Anda di halaman 1dari 27

Bab 1 Mengenal Penulis

Kisah Penulis
Rezza Anggara adalah seorang Personal Transformation Specialist yang
berpengalaman lebih dari lima tahun dalam membantu klien dari berbagai latar
belakang untuk bertransformasi menjadi lebih baik di berbagai bidang kehidupan.
Berpengalaman melatih ribuan leaders, sales, pengusaha, tim penjualan, dan
pemasaran baik pada aspek mindset, keterampilan maupun sikap mental.
Rezza juga berpengalaman dalam memberikan pelatihan di berbagai perusahaan
perbankan, asuransi, multi-level marketing, universitas, dan telekomunikasi.
Mengantongi sertifikat dari Doctor Marco Paret, Ahli Mesemerism di Prancis dan
menjadi orang pertama dari Asia yang lulus dalam sertifikasi keahlian mesmerism
Banyak orang merasa sudah bekerja membanting tulang, pergi pagi pulang malam,
bahkan bekerja tujuh hari dalam seminggu, namun hasil yang diperolehnya tidak sama
sesuai harapan.
Saya pun  dulu  mengalami  hal yang sama, sudah bekerja keras luar biasa tapi
hasilnya sangatlah jauh dari harapan. Kecewa, marah, bahkan frustrasi yang saya
rasakan saat itu.
Saat sedang meniti  karier sebagai seorang account  officer sebuah bank ternama di
Jakarta, saya selalu menemui hambatan.   Bayangkan,  saat  saya  menawarkan  
fasilitas kredit, selalu bertemu dengan nasabah yang memang perlu, namun tidak
sanggup mencicil. Atau, sebaliknya usaha si prospek bagus, namun tidak
membutuhkan fasilitas kredit.
Awal-awal menjalaninya sangatlah bersemangat, apalagi didorong dengan pelatihan,
kelas motivasi, iming-iming bonus berupa uang, mobil, sampai jalan-jalan  ke Bangkok
dan Great Walls. Namun  semangat itu mengendur  seiring penolakan demi penolakan
yang diterima. Saya pun  kembali  ke kelas motivasi,  semangat  dipompa kembali.
Saya jadi  ingat, ada sebuah perusahaan jejaring yang memotivasi anggotanya dengan
kalimat penghiburan. Dikatakan bahwa bisnis mereka adalah bisnis penolakan, jadi
jangan menyerah, penolakan adalah  kesuksesan yang tertunda. Namun  sadar atau
tidak, otak membacanya tidak  seperti itu, yang banyak diterima saja belum tentu
mudah, apalagi yang sudah pasti sering ditolak, Anda tahu apa yang terjadi dengan
bisnis penolakan tersebut? Ya, tepat  sekali, setiap kali tawaran diajukan, setiap kali
juga  tawaran itu  ditolak. Perlahan tapi pasti semangat anda mulai menurun, kecewa,
marah, dan frustrasi muncul. Akhirnya bisnis yang dikatakan sangat bagus ini anda
tinggalkan.
Banyak orang merendahkan profesi penjual atau salesman. Anda pernah didatangi 
seorang salesman ke rumah? Apa yang Anda rasakan saat sang sales menawarkan
produknya? Umumnya merasa terganggu, tidak nyaman, dan sudah dipastikan
penolakan yang Anda berikan.
Atau suatu ketika Anda menerima  undangan  dari seorang teman lama yang tiba-tiba 
menghubungi Anda dengan agenda acara yang tidak jelas. Pastinya di dalam pikiran
Anda akan menduga-duga, jangan-jangan saya mau diprospek sebagai member bisnis
jaringan atau mau ditawari asuransi!
Sekarang saya balik, jika Anda sebagai salesman-nya atau Anda sebagai pelaku bisnis
jaringan, apa yang Anda rasakan saat berkunjung  ke rumah calon klien ? Atau saat
Anda mengundang   sahabat, rekan kerja, atau  kolega  hadir  di acara presentasi yang
Anda buat? Kemungkinan besar Anda takut gagal atau siap-siap menerima penolakan.
Mengapa hal ini bisa terjadi ? Apa masalahnya ? Masalahnya karena orang banyak
belum tahu bagaimana cara menjual yang menyenangkan, bagaimana caranya kita
menjual tapi orang tidak merasa dirinya sedang diprospek, bagaimana caranya tiba-
tiba  saja orang  datang  membeli  barang kita tanpa kita harus bujuk ?

Ilmu Mencari Tuannya


Saya berprinsip  untuk  meraih sukses perlu kerja keras, membanting  tulang,  dan
pantang menyerah. Saya sangat yakin waktu itu bahwa perjuangan yang dilakukan
akan membuahkan hasil. Dan ternyata  setelah sekian waktu berlalu, hasilnya tetap
sama, ditolak terus.
Hingga pada akhir tahun 2006 , saya mulai merasa kecewa, marah, bahkan hampir
putus asa. Disaat itu saya menemukan  sebuah buku yang ditulis oleh bapak Adi W.
Gunawan  yang berjudul “Kesalahan Fatal Mengejar Impian”. Dari buku tersebut , saya
belajar tentang pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.
Afirmasi saja ternyata tidak  cukup, ternyata ada lagi yang perlu diperbaiki, yaitu
membersihkan emosi-emosi negatif. Saya baru sadar bahwa pengalaman  masa lalu
saya telah begitu banyak berkontribusi dalam kegagalan saya menggapai   impian.  
Perasaan terbuang,  terabaikan,  dan penolakan-penolakan di masa kecil ternyata
disimpan oleh pikiran bawah sadar dan memprogram  saya menjadi orang yang selalu
gagal dalam mencapai impian.
Pernahkah anda mendapat  penentangan dari keluarga  atau orang terdekat saat ingin
memperoleh sesuatu ? kata kata seperti  “kamu tidak akan bisa” atau “ kamu malas”
mungkin “ itu pasti sulit dan bukan kamu orangnya” . Apapun yang tercium, terlihat,
terasa, termasuk kata-kata negatif semuanya tersimpan  sangat rapi dalam memori
otak. Fatalnya, kata-kata negatif yang semula hanya sekedar ungkapan, karena
diucapkan dalam kondisi emosi, baik sedih atau senang atau diucapkan berulang-ulang
akan menjadi program dalam pikiran seseorang.

Hypnotherapy
Setelah saya menyadari itu, saya mulai mencoba melakukan terapi  penyembuhan
dengan  menggunakan metode hypnotherapy. Hypnotherapy mengelola pikiran bawah
sadar, seperti memberi sugesti untuk trauma, fobia, psikosomatis, dan penyakit
kejiwaan lainnya. Namun pada saat itu dikarenakan masih berstatus   mahasiswa, 
saya  mencoba   melakukan   terapi sendiri dengan panduan buku-buku yang saya
baca.
Hasilnya  ternyata  tidak  berdampak   banyak.  Di  situ  saya mulai mengerti mengapa
seseorang yang ingin sukses harus mempunyai  seorang pembimbing atau mentor.
Minimal mengikuti kelas-kelas pelatihan  sehingga  lebih  pas dalam menggunakan
metode terapi yang dilakukan. Saya pun mulai mengikuti pelatihan-pelatihan dengan
biaya yang cukup murah, karena untuk mengikuti kelas pelatihan berbiaya mahal saya
belum mampu. Dan ternyata pelatihan dengan biaya murah hasilnya pun tidak
maksimal. Pepatah mengatakan, "Ada harga ada rupa".
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, setelah membaca buku Pak Adi W.
Gunawan, saya mulai  mencoba  mencari, menggali, dan mendalami ilmu ini yang
akhirnya saya tahu ilmu ini bernama hypnotherapy. Secara garis besar mekanisme
Hypnotherapy adalah :
• Mencari penyebab atau akar permasalahan yang tertanam dalam pikiran bawah
sadar.
• Melakukan edukasi atau memberikan sudut pandang lain terhadap sebuah
permasalahan didalam pikiran bawah          sadar.
• Memberikan Saran, memori atau sugesti baru untuk ditanamkan sehingga dijadikan
pemahaman atau nilai baru dalm pikiran bawah sadar, sesuai dengan keinginan atau
kebutuhan klien.
Sebelumnya batas pemahaman  saya soal ilmu  hipnosis hanya sebatas seperti yang 
terlihat  di televisi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan stage hypnotist. Sedangkan
ilmu  hypnotist yang sesungguhnya jauh  lebih  bermanfaat lagi untuk memperbaiki 
kualitas kehidupan seseorang, seperti penyembuhan penyakit, baik mental maupun
fisik.
Setelah melepaskan emosi-emosi negatif, hidup  saya berubah  dari sisi keuangan dan
karier, untuk closing penjualan mudah sekali, bahkan ada nasabah yang tidak pernah
kenal dan diprospek  sebelumnya datang untuk mengajukan kredit. Saat itu saya juga
bingung, dalam hati cuma bisa berkata "kok bisa ya?". Saya semakin yakin inilah  ilmu 
yang  selama ini saya cari, bukan  hanya untuk  penyembuhan diri  sendiri, juga  dapat
membantu orang lain agar hidupnya  berubah menjadi lebih baik.
Sejak 2010, mulailah  saya mengikuti  program pelatihan untuk menjadi seorang terapis
profesional yang membantu proses penyembuhan dengan metode hypnotherapy.
Banyak guru klien dan hasilnya cukup memuaskan, rata-rata mereka menjadi jauh lebih
baik dari masalah yang dialami. Namun ada satu hal yang mengganjal dan cukup
mengganggu  pikiran  saya, setelah  beberapa  bulan masalah yang  dialami  muncul 
kembali.  Padahal menurut teori harusnya sudah sembuh total.  Kembali saya lakukan
terapi, namun hasilnya tetap  sama, beberapa bulan klien mengalami kambuh kembali.
Tapi setelah ditelusuri semua prosedur  sudah saya lakukan, mulai dari proses awal,
pendalaman atau deepening,  menurunkan  gelombang otak, memasukkan sugesti
sampai memasang anchor.
Vibrasi
Mungkin  sebagian dari Anda pernah mendengar apa itu vibrasi. Pengertian
vibrasi/getaran itu sendiri adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu
tertentu. Mari kita ulangi sekali lagi pengertian vibrasi tersebut, yaitu "Gerakan bolak
balik dalam interval waktu tertentu". Pernahkah anda mengalami sebuah kejadian
dimana saat anda sedang memmikirkan seseorang tiba-tiba yang bersangkutan
menghubungi anda ? dan anda langsung bilang “Panjang umur, baru dipikirin tiba-tiba
kamu langsung menelepon” ? Apakah ini sebuah kebetulan? Ternyata tidak. Dalam film
THE SECRET dijelaskan bahwa vibrasi atau getaran itu disadari atau tidak terus kita
pancarkan ke berbagai arah tanpa kita pernah  bisa  membendung.   Pertanyaannya, 
kenapa  ada yang langsung terhubung  dan ada juga yang tidak. Mari perhatikan 
ilustrasi berikut  ini, suatu saat Anda ingin mendengarkan  gelombang  radio 101, 2 FM,
namun yang Anda pasang adalah frekuensi 102,3 FM. Kira-kira Anda dapat
mendengarkan siaran radio di gelombang 101,2 FM? Begitu juga dalam kehidupan.
Saat gelombang vibrasi anda pada orang yang hendak dituju tidak selaras bisa
dipastikan tidak akan terkoneksi dengan yang bersangkutan. Seperti pada saat hendak
menjual atau mempromosikan produk, kebanyakan orang merasa gagal dan tidak
cocok dengan  pekerjaan  sebagai  tenaga  penjual   karena  selalu gagal dalam
bernegosiasi. Hal yang lebih menyedihkan  lagi adalah bisnis ini adalah bisnis
penolakan, dapat dipastikan apa yang akan dialami tim tersebut. Kenapa anda ditolak ?
Karena anda tidak satu frekuensi dengan calon pembeli atau klien tersebut. Ingat !
vibrasi dapat terjadi kalau sudah satu frekuensi.
Proses menjual pun sama. Kita perlu menyamakan frekuensi kita dengan calon
pembeli. Kita harus menyelaraskan vibrasi kita dulu. Lalu ada pertanyaan seperti ini,
"Pak, saya sudah mencoba  ramah, menjelaskan  secara detail  keuntungan produk
tersebut, melakukan  push selling dengan memberi jeda waktu diskon dan lain-lain, tapi
mengapa masih juga mengalami penolakan?"
Ada dua  kemungkinan yang bisa  terjadi:
Pertama,  Anda salah menetapkan   target  rnarket, pembeli tertarik tapi tidak punya
daya beli. Atau kedua, penawaran Anda rnemang rnenarik, hanya saja pikiran tidak
sadar calon pembeli itu rnengisyaratkan orang tersebut untuk tidak rnernbeli dari Anda.
Apakah vibrasi ini terbentuk begitu saja, ataukah dapat dipelajari dan ada pola-
polanya?
Jawabannya YES, sangat bisa karena sudah banyak penelitian yang telah menemukan
pola-pola tersebut dan sudah terbukti berhasil.

Mesmerism
Pengertian Mesmerism merupakan paham atau teknik komunikasi dan terapi yang
diperkenalkan oleh Franz Anton Mesmer, seorang dokter asal Wina pada tahun 1734 –
1815. Mesmerism sendiri merupakan cikal bakan hypnosis. Sehingga Franz Anton
Mesmer juga dikenal sebagai bapa hipnosis. Mesmerism sendiri adalah sebuah teknik
terapi dengan menginduksi pasien dengan daya megnetis dimana melalui teknik ini
pasien akan mengalami trance dan mendapatkan kesembuhan. Pada masanya,
Mesmer telah berhasil menyembuhkan banyak pasien yang datang kepadanya, baik itu
dengan keluhan sakit fisik hingga psikologis.
Mesmer menamakan tekniknya adalah Animal Magnetisme. Ini adalah sebuah teknik
terapi dengan menginduksi pasien dengan daya megnetis, melalui teknik ini pasien
akan mengalami trance dan mengalami penyembuhan setelah trance tadi. Mesmer
meyakini bahwa di dalam tubuh manusia ada aliran magnetik fluida yang merupakan
aliran energi untuk membuat manusia tetap hidup dan menjaga kesehatannya. Orang
yang mengalami sakit menurut Mesmer adalah akibat adanya gangguan dalam aliran
magnetis. Dari berbagai terapi yang dilakukan, Mesmer akhirnya menyimpulkan bahwa
semua orang mempunyai magnetisme dengan kadar yang berbeda satu dengan
lainnya. Magnetisme seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Menurut Mesmer,
magnetisme seseorang dapat ditransfer ke orang lain dengan demikian, tubuh yang
sakit dapat disembuhkan dengan transfer magnetisme. Namun sayangnya teknik ini
menimbulkan kontroversi pada masanya, bahkan Mesmer diminta untuk menghentikan
praktik ini sebab secara ilmiah teknik ini tidak dapat dibuktikan sebagai sebuah ilmu dan
teknik penyembuhan ini juga tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Seiring dengan berkembangnya waktu dan ilmu pengetahuan, kemudian banyak dokter
dan ilmuwan yang berhasil meneliti dan membukti mesmerism sebagai teknik atau
metode penyembuhan yang efektif dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Kemudian teori
Hypnosis moderen akan meralat fenomena magnetisme dari Mesmerism dikarenakan
magnetisme ini ternyata hanya bagian dari sugesti yang memang dapat mempengaruhi
pikiran bawah sadar manusia. Pengaruhnya terhadap pikiran bawah sadar inilah yang
kemudian dapat menimbulkan efek penyembuhan dimana pikiran bawah sadar manusia
merupakan generator yang sangat berpengaruh terhadap keseluruhan dari hidup
manusia itu sendiri.
Dengan teknik mesmerism yang tepat, maka teknik ini juga akan mampu untuk
menyembuhkan berbagai penyakit, baik itu penyakit fisik maupun psikis. Seiring waktu,
teknik penyembuhan mesmerism ini pun terus dikembangkan, saat ini bahkan
mesmerism sudah menjadi salah satu teknik terapi yang sangat diminati, karena terapi
ini terbukti sangat efektif. Mesmerism sendiri saat ini lebih dispesifikasikan untuk tujuan
terapi psikologis, bukan untuk penyembuhan penyakit fisik, misalnya untuk membantu
orang yang mengalami masalah psikis seperti depresi, memiliki rasa percaya diri yang
rendah, pesimis bahkan hingga mental block. Mesmerism menjadi pilihan bagi banyak
orang, terutama mereka yang ingin melakukan personal transformation atau melakukan
perubahan hidup kearah yang lebih baik, meraih keseimbangan dan kebahagiaan
hidup, bahkan juga untuk membantu mencapai tujuan hidup atau target bisnis.
Mesmerism menjadi metode terapi yang sangat efektif untuk membantu penanganan
gangguan psikologis karena dalam teknik mesmerism terapis mengintervensi bukan lagi
ke pikiran bawah sadar klien melainkan ke pikiran tidak sadar klien. Inilah yang
kemudian memberikan hasil yang jauh lebih powerful. Sebab dengan memasukan
sugesti ke pikiran tidak sadar, maka sugesti itu akan masuk seluruh sel di dalam tubuh.
Sehingga lebih tertanam kuat dan dengan demikian juga maka secara otomatis Law of
Attraction dalam tubuh juga akan diperbesar.
Selesai

Bab 2 Law Of Attraction


Law Of Attraction
Pernahkah saat mengingat-ingat  seseorang tiba-tiba orang tersebut menghubungi
Anda? Atau pada saat Anda menginginkan sesuatu seperti makanan, entah bagaimana
ada yana mengirimkan makanan tersebut ke rumah? Apakah ini sebuah kebetulan?
Penelitian  menunjukan   bahwa  tidak  ada  yang  kebetulan dalam hidup ini, semuanya
sudah ada desainnya. Masih ingatkah Anda dengan sebuah humor yang menceritakan
orang yang mengkhayal kelak ia menjadi orang yang cukup menggoyang-goyangkan
kaki uang pun menghampiri, ternyata beberapa waktu kemudian dia jadi tukang jahit
keliling,  atau  ada  orang  mengimpikan hanya  kipas-kipas uang datang, beberapa
waktu kemudian iajadi tukang sate, atau ada orang yang membayangkan hanya
memerintah sambil teriak-teriak  uang menjadi  miliknya,  yang terjadi ia jadi tukang
parkir.
Artinya  alam semesta menangkap  dan menyimpan semua harapan  yang  kita 
ucapkan,  pikirkan,  dan  rasakan. Dan semua harapan itu akan diwujudkan pada yang
mengajukan waktunya.  ltulah   LAW OF ATTRACTION atau  hukum ketertarikan.
Pernahkah Anda mendengar teori gema?
Di mana pada saat orang meneriakkan sesuatu pada tempattempat yang memantulkan
suara, kita akan mendengar  apa yang kita ucapkan kembali lagi pada kita. Bahkan
untuk beberapa tempat tertentu suara yang kembali berkali-kali.

