Anda di halaman 1dari 25

Lampiran 1.

Prosedur pengamatan mutu produk

1. Formulir pengujian organoleptik (uji kesukaan)


Nama penulis :

Tanggal pengujian :

Jenis contoh :

Instruksi : Nyatakan penilaian dengan angka sesuai dengan

penilaian yang diinginkan. Keterangan angka dapat dilihat dibawah

Skala mutu Kode


344 625 345
Aroma
Tekstur
Kenampakan
Warna
Rasa
Keterangan :

Suka =5
Agak suka =4
Netral =3
Tidak suka =2
Sangat tidak suka =1
2. Prosedur Pengujian Analisa Proksimat

A. Pengujian Kadar Air

1. Atur suhu oven hingga mencapai 105oC

2. Masukkan cawan kedalam oven selama 15 menit.

3. Keluarkan cawan dari oven dengan menggunakan penjepit dan dinginkan

dalam desikator selama 10 menit.

4. Timbang cawan menggunakan timbangan analitik, dan catat hasilnya.

5. Timbang bahan yang diuji dengan masukkan kedalam cawan sebanyak 5

gram.

6. Masukkan cawan + bahan kedalam oven menggunakan penjepit

7. Keringkan dalam oven selama 3 jam (sesuai dengan bahan).

8. Dinginkan dalam sedikatir selama 10 menit.

9. Timbang berat cawan dan residu.

10. Panaskan lagi dalam oven selama 30 menit, dinginkan dan timbang.

Perlakuan diulang sampai tercapai berat konstan (selisih penimbangan

berturut-turut <0,2 mg)

11. Pengurangan berat merupakan banyak air dalam bahan

a−b
KA (%)= X 100 %
a

Keterangan

a = Berat bahan sebelum pengeringan (berat bahan + berat wadah)

b = Berat bahan setelah pengeringan


B. Analisa Kadar Abu (Pengabunan Kering)

1. Siapkan cawan pengabuan, kemudian bakar dalam tanur, dinginkan dalam

desikator.

2. Timbang sampel sebanyak 5 g dalam cawan, letakkan dalam tanur

pengabuan, bakar selama 12-18 jam (semalam) sampai didapat abu.

Pengabuan dilakukan dalam dua tahap pertama pada suhu 400 oC dan kedua

pada suhu 500oC.

3. Matikan tanur dan tunggu suhunya turun sampai 250oC atau lebih rendah.

4. Pindahkan cawan dengan menggunakan tangkrus dalam desikator, dinginkan

dan timbang

Perhitungan:

Berat Abu(g)
Kadar Abu ( % )= x 100 %
Berat Sampel (g)

Berat abu = (Berat Cawan + Abu) – Berat Cawan

C. Prosedur pengujian kadar protein Analisa (metode Kjeldahl)

1. Timbang sampel sebanyak 0,5 g, masukkan kedalam labu kjeldahl.

Tambahkan reagen selenium sebanyak 1 g, tambahkan 7,5, 0,5 ml asam sulfat

pekat dan beberapa batu didih.

2. Panaskan mulai dari api kecil sampai asap hilang. Jika asap hilang panaskan

dengan api besar sampai mendidih dan cairan menjadi jernih.


3. Larutan encerkan dengan aquades (lebih kurang 50 ml) dan pindahkan

kedalam labu destilasi, tambahkan 15 ml K 2S dan secara perlahan 20 ml

NaOH 40%.

4. Pasang labu destilasi, lakukan proses destilasi, destilat ditampung dengen

Erlenmeyer yang telah berisi asam borat 4% (15 ml) dan 3 tetes indicator

Conway (warne merah muda) sampai tidak ada lagi gas ammonia yang

dihasilkan (terbentuk warna biru).

5. Lakukan dititrasi dengan Hcl 0,516 N sampai warna berubah kembali

kewarna semula. Untuk blangko lakukan hal yang sama dengan mengganti

sampel dengan aquades.

Kadar nitrogen dalam protein dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

% N =¿ ¿

% Protein = % N x Faktor Konversi (5,70)

D. Prosedur pengujian kadar Karbohidrat dengan cara carbohydrate by

Difeferent

Setelah didapatkan kadar lemak dan kadar protein, kadar air dan kadar

abunya, kadar karbohidrat dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Karbohidrat = 100% - (kadar protein + kadar lemak + kadar air + kadar abu)

E. Prosedur pengujian Kadar Lemak (Sokletasi)

1. Timbang sampel yang telah dihaluskan sebanyak 10 g, dibungkus dengan

kertas saring
2. Letakkan kertas saring kedalam alat ekstraksi soklet, kemudian pasang alat

kondensor diatasnya dan labu lemak dibawahnya.

