Anda di halaman 1dari 21

MODUL POLI

HIPNOTERAPI

Oleh
dr .Ignasius Yulianus Jagkson Bomba
Pembimbing
dr. Made Wedastra, M.Biomed, SpKJ
PENDAHULUAN
Teknik psikoterapi

Non Spesifik Spesifik

(Nuhriawangsa, 2004)
Menurut hasil survei literatur psikoterapi
(Moster and Katz, 2014)

 JENIS TERAPI EFEKTIVITAS

Psychoanalysis 38% sembuh setelah 600 sesi terapi

Behavior Therapy 72% sembuh setelah 22 sesi terapi

Hypnotherapy 93% sembuh setelah 6 sesi terapi


.F.Anton Mesmer
(1734-1815) mengunakan metode penyembuhan dengan magnet
dikenal sebagai Magnetism / Mesmerism – sebenarnya sembuh
karena sugest i

Dr. James Braid


(1795 - 1860) menemukan bahwa Hpnosis kata yang berasal dari
bahasa yunani “Hypnos” artinya tidur tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
.

Milton Erickson(1901 - 1980) bapak hipnosis modern, seorang


psikiater dan hipnoterapis yang membuat praktek hipnoterapi
diterima oleh banyak kalangan (Yapko, 2012)
TINJAUAN PUSTAKA

Hipnoterapi Hipnoterapi
suatu teknik sebagai
terapi pikiran psikoterapi
Hipnosis penunjang,
dengan
kesadaran merupakan
metode
buatan, alat yang
hipnotis
dengan ciri ampuh dalam
untuk
khas psikoterapi
memberi
sugestibilitas penghayatan
sugesti atau
yang dengan tujuan
perintah
meningkat. membangun
positif kepada
(Landry and Raz, kembali
2015) pikiran
bawah sadar reconstructive
(Lynn et al., )
(Munson et al.,
2015).
2015)
Hipnotherapi adalah terapi yang dilakukan pada
uyet dalam kondisi Hipnosis (Terhune and
Cardena, 2015))
ILUSTRASI PIKIRAN

Pengulangan, Yakin, Tenggelam Perasaan,


Kebingungan/Kaget
Terpesona Mengigau / Berjalan Sambil Tidur
Relaksasi, Pikiran
(Dzikir, Meditasi, Hampir Tidur)
Visualisasi / Imajinas Hipnosis (Arka, 2009)

SUGESTI TANPA
HIPNOSIS

Sadar 12 % Subconscious
Conscious
Kebiasaan, Emosi, Unconscious
Rasional Keyakinan, Intuisi,
Respon Otomatis, Sistem biologis
SUGESTI Analitis memori yang berjalan
Persepsi, Protektif,
HIPNOSIS Sementara Kreativitas, Memori otomatis.
Permanen
Tem ua n ini me ndukung mode l teori neuropsiko-

melepaskan neurotran

individu l
Hipnoterapi mens

sehingga dapat me

(Grant and R
terdapat di otak, ence
yang berfungsi untu
fi si ologis (Da sse et a l. , 2015).
Ora ng dengan t ingkat pe ndidika n l ebi h tinggi
hipnotizabi lit l ebih ba ik (Ge iger e t al ., 2014)

Teori

rela tive exclusion


tunggal, dan lain

disosiasi, psikoa

hubungan antar
khas (termasuk
al.2013)

Psikol
pun juga berubah (Sadock et
berubah dan karena itu, faal otak

al.
Jaganath et al., 2008

Normal State Normal Sleep State

9 – 5 Focus 1 Focus 0 Focus

Beta Alpha Theta Delta


24 – 14 hz 13 – 8 hz 6 – 4 hz 3 – 0.5 Hz

Sub-Conscious Area

Conscious Area

Non Sugestif Sugestif & Sangat Sugestif Non Sugestif

Atensi,waspada, Relaksasi,, fokus relaks, Tidur bermimpi (tidur / Tidur tanpa mimpi,
kesigapan, peningkatan produksi REM produksi
serotonin, pra-tidur, catecholamines (belajar
meditasi, (unconscious). dan ingatan)
Kondisi hipnosis