Meminta
“Hukum ketertarikan merespon apa yang anda rasakan terhadap ucapan-ucapan dan
pikiran anda” (Michael J. Losier)
Banyak orang merasa heran dan penasaran mengapa hidupnya begitu-begitu saja dari
tahun ke  tahun. Padahal mereka merasa tidak pernah mengirimkan getaran  negatif.
Namun kejadian atau pengalaman tidak mengenakan selalu menghampiri. lni terjadi
karena mereka mengirimkan getaran  negatif tanpa disadari. Hanya dengan melihat
kondisi yang tidak memuaskan getaran negatif itu sudah terkirim.
Misalnya pada saat Anda membuka dompet  dan  melihat isinya kosong  melompong 
perasaan  yang muncul antara lain, perasaan miskin, cemas, atau perasaan negatif
lainnya. Perasaan negatif ini menimbulkan getaran negatif. Tentunya Anda tidak
sengaja mengirimkannya, namun itulah yang terjadi, hukum ketertarikan tidak mengenal
perasaan itu terjadi nyata atau Anda hanya sekadar merasakannya.
Contoh lain, suatu  pagi saat  bangun tidur  kepala Anda terbentur  tempat  tidur,
seketika timbul  perasaan  sangat tidak nyaman dan satu harian ada saja kejadian yang
tidak menyenangkan, mulai gusi yang luka terkena sikat gigi, jalanan yang lebih macet
dari hari-hari biasanya, bos yang tiba-tiba marah, pesanan makanan yang tidak sesuai,
dan lain-lain. Apakah itu suatu kebetulan? Ternyata tidak, karena di pagi hari Anda  
sudah mengirimkan getaran negatif dan terus terpancarkan selama satu hari dan
sayangnya Anda tidak menyadari itu.
Untuk itu kita perlu melakukan “ASK” atau permintaan. Permintaan yang dimaksud di
sini adalah bukan hanya diucapkan tapi perlu dirasakan. Seperti contoh sebelumnya,
apa yang kita rasakan memberikan  dampak pada apa yang kita peroleh. Ingat, hukum
ketertarikan atau law of attraction hanya mengenal getaran yang kita kirimkan, baik itu
nyata maupun hanya sekadar kita rasakan.
Salah satu yang paling penting harus anda lakukan adalah mengubah kata-kata,
seberapa sering anda menggunakan kata-kata ini :
√ JANGAN MARAH
√ JANGAN RAGU-RAGU MENGHUBUNGI SAYA
√ SAYA TIDAK MAU SAKIT
√ DILARANG MEROKOK
√ JANGAN PANIK
√ JANGAN LUPA
√ SAYA TIDAK INGIN KLIEN MELAKUKAN PEMBATALAN, DLL
Perhatikan apa yang terjadi,  biasanya yang terjadi malah sebaliknya. Karena hukum 
ketertarikan  tidak mengenal kata-kata negatif, getarannyalah yang akan diterima.
Seperti kata "Jangan ragu-ragu menghubungi saya" yang terjadi adalah ragu-ragu 
yang muncul.
Mari  kita lakukan  eksperimen  kecil, saya minta  Anda JANGAN pernah memikirkan 
gajah berwarna pink berbelalai  panjang  dan  bertubuh besar. Yang terjadi malah
bayangan gajah itu muncul dalam benak Anda. Sampai di sini cukup jelas, ya?
Mulai saat ini gunakan kata-kata positif untuk mengungkapkan segala sesuatu seperti :
√ JANGAN MARAH → SABAR YA
√ JANGAN RAGU-RAGU MENGHUBUNGI SAYA → SEGERA HUBUNGI SAYA
√ SAYA TIDAK MAU SAKIT → SAYA MAU SEHAT
√ DILARANG MEROKOK → STOP MEROKOK
√ JANGAN PANIK → TENANG
√ JANGAN LUPA → INGAT
√ SAYA TIDAK INGIN KLIEN MELAKUKAN PEMBATALAN → SAYA INGIN KLIEN
SETUJU
Halaman selanjutnya-->

Percaya
Meyakini atau believe sebenarnya sering kita lakukan terutama  dalam  agama atau
yang  disebut  dengan  iman. Ada sebuah kisah yang cukup menarik untuk 
menjelaskan soal definisi yakin ini. Diceritakan  seorang  bijak  bertanya pada
muridnya : Menurut kalian apa beda percaya dan yakin ?
Seketika para murid  langsung  memberikan  pendapatnya, namun yang terjadi malah
muncul perdebatan di antara mereka. Sang guru akhirnya menengngkan  murid-
muridnya  sambil menjelaskan dengan  sebuah perumpamaan.  "suatu  saat ada 
seorang pemangh ulung, ia tidak  perngh meleset mengenai sasaran, bahkan bisa
dikatakan seratus  persen berhasil. Kira-kira jika  kalian diminta meletakkan buah apel
di atas kepala dan dijadikan sasaran memanahnya mau atau tidak?"
Jawaban beragam  muncul  dan  kebanyakan  menyatakan tidak  mau, guru  bijak  ini 
melanjutkan,  "Kalian percaya orang ini ahli memanah dengan bukti-bukti yang sudah
ditunjukannya?"
Serentak para murid menjawab, "Percaya!"
Sambil tersenyum  guru  ini  melanjutkan,  "Lalu kenapa tidak mau menjadi alasan buah
apel untuk sasaran memanahnya?"
 Serentak murid-murid ini  menjawab  lagi, "Takut kena, guru."
DARI ILUSTRASI DlATAS KITA BISA MENGAMBIL KESIMPULAN BAHWA TINGKAT
DERAJAT YAKIN DAN PERCAYA BERBEDA JAUH. KALAU PERCAYA HANYA
SEBATAS MELIHAT, NAMUN YAKIN TIDAK ADA BATASANNYA, TIDAK ADA
KERAGUAN DlDALAMNYA SAMA SEKALI
Seberapa yakin anda dengan apa yang diinginkan ? Untuk beberapa orang yang sering
mengikuti pelatihan motivasi cukup dengan teknik memvisualkan impian. Caranya bisa
dengan membayangkan, menuliskan, atau menempelkan gambar-gambar yang
diinginkan lalu dipasang di tempat-tempat yang sering terlihat.
Namun kebanyakan mengeluh sedikit  yang didapat dari target yang dibuat
sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan muncul keraguan walaupun sedikit. Misalnya
seseorang menetapkan target untuk mendapatkan sebuah mobil sedan merek tertentu
pada 31 Desember 2018. Ia begitu yakin dengan targetnya setelah mengikuti seminar
dan membaca buku-buku motivasi. Target tersebut diikrarkan pada 1 April 2018. Waktu
mulai berjalan, hari  berganti  hari,  minggu   berganti  minggu, dan bulan pun makin
menua mendekati bulan Desember. Awalnya ia begitu  yakin impian  tersebut akan
terwujud, namun  memasuki  bulan   November   hatinya   berbisik, “Kapan dapatnya
ya, ini sudah tinggal satu bulan lagi?”
Bisa dipastikan  getaran  yang  tadinya  positif  langsung berubah, dan kemungkinan
besar target yang diinginkan pun berubah bisa jadi bergeser dari target awal atau malah
bisa jadi  tidak  dapat  sama sekali. Karena energi  positif yang sudah terbangun
akhirnya hancur dengan keraguan yang muncul dan harus disusun kembali. Seperti
pepatah mengatakan “ Sebab nila setitik, rusak susu sebelanga”
Intinya adalah anda harus percaya dan yakin bahwa apa yang anda minta sudah
dimiliki. Yakinilah dengan sepenuh hati dan perhatikan hasilnya. Namun sayangnya
sebagian dari kita tidak benar-benar membiarkan dirinya meyakini apa yang diinginkan
dengan berbagai ketakutan dan alasan. Celakanya ketakutan dan alasan yang
dipikirkan masuk di akal dan benar adanya.
Untuk itu, marilah kita mulai meyakini apa yang kita pikirkan, kita rasakan, dan kita
inginkan terwujud, sisanya biarkan Tuhan dengan alam semestanya yang mengatur.

Menerima
Sebagai orang yang beriman, kita harus meyakini dan menerima apa-apa yang telah
diberikan  oleh Sang Maha Pencipta, di antaranya kita lahir dari orang tua, seperti apa,
lahir di masa apa, dan memiliki tubuh seperti apa.
Bayangkan apabila  Anda  tidak  menerima   kondisi  Anda saat ini, tentunya  beban
berat harus Anda pikul akibat kecewa, marah, dan merasa diperlakukan tidak adil.
Namun perhatikan orang-orang yang terlahir  dengan bentuk  fisik yang  istimewa, 
seperti  Hee  Ah  Lee, seorang  pianis  asal Korea yang terlahir  dengan  empat jari 
saja, atau dikenal dengan fenomena jari kepiting.
Sejak  dalam   kandungan,   ibu   Hee  Ah   Lee  menyadari bahwa anaknya akan
terlahir  dalam kondisi  tidak  normal, bahkan dokter saat itu menyarankan untuk
menggugurkan kandungannya. Namun ibu Hee Ah Lee mengatakan ini anugerah
terindah  dan  paling  istimewa  dari  Tuhan yang diberikan padanya.
Begitu dilahirkan, si jabang bayi memiliki kondisi fisik yang tidak  sempurna,  namun 
sang  ibu  tetap  tersenyum  dan menerimanya dengan bahagia. Terbukti saat ini ia
menjadi seorang pianis kelas dunia dengan kemampuan yang sangat luar biasa
melebihi orang-orang  pada umumnya.
Menerima, itulah kata kunci yang ketiga dalam menerapkan hukum ketertarikan ini.
Seberapa sering kita mengeluhkan kondisi yang saat ini dialami, dan selalu
membandingkan dengan kehidupan orang lain yang dirasa jauh lebih baik.
Mungkin dari sebagian kita ada yang menampik dan berkata, saya tidak seperti itu,
namun kenapa sampai saat ini nasib saya masih seperti ini? Seperti dijelaskan di
bagian PERCAYA, bahwa getaran negatif dipancarkan tanpa kita sadari. Bagaimana
proses menerima  itu dapat diperoleh, sementara untuk percaya saja kita tidak
sanggup. Menerima dapat berarti mengikhlaskan segala  sesuatu yang diberikan oleh
yang Maha Kuasa atau memperoleh apa yang  diinginkan. walaupun sebenarnya
hasilnya sama-sama memperoleh sesuatu, dua hal  ini memiliki proses  yang berbeda.
Menerima dengan maksud mengikhlaskan apa yang diterima adalah sesuatu yang kita
peroleh bisa saja  tidak menyenangkan di awal, namun diterima dengan bahagia dan
gembira yang pada akhirnya memperoleh hasil yang baik.
Sementara, menerima sesuatu dari sebuah permintaan bermakna kita meminta 
sesuatu, contohnya  rumah, mobil, uang, dan lain-lain. Saat melakukan permintaan  kita
sudah menetapkan bentuknya, baunya, dan merasakan bahwa sudah betul-betul
memperolehnya. Rasa bahwa  sudah menerima ini sangat penting,  karena seperti 
disampaikan di awal bahwa alam semesta hanya mengenal  dua getaran, yaitu positif
dan negatif.

