Adonan
Coklat batang (40 g) Gula (40 g) + telur (65,5 g) Tepung terigu (%)
+ mentega (27 g) g) Tepung tempe (%)
Serbuk Spirulina (%)
Adonan
Brownies
Antosianin
Serat pangan
87
Pengeringan
Penepungan
Tepung Ubi
Pengemasan
Penyimpanan
88
1. Analisa Kimia
Prinsip penentuan kadar air adalah menguapkan kadar air dalam bahan dengan jalan
pemanasan, kemudian menimbang bahan sampai berat konstan. Prosedur penentuan kadar air
1. Botol timbang dikeringkan dalam oven pada suhu 105 0C selama 24 jam dan didinginkan
2. Sampel ditimbang sebanyak 1 g dimasukkan ke dalam botol timbang yang telah diketahui
beratnya
3. Botol timbang yang telah berisi sampel tersebut kemudian dikeringkan dalam oven dengan
4. Botol timbang dan sampel tersebut kemudian dikeluarkan dari oven dan dimasukkan ke
5. Kehilangan berat tersebut dihitung sebagai presentase kadar air. Presentase kadar air
( A +B )−( C)
Kadar Air (%) = x 100%
B
Keterangan :
A = berat botol timbang (g)
B = berat sampel (g)
C = berat akhir (botol timbang + sampel) (g)
biuret. Spektrofotometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur absorbansi dari
89
suatu sampel. Sampel yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sampel yang memiliki
warna. Oleh karena itu, untuk sampel yang tidak memiliki warna harus terlebih dahulu dibuat
berwarna dengan menggunakan reagen spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna.
Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna, sehingga larutan ini ditambahkan reagen
biuret (Sulastri, 2010). Ditambahkan oleh Machin (2012) bahwa reagen Biuret mengandung
CuSO4. Biuret dibentuk dengan pemanasan urea dan mempunyai struktur mirip dengan struktur
peptida dari protein. Prinsip reaksi biuret adalah reaksi antara tembaga sulfat dalam alkali
dengan senyawa yang berisi dua atau lebih ikatan peptida seperti protein yang memberikan
warna ungu biru yang khas. Fungsi reagen biuret adalah untuk membentuk kompleks sehingga
yang dikandung dapat diidentifikasi. Reaksi biuret ini bersifat spesifik, artinya hanya senyawa
yang mengandung ikatan pepetida saja yang akan bereaksi dengan pereaksi biuret.
Analisis protein terlarut menurut Belinda dan Yunianta (2016) dilakukan dengan metode
biuret, diawali dengan pembuatan kurva standar dengan menggunakan larutan protein standar
BSA (Bovine Serum Albumin) dengan konsentrasi 5 mg/ml. Sampel cair dimasukkan ke dalam
tabung sentrifuse sebanyak 0,4 ml lalu ditambahkan aquades sebanyak 0,6 ml dan TCA 10%
sebanyak 1 ml. Kemudian sampel disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit
dan dibuang supernatannya. Pada endapan ditambahkan dietil eter sebanyak 2 ml dan
disentrifuse kembali dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. Setelah itu supernatan
dibuang dan endapan dibiarkan kering. Pada endapan dicampurkan 10 ml aquades. Setelah
didiamkan selama 30 menit dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm
- Timbang kira-kira 5 g bahan kering dan halus kemudian dipindahkan ke dalam kertas
saring atau kertas aluminium foil yang dibentuk sedemikian rupa sehingga bahan
90
terbungkus dan dapat masuk ke dalam thimble, yaitu pembungkus bahan yang terbuat dari
- Pasanglah bahan dan thimble pada sample tube, yaitu gelas penyangga yang bagian
- Masukkan pelarut, misalnya petroleum ether secukupnya (paling banyak 75 ml) dalam
gelas piala khusus yang telah diketahui beratnya menggunakan timbangan analitik.
Pasanglah gelas piala berisi pelarut ini pada kondensor sampai tepat dan tidak dapat
diputar lagi.
- Jangan lupa mengalirkan air pendingin pada kondensor. Naikkan pemanas listrik sampai
- Lakukan ekstraksi selama 3-4 jam. Setelah selesai matikan pemanas listriknya dan
turunkan. Setelah tidak ada tetesan pelarut, ambilah thimbel dan sisa bahan dalam gelas
penyangga.
