontaminan
-kuku dipotong sependek mungkin  specimen diambil sedekat mungkin
dengan kutikula dengan kuret atau scalpel
-potongan kuku  harus dihancurkan dengan nail micronizer atau dikerok
di bawahnya
b. Subungual proximal
- invasi kutikula sebelum masuk dasar kuku. Lempeng kuku atas masih
baik.
- Specimen diambil di lapisan tengah lempeng dan dasar kuku
- Lempeng kuku dikupas, dilubangi bagian proximal dengan scalpel 15
atau bor listrik  lempeng terbuka  dikerok
c. Superfisialis
- infeksi permukaan kuku  specimen dari kerokan permukaan kuku
dengan scalpel 15 atau kuret tajam
d. Kandida
- diambil dari bawah lipatan kuku proximal dan lateral
- Onikolisis  dasar kuku terinfeksi dikerok
- Debris tidak banyak  diambil dari permukaan bawah lempeng kuku
4. Mukosa
- mucosa mulutdan vagina  kerokan skalpel tumpul atau spatula  lebih baik
dari swab. Tetapi swab lebih mudah.
- Swab harus lembab  jika kering  jamur ragi mati
Prosedur Pemeriksaan KOH:
 Teteskan 1 tetes larutan KOH 10-30% di atas kaca objek
 Tambahkan spesimen
 Tutup dengan kaca penutup
 Panaskan dengan melewatkan di api bunsen beberapa kali, jangan
mendidih (2-4 kali)
 Tekan kaca penutup agar sediaan yang lisis tipis dan rata
 Periksa di mikroskop dengan pembesaran 100 kali  konfirmasi
dengan 400 kali
- Preparat KOH harus segera diperiksa  dapat mengering/kristal 
menyulitkan pemeriksaan.
- Disimpan beberapa minggu  teteskan gliserol 50% dari sudut kaca
penutup
Hasil pemeriksaan
- Elemen jamur tampak seperti garis dan indeks bias berbeda dari
sekitarnya. Dipisahkan sekat dan dijumpai butir-butir seperti rantai
(artrospora)
- KOH positif  memastikan diagnosis klinis akibat jamur
- KOH negatif  tidak menyingkirkan diagnosis jamur
- Dermatofita  Hifa bersepta, bercabang, dan artrospora (m.canis,
m.audonii, m.violaceum); Hifa bersepta granular (T.schoenleinii,
T.concetricum); beberapa cabang hifa bersepta (T.rubrum)
- Rambut  jamur disekeliling batang rambut (ektotrik) berupa spora kecil
atau besar seperti rantai; jamur di dalam batang rambut (endotrik) berupa
spora ukuran sedang; jamur sekeliling dan dalam batang rambut; Hifa dan
ruang kosong diantara artrospora (T.schoenleinii)
- Non dermatofita
Hifa panjang bercabang, bersepta, miselinium
Pseudofilamen dan sel ragi di dasar kuku  kandida

7. Sebutkan langkah-langkah pewarnaan Ziehl Nelson! (persiapan pasien,


persiapan alat, persiapan pemeriksa)
Pewarnaan Ziehl Neelsen, termasuk pewarnaan tahan asam. Biasanya dipakai
untuk mewarnai golongan Mycobacterium (M. tuberculosis dan M. leprae).
Bakteri genus Mycobacterium dan beberapa spesies nocardia pada dinding
selnya mengandung banyak zat lipid (lemak) sehingga bersifat permeabel
dengan pewarnaan biasa. Bakteri tersebut bersifat tahan asam (+) terhadap
pewarnaan tahan asam. Pewarnaan tahan asam dapat digunakan untuk
membantu menegakkan diagnosis tuberculosis.
Pewarnaan ini merupakan prosedur untuk membedakan bakteri menjadi 2
kelompok tahan asam dan tidak tahan asam. Bila zat warna yang telah
terpenetrasi tidak dapat dilarutkan dengan alkohol asam, maka bakteri tersebut
disebut tahan asam sedangkan sebaliknya disebut tidak tahan asam. Bahan
pemeriksaan TB biasanya berupa sputum yang diambil dari pasien tersangka
KP (Koch pulmonum), tetapi dapat pula diambil dari lokasi lain seperti cairan
otak (Liquor Cerebro Spinalis), getah lambung, urine, dan ulkus.
Cara Pewarnaan Ziehl Neelsen
Alat dan bahan:
 Gelas objek
 Carbol fuchsin 0,3%
 Alkohol asam 3% (alkohol + konsentrasi HCl 3%)
 Metilen-blue 0,3%
 Air
 Ose
 Lampu bunsen/spiritus
Prosedur membuat sediaan:
1. Bersihkan objek gelas, beri label
2. Sterilkan ose, dinginkan
3. Ambil 1 ose sputum yang kental (hijau kuning) letakkan diatas objek
gelas, ratakan.
4. Sediaan biarkan kering pada suhu kamar.
5. Setelah kering fiksasi denga melewatkkan diatas nyala api sebanyak 3
kali, sediaan siap untuk diwarnai.

