METODE PENELITIAN
Alat yang digunakan untuk proses pembuatan tepung tempe antara lain
pisau, nampan, wadah plasik, talenan, dandang, dan food processor. Sedangkan
timbangan digital, kompor, spatula, beaker glass, mortar dan alu, glass ware,
pipet volume 100 ml, bola hisap, cuvet, centrifuge, sendok bahan, text , sample
tube, gelas piala, botol timbang, desikator, erlenmeyer, kurs porselen, muffle, alat
alat AAS.
tepung tempe, garam, mentega, baking powder, elmusifier, coklat bubuk, coklat
batang, telur, gula pasir dan spirulina. Bahan yang digunakan untuk analisis
kimia meliputi kertas saring, kertas label, aquades, kapas, tablet kjeldahl, H2BO3,
H2SO4, Amonium sulfat, buffer asam asetat pH 5, biuret, bovin serum albumin,
dengan kombinasi tiga faktor (varibel bebas) yaitu konsentrasi tepung terigu (X1),
konsentrasi tepung ubi ungu (X2) dan konsentrasi sebuk Spirulina (X3).
Variabel terikat Protein, air, lemak, karbohidrat, serat pangan, tekstur dan
daya potong dalam penelitian ini sebagai variable respon tiga faktor tersebut.
maka ditentukan nilai-nilai tiap level untuk penentuan perlakuan pada setiap
faktor.
Kode Level
Faktor
-1 0 1
Tepung terigu 140 150 160
Tepung Ubi Ungu 40 50 60
S. platensis 0,5 1 1,5
percobaan yang berbeda di sekitar titik pusat. Daerah percobaan tersebut terdiri
dari 3 taraf dari setiap variabel yang di kode dengan -1, 0 dan +1. Variabel kode -
medium dan angka 1 menunjukkan nilai variabel tertinggi. Range antara -1, 0
Tabel 8 dan formulasi brownies yang dibuat pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 9.
3 Baking powder 4g
4 Coklat bubuk 20 g
5 Coklat batang 160 g
6 Telur 250 g
7 Ovalet/sp 2g
8 Mentega 120 g
Total 756 g
Komposisi (g)
Run
Bahan
1.1 2.1 3.1 4.1 5.1 6.1 7.1 8.1 9.1 10.1 11.1 12.1
Tepung Terigu 160 140 160 150 140 140 150 140 150 160 150 160
TepungTempe 40 40 50 60 60 50 40 50 60 50 40 50
Spirulina 1 1 1,5 1,5 1 1,5 1,5 0,5 0,5 0,5 0,5 1
Gula halus 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Baking powder 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Coklat bubuk 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Coklat batang 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Telur 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250
Oov Ovalet/sp 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Me Mentega 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
dua hari setelah panen karena setelah dua hari penyimpana kualitas
kesegaran ubi ungu akan berkurang, dan dapat mempengaruhi kualitas tepung
Ubi ungu dikukus sekitar 20 menit, setelah itu blender ubi ungu sampai
halus.
4.Pengeringan
Ubi jalar ungu yang telah halus kemudian dikeringkan dengan cara
dijemur dengan sinar matahari atau menggunakan alat pengering buatan hingga
kadar air 10-12 atau dengan indikator ubi ungu sudah kering,eksturnya kering
dan rapuh.
5.Penepungan
Ubi jalar ungu yang telah kering ditumbuk, kemudian digiling dengan
6. Pengayakan
7. Pengemasan
Tepung ubi jalar ungu yang sudah jadi kemudian dikemas menggunakan
8. Penyimpanan
Tepung ubi ungu disimpan dalam wadah yang bersih dan ditempat yang
kering.
Pengeringan
Penepungan
Tepung Ubi
Pengemasan
Penyimpanan
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Tepung Ubi Ungu
3.4.2 Pembuatan Brownies
1 Persiapan alat
harus bersih dan tidak berkarat agar brownies yang dihasilkan tidak
2 Persiapan bahan
digunakan harus disiapkan terlebih dahulu, agar pada saat pembuatan tidak ada
3. Penimbangan bahan
4. Pengadukan bahan
Kocok telur dan gula pasir menggunakan mixer selama 5 manit atau
hingga sedikit mengembang. Campur tepung dan coklat bubuk, baking powder,
tim, aduk dengan mixer berkecepatan rendah. Tambahkan kocokan telur, aduk
6. Pencetakan adonan
8. Pendinginan
dilakukan pengemasan. Brownies yang sudah matang diambil dari loyang dan
9. Pengemasan
brownies dapat bertahan lama, rasa, warna, dan tektur brownies tidak
terigu dan konsentrasi tepung ubi ungu pada brownies. Konsentrasi tepung terigu
dan tepung tempe yang digunakan akan mempengaruhi protein pada brownies.
Protein berpengaruh pada pencampuran tepung terigu dan tepung ubi ungu nanti
140 g, 150g, 160 g, dan 170 g. Sedangkan tepung ubi yang ditentukan adalah 30
konsentrasi tersbut kemudian hasil nya di analisa protein. Berikut adalah gambar
Adonan
Parameter uji:
Brownies Kadar Protein
penetuan range untuk penambahan Spirulina platensis. Pada penelitian utama ini
rancangan RSM yang sudah di tentukan, lalu di uji hasil terhadap subtibusi
Parameter yang di uji yaitu : sifat fisik, kimia dan organoleptik. Hasil terakhir yang
di dapat dari brownies terbaik dari subsitusi tepung tempe dengan penambahan
Coklat batang (160 Gula (160 g) + telur (250 g) Tepung terigu (g)
g) + mentega (120 g) Tepung tempe ( g)
Serbuk Spirulina (g)
Adonan
Brownies
versi 10.3.0. Pelaksanaan RSM dalam suatu proses perlu melalui beberapa
tahap, yaitu:
(BBD)
Parameter uji yang digunakan pada penelitian ini antara lain ialah analisa
fisika uji yang dilakukan adalah analisa daya tekstur dan analisa daya potong.
Pada analisa kimia uji yang dilakukan ialah uji besi (Fe), uji kadar protein.
pengukuran tekstur pada komputer. Pada program pengukuran tekstur ini, alat
diatur dengan mode measure force in compression, option Hold until time.
Pre-test Speed 1.00 mm/s, Terst Speed 1.00 mm/s, Post-test speed 10.00
mm/s, strain 25%, dan chart time 60 s.Sampel diletakkan pada probe silinder
ketinggian peak force maksimum pada saat awal probe menyentuh sampel,
dikalikan 100%.
Parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu, kadar air, kadar protein,
15 menit.
3 jam.
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
lalu dituang kedalam labu ukur 100 ml ambil dibilas dengan aquadest.
V 1 xNormalitas H 2 SO 4 x 6,25 xp
% Kadar Protein = x 100 %
gram contoh
Keterangan :
V1 = Volume titrasi
Px( b−a)
% Kadar Lemak = x 100 %
gram contoh
Keterangan :
p : pengenceran : 10/5 =2
10. Diabukan dalam tanur listrik selama 3 jam pada suhu 5000C.
Uji sensori yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pembeda
penilaian yang digunakan dalam uji pembeda yaitu rasa, warna, tekstur.
Prosedur dalam uji ini yaitu panelis disajikan satu produk komersial dahulu
kemudian baru disajikan produk yang diuji. Kemudian panelis mengisi formulir
isian dengan memberikan angka 1 (satu) apabila terdapat perbedaan dan angka
0 (nol) bila tidak terdapat perbedaan kriteria penilaian. Produk dikatakan berbeda