Faktor X
Banyak perdebatan  soal hukum  ketertarikan  ini, karena dianggap terlalu yakin pada
diri sendiri dan mengabaikan Sang Pencipta sebagai pengatur  kehidupan.  Saya
sendiri sangat menyadari bahwa segala upaya yang kita  lakukan dengan segala upaya
jumlahnya  pasti ganjil dan yang menggenapi upaya tersebut adalah Sang Pemilik
Kehidupan.
Sebagai manusia kita telah dibekali hardware dan software yana begitu luar biasa.
hardware atau perangkat keras yang kita miliki adalah tubuh ini, mulai ujung rambut
sampai ujung kaki. Sementara software nya adalah, pikiran, dan perasaan yang ada
dalam diri kita. Namun sayangnya tidak semua bahkan kebanyakan orang tidak
mengoptimalkan  pemberian  ini sebaik mungkin, bahkan cenderung mengabaikan dan
lebih celaka lagi menyesalinya.
Hukum ketertarikan ini membuka  mata saya bahwa ada kekuatan besar dalam diri
setiap manusia yang selama ini tidak terlalu digali dalam, padahal dalam agama sudah
diajarkan berulang kali konsep beriman yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
Kita lebih banyak fokus keluar tapi sedikit fokus ke dalam diri. Lebih suka melihat   dan
menilai orang  lain jauh  lebih baik dari diri sendiri. Suka tergesa-gesa dan  ragu-ragu
bahwa sebenarnya doa-doa dan harapan yang diinginkan pasti terkirim, tinggal
menunggu waktunya dikabulkan. Jadi proses, MEMINTA, PERCAYA,  dan  MENERIMA
untuk saya adalah sebuah keyakinan pada kekuasaan Sang Maha akan dikabulkannya
segala permintaan. Karena sehebat apa pun seseorang, tanpa izin dari Pemilik
Kehidupan tidak akan pernah terwujud  apa yang diinginkan.
Setelah itu semua dilakukan  tugas kita tinggal  menunggu hasilnya.

Sifat Dasar Manusia


Ada beberapa sifat dasar manusia yang perlu kita ketahui berikut ini.
1. Manusia Tidak Suka Diperintah
Pada dasarnya siapa pun tidak  suka diperintah, jangankan oleh  orang  lain, dalam 
keluarga,  seorang  anak  kadang sulit diperintah  oleh orang tuanya. Ada beberapa hal
yang membuat orang mau diperintah antara lain, karena bekerja, takut, hormat, atau
memang suka.
Dalam  melakukan  penjualan,  kita  fokus   pada  dua  hal, yaitu hormat  dan suka.
Karena kalau orang  sudah hormat dan suka pasti tanpa dipaksa akan membeli 
produk  yang dilihat.  Contoh,  produk-produk  dengan   merek  tertentu yang sudah
cukup populer, seperti yang belakangan ini muncul sebuah model jaket pilot  yang
dikenakan  seorang pemimpin  di negeri ini tiba-tiba  langsung booming karena yang
mengenakan seorang pesohor negeri.
Atau sebuah kafe yang terkenal dengan kopinya, walaupun mahal orang  pasti
mengunjungi tempat  tersebut  dengan suka hati walaupun  harga yang  ditawarkan 
bisa dibilang cukup mahal, namun tidak pernah sepi. Karena tempatnya nyaman dan
menyenangkan membuat pelanggan  betah berlama-lama di tempat tersebut.
2. Pada Dasarnya Manusia Egois
Menurut Anda foto yang bagus itu seperti apa? Jika pertanyaan ini saya ajukan baik itu
di acara training atau saat berkumpul bersama sahabat jawabannya hampir sama.
"Foto yona bagus itu kalau ada saya didalamnya". Begitu jawaban yang saya terima.
Terdengar lucu dan konyol, tapi itulah kenyataannya, coba Anda ingat-ingat kembali
saat acara-acara yang melibatkan orang banyak dan Anda ada di situ, umumnya saat
melihatlihat dokumentasi  acara tersebut  pasti yang dicari adalah foto yang ada Anda
di sana.
Hal  lain yana membuat kecenderungan manusia itu egois adalah suka berbicara dan
didengarkan. Coba  perhatikan banyak sekali orang yang mencari tempat untuk
mencurahkan isi hatinya. Suatu ketika saya bertemu denaan seorang sahabat yang
sudah cukup  terkenal dengan kemampuannya memberikan solusi pada masalah-
masalah dari sudut pandang agama. Dari kisahnya ia menceritakan banyak sekali
orang yang datang padanya untuk memberi solusi masalah yana dihadapi, maupun
hanya sekadar curhat, bahkan beliau sampai kewalahan melayani permintaan ini.
3. Setiap Orang Ingin Dihargai
Apa yang terjadi jika dalam sebuah  pertemuan  tidak ada satu pun orang yang
menyapa dan berbicara dengan Anda? Semua orang sibuk dan Anda seperti tidak
dianggap  ada. Tentunya Anda akan merasa sepi, sendirian, tidak dihargai, dan
perasaan tidak nyaman lainnya.
Tentunya setiap orang sangat menyukai diperhatikan, didengarkan, dihargai, dan
dihormati. Bahkan sampai ada orang yang rela membayar orang lain hanya untuk
mendengarkannya berbicara. Inilah satu  lagi sifat dasar  manusia  yang  perlu  menjadi
perhatian seorang  penjual. Tanpa disadari seorang  penjual melakukan hard selling
dengan  langsung  menawarkan produknya,  kalaupun ada  terkesan  hanya  basa  basi
saja tidak tulus dari hati.
4. Manusia Suka Dengan Orang Yang Punya Kemiripan.
Seperti yang ditulis sebelumnya, orang akan cenderung mendekat pada orang yang
memiliki frekuensi yang sama dengannya. Frekuensi yang  sama  bisa  tercipta dari
kemiripan-kemiripan yang terbangun, seperti memiliki hobi yang sama, dari daerah
yang sama, pengalaman yang mirip dan lain-lain.
Jika kesamaan ini  sudah  terbangun  akan  sangat  mudah bagi seseorang
membangun  komunikasi dan relasi dengan orang  lain. Coba Anda praktikkan 
membangun kesamaan ini saat menunggu antrean dokter, di ruang tunggu bandara
atau di tempat-tempat  umum lainnya.
Salah seorang peserta pelatihan saya pernah menceritakan sering mendapatkan deal
penjualan produk-produknya dengan orang-orang  baru di tempat-tempat seperti yang
saya ceritakan tadi.

Bab 3 Apa Itu Selling Without Talking (Sebuah


Seni Memenangi Pembicaraan dan
Mempengaruhi Orang Lain)
Kode Etik Selling Without Talking
Pernahkah suatu ketika Anda merasa ada yang memandangi Anda dari  belakang
secara terus-menerus? Dan setelah menoleh ternyata betul ada seseorang yang
memandangi Anda.
Apakah itu sebuah kebetulan? Ternyata jawabannya tidak, hal itu terjadi karena vibrasi
yang dikirimkan sampai dan  anda merasakan itu.
Sebelum kita melanjutkan pembahasan detail mengenai Selling Without  Talking ada
baiknya kita sepakati bersama beberapa hal yang tidak boleh  dilakukan jika Anda
sudah menguasai Selling Without  Talking berikut ini.
KODE ETIK PENGGUNAAN
SELLING WITHOUT TALKING
 √ Hanya dipakai untuk kebaikan dan hal positif saja.
√ Hanya digunakan untuk kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak
√ Tetap menghormati free will (kebebasan kehendak) orang lain.
√ Hanya digunakan untuk hal yang bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri
√ Tetap menjunjung nilai-nilai dan norma-norma yang berada di dalam masyarakat
Kode etik itu sangat serius, karena ilmu ini bak pisau bermata dua, apabila Anda
melakukan untuk kebaikan ia akan memberikan  manfaat  yang  besar, begitu  juga 
sebaliknya apabila digunakan untuk hal-hal negatif akan menimbulkan masalah yang
besar pula.
Dasar pemakaian, dan efektivitas  selling without talking adalah diagram  berikut  ini.
perhatikan  gambar berikut  ini dengan seksama
 
 
Kata-kata hanya memberikan dampak 7% dalam berkomunikasi. Contohnya   ketika 
saya  mengatakan   "JAMBU  MONYET" dengan  nada suara yang  datar  sambil 
memberikan  buah tersebut, kira-kira apa reaksi orang yang menerimanya?
Intonasi memberikan kontribusi  sebesar 38% dalam berkomunikasi. Contoh yang
sama, jika saya menngatakan "JAMBU MONYET!" sambil  memberi  tekanan  lebih 
kuat pada kata-kata "monyet" kira-kira apa yang dirasakan orang yang mendengarnya?
Porsi terbesar adalah bahasa tubuh,  berpengaruh  sebesar 55% dalam
berkomunikasi.  Jika saya mengatakan  "JAMBU MONYET!" sambil berteriak pada kata
monyet dengan mata melotot  dan tangan menunjuk  orang yang diberikan  buah
tersebut apa yang dirasakan si penerima?
DENGAN MEMPERHATIKAN DAN MENGGUNAKAN FUNGSI DIATAS DENGAN 
BAlK  KITA AKAN MERASAKAN PERUBAHAN DALAM MEMENGARUHI ORANG
LAIN DALAM BERKOMUNIKASI KHUSUSNYA MENJUAL.
Tapi di  balik  itu  semua ada  sesuatu yang  lebih  dahsyat lagi, yaitu potongan 
terbawah dari diagram  tersebut  yang mempunyai porsi terbesar dari itu semua, ia
adalah ENERGI.

Lalu pertanyaannya adalah apakah selling without


talking itu ?
Penjelasannya  dapat  Anda  temukan   dari   beberapa deskripsi sederhana berikut ini.
Sebuah proses menjual yang bukan menjual
Dengan  selling without  talking kita  akan melakukan penjualan tetapi pembeli akan
merasa membeli sebagai keinginan    mereka   sendiri bukan   atas   dasar penawaran
yang Anda ajukan.
Sebuah proses menjual yang membantu klien Anda untuk membuat keputusan untuk
membeli
 Terkadang saat Anda sedang memprospek  seorang calon klien, keputusan yang
hendak diambil  cukup berliku, seperti harus bertanya pada keluarga terlebih dahulu,
masih pikir-pikir, atau  minta  waktu  beberapa  hari  untuk  ambil keputusan dan lain-
lain.  Dengan  melakukan  teknik  selling without talking ini Anda akan membantu  klien
lebih mudah dalam mengambil  keputusan   yang  tentunya membuat target penjualan
Anda berhasil
Sebuah Proses Consultative Selling
Selling without talking selaras dengan aturan  consultative selling. Proses ini 
mengandaikan  si wiraniaga  memiliki kemampuan sebagai konsultan klien untuk
menemukan solusi atas problem yang dia miliki. Ini memang bukan hard selling, di
mana si wiraniaga  secara frontal  menyodorkan produk-produknya  untuk dibeli oleh
klien. Dalam proses consultative  selling, wiraniaga  akan  bersabar  menjawab dan
memberikan alternatif solusi melalui proses wawancara mendalam. Hasil dari
consultative selling adalah titik  temu antara kebutuhan solusi si klien dengan target
penjualan si wiraniaga.
Sebuah Proses Yang Fokusnya Kepada Kebutuhan dan Keinginan Pembeli
Kebutuhan memang  tidak  persis sama dengan  keinginan. Klien yang ingin 
memenuhi  kebutuhannya  artinya  ia menghendaki  jenis  barang  maupun  jasa  yang 
perlu  ia dimiliki untuk menunjang kelangsungan hidup dirinya. Sedangkan keinginan
adalah pemenuhan hasrat si pembeli untuk  memuaskan diri  dan kepemilikan  atas
barang  atau jasa itu   tidak   berpengaruh  besar   pada   kelangsungan hidupnya. Anda
yang nantinya menerapkan selling without talking perlu  mampu  memilah  penawaran 
atas dua jenis dorongan ini. Hal ini wajib diingat  sebab sesuai etika yang disebutkan di 
awal,  proses  transaksi  berlangsung   tanpa tekanan dan memberi ruang yang luas
atas free will si klien.
Sebuah Metode Perpaduan NonVerbal dan Verbal
Praktik selling   yang    selama    ini   berlangsung     lebih mengutamakan kemampuan
verbal si penjual. Itu sebabnya training cara berbicara agar sukses menjual laris manis
setiap buka  pendaftaran.  Di dalam  proses  selling without talking, komunikasi secara
lisan atau verbal dipadu  dengan cara komunikasi lain yang lebih powerful  yakni
komunikasi nonverbal. Kata-kata bukan lagi senjata satu-satunya untuk melakukan
closing.

Prinsip Selling Without Talking


Selling Without talking adalah sebuah ilmu yang cocok untuk para sales marketing
ataupun untuk orang-orang yang bekerja dengan mengandalkan komunikasi. Seperti
para public speaker, trainer, bahkan apa pun profesi Anda.
Ada satu pertanyaan besar krusial dan harus dijawab terlebih dahulu, yaitu:
Apa yang membuat seseorang membeli produk dari Anda?
Model dan kualitas yang bagus?
Pelayanan penjual yang Ramah?
Dibeberapa kasus faktor harga dan kondisi barang sering kali bukan faktor satu-satunya
orang membeli. Banyak yang lebih memilih pindah tempat dikarenakan pelayanan yg
tidak  nyaman apalagi jika barang sejenis tersedia ditempat lain.
Prinsip Selling Without Talking adalah:
Ketika kita menawarkan atau berjualan apapun itu kita dituntut untuk membuat orang
atau pembeli merasa nyaman atau disebut juga proses menjual diri
Ada enam prinsip penting  yang harus Anda penuhi  ketika berniat mempraktikkan 
Selling Without Talking hingga closing. Berikut ini penjelasannyanya.
1. Curiosity is the key
Curiosity  adalah rasa penasaran yang  terus mengganggu dalam  arti  positif. Bahasa
gaul  sekarang,  curious sama artinya dengan  kepo. Anda dituntut untuk  kepo
terhadap problema calon klien Anda.
2.  Asking  quality and right questions
Sales yang mumpuni  adalah yang mampu bertanya  secara cerdas. Semua
pertanyaan  yang dia ajukan sudah terkonsep dan terkait dengan pertanyaan
berikutnya. Semua pertanyaan sudah menyiapkan jawaban balik andai calon klien
bertanya. Semua itu  berujung dan mengerucut  menuju satu goal, yakni mencapai
closing.
3. Listen and Focus on  the customer needs And wants
Sales yang mempraktikkan selling without talking adalah pendengar yang tekun. Ia
menyimak setiap kata yang disampaikan oleh prospeknya. Ia memiliki fokus yang
mengagumkan dan mampu menganalisis mana ungkapan yang mencerminkan
kebutuhan si prospek dan mana yang sekadar keinginan.
4. Pay  attention to their body sign/nonverbal
Selling without talking dilakukan oleh wiraniaga yang paham betul  bahasa nonverbal. Ia
paham  dua arah: menerapkan bahasa nonverbal itu sekaligus pengamat ulung atas
tanda tanda bahasa itu yang diperlihatkan oleh prospek.
5.  Do not sell, but provide solutions
Bisa jadi  sales yang memakai jurus  selling without talking terlihat  tidak  agresif. Ia 
tidak  tergesa-gesa  memaparkan produknya.  Seolah ia tidak pandai melakukan  hard
selling. Memang   demikianlah   mereka.  Sales  ini  lebih  berfokus untuk menyediakan
solusi untuk prospeknya. Ia melakukan pendalaman  kasus per kasus yang diutarakan 
prospeknya. Tentu saja dengan target terjadi closing di akhir pembicaraan.
6. Empathy, positivity, upbeat
Prinsip keenam ini penting  untuk  terus diasah. Sales yang menerapkan selling without
talking adalah sosok yang memiliki empati tinggi. Ia tidak egois apalagi memanfaatkan
ilmu ini untuk  mengeruk  keuntungan  tanpa peduli dengan prospeknya. Justru ilmu
selling ini dia gunakan sebaik baiknya secara positif  demi kebaikan kedua belah pihak,
si pembeli dan tentunya  si penjual. Tak ada kekecewaan yang sengaja diciptakan  oleh
si sales saat menggunakan  teknik selling without talking ini

Mengenal Mesmerism dan Fascination


Mesmerism & fascination adalah dua hal yang membantu Anda dalam seni
berkomunikasi  dan menjual  produk  apa pun. Selama  ini  kita  hanya  mengetahui  
praktik-praktik mesmerism sekadar untuk proses terapi nonverbal. Padahal mesmerism-
ilmu yang saya pelajari di Prancis-adalah cikal bakal hypnosis kuno yang dilakukan
dengan menghipnotis tanpa kata-kata. Artinya kita bisa membereskan masalah orang-
orang tanpa berkata-kata atau dengan sedikit berbicara. Di dalam buku ini akan
mengajarkan cara memakai mesmerism untuk berkomunikasi dan berjualan lebih dari
sekadar untuk kegiatan terapi. Anda akan menemukan cara-cara menjual produk,
melakukan  closing, dan memengaruhi orang lain tanpa Anda bicara. Kalaupun Anda
bicara Anda hanya perlu sedikit kata-kata saja.
Dalam mesmerism pikiran kritis ditembus tanpa kata dan ide baru pun diterima tanpa
kata-kata. Mesmerism dan Fascination  tidak sekadar mengelola  pikiran bawah sadar 
tetapi  jauh  lebih dalam lagi. Mesmerism dan Fascination fokus ke alam tidak sadar
seseorang!
Artinya, semua  pesan yang kita benamkan  ke dalam diri seseorang  langsung  masuk
ke dalam sel-sel terkecil dia. Secara otomatis law of attraction kita akan diperbesar.
Sehingga impian jauh lebih mudah dan  jauh lebih cepat tercapai.
BUKAN KEPUTUSAN ANDA
Mari kita coba sadari sesuatu yang mungkin  Anda tidak pernah pikirkan sebelumnya.
Ketika Anda masuk ke sebuah supermarket dan Anda ingin  membeli  beberapa 
bungkus mi instan, pernahkah Anda berpikir  bahwa keputusan yang Anda ambil
sebetulnya bukan keputusan Anda seutuhnya? Konon 90% keputusan membeli 
sebuah produk  termasuk di dalam minimarket adalah keputusan orang lain! Ya,
keputusan itu telah dimasukkan ke dalam pikiran Anda meskipun Anda sendiri
bersikukuh bahwa putusan itu Anda buat sendiri.
Coba Anda cermati, ketika Anda mencari beberapa bungkus mi instan, Anda akan
masuk ke sebuah lorong di antara rakrak makanan. Anda akan melihat  kiri dan kanan
Anda ada begitu  banyak merek mi instan, ada macam-macam  rasa produk mi impor
maupun mi lokal. Anda lantas mengambil beberapa bungkus  mi instan dan
memasukkan  ke dalam keranjang belanjaan. Ketika Anda mengambil produk  itu dan
Anda merasa itu  sebagai keputusan Anda: ya ... saya suka mi instan ini saya cocok
dengan rasanya. Lantas Anda mengambilnya.
Anda yakin bahwa itu adalah keputusan anda sendiri ???
Sadarkah Anda bahwa itu bukan keputusan Anda. Itu adalah keputusan yang oleh
pembuat produknya telah dimasukkan ke  dalam diri Anda tanpa Anda sadari. Anda
merasa sudah menggunakan Free will. Anda katakan: Saya bebas membeli dong ! Aha
ternyata bukan seperti itu yang terjadi. Orang memutuskan membeli sebuah merek
bahkan rasa tertentu  dari sebuah mi instan bisa jadi  terpengaruh  oleh iklan yang
muncul berulang-ulang. Iklan itu telah dibuat sedemikian rupa untuk memengaruhi
emosi calon pembeli. Caranya dengan  menggunakan  bahasa gambar  serta kalimat-
kalimat hypnosis yang ditujukan ke dalam pikiran bawah sadar calon konsumen. Anda
tidak menyadari hal itu, bukan?
Nah, ini adalah seni komunikasi ! Di luar sana banyak orang khawatir ketika dia mulai
sadar bahwa dia sedang diprogram di bawah sadarnya baik itu melalui iklan radio, iklan
televisi, film, melalui tampilan artis, maupun bintang-bintang iklan.
Memanfaat symbol untuk memenangkan Komunikasi
Jadi, bagaimana kita memanfaatkan teknik komunikasi ini? Tentu dengan cara kita 
membuat simbol-simbol tertentu yang kita deliver kepada lawan bicara kita. Tujuannya
agar dia tidak sadar sedang kita program  di dalam pikiran tidak sadarnya.
Teknik ini berbeda dengan hypnosis for selling, di mana kita diajarkan untuk
mengandalkan kata-kata. Praktik hypnosis for selling misalnya ketika bertemu  calon
pembeli dengan tipe visual kita akan banyak bicara mengenai gambar sedangkan 
kalau  dia  tipenya   seorang   auditoty  maka kita  bisa dengarkan pembicaraan  dia.
Beda lagi dengan tipe konsumen kinestetik yang belum puas kalau tidak merasakan
langsung produk yang kita tawarkan
Membina Hubungan
Kembali kepada membuat orang nyaman. Dalam teori lama, cara membuat nyaman
orang lain adalah dengan melakukan bina hubungan  atau istilahnya building rapport.
Ketika Anda melakukan orasi, pidato, memimpin rapat di hadapan banyak orang, atau
ketika Anda mengisi seminar, meeting,  presentasi di kantor, semua itu Anda lakukan
untuk membuat  nyaman orang atau hadirin terlebih dahulu.
Semua proses building  rapport  itu  membutuhkan proses yang cukup lama. Bisa jadi
dia memakan waktu  5 hingga 15 menit. Sebaliknya ketika Anda menggunakan Non
verbal communication kita dapat membangun  rapport bahkan sebelum kita dating,
sebelum proses itu  dimulai!  Bahkan sebelum  kita  bicara  di depan klien itu!
Bisa jadi  kita ragu mengenai  hal ini. Bisa jadi ini adalah hal yang too good to be true.
Sulit membayangkan  bukan bahwa kita bisa memengaruhi orang lain sebelum kita
bertemu apalagi tanpa bicara sedikit pun?
Jawabannya adalah: sebetulnya kita sudah sejak lama memakai teknik non verbal
communication hanya saja tidak kita sadari.
Sebagai contoh saat kita menguap seringkali orang yang menatap kita ikut bereaksi
sama. Tanpa disadari kita menyampaikan non verbal communication, yang membuat
orang lain ikut menguap.
Secara teori hal itu terjadi karena ada kesamaan frekuensi antara satu orang dengan
orang lainnya. Mirip  ketika Anda menyalakan radio di Gelombang 11,1FM kemudian
stasiun radio tersebut memancarkan frekuensi hingga Anda bisa menerima siaran radio
tanpa saling dekat dan tanpa saling tahu.  Bahkan, dengan  jarak  puluhan  kilometer 
kesamaan frekuensi itu  membentuk  sebuah relasi yang tidak  terlihat tetapi saling
connect.

Bab 4 Teknik Selling Without Talking


Yang Dilakukan Penulis
Ada satu prinsip yang harus Anda pegang teguh dalam tahap selling. Prinsip itu  adalah
mengenai 5 detik pertama yang menentukan. Dalam 5 detik awal bertemu, Anda wajib
untuk mampu menggaet dua hal ini:
Pertama, Anda wajib membuat calon pembeli Anda nyaman. Kedua, Anda wajib
meyakinkan dia tentang diri Anda dan produk Anda. Kunci penting adalah dengan
mengerahkan energi. Dalam Piramida keberhasilan energy diterangkan bahwa
keberhasilan berkomunikasi paling utama ditentukan oleh energi, setelah itu baru
bahasa tubuh, disusul intonasi, dan terakhir kata-kata.
YANG DILAKUKAN PENULIS
Yang dilakukan adalah :
Praktik Fokus
Mengasah fokus kita  lakukan dengan praktik berulang ulang. Cara yang saya ajarkan
adalah dengan melatih indra penglihatan kita memandang satu titik hitam selama dua
menit tanpa berkedip. Latihlah kemampuan ini terus menerus. Semakin mata Anda
"merengek" rneminta berkedip, semakin Anda buka kelopak rnata Anda Iebar Iebar.
Latihlah sekarang dengan mencari titik  hitarn di sekitar Anda. Mungkin titik itu adalah
kancing baju yang tergantung di depan Anda, atau paku di dinding. Tataplah terus dan
bertahanlah menguji fokus Anda.
Apa untungnya melatih fokus tatapan ?
Sangat menguntungkan, sebab dalam komunikasi non verbal, tatapan anda harus lekat
pad lawan bicara anda. Itulah ujung senapan anda untuk memasukkan sugesti-sugesti
yang tidak dapat ditolak oleh calon klien anda.
Mana harus saya tatap saat berhadapan dengan lawan bicara, mata kanan atau mata
kin? Dalam jarak dekat, Anda perlu menatap  keduanya.  Namun,  fokuslah kepada 
mata kiri. Ini berlaku pula terutama saat Anda berada dalam jarak yang cukup jauh
dengan  Iawan bicara Anda.
Mata kanan ibarat matahari. Ia memiliki energi yang terus memancar dari dalam diri si
pemilik mata. Jika energi Iawan bicara Anda lemah, itu bukan soal yang besar untuk
Anda.Sebaliknya, bila ia memiliki  energi  yang  melebihi  energi yang  Anda miliki; 
maka  Anda  perlu berhati-hati.  Alih-alih Anda ingin mengirimkan energi; justru Anda
lah yang akan tersedot energinya.
 
Lain kasusnya dengan mata kiri. Ia adalah rembulan. Tak ada energi yang ia miliki.
Mata kiri bergantung  pada kehadiran energi lain agar ia bersinar. Nah, ke titik inilah
Anda wajib menatap lebih fokus. Semakin besar energi Anda menguasai pembicaraan,
semakin  besar  daya serap mata  kiri lawan bicara Anda merespon energi yang berasal
dari Anda.

Praktik Mengatur Pernafasan


BERNAPAS ADALAH CARA UNTUK MENGATUR SIRKULASI OKSIGEN YANG
DIPERLUKAN OLEH TUBUH. MELALUI AKTIVITAS BERNAPAS LAH UMUR KITA
DIPERPANJANG.
Pertanyaannya, mengapa  ada orang  sanggup  menyelam beberapa   menit   tanpa  
alat   bantu,   sedangkan   orang lainnya sudah megap-megap? Kuncinya adalah
LATIHAN. Siapa pun akan lebih survive ketika dia mampu mengatur penapasannya.
Tahukah Anda bahwa rata-rata manusia hanya memanfaatkan 20%-30% kapasitas
paru-paru untuk mengatur sirkulasi oksigen? Alhasil, kantung paru-paru tidak terpakai
seluruhnya. Padahal, otak  sangat membutuhkan asupan oksigen dalam jumlah  yang
memadai. Tanpa itu, mana bisa orang berpikir dengan optimal serta rnenghasilkan
energi yang dahsyat!
Lihatlah  mereka  yang  bernapas  pendek-pendek.  Untuk naik tangga rnenuju satu
lantai di atas mereka sudah ngosngosan. Melewati jembatan penyeberangan napas
pun tersengal-sengal dan kepala pusing. Itu  pertanda  bahwa otak mengirimkan lampu
kuning ... halo, energi Anda habis!
Jika ini yang terjadi pada Anda, lantas bagaimana mungkin Anda bisa memenangi
pembicaraan dan debat dengan calon pembeli Anda jika energi Anda sudah "low batt"
seperti itu. Alih-alih Anda ingin mengirimkan  energi ke mereka, justru notifikasi kedip-
kedip  merah yang Anda berikan pertanda energi Anda perlu ditambah lagi.
Caranya ?  Simpel.  Terapkan       rumus  7:3:7:3  saat   Anda bernapas. Penjelasannya
adalah:
• 7 hitungan menarik nafas
• 3 hitungan tahan nafas
• 7 hitungan menghembuskan nafas
• 3 hitungan menahan nafas.
• Ulangi terus hingga menjadi habit anda