Cara Pewarnaan Ziehl-Neelsen:


1. Sediaan dituangi Carbol Fuchsin sampai penuh
2. Panaskan selama 3-5 menit, jangan sampai mendidih
3. Biarkan dingin selama 5 menit, cuci dengan air
4. Dekolorisasi dengan alkohol asam 10-30 detik, cuci dengan air
5. Tuangi dengan metilen blue selama 20-30 detik, cuci dengan air
Hasil:
Bakteri tahan asam (BTA) akan memberikan warna merah, sedangkan yang
tidak tahan asam akan berwarna biru.

8. Sebutkan langkah-langkah pewarnaan Lampu Wood! (persiapan pasien,


persiapan alat, persiapan pemeriksa)
Pemeriksaan dengan sinar Wood tidak terlalu membutuhkan keahlian. Hal
yang harus diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan dengan hasil:
a) Sebelum pemeriksaan, sinar Wood dipanaskan kisaran 1 menit.
b) Ruang pemeriksaan harus benar-benar gelap, sedikit jendela atau memakai
penutup hitam.
c) Pemeriksa harus beradaptasi terlebih dahulu dengan ruangan gelap supaya
bisa melihat kontras lebih jelas.
d) Hindari mencuci area yang akan diperiksa sinar Wood karena bisa
menghasilkan negatif palsu disebabkan dilusi pigmen.
e) Hapus semua obat topikal, sisa kain kasa dan sabun di area yang akan
diperiksa karena kemungkinan bahan tersebut menyebabkan fluoresens di
bawah sinar Wood.
f) Lakukan pemeriksaan sinar Wood dengan sumber cahaya berjarak 4
sampai 5 inci dari lesi.
g) Perhatikan fluoresens yang tampak
Pemeriksaan dengan sinar Wood untuk mengevaluasi lesi hipopigmentasi,
depigmentasi, hiperpigmentasi, infeksi dan kelainan metabolism. Lesi
hiperpigmentasi yang terlihat dibawah sinar Wood biasanya disebabkan
peningkatan jumlah atau aktivitas melanosit. Jika lesi tidak terlihat
kemungkinan melanin berlokasi di dermis.6
Ada beberapa kesalahan yang harus dihindari pada penggunaan sinar Wood
sebagai alat diagnosis.9
 Sinar wood digunakan untuk mendiagnosis tinea kapitis tetapi kebanyakan
jamur tidak berfluoresens, sehingga hasil tes negatif tidak bisa meniadakan
diagnosis.
 Ada beberapa refleksi cahaya dari dermatosis berskuama, bisa
membingungkan dengan perubahan warna yang relatif tidak jelas pada
Pityriasis versicolor
 Kemeja dan jaket putih bisa sangat mengganggu pemeriksaan
 Fluoresens merah muda pada eritrasma disebabkan porfirin dapat negatif
jika kulit yang terkena dicuci terlebih dahulu sebelum diperiksa.

9. Sebutkan langkah-langkah pewarnaan Slit Skin Smear! (persiapan pasien,


persiapan alat, persiapan pemeriksa)
Slit skin smear adalah
Alat dan bahan:
a. blade scalpel no 15
b. alkohol 70%
Prosedur pengambilan spesimen:
a) Desifeksi kulit dengan alkohol 70%
b) tekan cuping telinga dengan jari telunjuk dan ibu jari, sampai pucat
c) sayat dengan blade sclapel
d) Putar blade scalpel 90 derajat
e) Kumpulkan bubur jaringan
f) Jika ada darah, prosedur diulangi lagi

10. Sebutkan langkah-langkat pemeriksaan manual Auspitz! Mengapa terjadi hal


itu?
Test Auspitz dilakukan untuk mengetahui/menilai titik-titik perdarahan
(pinpoint bleeding) pada permukaan kulit yang disebabkan oleh proses
papilomatosis.
Alat yang diperlukan:
- Gelas objek
- Pinset
- Pisau bisturi

Prosedur Auspitz sign:


1. Skuama diangkat/dikerok/digores.
2. Skuama dikelupas lapis demi lapis.
3. Terjadi perlukaan pada elongasi papila dermis.
4. Tampak titik-titik perdarahan.
5. Titik-titik perdarahan merupakan tanda Auspitz sign positif.

Gambar 5. Gores menggunakan pinggir kaca objek

A B

Gambar 6. (A) skuama dikelupas . (B) pinpoint bleeding


Auspitz dpat terjadi karena terjadi proses papilomatosis pada dermis.
11. Sebutkan langkah-langkat pemeriksaan manual Diaskopi!
Diaskopi adalah tes untuk menilai blanchability kulit yang dilakukan dengan
penekanan dengan jari atau kaca objek atau clear plastic plate kemudian
diamati perubahan warna yg terjadi
Tes diaskopi dilakukan untuk membedakan eritema sekunder akibat
vasodilatasi yang memucat pada penekanan, dengan ekstravasasi eritrosit
(purpura) berupa warna merah yang menetap
Tekanan langsung menyebabkan pengaliran keluar darah dari pembuluh
darah di area pemeriksaan maka lesi memucat menandakan suatu eritema
(Gambar 1). Bila ada darah/eritrosit di dermis atau clotting dalam pembuluh
darah maka darah tidak dapat bergerak, hal tersebut menandakan suatu
purpura atau ekimosis (Gambar 2).

Alat yang diperlukan:


- Gelas objek
Teknik : letakkan objek glass diatas lesi kuliy, lakukan penekanan langsung
ke lesi.

Gambar 1. Lesi eritema memucat pada penekan dengan gelas objek

12. Sebutkan langkah-langkat pemeriksaan manual Kobner/Isomorphik!


Test Koebner dilakukan untuk mencetuskan trauma pada psoriasis. Test
Koebner juga dapat positif pada penyakit lain selain psoriasis, misalnya pada
vitiligo dan liken planus.
Alat yang diperlukan:
- Gelas objek
Prosedur fenomena Koebner:
1. Tentukan terlebih dahulu kulit yang normal dan kulit yang mengandung
lesi.
2. Lakukan goresan pada kulit yang normal.
3. Ditunggu hasilnya 7-14 hari kemudian.
4. Tampak lesi baru pada daerah yang digores yang sama dengan lesi
sebelumnya
13. Sebutkan langkah-langkat pemeriksaan manual White Dermografism!

14. Sebutkan langkah-langkat pemeriksaan manual nikolsky !


Nikolsky merupakan pemisahan lapisan luar epidermis yang cepat dari lapisan
basal dengan mengelupasnya kulit akibat trauma minor, seperti tekanan geser
atau gosokan yang kuat pada daerah terkena. Proses patologis yang mendasari
yaitu hilangnya kohesi keratinosit epidermis.
Tujuan : untuk membuktikan adanya proses akantolisis (hilangnya kohesi
antara sel keratinosit epidermis)
Nikolsky positif bila epidermis terlepas dari dermis akibat tekanan ke lateral
menggunakan jari kemudian akan meninggalkan daerah erosi. Nikolsky dapat
terjadi pada Pemfigus, Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS), Steven
johnson syndrome (SJS), Necrolysis epidermal toxic (NET).
Tes Nikolsky terdiri dari Nikolsky I dan Nikolsky II (Asboe Hansen).
Nikolsky I dilakukan dengan menggesekkan lesi ke arah lateral maka akan
terjadi penegelupasan kulit dan Nikolsky II (Asboe Hansen) dilakukan
penekanan di atap bula maka akan terjadi pelebaran bula ke segala arah.

Gambar 3. Penggesekkan kulit ke lateral, terjadi pengelupasan kulit


Gambar 4. Penekanan di atas bula, bula melebar ke segala arah

15. Apa perbedaan dan gambarkan papul, plak,dan nodul!


Papul: lesi pada yang meninggi, berbatas tegas dengan tidak mengandung
cairan, ukuran bervariasi deri pinhead sampai 1 cm. mempunyai center pada
dermis dan mungkin berkumpul pada muara dari kelenjar ataupun folikel
rambut.
Nodul : morfologi mirip dengan papul tetapi lebih besar dengan diameter lebih
dari 1 cm. mempunyai center pada daerah dermis ataupun sybkutan.
Plak : kumpulan dari papul yang mendatar dengan diameter lebih dari sama
dnegan 1 cm.
16. Apa perbedaan dan gambarkan erosi, eskoriasi, ulkus dan fisura!
Erosi: hilangnya semua atau sebagian dari lapisan epidermis saja.
Eskoriasi : abrasi linear yang disebabkan secara mekanik, dan hanya
melibatkan epidermis tetapi sering mencapai lapisan papiladermis.
Ulkus : hilangnya seluruh lapisan epidermis disertai bebrapa bagian dari
dermis.
Fisura: celah yang lurus melalui meliputi epidermis atau sampai ke dermis.
17. Apa saja definisi dan pembagian dari Scar!
Scar : terdiri dari jaringan ikat baru yang menggantikan substansi yang hilang
pada dermis atapun bagian yang lebih dalam yang dihasilkan dari luka atau
penyakit.
Pembagian scar : eutropik, hipertropik, atropik
18. Apa saja pembagian pioderma berdasarkan etiologinya!
Pioderma yang disebabkan oleh Staphylococcus auereus
Pioderma yang disebabkan oleh Streptococcus
19. Apa saja pembagian pioderma berdasarkan letaknya!
Superficial pyoderma
Invasive infection
Metastatic skin infection associated with bacteremia
20. Etiologi terbanyak pioderma
S.aureus atau Streptococcus group A
21. Apa gambaran khas dari impetigo bulosa dan gambarkan!
Bula hipopion
22. Apa gambaran khas dari impetigo krustosa dan gambarkan!
Honey coloured apperance
23. Apa perbedaan dari Flegmon, Abses dan Ektima? (definisi dan gambarkan)
Flegmon: selulitis yang mengalami supuratif dan pecah
Abses:
Ektima: ulkus superfisial dengan krusta diatasnya disebabkan oleh
Streptococcus B hemolitikus. Gejala klinik tampak krusta tebal berwarba
kuning, biasanya berlokasi ditungkai bawah, jika krusta diangkat maka tampak
ulkus yang dangkal.
24. Apa perbedaan dari Selulitis dan Erisipelas? (definisi dan gambarkan)
Selulitis adalah inflamasi suppurative yang melibatkan jaringan subkutan.
Gejala mild local eritema dan tenderness, malaise, demam.
Erisipelas adlah infeksi akut dari streptococcus beta hemolitik group A pada
kulit yang melibatkan pembuluh limfe superfisial dermis.
Karakteristik: local eritem, panas, bengkak dan batas yang indurasi, disertai
dengan gejala prodromal.
25. Tatalaksana topikal dan sistemik dari pioderma ec Staphylococcus !
First line topikal: mupirocin bid
Retapamulin bid
Asam Fusidat bid
Sistemik : dicloxacilin 250-500 mg PO selama 5-7 hari
Amoxicillin plus asam clavulanik 25 mg/kg tid; 250-200
mg qid
Second line sistemik : Azitromisin 5oo mgx1, lalu 250 mg sehari selama 4
hari
Clindamisin 15 mg/kg/day tid
26. Tatalaksana topikal dan sistemik dari pioderma ec Streptococcus !
First line topikal : mupirocin bid
Sistemik: penicillim V 250-500 mg PO qid selama 5-7 hari
Dicloxacillin (apabila staphylococcus aureus is suspected)
250-500 mg qid for 5 – 7 hari
Second line (penicillin allergy) topikal Retapamulin bid
Sistemik: Azitromisin 500 mg x1 lalu 250
mg sehari selama 4 hari
Clindamisin 15 mg/kg/day tid
Eritromisin 250-500 mg PO qid
selama 5-7 hari

