Anda di halaman 1dari 27

PEMERIKSAAN

LABORATORIUM MIKROSKOPIK
KULIT DAN KELAMIN

dr. Lukman Ariwibowo, M.Sc, Sp.KK


PEMERIKSAAN KOH
1. Spesimen di slide (selotip/ swab cotton bud)
2. + 1 tetes Sol. KOH pada Cover glass/selotip
3. Panaskan 15-20 detik
Rebus (-) / gelembung (-)
4. Periksa : - Objektif 10X
- Objektif 40x
- Kondensor mikroskop rendah
- Diaphragma  kecil
BAHAN KULIT
1. Tepi kulit
2. Vesikel  atap sisi dalam
3. Kepala –rambut  cabut basal rambut
ELEMEN JAMUR
1. Hipha : - Double Countour (2garis lurus sejajar dan transparan)
- Dichotomi (bercabang 2)
- Bersepta
2. Hiphae :  2 Hipha
3. Miselium : anyaman Hipha
4. Arthroconidia = Arthrospora
- Spora berderet diujung hipha
- Pecahan-pecahan ujung hipha
5. Spora : bentukan bulat

6. Budding Yeast Cell


2 spora berbentuk angka 8

7. Blastospora = Blastokonidia

8. Pseudohypha
seperti untaian sosis
DERMATOFITOSIS (TINEA)
• KOH : hyphae, arthroconidia
PITYRIASIS VERSICOLOR
KOH : “Spagettie and Meatballs”
hypha pendek seperti huruf I,J,V
CANDIDIASIS
KOH : - “budding yeast cells”
- blastospora = blastoconidia
- pseudohyphae
- hyphae
PENGECATAN GRAM
• Sampel : cairan eksudat, vesikel, bula atau pustul, ulkus,
uretra, vagina
• vesikel/bula atau pustul belum pecah, dilakukan insisi
sedikit pada atap lesi, selanjutnya cairan diambil dengan
scalpel secara halus/pelan
• Ulkus : ambil dengan lidi kapas, oleskan ke gelas obyek
• Uretra : diplirit/dengan lidi kapas, oleskan ke gelas obyek
• vagina/cervix: ambil discar/sekret dengan lidi kapas,
oleskan ke gelas obyek
PROSEDUR PENGECATAN GRAM
1.Fiksasi sediaan diatas nyala api
2.Tuangi berturut turut
1.Karbol gentian violet 3 menit
2.Lugol 1 menit
3.Alkohol 96% s/d warna hilang
4.Cuci dengan air
5.Air Fuchsin / safranin 3 menit
3.Keringkan dan periksa dibawah mikroskop(pembesaran objektif
100x dengan minyak emersi)
TZANCK SMEAR / GIEMSA
• Sampel : cairan vesikel atau bula

• Cara :
– pilih lesi yang masih baru/ intact,
– dilakukan insisi kecil tepi/dinding lesi, selanjutnya
– dilakukan kerokan pada dasar vesikel atau bula.
– oleskan ke gelas obyek
PROSEDUR TZANCK SMEAR / GIEMSA
1. Fiksasi dengan methanol/ alkohol 70% sampai kering
2. Tuangi larutan Giemsa selama 10-15 menit (perbandingan 3 tetes
larutan giemsa induk dalam 1cc aqua)
3. Cuci dengan air mengalir, keringkan, periksa dengan mikroskop
4. Periksa dibawah mikroskop (pembesaran objektif 100 kali dengan
minyak emersi)
5. Apabila hasil pemeriksaan ditemukan sel akantolisis
menunjukkan lesi pemfigus, dan pada infeksi virus akan
ditemukan sel berinti banyak dan besar (multinucleated giant cell)
BTA / ZIEH NEELSEN
1. Sampel: kerokan kulit dengan irisan, diambil dari daerah cuping telinga kanan dan kiri, dan
dari lesi kulit yang mengalami anestesi.
2. Cara pengambilan sampel :
1. Bersihkan dengan kapas alkohol
2. Pencet dengan ibu jari dan jari telunjuk sampai pucat, agar tidak keluar darah,
3. dilakukan irisan/sayat dengan skalpel sepanjang 2-3 mm, dalam 1-2mm, dan buat
kerokan memutar 3600 hingga terbawa cairan dan sedikit jaringan.
4. oleskan ke gelas obyek
3. Preparat diberi Carbol Fukshin dipanaskan sampai menguap dan tidak boleh mendidih , tunggu
3-5 menit
4. Dibilas dengan HCl in alkohol 5% sampai bersih / pucat, dibilas air kran pelan
5. Diberi methylen Blue, tunggu 2-3 menit. Dibilas air kran pelan, dikeringkan
6. BTA terlihat sebagai batang, merah
1. Solid/utuh : Bila : 1. dinding sel tidak putus
2. mengambil zat warna secara merata
3. panjang kuman 4-5 kali lebar
4. ujung tumpul
2. Fragmented / pecah-pecah
3. Granular (seperti titik-titik tersusun garis atas berkelompok)
4. Globus (dapat bentuk solid, fragmented atau granular)
5. Clump (bentuk granular membentuk pulau)
KEPADATAN KUMAN DINYATAKAN DALAM :
Indeks bakteriologi (IB) : ukuran semi kwantitatif kepadatan BTA dalam sediaan apus dengan
nilai 1+ sampai 6+. Guna IB untuk membantu menentukan tipe kusta dan menilai hasil
pengobatan.
1+ bila 1-10 BTA dalam 100 LP (Lapangan pandang)
2+ bila 1-10 BTA dalam 10 LP
3+ bila 1-10 BTA rata-rata dalam 1 LP
4+ bila 11-100 BTA rata-rata dalam 1 LP
5+ bila 101-1000 BTA rata-rata dalam 1 LP
6+ bila > 1000 BTA rata-rata dalam 1 LP
 
Indeks morfologi (IM) : merupakan persentasi basil kusta, bentuk utuh(solid) terhadap seluruh
Basil Tahan Asam. IM berguna untuk mengetahui daya penularan kuman juga untuk menilai hasil
pengobatan dan membantu menentukan resistensi terhadap obat
PEMBACAAN HASIL BTA
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai