Oleh :
Ikbal Fataya F34160018
Yusuf Fahrur R M F34160025
Zelin Zarolis F34160029
Tujuan
Praktikum bertujuan mengetahui proses pembuatan tepung dan pati
temodifikasi, melakukan karakterisasi pati, tepung termodifikasi dan pati
termodifikasi, mengamati perbedaan karakteristik produk pati termodifikasi, dan
menganalisis karakterisasi sifat fisik dan kimianya.
METODOLOGI
Diiris ± 2 cm
Diiris ± 2 cm
DiBuat starter dengan
komposisi : 1 g dry yeast
dalam 1L aquades Direbus dalam air
mendidih selama 5
menit
Direndam dalam starter ±
24 jam
Dikeringkan dengan
sinar matahari 36 jam
atau oven 70oC
Dikeringkan
Digiling (80mesh)
diiris dan digiling
(80mesh)
Rava
Tepung kasava
termodivikasi
.
3.Farina 4.Gari
Umbi
Umbi Segar
Gari
Farina
5.Gaplek
Umbi 3 buah
Ditimbang bobotnya
Diiris 2-3cm
Dikeringkan dengan
oven atau matahari
Gaplek
B.Pati Termodifikasi
1. Pati Sitrat
Asam sitrat
Dimasukkan nampan yang berisi larutn pati dan asam sitrat ke dalam
oven pada suhu 60oC selama 6 jam
Pati sitrat
2.Cold Water Soluble Starch
10 gr pati
Pati dicuci [dengan larutan etanol 40% dan dinetralkan dengan larutan HCl 3M
Hasil
3.Pirodekstrin
Hasil
4.Heat-moisture Treated Starch
Dituangkan dalam
loyang
Hasil
5.Oxidized Starch
100
100 ml
ml larutan
larutan
40%
pati 40%
Diatur pH
Diatur pHlarutan
larutan pH
pH99menggunakan
menggunakan larutan
larutan
o
NaOH, campuran diletakkan pada suhu 30
NaOH, campuran diletakkan pada suhu 30oC C
Hasil
6..Lintnerizd Starch
Hasil
Sampel Sampel
Hasil
3.Kejernihan Pasta 4.Apparent viscosity
Sampel Sampel
Didinginkan
Didinginkan di suhu
kamar
Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
[Terlampir]
Pembahasan
Partial parboiling casava flour atau sering disebut rava merupakan salah
satu produk modifikasi tepung kasava. Proses pembuatan rava terdiri dari:
gelatinisasi parsial umbi ubi kayu yang berbentuk irisan, pengeringan dan
penghancuran. Dengan gelatinisasi parsial, granula mengembang sedikit dan
menghasilkan produk yang berbentuk butiran (Balagopalan dkk 1988).
Pembuatan rava hampir sama dengan pembuatan tepung kasava termodifikasi.
Perbedaannya, pada pengolahan rava tidak dilakukan perendaman tetapi dilakukan
perebusan selama 5 menit. Hal itu membuat kadar air umbi menjadi lebih banyak.
Oleh sebab itu, pengeringan umbi dilakukan lebih lama, yaitu selama 36 jam.
Selanjutnya umbi yang telah kering digiling dan diayak dengan saringan 80 mesh
sehingga dihasilkan rava
Gari adalah makanan berbentuk butiran yang berwarna putih krem atau
kuning jika ditambahkan dengan minyak palem dalam masakan. Gari dengan
kualitas bagus biasanya berwarna kuning krem dengan bentuk yang seragam dan
akan mengembang tiga kali dari volume awal saat dicampur dengan air. Gari
merupakan produk ubi kayu dalam bentuk tepung yang diproses dengan cara
fermentasi. Fermentasi yang terjadi pada pembuatan gari adalah fermentasi alami.
Ubi diparut dan dibungkus dalam kain. Menurut Prabowo (2011), terdapat
beberapa bakteri yang terdapat pada pulp gari selama difermentasi yaitu pertama
C. manihot menghidrolisa pati menjadi glukosa, selanjutnya bakteri-bakteri asam
laktat akan mengubah glukosa menjadi asam laktat dan memproduksi bermacam-
macam asam organik lain sehingga menurunkan pH. Kondisi asam ini mendukung
pertumbuhan G. candidum yang memproduksi aldehid dan ester yang
memberikan aroma yang khas. Flavor gari disebabkan karena adanya asam laktat
yang dihasilkan dalam tahap pertama fermentasi dan keton serta aldehid yang
dihasilkan dalam tahap ke dua. Akinrele menyebutkan adanya dua jenis asam
organik dalam fermentasi ubikayu yaitu asam laktat dan asam format, akan tetapi
hanya asam laktat yang ditemukan di dalam gari. Gari ini dapat digunakan sebagai
bahan baku substitusi dalam pembuatan roti.