- Pasanglah gelas piala penampung pelarut di tempat gelas penyangga tadi. Gelas piala
yang berisi pelarut dan minyak yang terekstraksi dipasang lagi dan dilanjutkan pemanasan
sampai semua pelarut menguap dan tertampung dalam gelas piala penampung pelarut.
- Lepaskan gelas piala yang berisi minyak dari alat destilasi, dan dilanjutkan pemanasan di
alat pemanas sampai berat konstan. Timbang berat minyak dan hitunglah persen minyak
dalam bahan.
- Kurs porselen dalam oven pada suhu 105 ºC selama ± 24 jam. Kemudian dimasukkan
- Kurs porselen kosong ditimbang sebagai berat A dan ditambahkan sampel ± 2 gram
sebagai berat B.
- Kemudian dilakukan pengarangan di atas hot plate suhu 300 ºC selama 3-5 jam. Hingga
tidak berasap.
- Dimasukkan ke dalam tanur listrik (muffle) suhu 600ºC selama ± 3 jam. Hingga hanya abu
yang tersisa.
(C− A)
Kadar Abu (%) = x 100%
B
Keterangan :
Analisa kadar karbohidrat dilakukan dengan menghitung sisa (by difference) yaitu
Analisis yang dilakukan meliputi analisis kandungan antosianin (Guisti dan Wrolstad,
2001). Ekstrak antosianin untuk analisis diperoleh dengan cara maserasi selama 24 jam
menggunakan pelarut etanol dengan perbandingan bahan dan pelarut (1:10), selanjutnya
disentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 14 menit, lalu supernatannya disaring
menggunakan penyaring vakum, dan filtratnya dipekatkan dengan rotary evaporator (35o C)
Dalam penelitian ini, antosianin ubi jalar ungu akan diestraksi dengan menggunakan
metode Bridgers et al., (2010). Berdasarkan penelitian Bridgers et al., (2010) diperoleh
konsentrasi ekstrak antosianin tertinggi 186,1 mg/100 g berat basah ubi dengan menggunakan
pelarut metanol 70% yang diasamkan (pH 3,5), dengan perbandingan 100 mL pelarut per 3,3 g
Prosedur kerja analisis total serat pangan dengan metode enzimatik gravimetri adalah sebagai
berikut:
menit
- Penambahan 10 mL aquades
menit
- Penambahan 10 mL aquades
93
menit
- Filtrasi dengan menggunakan crucible porositas yang mengandung cellite sebanyak 0,5 g
- Filtrasi dengan menggunakan crucible porositas yang mengandung cellite sebanyak 0,5 g
Keterangan :
- Pengukuran tekstur dilakukan dengan alat texture analyzer TAXT Stable Micro
computer
- Pada program pengukuran tekstur ini, alat diatur dengan mode measure force in
compression, option Hold until time, Pre-test Speed 1.00 mm/s, Test Speed 1.00
mm/s, Post-test speed 10.00 mm/s, strain 25%, dan chart time 60 s.
- Sampel diletakkan pada probe silinder dengan diameter 35 cm dan diletakkan diatas
permukaan yang rata. Hasil pengukuran berupa kurva yang menyatakan elastisitas
Intruksi
Ujilah kenampakan rasa, warna, aroma dan tekstur dari produk berikut dan tuliskan
seberapa jauh saudara menyukai dengan menuliskan angka dari 1-7 yang paling sesuai
menurut anda pada tabel yang tersedia sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
A
B
C
D
E
Keterangan:
7 : amat sangat suka 3 : agak tidak suka
6 : sangat suka 2 : tidak suka
5 : suka 1 : sangat tidak suka
4 : agak suka
Komentar:
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
96
Daya
Panelis Tekstur Antosianin Aroma Warna Tekstur Rasa
1 1 2 5 6 4 3
2 2 1 6 5 4 3
3 6 5 3 4 2 1
4 2 1 6 5 4 3
5 6 5 3 4 2 1
6 2 1 6 5 3 4
7 5 6 4 3 2 1
8 5 6 4 3 1 2
9 2 1 6 5 3 4
10 1 2 5 6 3 4
11 2 1 5 6 3 4
12 5 6 4 3 2 1
13 2 1 5 6 3 4
14 5 6 4 3 1 2
15 1 2 3 5 4 6
16 1 2 3 4 5 6
17 2 1 6 5 4 3
18 5 6 4 3 1 2
19 6 5 3 4 2 1
20 1 2 5 6 3 4
21 2 1 5 6 3 4
22 5 6 4 3 2 1
23 2 1 6 5 4 3
24 2 1 5 6 3 4
25 5 6 4 3 2 1
26 5 6 4 3 2 1
27 6 5 3 4 2 1
28 2 1 6 5 3 4
29 2 1 5 6 3 4
30 5 6 4 3 1 2
Total 98 96 136 135 81 84
Rata-Rata 3,27 3,20 4,53 4,50 2,70 2,80
Ranking 3 4 1 2 6 5
BV 0,25 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05
BN 0,25 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05
Lampiran 6. Analisis De Garmo
97
98
Selisi
A
Paramer B(80:10 C(70:30 Nilai h
No K- ( 90:1 K+
er ) ) Terbai Terjele
0)
k k
1 Aroma 4,62 4,51 4,48 4,41 4,55 4,62 4,41 0,21
2 Warna 4,61 4,51 4,52 4,65 4,56 4,65 4,51 0,14
3 Tekstur 4,53 4,61 4,68 4,71 4,65 4,71 4,53 0,18
4 Rasa 4,54 4,54 4,52 4,07 4,51 4,54 4,07 0,47
Daya
5 Tekstur 2,76 2,53 2,33 2,17 2,84 2,17 2,84 -0,67
Antosiani
6 n 0,29 10,6 23,53 31,09 0,19 31,09 0,19 30,9
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 17.82 1 0.7257 15.51 20.13
A-Tepung Terigu 0.0956 1 0.1500 -0.3818 0.5729 1.34
B-Tepung Ubi Ungu 0.0476 1 0.1550 -0.4457 0.5408 1.43
C-Spirulina -1.32 1 0.1439 -1.78 -0.8626 1.23
AB 0.0832 1 0.2472 -0.7036 0.8700 2.01
AC -0.3317 1 0.2369 -1.09 0.4222 2.25
BC -0.1397 1 0.2267 -0.8610 0.5817 1.69
A² -0.1167 1 0.3598 -1.26 1.03 2.39
B² -0.3042 1 0.4639 -1.78 1.17 3.98
C² 0.3514 1 0.3873 -0.8812 1.58 2.77
Kadar Air =
+17.82
+0.0956 A
+0.0476 B
-1.32 C
+0.0832 AB
-0.3317 AC
-0.1397 BC
-0.1167 A²
-0.3042 B²
+0.3514 C²
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 21.90 1 0.6264 19.90 23.89
A-Tepung Terigu -0.0674 1 0.1295 -0.4794 0.3447 1.34
B-Tepung Ubi Ungu 0.0063 1 0.1338 -0.4195 0.4321 1.43
C-Spirulina -0.9111 1 0.1242 -1.31 -0.5157 1.23
AB 0.0991 1 0.2134 -0.5801 0.7782 2.01
AC 0.3242 1 0.2045 -0.3266 0.9749 2.25
BC -0.0299 1 0.1957 -0.6525 0.5928 1.69
A² -0.4290 1 0.3106 -1.42 0.5594 2.39
B² 0.2625 1 0.4005 -1.01 1.54 3.98
C² -0.3022 1 0.3343 -1.37 0.7618 2.77
Kadar Lemak =
+21.90
-0.0674 A
+0.0063 B
-0.9111 C
+0.0991 AB
+0.3242 AC
-0.0299 BC
-0.4290 A²
+0.2625 B²
-0.3022 C²
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 1.38 1 0.1626 0.8604 1.90
A-Tepung Terigu -0.0479 1 0.0336 -0.1549 0.0590 1.34
104
Kadar Abu =
+1.38
-0.0479 A
+0.0584 B
+0.2464 C
+0.0469 AB
-0.0839 AC
-0.0471 BC
+0.0739 A²
-0.1016 B²
+0.2850 C²
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 29.80 1 0.5358 28.09 31.50
A-Tepung Terigu 0.3319 1 0.1107 -0.0206 0.6843 1.34
B-Tepung Ubi Ungu 1.10 1 0.1144 0.7374 1.47 1.43
C-Spirulina 1.68 1 0.1063 1.34 2.02 1.23
AB 0.0747 1 0.1825 -0.5062 0.6556 2.01
AC -0.2608 1 0.1749 -0.8174 0.2959 2.25
106
Kadar Protein =
+29.80
+0.3319 A
+1.10 B
+1.68 C
+0.0747 AB
-0.2608 AC
+1.00 BC
-0.3695 A²
-1.64 B²
-1.75 C²
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 57.07 1 1.65 51.81 62.33
A-Tepung Terigu 1.80 1 0.3414 0.7122 2.89 1.34
B-Tepung Ubi Ungu 2.37 1 0.3528 1.25 3.50 1.43
C-Spirulina 0.5568 1 0.3276 -0.4858 1.60 1.23
AB 0.2537 1 0.5627 -1.54 2.04 2.01
AC 0.6219 1 0.5392 -1.09 2.34 2.25
BC 0.3574 1 0.5160 -1.28 2.00 1.69
A² -0.0624 1 0.8190 -2.67 2.54 2.39
108
Kadar Karbohidrat =
+57.07
+1.80 A
+2.37 B
+0.5568 C
+0.2537 AB
+0.6219 AC
+0.3574 BC
-0.0624 A²
+2.20 B²
+1.94 C²
Response 6: Antosianin
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 23.79 1 0.4901 22.24 25.35
A-Tepung Terigu -0.2415 1 0.1013 -0.5639 0.0808 1.34
B-Tepung Ubi Ungu 10.65 1 0.1047 10.31 10.98 1.43
C-Spirulina -0.3760 1 0.0972 -0.6853 -0.0666 1.23
AB -0.0807 1 0.1670 -0.6120 0.4506 2.01
AC 0.0856 1 0.1600 -0.4235 0.5947 2.25
BC -0.2759 1 0.1531 -0.7630 0.2113 1.69
A² 0.0349 1 0.2430 -0.7384 0.8081 2.39
B² -1.93 1 0.3133 -2.93 -0.9370 3.98
110
Antosianin =
+23.79
-0.2415 A
+10.65 B
-0.3760 C
-0.0807 AB
+0.0856 AC
-0.2759 BC
+0.0349 A²
-1.93 B²
-0.3217 C²
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 2.42 1 0.0815 2.16 2.68
A-Tepung Terigu -0.0579 1 0.0168 -0.1115 -0.0044 1.34
B-Tepung Ubi Ungu 0.1405 1 0.0174 0.0851 0.1959 1.43
C-Spirulina 0.1226 1 0.0162 0.0712 0.1740 1.23
AB 0.0227 1 0.0278 -0.0657 0.1110 2.01
AC -0.0288 1 0.0266 -0.1134 0.0559 2.25
BC -0.0044 1 0.0254 -0.0854 0.0766 1.69
A² 0.0410 1 0.0404 -0.0875 0.1696 2.39
B² 0.0333 1 0.0521 -0.1324 0.1991 3.98
C² 0.0143 1 0.0435 -0.1241 0.1527 2.77
112
Daya
=
Tekstur
+2.42
-0.0579 A
+0.1405 B
+0.1226 C
+0.0227 AB
-0.0288 AC
-0.0044 BC
+0.0410 A²
+0.0333 B²
+0.0143 C²
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 39.61 1 2.48 31.72 47.51
A-Tepung Terigu 0.3223 1 0.5130 -1.31 1.95 1.34
B-Tepung Ubi Ungu 1.05 1 0.5301 -0.6397 2.73 1.43
C-Spirulina 3.48 1 0.4922 1.91 5.04 1.23