27. Sebutkan pemeriksaan penunjang pada pioderma!


Pemeriksaan specimen dengan gram
28. Apa istilah yang diberikan pada penyakit lain yang disertai dengan infeksi
pioderma?
impentigenisata
29. Sebutkan 5 nama lain dari Ptyriasis Versicolor ?
Tinea versicolor
kromofitosis
dermatomikosis
tinea flava
liver spots
panau
30. Apa saja etilogi PV paling banyak?
Malassezia furfur
31. Sebutkan 12 spesies malassie penyebab PV!
a. Malassezia furfur
b. Malassezia pachydermatis
c. Malassezia sympodialis
d. Malassezia globosa
e. Malassezia restricta
f. Malassezia slooffiae
g. Malassezia obtuse
h. Malassezia dermatitis
i. Malassezia nana
j. Malassezia yamotoensis
k. Malassezia japonica
l. Malassezia equi
32. Malassie apa yang tidak lipofilik?
Malassezia pachydermatis
33. Apa saja pemeriksaan penunjang pada PV dan gambaran khasnnya?
Pemeriksaan KOH dengan gambaran khas spaghetti and meatballs
34. Media biakan malassie? (komposisi, zat yang perlu ditambahkan, zat yang
tidak boleh ditambahkan)
Biakan agar dextrose seboroud dengan komposisi
Yang oerlu ditambahkan adalah lipid-containing medium (olive oil)
Yang tidak perlu ditambahkan adalah cetrimid
35. Sebutkan 3 pengobatan topikal PV!
Selenium sulfide lotion 2,5% diberikan pada area yang terinfeksi selam 7-10
menit sebelum dibilas, aplikasi 3-4 kali seminggu, dosis tersebut diturunkan
menjadi 1-2 kali sebulan dan digunakan sebagai maintenance regimen untuk
mencegah kekambuhan.Pada kasus yang berat setiap hari.
Ketokenazole shampoo 2% diberikan pada area yang terkena dan didiamkan
selama 5 menit sebelum dicuci, hal ini diterukan selama tiga hari berturut-
turut.
Terbinafine 1% diaplikasikan 2 kali sehari pada area yang terkena selam 7
hari.
36. Sebutkan pengobatan sistemik PV
Ketokonazol 200 g sehari sekali selama 7-10 hari
Itraconazol 200-400 mg sehari sekali selama 3-7 hari
Fluconazole single dose 400mg
37. Indikasi pengobtan sistemik PV!
Extensive disease, frequent recurrences, and for whom topical agent are failed.
38. Sebutkan dan jelaskan 5 hasil metabolit dari M.Furfur!
a. Asam azelic : asam dikarboxil yang menghambat tirosin
b. Malassezin : antagonis reseptor aryl hidrokarbon yang menginduksi
apoptosis pada sel melanosit
c. Pityriacitrin : komponen yang mengandung warna kuning
mengabsorbsi dari sinar UV
d. Pityrialactone : alkaloid indole ( derivate dari tryptophan) yang
berflurescen dibawah sinar UV gelombang 360 nm
e. Pityriarubins : alkaloid indole merah yang menghambat respirasi sel
neutrophil burst secara in vivo dengan dosis tergantung dan
menghambat aktifitas 5-lipocygenase.
39. Apa itu skuama halus, sedang, kasar dan latent desquamasi?
Skuama halus : skuama yang tidak dapat dilihat oleh mata, dapat diketahui
dengan melakukan kerokan atau stretch test
Skuama kasar: skuama yang dapat dilihat dnegan mata
Laten desquamasi: skuama yang hanya terlihat ketika dilakukan scratch test
40. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan Stretch dan Scratch test!
Stretch test: may produce blanching of vascular lesion, and help in visualizing
lesion.
Scratch test: resembles the princk test, a linear scratch about 1 cm long, but
not sufficient to draw blood, is made through the epidermis.
41. Bagaimana menguji skuama berminyak?
Dengan cara menempelkan skuama pada kertas minyak kemudian digosok.
42. Sebutkan 11 macam jenis skuama dan jelaskan!
Skuama psoriasiform Skuama keperakan dan kasar dan berbentuk lembaran
Skuama lamellar Skuama berbentuk lapisan tipis dan lebar yang
melekat pada tengahnya dan lepas pada dareah tepi.
Skuama ichtiosiform Skuama berbentuk polygonal teratur tersusun
secara baris parallel atau pola berlian.
Skuama pityriasiform Skuamanya kecil-kecil dan
Skuama gritty Skuama dengan teksture seperti sandpaper.
Skuama keratotik Skuama terlihat sebagai heaped-up kolom dari
skuama
Skuama crak-like Deskuamasi kulit yang memberikan gambaran kulit
kering dan pecah-pecah
Skuama exfoliative Skuama yang terpisah dari lapisan epidermis dalam
bentuk skuama halus atau dalam lembaran
Skuama follicular Skuama muncul sebagai pluk keratotik, spine atau
filamen
Skuama seborrheic Skuama yang tebal, berminyak, berwarna kuning
ke coklatan,
Skuama Wickham Skuama yang muncul sebagai pola putih menutupi
Striae violaceous flat-topped papul

43. Sebutkan 4 macam tinea capitis dan penyebabnya!


inflammatory Microsporum audouinii
Microsporum canis
Microsporum grypseum
Microsporum nanum
Trichophyton interdigitale
Trichophyton schoenleinii
Trichophyton tonsurans
Trichophyton verrucosum
Noninflammatory Microsporum audouinii
Microsporum canis
Microsporum ferrugineum
Trichophyton tonsurans
Black dot Trichophyton tonsurans
Trichophyton violaceum
Favus Trichophyton schoenleinii
Trichophyton violaceum
Trichophyton mentagrophytes

44. Sebutkan 4 macam tipe tinea pedis dan jelaskan!


Tipe Interdigital
Tipe yang paling sering ditemukan, dimulai dengan skale, eritem dan
maserasi pada daerah interdigital dan subdigital pada kulit kaki, dan biasanya
terletak antara lateral jari ke 3 dan 4 dan antara jari 4 dan 5. o
Tipe Chronic Hyperkeratotic/ Moccasin
Terbentuk patch atau skuama yang difuse pada telapak kaki dan aspek
lateral dan medial dari kaki.
Tipe Vesiculobullous
Biasanya disebabkan oleh jenis zoophilic, terdapat vesikel yang tegang
dengan diameter lebih dari 3mm, vesicopustules ataupun bulla pada telapak
kaki dan area periplantar.
Tipe Acute Ulcerative
Disertai dengan infeksi bakteri superinfeksi dengan gram negarif
mikroorganisme yang memproduksi vesikel, pustule dan ulkus yang purulent
pada permukaan plantar. Terdapat lymphangitis, lymphadenopathy dan
demam.
45. Apa yang dimaksud dengan onikomikosis?
Onikomikosis adalah infeksi oleh jamur pada kuku yang disebabkan oleh
dermatophte, nondermatophyte ataupun yeasts.
46. Apa perbedaan dari tinea ungium dan onikomikosis candida?

47. Gambaran khas pemeriksaan fisik candida dan sebutkan 2 nama lain
istilahnya!
 Lesi satelit
 Hen and chicken
 Corimbiformis
48. Gambaran khas pemeriksaan fisik dermatofitosis dan bagaimana proses
terjadinya?
Polisiklik dan central healing
Central healing : hal ini terjadi karena dermatofita memakan keratin, sehingga
bagian tengah tidak ada jamur dan terjadi proses penyembuhan.
49. Nama lain tinea yang tidak khas lagi gambarannya karena pemberian
kortikosteroid ataupun HIV?
Tinea incognito
50. Apa beda Hifa, miselium, pseudohifa, konidia/blastospora?
hifa Bentuk benang-benang dengan kontur ganda
terdapat inti dan sekat
miselium Kumpulan dari hifa
Pseudohifa Bentuk panjang, tidak khas dan tidak bersekat
Konidia/blastospora Anak sel yang dibentuk dari suatu sel/induk
umumnya pada ragi

51. Pada pembesaran 10X apa saja yang ditemukan pada pemeriksaan KOH?
miselium
52. Bagaimana cara kerja golongan Azol dan terbinafin?
Azol : bersifat fungistatis bekerja dengan cara mengahambat dari lanosterol
14alfa-demethylase, yang berfungsi mengubah lanosterol ke ergosterol.
Pengurangan jumlah ergosterol menyebabkan instabilitas dari membrane dan
hipermeabilitas.
Terbinafin: fungisidal bekerja dengan cara menghambat squalene epoxidase,di
sel membrane jamur, enzim yang mengkonvers squalene ke squalene oxide.
Termasuk fungisidal karena terdapat akumulasi dari intraselullar squalene
yang mengarahkan secara langsung ke kematian sel.
53. Bagaimana cara kerja griseofulvin?
Griseofulvin: fungistatik, dengan cara menganggu pembentukan mitosis
spindle microtubule, yang mana menyebabkan tertahannya mitosis pada fase
metaphase.

Anda mungkin juga menyukai