Bernafas dengan Suhu badan


diafragma meningkat (lebih
(pernafasan perut) hangat)

Gerakan bola mata ke kanan dan


Produksi air mata kiri atau ke atas dan bawah
meningkat sehingga secara konstan, atau rerjadi REM
merembes/mengalir keluar (Rapid Eye Movement) yaitu
dan mata kemerahan mata berkedip-kedip dengan
cepat ( Arka, 2009 )
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Indikasi Kontra

 Psikiatri - Psikoterapi  Gaduh gelisah, misalnya


(Sadock et al., 2017). pada
 Gangguan psikosomatik,  Psikosis akut
neurosis konversi,  Demensia paranoid
kecemasan, fobia,depresi, masalah pengendalian
ptsd, anestesi, persalinan, seperti ,obsesi kompulsif
ekstraksi gigi,retensi urin (Kaplan and Sadock,
pasca bedah 2017).
Sugestibiltas

Suyet Hipnoterapis

Kemauan Untuk Mengikuti Perintah. Kemantapan suyet terhadap


. Hipnoterapi. Rasa Aman dan Nyaman
Kemantapan dan sikap ramah
Kemampuan Untuk Memasuki Hypnosis State

Stanford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSS)

5% 85% 10%

Sulit Moderat Mudah

COMPLETE PROGRESSIVE RAPID


PROGRESSIVE RELAXATION INDUCTION
RELAXATION

(Arka, 2009)
TAHAP HIPNOTERAPI
Brain
Proses Hipotesis Wave
Pre-induction
Beta
Induction

Looping
Depth Level Test (Ancoring)

Alpha

Termination Theta

Post Hypnotic Alpha

Gambar 3. Hubungan antara proses hipnosis dengan gelombang Beta


otak direkam dalam EEG (Priguna, 1980)
Tehknik
hipnoterapi

Non
hipnoana
hipnoanal
isi lisis
Davis – Husband
Scale of Hypnotic Susceptibility

Hypnoidal Light Medium Deep


Trance Trance Trance
0 1 2 3 4 5 6 7 8 11 13 15 17 21 23 25 26 27 28 29 30
9 12 14 16 18 22 24

10 19 Positive auditory hallucinations (PH)

Relaxation Limb Catalepsies 20


Systematized PH amnesias

Fluttering of The Eyelids Glove Anesthesia Kinesthetic Delusions


Negative auditory hallucinations (PH)
Partial Posthypnothic Amnesia
Positive visual hallucinations (PH)
Closing of The Eyes
Catalepsy of The Eyes
Complete somnambulism Hyperesthesia
Complete Physical Relaxation Posthypnothic Amnesia
Negative visual hallucinations (PH)

Rigid Catalepsies Personality Changes Ability to open eyes without affecting the trance

PH = Post Hypnotic

Wong & Hakim, 2009


SIMPULAN

Sebuah terapi yang dilakukan pada suyet dalam
Hipno
kondisi hipnosis.
terapi ●
psikologis ringan hingga sedang


Pikiran manusia ada 3 tingkat conscious subconscious, unconscious.
hipnotizability yang tinggi -mudah konsentrasi dan cerdas - carpus colussom -mudah menerima sugesti.
Teori


relaksasi -hormon endorphin akan di produksi sehingga lebih menstabilkan mood

gelombang otak, dan kesadaran pada orang tersebut. Hipnoterapi terjadi pada gelombang alfa dan teta.


Teknik psikoterapi yang spesifik

Kontraindikasi , gaduh gelisah, psikosis akut demensia. Tidak sugesti , paranoid atau
Indikasi, kontra dan keuntungan yang memiliki masalah pengendalian seperti pasien obsesi kompulsif.

Keuntungan cara psikoterapi yang mudah, cepat, efektif dan efisien dan hemat (Untas
et al., 2013).
“ Every Hipnosis is Self-
Hipnosis”
(Kahija, 2007; Fachri, 2008)

Email : wahyudi_au@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai