Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

MODUL KULIT DAN JARINGAN PENUNJANG

“Pemeriksaan KOH dan Pemeriksaan Lampu Wood”

TIARA ARMILIA PUTRI


H1A019040

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BENGKULU
2020/2021
1. Pemeriksaan KOH

Tujuan

Pemeriksaan dengan menggunakan koh adalah teknik pemeriksaan biopsi kulit dengan


menggunakan mikroskop. Solutio koh yang alkalis dapat menyebabkan penghancuran sel-sel
corneocyte. Dengan pembersihan/penghancuran tersebut memungkinkan untuk
identifikasi/melihat di bawah mikroskop bahan-bahane exogenous non protein misalnya hypha,
spora, dan serabut fiberglass.

Bahan dan alat:

1. Scalpel untuk melakukan kerokan kulit


2. Gelas objek dan penutup
3. Reagen koh
4. Lampu bunsen
5. Aceton
6. Mikroskop

Prosedur

1. Di daerah kulit yang telah dipilih di bersihkan dengan aceton, alkohol kurang baik
hasilnya untuk menhilangkan bahan salep. 
2. Setelah itu dilanjutkan dengan pengambilan bahan kerokan dari daerah tersebut
3. Kerokan kulit ditampung langsung keatas gelas objek dan dikumpulkan di bagian tengah
tipis-tipis.
4. Teteskan 1-2 tetes larutan koh 20% keatas kerokan yang sudah tersedia di gelas objek.
5. Tutup gelas objek dengan kaca penutup dengan sudut 45o
6. Panaskan gelas objek diatas lampu bunsen dan hindari pemanasan yang berlebihan, yaitu
jangan sampai menguap karena dapat menimbulkan artefak
7. Periksa dibawah mikroskop dimulai dengan pembesaan 100 kali sampai 400 kali.

Intepretasi hasil pemeriksaan

- Hypha dermatophytes
Bentuknya seperti benang panjang lurus atau berlekuk yang seringkali bercabang-cabang.
Diameternya uniform, warna terang dengan tepi agak gelap.

- Hypha dan budding spores candida

Disebutjuga pseudo-hypha yang seringkali sukar di bedakan dengan hypha daridermatohytes.


Bentuknya seperti benang yang panjang, lurus atau bengkok. Bentuk sel bulat atau oval dan
budding.

-  hypha dan spora t. Versicolor 

Bentuknya berupa benang-benang pendek-pendek dan panjang disertai dengan spora


yang berkelompok dengan ukuran yang sama. Kombinasi ini seringkali di sebut spagetti dan
meatballs.

2. Pemeriksaan lampu wood

Tujuan

Kemampuan lampu wood menghasilkan berbagai karakteristik fluoresensi pada


Kondisi patologi diaplikasikan untuk evaluasi klinis berbagai jenis penyakit kulit. Aplikasi
Lampu wood dalam bidang dermatologi terutama dapat dipakai dalam membantu
Menegakkan diagnosis penyakit akibat infeksi jamur, infeksi bakteri, akne vulgaris, kelainan
Pigmentasi, porfiria, maupun dalam diagnosis fotodinamik

Prosedur

Penggunaan lampu wood tidak memerlukan keahlian khusus, namun memerlukan beberapa
persiapan yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari hasil positif palsu. Persiapan
yang harus diperhatikan sebelum penggunaan lampu wood antara lain:
1. Ruangan pemeriksaan harus sepenuhnya gelap (ruangan tanpa jendela)
2. Pemeriksa harus beradaptasi terlebih dahulu pada kegelapan agar dapat melihat kontras
dengan jelas.
3. Lampu sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu selama lima menit.
4. Pasien juga perlu dipersiapkan dengan cara memberitahu kepada pasien untuk tidak
menggunakan obat topikal, kassa, dan residu sabun karena dapat menimbulkan
fluoresensi.
5. Sumber cahaya sebaiknya berjarak 10-15 cm dari lesi dan sebaiknya tidak membersihkan
daerah yang akan diperiksa karena dapat menimbulkan negatif palsu akibat dilusi
pigmen.

Interpretasi hasil pemeriksaan

- Tinea capitis : berwarna kehijauan 
- Pitryasis vesiclor : berwarna kuning keemasan

Sumber: Goenawan, M. 2015. Pemeriksaan Lampu Wood Pada Pasien Dermatosis Di Rumah
Sakit Gotong Royong Surabaya. Skripsi. Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya 2015.

Anda mungkin juga menyukai