AB -0.7465 1 0.8455 -3.44 1.94 2.01
AC 0.9011 1 0.8101 -1.68 3.48 2.25
BC 0.4254 1 0.7752 -2.04 2.89 1.69
A² -0.2868 1 1.23 -4.20 3.63 2.39
B² -0.0170 1 1.59 -5.07 5.03 3.98
C² -0.3462 1 1.32 -4.56 3.87 2.77
114
Serat Pangan =
+39.61
+0.3223 A
+1.05 B
+3.48 C
-0.7465 AB
+0.9011 AC
+0.4254 BC
-0.2868 A²
-0.0170 B²
-0.3462 C²
Response 9: Rasa
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 4.83 1 0.2853 3.92 5.74
A-Tepung Terigu 0.0727 1 0.0590 -0.1149 0.2604 1.34
B-Tepung Ubi Ungu -0.1281 1 0.0609 -0.3220 0.0659 1.43
C-Spirulina -0.4322 1 0.0566 -0.6122 -0.2521 1.23
AB -0.1372 1 0.0972 -0.4465 0.1721 2.01
AC -0.1406 1 0.0931 -0.4369 0.1558 2.25
BC -0.0933 1 0.0891 -0.3768 0.1903 1.69
A² -0.0831 1 0.1414 -0.5332 0.3670 2.39
B² -0.1263 1 0.1824 -0.7067 0.4541 3.98
C² -0.4136 1 0.1523 -0.8982 0.0709 2.77
Rasa =
+4.83
+0.0727 A
116
-0.1281 B
-0.4322 C
-0.1372 AB
-0.1406 AC
-0.0933 BC
-0.0831 A²
-0.1263 B²
-0.4136 C²
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 5.07 1 0.3098 4.09 6.06
A-Tepung Terigu -0.0310 1 0.0640 -0.2347 0.1728 1.34
B-Tepung Ubi Ungu -0.0204 1 0.0662 -0.2310 0.1902 1.43
C-Spirulina -0.2417 1 0.0614 -0.4372 -0.0462 1.23
AB 0.0685 1 0.1055 -0.2674 0.4043 2.01
AC -0.1199 1 0.1011 -0.4417 0.2019 2.25
BC 0.1130 1 0.0968 -0.1949 0.4210 1.69
A² -0.1493 1 0.1536 -0.6381 0.3396 2.39
B² -0.4574 1 0.1980 -1.09 0.1728 3.98
C² -0.1493 1 0.1653 -0.6755 0.3769 2.77
Warna =
+5.07
-0.0310 A
-0.0204 B
-0.2417 C
118
+0.0685 AB
-0.1199 AC
+0.1130 BC
-0.1493 A²
-0.4574 B²
-0.1493 C²
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 4.60 1 0.2544 3.79 5.40
A-Tepung Terigu 0.0271 1 0.0526 -0.1402 0.1944 1.34
B-Tepung Ubi Ungu 0.0451 1 0.0543 -0.1278 0.2180 1.43
C-Spirulina 0.0001 1 0.0504 -0.1605 0.1606 1.23
AB 0.0321 1 0.0867 -0.2437 0.3079 2.01
AC -0.0479 1 0.0830 -0.3122 0.2163 2.25
BC 0.1160 1 0.0795 -0.1369 0.3689 1.69
A² -0.1332 1 0.1261 -0.5346 0.2682 2.39
B² -0.0111 1 0.1626 -0.5286 0.5064 3.98
C² 0.0149 1 0.1358 -0.4172 0.4470 2.77
Aroma =
+4.60
+0.0271 A
+0.0451 B
+0.0001 C
+0.0321 AB
-0.0479 AC
+0.1160 BC
120
-0.1332 A²
-0.0111 B²
+0.0149 C²
Fit Statistics
Factor Coefficient Estimate df Standard Error 95% CI Low 95% CI High VIF
Intercept 4.39 1 0.1406 3.94 4.83
A-Tepung Terigu 0.0610 1 0.0291 -0.0315 0.1535 1.34
B-Tepung Ubi Ungu 0.1118 1 0.0300 0.0162 0.2073 1.43
C-Spirulina -0.1992 1 0.0279 -0.2880 -0.1105 1.23
AB 0.1648 1 0.0479 0.0124 0.3173 2.01
AC 0.0026 1 0.0459 -0.1434 0.1487 2.25
BC 0.0403 1 0.0439 -0.0995 0.1801 1.69
A² -0.0320 1 0.0697 -0.2538 0.1899 2.39
B² 0.1302 1 0.0899 -0.1559 0.4162 3.98
C² -0.1098 1 0.0750 -0.3487 0.1290 2.77
Tekstur =
+4.39
+0.0610 A
+0.1118 B
-0.1992 C
+0.1648 AB
+0.0026 AC
+0.0403 BC
-0.0320 A²
+0.1302 B²
-0.1098 C²
122