Gaplek sangat populer di daerah Jawa yang kekurangan air sebagai bahan
makanan pokok. Berdasarkan bentuknya, gaplek dibagi menjadi 5 kelompok,
yaitu: gaplek gelondong, gaplek chips (irisan tipis), gaplek pelet, gaplek tepung
dan gaplek kubus. Pada umumnya gaplek gelondong dan pelet digunakan sebagai
bahan baku pakan ternak, sedangkan gaplek dalam bentuk. tepung digunakan
sebagai bahan makanan. Gaplek dalam bentuk chips digunakan sebagai bahan
industri pati, dekstrin, dan glukosa (Oramahi 2005). Pembuatan gaplek hampir
sama dengan pembuatan tepung kasava, yaitu adanya perendaman setelah umbi
diiris setebal 2-3 cm, namun pada pebuatan gaplek, perendaman dilakukan dalam
larutan garam dapur 5% selama 30 menit. Selanjutnya dilakukan pengeringan,
penggilingan, dan pengayakan sehingga dihaslkan gaplek.
Pati Termodifikasi
Pati termodifikasi adalah pati yang gugus hidroksilnya telah diubah lewat
suatu reaksi kimia (esterifikasi, sterifikasi atau oksidasi) atau dengan menggangu
struktur asalnya. Pati diberi perlakuan tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan
sifat yang lebih baik, memperbaiki sifat sebelumnya, atau untuk mengubah
beberapa sifat lainnya. Perlakuan ini dapat mencakup penggunaan panas, asam,
alkali, zat pengoksidasi atau bahan kimia lainnya yang akan menghasilkan gugus
kimia baru dan atau perubahan bentuk, ukuran serta struktur molekul pati (Reilly
1985). Sementara menurut Glicksman (1969), pati termodifikasi adalah pati
yang diberi perlakuan tertentu untuk menghasilkan sifat yang lebih baik,
memperbaiki atau mengubah beberapa sifat lainnya atau merupakan pati yang
gugus hidroksilnya telah diubah lewat reaksi kimia (esterifikasi atau oksidasi) atau
dengan mengganggu struktur asalnya. Pati termodifikasi berfungsi sebagai
bahan pengisi, pengental, pengemulsi dan pemantap bagi makanan (Eliasson
2004).
Pati sitrat merupakan pati yang disintesis dengan cara esterifikasi gugus
karboksil bebas dari monomer anhidroglukosa dari pati dengan asam sitrat. Asam
sitrat memiliki 3 gugus karboksilat yang dapat menghubungkan gugus karboksil
dari asam sitrat dengan gugus hidroksil dari pati dengan hasil samping H2O dan
membentuk reaksi ikat silang dengan asam sitrat sebagai agen pengikat silang.
Interaksi antara asam sitrat dengan pati dapat meningkatkan pertahanan terhadap
air dengan cara mengurangi gugus hidroksil dari pati (Borredon et al, 1997).
Gugus karboksilat dari asam sitrat dapat membentuk ikatan kuat dengan gugus
hidroksil dari pati, sehingga mencegah rekristalisasi dan retrogradasi. Asam sitrat
tidak beracun sehingga tidak berbahaya bila masuk dalam tubuh (metabolisme
asam sitrat atau siklus krebs) (Yang et al, 2004). Reaksi ikat silang pati dan asam
sitrat lebih mudah daripada selulosa karena pati dimungkinkan memiliki jumlah
gugus hidroksil dan memilki jalan masuk yang lebih mudah daripada selulosa
sehingga mampu lebih cepat untuk memperbaiki sifat pati (Yu et al, 2005). Pati
sitrat mempunyai beberapa aplikasi, misalnya di bidang farmasi, yaitu sebagai
carrier atau Sistem Penghantaran Obat (Drug Delivery System) untuk beberapa
jenis obat yang kurang larut dalam air, misalnya Evavirenz (salah satu inhibitor
spesifik HIV-1) (Chowdary, 2011).