Praktik Merasakan Energi


MENGAPA ADA ORANG YANG PEKA ATAS KEBERADAAN ENERGI POSITIF DAN
ENERGI NEGATIF? MENGAPA ADA ORANG BISA MENYADARI SEDANG BERADA
Dl RUANGAN YANG SUDAH DIISI ENERGI NEGATIF? ATAU WASPADA BAHWA 
AIR MINUMNYA SUDAH "DIISI" DENGAN ENERGI TERTENTU?
Lagi-lagi kuncinya ada pada melatih kepekaan diri kita. Menurut    para   pakar  
komunikasi   dan   pembelajaran, ada  tiga   gaya  belajar     dan  komunikasi,  yakni  
visual yang mengandalkan indra penglihatan, auditory yang memanfaatkan indra
pendengaran, dan kinestetik, yakni belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan
menyentuh. Kemampuan untuk mempelajari hal-hal tersebut tidak ada kaitannya
dengan bakat ataupun bawaan lahir. Anda bisa melatihnya dengan mudah. Yuk, kita
coba.
Awali dengan menciptakan suasana rileks di dalam diri Anda. Jika Anda belum percaya
diri, lakukan saja di dalam ruang tertutup  yang cukup longgar. Mulailah berjalan
beberapa langkah lantas ... stop! Hening  dan jangan bergerak. Mulailah memancing
kepekaan visual Anda. Gunakan indra penglihatan  Anda. Ingat,  hanya  indra 
penglihatan  saja. Amati dengan seksama semua yang diindra oleh mata. Mata Anda
adalah radar yang sangat dahsyat. Biarkan ia berputar menangkap setiap objek yang
kasat mata.
Lalu, berjalanlah kembali beberapa langkah. Setelah itu ... stop! Kini ujilah  kepekaan
auditory Anda. Pasang kuping Anda  baik-baik.  Saatnya radar  Anda  diganti   dari 
mata menjadi telinga. Ruangan tempat Anda berpraktik mungkin hening, tapi yakinlah
pasti ada suara yang bisa diindra. Bisa jadi, itu adalah embusan angin dari AC, atau
gesekan baju dengan kulit Anda, atau bahkan tarikan napas Anda. Latihlah hingga
suara sepelan apa pun dapat ditangkap oleh telinga Anda.
Sudah? Lanjutkan dengan  melangkah  lagi dan  stop. Kini diamlah dan uji kepekaan
Anda pada aspek kinestetik. Biarkan Anda merasakan semua hal di ruangan itu.
Mulailah mempertajam   indra  perasa Anda  mulai  dari  ujung  kaki hingga  ujung 
kepala. Ada rasa dingin  di sana karena embusan  angin  dari kipas angin? Atau sedikit 
rasa gatal di dalam hidung? Anda merasakan ada keringat di dahi Anda? Anda merasa
ada bulu-bulu mata yang menghalangi penglihatan?  Atau Anda merasa hangat di
bawah hidung saat bernapas?
 
Itulah  latihan  untuk  Anda. Sesuatu energi  atau apa pun namanya yang bisa jadi Anda
abaikan selama ini. Latihlah kepekaan ini dan nikmati nanti manfaatnya. Siapa, sih yang
diuntungkan saat lebih peka dari hari ke hari? Tentu saja diri Anda juga!

Praktik Grounded
Sebuah kapal besar akan lebih stabil saat bersandar di pelabuhan dengan
menancapkan jangkar. Demikian pula kita, energi yang ada di dalam diri kita akan lebih
kuat ketika kita berada dalam posisi grounded.
Grounded berarti menancap ke bumi. Ada dua posisi utama yang bisa Anda grounded-
kan, yakni saat Anda berdiri dan ketika Anda duduk. Titik tumpu  utama tubuh Anda
terletak dalam jarak tiga jari di bawah pusar. Bayangkan posisi itu dan turunkan  ke
bumi membentuk  satu garis lurus dan imbang. Keseimbangan itu bisa Anda peroleh
dengan membuka sedikit kedua kaki sehingga titik tumpu Anda tadi menancap persis di
tengah di antara dua kaki. ltulah  posisi yang membentuk  power Anda sangat besar.
Presence untuk public speaking
Saat Anda harus tampil di muka audiens, pastikan tiga jurus ini Anda praktikkan:
• Tentukan titik tumpu di tubuh Anda
• Rasakan titik  tumpu  tersebut. baik ketika berbicara maupun mendengarkan
• Grounded  rasakan hara (3 jari di bawah pusar) Anda
• Dan rasakan tubuh Anda menempel  ke bumi
Latihlah posisi berdiri  yang grounded. Banyak orang yang karena satu dan lain hal-
biasanya karena kurang percaya diri, tanpa sadar  berdiri   dengan   bertumpu  pada 
satu kaki. Kadang kaki kiri, ketika Ielah berganti  kaki kanan. Ini adalah posisi yang tidak
grounded dan melemahkan energi. Keseimbangan tidak terbentuk dengan baik. Hindari
posisi demikian.
Sudah tentu  petunjuk  ini  sangat  bermanfaat  bagi  Anda yang sering presentasi
sambil berdiri. Entah untuk mengisi seminar, workshop, memimpin  rapat, atau
pemaparan produk. Tapi tidak hanya itu, posisi berdiri juga lazim Anda lakukan ketika
bertemu face to face dengan satu orang klien, bukan? Dan, posisi berdiri  yang
grounded tetap  membuat Anda dinamis. Jangan diartikan Anda harus berdiri tertancap
tanpa bisa bergerak. Sebab, dalam gerakan kaki berpindah dari satu titik  berdiri  ke
tempat  lain pun  posisi grounded tetap dapat dijaga. Intinya  Anda seimbangkan  gerak
kaki kiri dan kanan saat bergerak maupun diam.
Nah, posisi grounded juga Anda perlukan ketika Anda  menghadapi klien sambil  ngopi
di kafe atau di ruang kerja sambil  duduk.  Apakah titik tumpu utama masih sama?
Tentu, masih di situ-situ juaa.
Nah, "jangkar" Anda itu bisa tertancap  dengan baik ketika Anda  duduk   sempurna. 
Seperti  apa  itu?  Duduk   yang sempurna  adalah ketika  Anda  duduk  dengan
punggung rileks, namun tetap tegak dan bertumpuk pada pantat Anda. Sering bukan 
Anda perhatikan  ada orang  duduk  dengan sedikit merosot sehingga titik  tumpu 
pindah  ke pinggang bahkan  punggung?   Nah,  itu  posisi  lemah sebenarnya. Jauhi
kebiasaan itu  sebab kekuatan Anda tidak  terbentuk dengan sempurna, mirip  seperti
kapal yang menancapkan jangkarnya pada pantai berpasir sehingga mudah lepas lagi.

Tatapan mata Yang Menghipnotis


Anda pernah melihat tontonan dengan kalimat ajaib, "Tatap mata saya ....!" di televisi?
Itu memang (sekadar) tontonan yang memanfaatkan teknik hypnosis. Dalam praktik
selling without talking, jurus menggunakan tatapan mata juga kita andalkan.
Ada istilah umum di dunia hypnosis, yakni gaze atau fiksasi mata, atau dalam
praktiknya, kita terus menatap lawan bicara kita untuk membuat mata dia Ieiah
sehingga mengalami perubahan  fokus  atau  tertutup. Dalam  kondisi  itu,  kita mudah
untuk memasukkan sugesti dalam bentuk kata-kata yang kita ulang-ulang. Cara lain kita
dapat mengirimkan pesan dalam bentuk  gambar.

Halaman selanjutnya-->

Presence : Praktik menduplikasi diri


Dalam kegiatan selling without talking ini, Anda  perlu menduplikasi  diri Anda sebagai
sarana untuk  mentransfer energi yang Anda tentukan kepada lawan bicara Anda.
Duplikasi  Anda  ini  ibarat  pelipatgandaan   dari  diri  Anda. Ia menjadi mitra Anda
untuk "mengepung" lawan bicara Anda. Ia juga  menjadi  transmitter sekaligus  receiver
yang saling memantulkan energi yang Anda kelola.
Langkah-langkah untuk melakukan duplikasi diri adalah seperti petunjuk berikut ini :
1. Lihat seseorang tepat pada wajahnya.
2. Bayangkan anda melakukan suatu duplikasi astral pada sisi sebelah kanan dan beri
dia emosi (positif/negatif).
3. Berpindahlah melangkah ke duplikasi astral yang anda ciptakan.
4. Rasakan energinya, sensasinya, dan ikatannya dengan orang lain.
5. Setelah anda dapat mengulangi proses tersebut (duplikasi lainnya) dengan orang
tersebut atau mentransfer emosi/energi.
6. Selalu transfer energinya ketika berbicara (baik dalam bentuk gambar atau mental
sugesti).
Proses duplikasi diri ini akan selalu anda pakai saat berhadapan dengan calon klien
atau prospek Anda. Jadi, latih terus sampai Anda yakin mudah untuk 
melaksanakannya.

Praktik mengirim energi


Ketika Anda  bersepakat  bahwa  energi  memiliki  kekuatan yang jauh lebih dahsyat
dibandingkan kata-kata maka fokuslah untuk mengalirkan energi itu ke lawan bicara Anda,
bukan malah berlatih berbicara. Memenangi sebuah diskusi, obrolan, presentasi, hingga praktik   
selling    dapat  Anda  lakukan  dengan   mengirim energi dalam tiga  tindakan  berikut  ini.
Pertama, mengirim energi ke calon prospek Anda. Kedua, mengirim energi ke ruangan  tempat 
Anda akan mengadakan  meeting. Ketiga, mengirim energi  ke kursi yang  akan dipakai lawan
bicara Anda. Keempat, mengirim  energi melalui air putih.
 
Mengirim energi menuju calon prospek anda:
1. Lakukan malam hari sebelum tidur
2. Bisa anda lakukan sambil duduk dan berbaring.
3. Pikirkan wajah/nama prospek yang akan ditemui esok hari.
4. Niatkan untuk mentransfer energi positif/mental sugesti kepada prospek yang akan  kita
temui.
5. Akhiri dengan tidur.
 
Mengirim energi ke ruangan :
Anda  perlu   paham  dulu  detail  alamat  tempat   meeting Anda. Jika itu  berada di publik area
seperti kafe dan food court datanglah   lebih   awal.  Anda   lebih   leluasa  untuk
mempraktikkan pengiriman energi ke ruangan. Namun bila meeting  itu  dilaksanakan  di 
kantor  klien,  yakinkan dulu Anda tahu persis alamat kantor termasuk ada di lantai berapa
pertemuan  akan berlangsung. Jangan sampai Anda salah alamat. Berikut langkah demi
langkah mengirimkan energi ke ruangan :
1. Presence,  hadirkan diri   Anda  ke   ruangan  itu secara astral
2. Sesampainya di ruangan,         bersihkan      energi ruangan (niatkan untuk membuang
segala energi negatif masuk ke dalam bumi)
3. Buatkan lingkaran biru  yang mengelilingi ruangan.
4. Niatkan untuk  mentransfer energi (selama Anda berada di ruangan ini  Anda akan merasa
nyaman, percaya saya dan closing sesuai dengan yang saya tawarkan) ke dalam ruangan.
5. Yakin bahwa ruangan tersebut sudah terisi energi, dan
6. Setelah  prospeknya datang,  hubungkan solar plexus Anda dengan prospek.
 
Mengirim energi melalui kursi
Entah Anda dapat  mengakses kursi tempat  esok hari mengadakan meeting dengan prospek
Anda atau tidak, energi tetap dapat Anda kirimkan melalui kursi yang akan diduduki klien Anda.
Bersyukurlah bila Anda bisa langsung menyentuh kursi itu sebelum pertemuan, misalnya
pertemuan di rumah makan atau di ruang meeting di mana prospek Anda datang belakangan.
Bila kondisinya tidak seideal itu,  lakukan  presence dengan  menghadirkan diri Anda secara
maya ke dekat kursi itu.
Berikut Praktik mengirim energi ke kursi :
1. Presence.
2. Sesampainya di ruangan, bersihkan energi kursi (kibaskan tangan  ke   arah kursi dan
niatkan untuk  membuang segala energi negatif masuk ke dalam bumi)
3.Niatkan untuk mentransfer energi (selama Anda  duduk di  kursi  ini  Anda  akan  merasa
nyaman, percaya saya dan closing sesuai dengan yang saya tawarkan) ke kursi yang akan
diduduki oleh prospek.
4. Yakin bahwa air tersebut sudah terisi energi/mental sugesti.
 
Mengirim energi sebelum menelepon
Sering kali, niat menelepon  calon prospek menimbulkan keraguan  dalam  diri  seorang 
wiraniaga. Ini  wajar. Ibarat hendak  "nembak"  kekasih, Anda  dihantui  perasaan takut ditolak. 
Nah, rileks  saja. Saya akan ajarkan mengirimkan energi sebelum Anda menelepon prospek
Anda. Tidak sulit, kok. Ini langkah-langkahnya  jika komunikasi hendak Anda lakukan melalui
telepon:
1. Di rumah bisa malam hari atau pagi harinya silakan anda duduk rileks sambil membayangkan
wajah prospek anda. Sebut namanya secara jelas.
2. Katakan dan niatkan dalam hati, “saya niat untuk mengirimkan energi positif ke ……(nama
prospek)…..sebentar lagi saya akan menelepon anda. Ketika anda berbicara dengan saya,
anda nyaman dengan    saya, percaya saya, dan anda mau bertemu saya”. Lakukan selama
3-5 menit.
3. Ingat selalu presence.
4. Jika masih ada keraguan dan atau emosi negatif lainnya, bereskan dengan melakukan self
therapy.
 
Mengirim energi saat pertemuan
Nah, semua  persiapan sebelum  pertemuan  sudah  Anda lakukan. Saat yang mendebarkan
jantung  harus dihadapi, yakni bertemu dengan prospek Anda. Apa yang harus Anda lakukan
agar closing? 
1. Buat lingkaran biru yang mengelilingi anda dan prospek.
2. Hubungkan hara anda dan prospek.
3. Ingat untuk selalu presence baik ketika berbicara ataupun mendengarkan.
4. Lebih baik kita tidak pakai kacamata dan softlens, tatap mata klien dan kirimkan mental
sugesti (anda pasti nyaman dengan saya, percaya saya, serta closing sesuai dengan yang
saya tawarkan).
5. Setelah selesai, INGAT untuk memutuskan hubungan hara.
 

Praktik selling without talking secara lengkap


Anda tentu  berharap mendapat  panduan  melakukan selling without talking lengkap
dari A sampai Z. Berikut ini langkah-langkah mudah yang wajib Anda praktikkan.
1. Persiapkan diri anda di rumah saat malam atau pagi hari H sebelum pertemuan.
Lakukan dengan duduk rileks.
2. Bayangkan Wajah prospek anda.
3. Katakan  dan niatkan  dalam hati, "saya niat untuk mengirimkan energi pasitif  ke  ...
(nama prospek)  ... besok/nanti  ketika anda ketemu saya anda akan nyaman dengan
saya, percaya saya. Setuju    dengan apa yang saya  tawarkan dan closing."
Lakukan selama 3-5 menit.
4. Ingat untuk selalu  presence.
5. Sebelum anda bertemu  dengan prospek, ingat untuk      selalu    berdoa   terlebih   
dahulu   agar mendapatkan kemudahan.
6. Sesampainya di kantor atau di rumah prospek, bersihkan dulu energinya dengan
cara niatkan saja untuk  membersihkan energinya.
7. Jika pertemuan berlangsung di kantor  di atas (misalnya di lantai 3) buang energinya
keluar melalui jendela          dan niatkan energinya dinetralkan oleh pohon.
8. Jika  pertemuan  berlangsung di  rumah niatkan energinya masuk ke dalam bumi.
9. Setelah   sampai  di   ruangan,  baat  linakaran berwarna  bira yana menaelilinai kita
dengan prospek. lsi  lingkaran tersebut  dengan energi dan  mental   sugesti "selama
anda berada  di    ruangan ini   anda akan  nyaman  dengan  saya, percaya saya,
setuju dengan apa yang saya tawarkan dan closing".
10.Setelah   bertemu  dengan  prospek, hubungkan hara anda dengan hara prospek.
11.Tatap     mata      ketika      prospek      sedana mendengarkan ataupun   saat   anda 
sedana berbicara dengannya.
12.Selalu kirimkan mental sugestinya "percaya saya, closing dengan saya" terus
kirimkan mental sugestinya selama pertemuan berlangsung.
13.Jika anda datang lebih dulu di ruangan tersebut dan prospek belum datang, kirimkan
mental sugesti dan  energi  ke   kursinya "ketika bapak/ibu  ... (nama  prospek)..
duduk di situ, anda  akan    nyaman  dengan  saya, percaya  saya, setuju dengan 
apa yang saya tawarkan  dan  clasing".
14.Lepaskan diri anda dari ambisi berlebihan dan tidak melekat pada hasil, netral, just
do the best dan let God do the rest.
 
Praktik menetralkan energi usai pertemuan
Energi yang sudah anda tebarkan di dalam ruangan maupun pada kursi wajib anda
netralkan sebelum anda meninggalkannya. Caranya mudah, lakukan pembersihan
dengan mengibaskan tangan layaknya anda membersihkan debu disana.
 
Tanda Penolakan Persetujuan Non Verbal
Bahasa Verbal dan NonVerbal
Semua yang kita katakan atau dengarkan  dari mulut  orang lain, adalah bahasa verbal.
Termasuk di  dalamnya  adalah semua yang kita tuliskan dan kita baca.
Teknik komunikasi nonverbal yaitu cara komunikasi yang diungkapkan melalui gerakan
tubuh, ekspresi wajah, tangan, kaki, gerakan mata, dan juga  lengan. Di luar itu, ada
juga kebiasaan menyentuh (touching behaviof) sebagai ekspresi khusus, seperti
membelai, menyentuh, mengusap, memukul, dan termasuk juga menggaruk. Bahasa
verbal yang berwujud  tulisan adalah  cara berkomunikasi  yang  diatur  secara
terencana dan tersusun dengan baik untuk tujuan tertentu. Lain halnya dengan bahasa 
nonverbal yang cenderung spontan.
Keuntungan memahami bahasa nonverbal
Mengapa    bahasa   nonverbal    menjadi    begitu    penting dalam  praktik  selling kita?
Anda akan mendapat lima manfaat ini bila menguasai bahasa nonverbal, yakni:
1. Anda akan memperoleh tingkat  kepastian yang lebih tinggi  dengan memahami
bahasa tubuh  lawan bicara Anda. Ini jauh  lebih  efektif  daripada  Anda menyimak 
kata per kata yang diucapkan oleh    calon pembeli Anda.
2. Dalam kasus calon pembeli Anda juga paham bahasa nonverbal, Anda dapat
menyampaikan bahasa tubuh  Anda sehingga proses komunikasi menjadi lebih
efektif.
3. Anda dapat  mendeteksi  kecurangan  atau modus negatif  lain dari lawan bicara
Anda. Itu  terlihat  ketika ada ketidaksinkronan antara kalimat yang dia ucapkan
dengan bahasa nonverbal lawan    bicara Anda.
4. Suka atau tidak, menaruh minat atau tidak akan langsung terlihat bahkan pada menit
pertama, dari situ Anda dapat mengubah  strategi selling. Proses ini memungkinkan
proses itu menjadi lebih    efisien.
5. Ini  yang  menjadi  inti  dari  buku  ini:  Anda  akan mampu menjual tanpa berkata-
kata alias selling without talking.
 
Tanda penolakan non verbal.
1. Menggosok hidung dengan jari.
2. Membungkukkan tubuh ke  belakang.
3. Memindahkan objek menjauh dari dirinya.
4. Menyikat remah-remah atau debu dari pakaiannya atau meja.
5. Mengosongkan kerongkongan.
6. Menyilangkan kaki dan melipat tangan.
Tanda persetujuan
1. Ciuman analogis.
2. Menekan lidah ke dalam pipi.
3. Menyentuh bibir dengan ujung jari atau punggung tangan.
4. Menjilat atau menggigit  bibir.
5. Menghisap jari atau suatu objek.
6. Memainkan rambut.
7. Membungkukkan dada atau tubuh ke depan.
8. Memindahkan objek rnendekat kearah dirinya.
9. Subjek rnenyentuh anda denqan ramah.
10.Subjek rnembuka kedua tangan dan kakinya.

Anda mungkin juga menyukai