Anda di halaman 1dari 28

A.A.

Fridami Dewi
1002005008

Pembimbing:
Dr. IGAA Praharsini, SpKK
Infeksi bakteri Gram Staining
Infeksi lepra Ziehl Nelson
Infeksi virus, bullous disease Tzanck
cytology
Infeksi jamur Potassium hydroxide (KOH)
Infeksi skabies Scrap test/ burrow ink test
Kulit
Pus
Vesikel
Kuku
Rambut
Teknik yang digunakan untuk membedakan
infeksi bakteri.
Gram stain membedakan bakteri melalui
bahan kimia dan fisik dari komponen dinding
sel, peptidoglikan.
Ada 2 jenis
Gram positif Contohnya Staphylococcus aureus,
Streptococcus, Enterococcus, Clostridium.
Gram negatif Contohnya Escherichia coli,
cyanobacteria
Preparat difixir dengan api
Cat dengan gentian violet selama 30 detik
lalu bilas dengan air
Tuang larutan lugol dan diamkan selma 60
detik lalu bilas dengan air
Tuang larutan ethanol, tunggu 60 detik atau
tunggu sampai larut, cuci dengan air
Tuang safranin lalu tunggu 60 detik, cuci
dengan air
Keringkan preparat dan periksa di bawah
mikroskop pembesaran
Membedakan bakteri tahan asam dan bakteri tidak
tahan asam.
Biasanya digunakan pada penyakit lepra atau
tuberkulosis.
Bakteri tahan asam adalah bakteri yang pada
pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN) tetap mengikat
warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol,
sehingga tidak mampu mengikat warna kedua.
Bakteri tersebut ketika diamati dibawah mikroskop
tampak berwarna merah dengan warna dasar biru
muda.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

Ambil slide baru, beri identitas pasien di bagian


bawahnya.
Tentukan lesi kulit yang paling padat kuman. Untuk riset dapat
diperiksa 10 tempat dan untuk rutin minimal 2-4 lesi lain yang
paling aktif, berarti yang paling eritamtosa dan paling infiltratif.
Bersihkan tempat lesi dengan alkohol.
Daerah lesi dijepit antara ibu jari dan jari telunjuk agar menjadi
iskemik, sehingga kerokan jaringan mengadung sedikit
mungkin darah yang akan menganggu gambaran sediaan.
Dengan lancet steril dibuat sayatan sepanjang 5 mm
sedalam 2 mm.
dasar luka dikerok dengan vaccine pen untuk mendapatkan
bubur jaringan epidermis dan dermis.

Hapuskan bahan yang sudah dikorek pada skalpel ke slide pada sisi
yang sama dengan identitas.
Keringkan dengan menggunakan lampu spritus.
Setelah itu letakkan pada slide box dan kirim ke
laboratorium.
preparat, difiksir dengan api
tuang dengan cat carbol fuschin lalu panasi
jangan sampai mendidih dan tunggu 3-6 menit,
cuci dengan air
tuangi alcohol lalu tunggu 60 detik, cuci
dengan air
tuangi dengan cat mathylene biru lalu tunggu
untuk 1-2 menit, dibilas dengan air
keringkan dan periksa dibawah mikroskop
Bakteri tahan asam merah dengan dasar
berwarna biru
Bakteri tidak tahan asam biru
Cara pengambilan sampel :
Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas
alkohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu dan
kotoran lainnya.
Keroklah bagian yang aktif dengan skalpel dengan
arah dari atas kebawah (cara memegang skalpel harus
miring membentuk sudut 45 derajat ke atas).
Letakkan hasil kerokan kulit pada kertas atau wadah

Cara pembuatan sediaan :


Teteskan 1-2 tetes larutan KOH 10% pada kaca
objek.
Letakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan
tersebut dengan menggunakan pinset yang
sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH
tersebut. Kemudian tutup dengan kaca penutup.
Biarkan 15 menit atau dihangatkan diatas nyala api
selama beberapa detik
Amati di bawah mikroskop
Pitiriasis versicolor
terlihat campuran hifa
pendek dan spora spora
bulat yang dapat
berkelompok (
gambaran Meat ball and
spagheti)
Tinea terlihat
gambaran hifa sebagai
dua garis sejajar
terbagi oleh sekat dan
bercabang maupun
spora berderet.
Merupakan metode citodiagnosis pada
kelainan kulit yang biasanya digunakan untuk
mendiagnosis infeksi virus khususnya herpes
simpleks (vesiculo-bullous disorders).
Idealnya, vesikel yang dijadikan sampel adalah
vesikel yang berusia kurang dari 3 hari, karena
jika semakin lama akan timbul krusta atau
infeksi sekunder.
- Sampel sebaiknya diambil dari vesikel dibandingkan dari
krusta untuk lebih meyakinkan jumlah virus yang
menginfeksi.
- Vesikel di pecahkan atau bersihkan dari kusta yang
menempel. Setelah itu korek dengan menggunakan skalpel
dibagian dasarnya.
- Hapuskan skalpel pada slide.

- Hangatkan slide selama kurang lebih sepuluh detik

- Teteskan pewarna giemsa dan diamkan selama 15 menit

- Bilas dengan air dan amati dengan mikroskop

- Nuklei yang terwarnai akan menunjukkan warna yang


bervariasi dari biru, ungu hingga pink. Sitoplasma biasanya
berwarna biru.
Hasil pemeriksaan biasanya akan ditemukan
multinucleated syncytial giant cells dan
acantholytic cells .

Acantholytic cell

Multinucleated giant cell


Beberapa pemeriksaan penunjang dapat
dilakukan untuk menemukan S. scabiei dalam
berbagai stadium dan skibala.
Tungau biasanya dapat ditemukan pada ujung
terowongan, namun pemeriksaan ini memerlukan
ketrampilan dan latihan.
Kerokan kulit dari lesi berupa papul atau
terowongan, bermanfaat untuk menegakkan
diagnosis skabies.
Peralatan
1. Sarung tangan
2. Kaca pembesar
3. Sumber cahaya atau wood lamp
4. Tinta atau gentian violet, tetrasiklin
5. Alkohol swabs
6. skalpel
7. Objek glass
8. Immersion oil
9. Slides & cover slips
1. Gunakan kaca pembesar untuk
mengidentifikasi terowongan atau
papul.
2. Pertama-tama,satu tetes minyak
mineral diletakkan pada pisau skapel
steril, kemudian dilakukan pengerokan
pada 5-6 lesi yang dicurigai. Hasil
kerokan dan minyak diletakkan pada
gelas objek dan ditutup dengan gelas
penutup, selanjutnya diperiksa di
bawah mikroskop .
3. Pemeriksaan lain yaitu burrow ink test,
dengan cara mengoleskan tinta atau
gentian violet ke permukaan kulit yang
terdapat lesi, tinta akan terabsorbsi dan
kemudian akan terlihat terowongan.
Selain itu, dapat digunakan tetrasiklin
topikal dan dengan bantuan lampu
wood terowongan akan tampak sebagai
garis lurus berwarna kuning kehijauan
SARCOPTES SCAIBEI MITE
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai