Anggota Kelompok :
Fakultas Kedokteran
2016
I. TINJAUAN BAHAN
Pada praktikum teknik pengolahan dasar dan bahan tambahan makanan, menggunakan
bahan-bahan sebagai berikut :
1. Tepung terigu
Tepung terigu digunakaan untuk bahan dasar pembuatan roti. Komponen terpenting
yang membedakan dengan bahan lain adalah kandungan protein. Protein terigu glutenin
dan gliadin pada kondisi tertentu misalnya dalam pengadonan bila di campur dengan
air akan dapat membentuk massa yang elastis dan ekstensibel, yang populer dalam
dunia bakeri dikenal dengan gluten. Glutenin menentukan struktur produk roti dan
memberikan kekuatan pada adonan untuk menahan gas dari aktivitas ragi. Gliadin
memberikan elastisitas dan kekuatan untuk perenggangan terhadap gluten.
2. Gula
Gula yang digunakan dalam adonan roti ini adalah gula sukrosa (gula putih dari tebu)
berbentuk kristal. Penggunaan gula bertujuan untuk memberi rasa manis, menyediakan
makananan bagi ragi dalam fermentasi, membantu dalam pembentukan krim dari
campuran, memperbaiki tekstur produk, membantu memepertahankan air sehingga
memperpanjang kesegaran, menghasilkan kulit (crust) yang baik, menambah nilai
nutrisi pada produk.
3. Mentega
Mentega adalah bahan tambahan pada pembuatan roti. Penggunaan mentega pada roti
menghasilkan kualitas rasa yang jauh lebih enak daripada margarin. Mentega adalah
produk olahan dari susu sapi yang merupakan gabungan bahan dengan komposisi
lemak susu, dengan atau tanpa garam, emulsifier, dengan atau tanpa pewarna beta
karoten dan dengan atau tanpa butter flavour.
4. Kuning telur
Kuning telur atau disebut yolk merupakan bagian kuning dari telur. Kuning telur
ditambahkan dalam adonan roti untuk membentuk warna dan rasa yang khas,
memperbaiki cita rasa dan kesegaran roti, meningkatkan pengembangan, meningkatkan
nilai gizi dan kelembutan produk.
5. Air es
Air es merupakan air yang dicampur dengan es sehingga bersuhu dingin, bahan ini
merupakan yang paling murah dalam pembuatan roti, tetapi sangat vital dan besar
peranannya pada produk yang mengembang. Air diperlukan dalam pembentukan
gluten, untuk menentukan konsistensi dan karakteristik rheologis adonan, menentukan
kemudahan penanganan adonan selama proses, menentukan mutu produk yang
dihasilkan, berfungsi sebagai pelarut bahan – bahan seperti garam, gula, susu dan
mineral ehingga bahan tersebut menyebar merata dalam tepung, mempertahankan rasa
lezat roti lebih lama bila dalam roti terkandung cukup air, bertindak sebagai bahan
pengikat yang memungkinkan terjadinya fermentasi adonan, salah satu bahan yang
dapat menentukan suhu adonan
6. Garam
Garam dan flavor (penambah rasa dan aroma) biasanya ditambahkan dalam jumlah
kecil. Fungsi garam dalam pembuatan adonan roti adalah memberi rasa supaya tidak
hambar memperkuat cita rasa bahan lain, rasa manis gula akan lebih terasa jika ada
garam, mengontrol perkembangan khamir (ragi) untuk produk yang dikembangkan
dengan ragi, memperkuat keliatan gluten (daya regang) dalam adonan, membantu
mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak dikehendaki, meningkatkan daya absorpsi
air dari tepung.
7. Ragi Instant
Ragi juga biasa disebut sebagai yeast. Yeast memfermentasikan adonan sehingga
menghasilkan gas karbondioksida yang akan mengembangkan adonan. Jika proses
fermentasi terkendali dengan baik, maka akan menghasilkan produk bakeri seperti roti
dan donat yang baik, dalam arti mempunyai volume dan tekstur yang baik serta cita
rasa yang enak.
8. Bread Improver
Bread improver merupakan bahan yang berfungsi sebagai pembantu dalam hal
pengembangan dan pembentukan gluten. Bread improver biasa disebut juga
pengembang, namun sebenarnya berbeda dengan bahan pengembang kimia (chemical
leavening agents). Improver memang berfungsi membantu pengembangan terutama
pada roti dan donat. Tetapi tidak menghasilkan gas pengembang karena senyawa atau
bahan yang mengembangkan produk tersebut adalah gas yang dihasilkan oleh ragi
(yeast).
II. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM
2.1. Roti
Roti merupakan makanan berbahan dasar terigu dan air, dan difermentasikan dengan
ragi. Dalam adonan roti biasa ditambahkan garam, gula, susu, atau susu bubuk, lemak
dan bahan-bahan pelezat lainnya. Roti dapat dibuat menggunakan bahan tambahan
makanan yakni bread improver yang mempunyai fungsi khusus ataupun tidak
menggunakannya. Namun, penggunaan bread improver ini akan memengaruhi hasil
akhir roti.
Tujuan Percobaan
Mampu menerapkan teknik persiapan bahan sebagai dasar dalam mengolah bahan
Prosedur percobaan :
1. Masukkan seluruh bahan kering (tepung terigu, gula, ragi instant)
2. Campur seluruh bahan tersebut hingga tercampur secara merata
3. Masukkan air es sebanyak 100ml sedikit demi sedikit
4. Masukkan kuning telur
5. Aduk dan uleni hingga rata
6. Masukkan mentega dan garam
7. Uleni hingga kalis dan elastis
8. Jika adonan sudah kalis, timbang berat adonan awal, catat hasilnya
9. Lakukan proofing dan diamkan selama 10 menit
10. Setelah proofing, uleni lagi hingga lebih elastis
11. Olesi loyang dengan margarin secara merata
12. Adonan yang telah diuleni diletakkan di loyang yang sudah diolesi dengan
margarin
13. Lakukan proofing dengan kain lap basah dan diamkan selama 1 jam
14. Setelah adonan mengembang, timbang adonan dan catat hasilnya
15. Masukkan ke oven, selama 25 menit dengan suhu 180o
16. Buatlah satu adonan roti yang lain dengan melakukan langkah-langkah tersebut
kembali, namun menggunakan bread improver.
III. HASIL
3.1. Ukuran
Roti
Tabel 1. Data Ukuran Roti.
4.1. Roti
perkembangan ragi
− Penguat gluten.
Untuk tekstur pada roti, gluten pada tepung terigu sangat berperan. berp
Sifat–sifat fisik gluten yang ekstensibel dan elastis memungkinkan dapat
menahan gas pengembang dan adonan dapat menggelembung seperti balon. Hal
itulah yang memungkinkan produk roti mengembang dengan struktur
berongga–rongga yang halus dan seragam serta tekstur yang lembut serta
elastis. (Koswara S, 2009)
Daftar Rujukan
5.1 Roti
5.1.1. Proses Pembuatan Roti
No Foto Keterangan
Bahan-bahan yang
1 digunakan untuk
membuat roti
Pencampuran
2 semua bahan
Menguleni bahan
3 hingga kalis
Penimbangan
4 adonan sebelum
proofing
Penimbangan
5 adonan setelah
proofing
Pemanggangan
dalam oven
6 selama 25 menit
dengan suhu 180o
Bagian dalam
roti yang tidak
2 menggunakan
bread improver
Hasil roti yang
3 menggunakan
bread improver
Bagian dalam
roti yang
4 menggunakan
bread improver