Kompetensi 4
1. Pemeriksaan laboratorium (Ziehl neelsen, Gram, Giemsa, KOH)
2. Cara pengambilan spesimen dermatologi dan venereologi
3. Desinfeksi
4. Insisi dan drainase abses
5. Eksisi tumor jinak
6. Ekstrasi komedo
Keterangan:
- Identifikasi gambar penyakit – lesi
- Penyebabnya jamur / bakteri / dll
- Penularannya dan edukasi
- DD
Pewarnaan ini merupakan prosedur untuk membedakan bakteri menjadi 2 kelompok tahan asam dan tidak
tahan asam. Bila zat warna yang telah terpenetrasi tidak dapat dilarutkan dengan alkohol asam, maka bakteri
tersebut disebut tahan asam sedangkan sebaliknya disebut tidak tahan asam.
Bahan pemeriksaan TB biasanya berupa sputum yang diambil dari pasien tersangka KP (Koch pulmonum), tetapi
dapat pula diambil dari lokasi lain seperti cairan otak (Liquor Cerebro Spinalis), getah lambung, urine, dan ulkus.
Prosedur
Interpretasi
Bakteri tahan asam (BTA) akan memberikan warna merah, sedangkan yang tidak tahan asam akan berwarna
biru.
B. Pulasan Gram
Tujuan: Identifikasi Gram positif dan negative
Bakteri gram positif adalah bakteri yang menyerap warna primer (gentian violet) sedangkan bakteri gram
negative akan menyerap warna sekunder (safranin)
Kasus: Impetigo
Spesimen: Sputum, pus (nanah), discharge telinga-hidung, urin, dan cairan serebrospinal
bula-pustul:
Disinfeksi dengan alkohol
aspirasi dengan jarum
letakkan pada dek glass
keringkan spesimen yang basah dengan dianginkan
lakukan pewarnaan
Prosedur Pemeriksaan:
Notes: Saat ditunjukkan gambar, hanya identifikasi apakah gram negative atau positif
Pemeriksaan mikroskopik langsung tidak dapat membedakan spesies bakteri
C. Pulasan Giemsa
Tujuan: identifikasi morfologi bakteri dan virus
Prosedur pemeriksaan:
1. Buat suspensi kuman menggunakan NaCl pada gelas objek dan keringkan diudara.
2. Panaskan diatas lampu spiritus.
3. Tuangkan bahan warna methylene blue pada gelas objek dan biarkan 3-4 menit. Buang sisa zat warna dari
objek glass.
4. Cuci dengan air biasa
5. Keringkan gelas objek tersebut dengan kertas pengering
6. Tetesi minyak emersi, lihat dibawah mikroskop, pembesaran 100x
Interpretasi
D. Pemeriksaan KOH
KOH larutan penjernih
Melarutkan: protein, lipid dan melisis epitel.
Pengambilan spesimen
1. Kulit (10%) beberapa menit
kerokan kulit menggunakan skalpel dari tepi lesi ke bagian tengah atau selotip pada lesi aktif
2. Kuku (40%) diamkan semalaman
kerokan kuku dari daerah antara batas dasar kuku dan lempeng kuku bagian dalam
3. Rambut (20%) beberapa menit
rambut harus dicabut bukan dipotong, kerokan kulit disekitar rambut juga diambil
Prosedur Pemeriksaan
1. Pemeriksaan langsung dengan mikroskop diberikan KOH pada preparat spesimen
2. Hasil kerokan kulit diletakkan pada gelas objek
3. Teteskan KOH 1 – 2 tetes
4. Tutup dengan kaca penutup
5. Tunggu 10 – 15 menit agar keratin lisis (tergantung spesimen) / dipanaskan dengan api Bunsen, tidak
sampai mendidik
6. Dilihat dibawah mikroskop
Interpretasi
Pitiriasis versikolor elemen jamur berupa spora bulat dinding tebal, berkelompok dengan miselium kasar
dan terputus-putus (pendek-pendek) gambaran seperti Spaghetti and meatballs
Kandida sel ragi berbentuk lonjong atau bulat, blastospora (sel ragi bertunas) dan pseudohifa
Dermatofita Hifa bersepta, bercabang, dan artrospora (m.canis, m.audonii, m.violaceum); Hifa bersepta
granular (T.schoenleinii, T.concetricum); beberapa cabang hifa bersepta (T.rubrum)
Rambut jamur disekeliling batang rambut (ektotrik) berupa sporakecil atau besar seperti rantai; jamur di
dalam batang rambut (endotrik) berupa spora ukuran sedang; jamur sekeliling dan dalam batang ambut;
Hifa dan ruang kosong diantara artrospora (T.schoenleinii)
Pemeriksaan awal:
• Inspeksi: eritema, indurasi, fluktuasi
• Palpasi: dapat terasa lunak
• Insisi dan drainase dilakukan jika abses lunak dan pus dapat ditarik menggunakan spuit
Prosedur
• Preparasi tindakan steril (APD)
• Lakukan anestesi lokal (injeksi lidokain/pehacain)
• Insisi pada area terlunak
• Ambil specimen untuk dilakukan kultur
• Kompresi lateral untuk mengeluarkan isi kavitas
• Kuretase untuk mengeluarkan fragmen keratin
• Irigasi kavitas dengan NaCl 0,9%
• Kavitas dapat diberikan modern dressing dengan efek antimikrobial
Prosedur
Pre-operatif
• Inform consent
• Pemeriksaan dermoskopik
Operatif
1. Melakukan aseptik/antiseptik.
6. Lakukan sayatan pada lesi menggunakan scalpel secara tegak lurus terhadap lesi, kemudian lakukan sayatan
ke bawah dengan posisi scalpel 45O terhadap batas lesi yang sudah ditandai.
7. Jepit ujung bawah lesi menggunakan klem lalu potong seluruh jarngan sampai mengenai subkutan.
9. Lakukan undermining.
1. Ziehl-Neelsen
Morbus Hansen / kusta
macula, plak, papul, nodus | eritema/hipopigmentasi | Asimetris
Penularan: droplet, kontak, seksual, tidak genetik
DD:
Anamnesis
- Kulit menjadi mati rasa, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau
nyeri
- Kulit tidak berkeringat (anhidrosis)
- Kulit terasa kaku dan kering
- Luka yang tidak terasa nyeri di telapak kaki
- Bengkak atau benjolan di wajah dan telinga
- Bercak yang tampak pucat dan berwarna lebih terang daripada kulit di sekitarnya
- Saraf membesar, biasanya di siku dan lutut
- Otot melemah, terutama pada otot kaki dan tangan
- Alis dan bulu mata hilang permanen
- Mata menjadi kering dan jarang mengedip
- Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung
KIE:
1. Mandi 2x sehari dengan sabun
2. Tidak sepakaian baju dengan orang lain, gunakan handuk yang bersih
3. Menjaga higienitas pasien dan keluarga
KIE:
1. Tetap berada di dalam rumah
2. Lesi jangan digaruk
3. Menjaga higinetas tubuh, mandi dengan air hangat
4. Menjaga asupa cairan pada tubuh minum air yang cukup
Antihistamin
Lotionn kalamin
Demam paracetamol
4. KOH jamur
Tinea
Skabies ditemukan larva atau tungau jamur pada mikroskopik