Cold water soluble starch atau pati yang larut dalam air dingin dihasilkan
melalui proses pragletinisasi. Pragelatinisasi merupakan modifikasi fisika
terhadap pati. Pragelatinisasi pati dibuat melalui proses yang melibatkan air dan
panas untuk memecah semua atau sebagian granul kemudian dikeringkan dan
digiling sesuai dengan ukuran serbuk yang diinginkan (Yuliana 2011).
Dextrin dapat digunakan sebagai pembentuk lapisan pada kopi, biji padi-
padian seperti beras dan pada porselen. Sebagai bahan pengaduk warna pada
pencetakan tekstel, sebagai perekat pada amplop, sebagai bahan pengisi pada
tablet dan pil, sebagai pengganti gum alami pada pabrik farmasi, sebagai bahan
pengemulsi dan kadang-kadang digunakan sebagai pereaksi kimia. Selain itu,
dextrin juga dapat digunakan sebagai komponen penyusun makanan bayi. Dalam
industri pangan dekstrin digunakan untuk meningkatkan tekstur bahan pangan.
Dekstrin memiliki kemampuan untuk membentuk lapisan, contohnya pelapisan
kacang dan cokelat untuk mencegah migrasi minyak. Selain itu dekstrin juga
berfungsi untuk meningkatkan kerenyahan pada kentang goring dengan cara
merendam kentang tersebbut dalam larutan dekstrin. Dimana dekstrin akan
melapisi permukaan dan mengurangi penetrassi minyak selama penggorengan.
Dalam industri kertas dekstrin berfungsi sebagai pelapis dan pembentuk
permukaan kertas yang halus. Desktrin mempunyai daya rekat baik, oleh karena
itu pada industri bahan perekat dekstrin digunakan sebagai perekat pada apmlop,
perangko dan label. Dalam industri tekstil dekstrin digunakan sebagai pengganti
pati. Penghilangan dekstrin dalam kain putih lebih mudah dilakukan jika
dibandingkan dengan menggunakan pati. Dekstrin dapat dihilangkan hanya
dengan air dingin, sedangkan penghilangan pati harus menggunakan sedikit air
panas dan sedikit asam klorida. Dalam industri farmasi desktrin digunakan
sebagai bahan pembawa (carrier) obat dalam pembuatan table yang mudah larut
dalam air (ludah) bila table tersebut dimakan (Herawati 2010).
Metode heat-moisture treatment (HMT) digunakan untuk membuaat Heat
Moisture Treated Starch. HMT dilakukan dengan cara memanaskan pati diatas
suhu gelatinisasi namun dengan kadar air terbatas sehingga pati tidak
tergelatinisasi tetapi hanya mengalami perubahan konformasi molekul yang
disertai dengan perubahan karakteristiknya. Metode HMT telah digunakan untuk
meningkatkan kualitas bihun yang dibuat dari pati ubi jalar. Purwani et al.(2006),
melaporkan bahwa modifikasi HMT dapat menggeser karakteristik pasta pati sagu
dari tipe A menjadi tipe B. Pati dengan tipe B mempunyai puncak viskositas yang
tidak terlalu tinggi dan mengalami penurunan yang tidak terlalu tajam selama
pemanasan. Pergeseran ini berpengaruh pada karakteristik bihun yang dihasilkan
dari pati termodifikasi HMT yaitu adanya peningkatan kualitas masak yang
meliputi peningkatan kekompakan, peningkatan elastisitas, penurunan susut
masak dan penurunan berat rehidrasi. Namun demikian, untaian bihun yang keluar
dari ekstruder sulit diatur dan dibentuk sehingga untaian harus diatur satu per satu
di atas rak-rak pengukusan untuk memperoleh bentuk untaian yang baik.
Secara umum tekstur yang dihasikan pada tepung mocaf adalah halus dan
pat berwarna putih. Perendaman dan pencucian yang dilakukan pada pengolahan
mocaf menyebabkan pati terpisah dari kotoran sehingga derajat putihnya
meningkat. Selain itu, saat fermentasi juga terjadi penghilangan komponen
penimbul warna, seperti pigmen dan protein yang dapat menyebabkan warna
coklat/gelap, sehingga warna mocaf yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan
dengan warna tepung tanpa modifikasi. Di samping warna, asam laktat yang
dihasilkan selama fermentasi memberi aroma dan citarasa yang disukai pada
mocaf (Misgiyarta et al. 2009). Citarasa ini dapat menghilangkan aroma apek
produk olahan
Hasil uji iod pati termodifikasi menunjukkan bahwa proses produksi pati
sitrat, cold water soluble starch, pirodekstrin, heat moisture treated starch, dan
oxidized starch tidak terlalu merubah struktur pati dalam aspek kandungan
amilosa. Terbukti dengan tetap terbentuknya kompleks berwarna ungu pada
sampel. Pada pengujian lintnerized starch menunjukkan bahwa ada pengaruh
proses produksi terhadap kadar amilosa, terbukti dengan terbentuknya kompleks
warna coklat. Artinya, terjadi reaksi antara iod dan amilopektin. Senyawa asam
pada proses lintnerisasi akan menghidrolisis pati yang akan meningkatkan
kelarutan pati. Sedangkan sifat amilosa adalah tidak larut dalam air. Artinya,
amilosa terhidrolisis oleh asam sehingga senyawa amilopektin yang mendominasi
sampel dan menciptakan kompleks coklat ketika ditetesi iod.
PENUTUP
Simpulan
Modifikasi pati dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada pati
serta menghilangkan karakteristik yang tidak diinginkan ada pada pati sehingga
penggunaan pati menjadi lebih luas baik di bidang industri pangan maupun non
pangan..
Pati sitrat merupakan pati yang disintesis dengan cara esterifikasi gugus
karboksil bebas dari monomer anhidroglukosa dari pati dengan asam sitrat. Gugus
karboksilat dari asam sitrat dapat membentuk ikatan kuat dengan gugus hidroksil
dari pati, sehingga mencegah rekristalisasi dan retrogradasi. Cold water soluble
starch atau pati yang larut dalam air dingin dihasilkan melalui proses
pragletinisasi. Proses hidrolisis asam secara lambat (lintnerisasi) merupakan salah
satu metode modifikasi pati untuk meningkatkan karakteristiknya, diantaranya
adalah penurunan viskositas dan swelling power, serta peningkatan kelarutan dan
suhu gelatinisasi. Pati teroksidasi yang diproduksi secara komersial mempunyai
bentuk granula yang tetap menunjukkan polarisasi silang, berwarna biru atau
kemerahan pda reaksi iodine dan pola difraksi sinar-x yang sama dengan pati
alami. Tujuannya menghasilkan produk yang sangat baik untuk pelapis kertas.
Metode heat-moisture treatment (HMT) digunakan untuk membuaat Heat
Moisture Treated Starch. HMT dilakukan dengan cara memanaskan pati diatas
suhu gelatinisasi namun dengan kadar air terbatas sehingga pati tidak
tergelatinisasi tetapi hanya mengalami perubahan konformasi molekul yang
disertai dengan perubahan karakteristiknya.
Karakterisasi granula pati berguna untuk mengetahui pengaruh proses
modifikasi terhadap bentuk granula pati dan karakteristiknya. Modifikasi
tepung kasava merupakan produk olahan terbaru dari singkong. Dengan
memodifikasi tepung kasava akan dihasilkan produk dengan karakteristik
lebih baik dari tepung biasa, seperti; warna tepung yang dihasilkan lebih putih dan
tidak berbau.
Pengujian iod dilakukan untuk mengidentifikasi struktur kandungan
amilum atau pati di dalam bahan. Kondensasi iodin dengan karbohidrat dapat
menghasilkan warna yang khas. Amilosa dengan iodin akan berwarna biru,
amilopektin dengan iodin akan berwarna ungu-coklat, glikogen maupun dekstrin
dengan iodin akan berwarna merah coklat. Hal ini disebabkan karena dalam
larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk ikatan heliks. Bentuk
tersebut membuat pati dapat membentuk kompleks dengan iodium yang dapat
masuk dalam spiralnya sehingga membentuk kompleks warna.
Nilai viscosity setiap produk juga berbeda-beda. Secara keseluruhan jenis
produk bahwa nilai viskosity (Cp) mengalami penurunan dengan adanya
peningkatan rpm. Seiring dengan bertambahan kecepatan putaran spindel (rpm)
viskositas dari sampel menurun karena terjadi retrogadasi atau membuat produk
yang telah dipanaskan menjadi tergelatinisai menjadi agak cair.
DAFTAR PUSTAKA