3. Tuangkan Pelarut petrikeum benzene ke dalam labu lemak secukupnya sesuai

dengan ukuran soklet yang digunakan.

4. Lakukan refluk selama minimum 5 jam sampai pelarut yang turun kembali ke

labu lemak berwarna jernih.

5. Distilasi pelarut yang ada di dalam labu lemak, tampung pelarutnya. Labu

lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dengan oven pada suhu

105oC

6. Keringkan, dan diinginkan dalam desikator, timbang labu beserta lemaknya.

Berat Lemak ( g )
Kadar lemak (%) = x 100 %
Berat Sampel

F. Prosedur Pengujian Kadar Serat

1. Bahan yang telah dihaluskan ditimbang 2 gram, lemaknya diekstraksi dengan

soklet

2. Bahan dipindahkan ke dalam erlenmeyr 600 ml

3. Ditambahkan 200 ml larutan H2SO4 mendidih dan dihubungkan dengan

refluk kondesor, didihkan selama 30 menit

4. Suspensi disaring melalui kertas saring dan residu yang tertinggal dicuci

dengan aquades yang mendidih. Residu dalam kertas saring dicuci hingga air

cucian tidak bersifat asam lagi (diuji dengan kertas lakmus)

5. Dipindahkan secara kuantitatif residu dari kertas saring ke dalam erlenmeyer

kembali menggunakan spatula, dan sisanya dicucikan dengan larutan NaOH 0,3 N
mendidih sebanyak 200 ml sampai semua residu masuk ke dalam erlenmeyer.

Didihkan lagi dengan refluk kondesor selama 30 menit.

6. Disaring melalui kertas saring yang beratnya diketahui, sambil dicuci dengan

larutan K2SO4 10%. Dicuci lagi residu dengan aquades mendidih dan kemudian

dengan 15 ml alkohol 95%

7. Dikeringkan kertas saring dalam oven pada suhu 110oC sampai berat konstan

(1-2 jam), didinginkan dalam desikator dan ditimbang.

Berat residu = berat serat kasar

3. Prosedur Pengujian Mikrobiologi

1. Tabung reaksi berisi larutan pengencer steril disiapkan dengan volume 9 ml, 45

ml.

2. Bahan ditimbang 5 g ke dalam 45 ml pengencer (pengenceran 10 -1) atau 1 g : 9

ml pengencer sehingga didapat pengenceran 10-2.

3. Dikocok hingga homogen, kemudian diambil 1 ml dari 10 -1 dimasukkan ke

dalam 9 ml pengencer sehingga didapat pengenceran 10-2.

4. Pengenceran Dilakukan Sampai 10-3 dan 10-4, jika diduga jumlah

mikroorganisme dalam sampel banyak.

5. Dua pengenceran terakhir dipipet masing-masing 1 ml dan dimasukkan ke

dalam cawan petri steril.

6. Kemudian media agar dituang sebanyak 12-15 ml, digoyangkan di atas meja.

Untuk perhitungan total mikroba media yang digunakan adalah PCA,

Escherichia coli dengan media EMBA, Staphylococcus aureus dengan media

BPA, dan Salmonella Sp dengan media XLDA. Setelah mengeras, cawan

diinkubasi 24-48 jam pada T 37oC.


1
Total Koloni/g = Jumlah Mikroba X
Faktor Pengencer

1. Prosedur Pengujian Analisa Rendemen

1. Semuah bahan yang digunakan ditimbang

2. Berat akhir produk ditimbang

3. Bagi berat produk dengan berat adonan kemudian dikali dengan 100% atau

dengan rumus :

Berat Produk Akhir ( g )


Rendemen (%) = x 100 %
Berat Bahan Baku( g)

2. Prosedur perhitungan AKG produk

a. Penentuan komposisi produk per saji/kemasan dengan memakai Daftar

Komposisi Bahan Makanan (DKBM).

1. Buat formulasi dari produk yang akan diuji AKG.

2. Tentukanlah komposisi bahan makanan dengan menggunakan DKBM.

Masing masing bahan per 100 g dan selanjutnya dikonversikan untuk berat

masing-masing bahan.

3. Tentukan jumlah takaran saji produk dan jumlah sajian/kemasan

4. Tentukan komposisi produk per takaran saji

b. Penentuan kebutuhan protein, lemak, dan karbohidrat menurut WHO adalah

sebagai berikut:

1. Protein : 10 – 15% dari kebutuhan energi total. Bila kebutuhan energi dalam
sehari adalah 2.000 kkal, energi yang berasal dari protein hendaknya sebesar

200 – 300 kkal atau 60 – 75 g protein.

2. Lemak : 10 – 20% dari kebutuhan energi total. Bila kebutuhan energi dalam

sehari adalah 2.000 kkal, energi yang berasal dari lemak hendaknya sebesar

200 – 500 kkal atau 22 – 56 g lemak.

3. Karbohidrat : 60 – 75% dari kebutuhan energi total, atau sisa dari kebutuhan

energi yang telah dikurang dengan energi yang berasal dari protein dan lemak.

Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah 2.000 kkal, energi yang berasal dari

karbohidrat hendaknya sebesar 1.200 – 1.500 kkal atau 300 – 375 g

karbohidrat.

c. Penentuan AKG produk, untuk diet 2.000 kkal.

1. Protein

a) Tentukan persentase protein produk yang diinginkan (10 – 15 %), misalnya

10%.

b) Hitung nilai persentase protein dalam kkal = 10% × 2.000kkal = 200 kkal.

c)Hitung nilai kalori protein produk. Misalnya berat protein produk 4 g, maka

nilai kalori protein adalah = 4 g ×4 kkal/g= 16 kkal.

d) Tentukan AKG protein produk = 16 kkal/200 kkal ×100% = 8%.

2. Lemak

a) Tentukan persentase lemak produk yang diinginkan (10-25%), misalnya 20%.

b) Hitung nilai perentase lemak dalam kkal = 20% × 2.000 kkal= 400 kkal.

c) Hitung nilai kalori lemak produk. Misalnya berat lemak produk 6 g, maka

nilai kalori lemak adalah = 6 g × 9 kkal/g=54 kkal.

d) Tentukan AKG lemak produk = 54 kkal/400kkal × 100% = 13,5%.


3. Karbohidrat

a) Tentukan persentase karbohidrat produk (100% - (%protein+% lemak)=

100%-(10%+ 20% )=70 %.

b) Hitung nilai persentase karbohidrat dalam kkal= 70% × 2.000 kkal =1.400

kkal.

c) Hitung nilai kalori karbohidrat produk. Misalnya berat karbohidrat produk 20

g, maka nilai kalori karbohidrat adalah = 20 g × 4 kkal/g = 80 kkal.

d) Tentukan AKG karbohidrat produk = 80 kkal/1.400 kkal × 100% = 5,7%.

Laporan informasi nilai gizi produk pada kemasan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku seperti contoh dibawah ini.

INFORMASI NILAI GIZI


Takaran saji :…….(g)
Jumlah sajian per kemasan :…….
JUMLAH PER SAJIAN Energi dari lemak…..kkal
Energy total…..kkal
% AKG
Lemak total ……g ……%
Protein ……g ……%
Karbohidrat ……g ……%
+ Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2.000 kkal, kebutuhan anda
mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.

Lampiran 3. Bagan Struktur Organisasi PUM

Ketua PUM

Bagian Bagian sanitasi Bagian


produksi pemasaran
Anggota Anggota Anggota

Lampiran 4. Hasil Pengujian Produk

A. Hasil Perhitungan Rendemen

Hasil Pengamatan = Berat Awal : 2.445 gram

Berat Akhir : 2.250 gram

2.250
Rendemen (%) = x 100%
2.445

= 92,02%

B. Hasil Pengujian Kadar air

a = 8,2906

b = 6,6377

berat sampel = 5,0680

8,2906−6,6377
KA (%) = x 100%
5,0680

1,6529
= x 100%
5,0680

= 32,61%

C. Hasil Pengujian Kadar Abu

Berat cawan = 21,0701

Berat sampel = 5,1286


Berat cawan + abu (Berat akhir) = 21,1260

Berat abu = (berat cawan + abu) – berat cawan

= 21,1260 – 21,0701

= 0,0559

0,0559
Kadar abu (%) = x 100%
5,1286

= 1,08%

D. Hasil Pengujian Kadar Protein

Berat sampel = 0,540

( ml HCl sampel−ml HCl balanko ) x N HCl x 14


%N= x 100%
g sampel x 1000

( 21 ,9−2 ,2 ) x 0 , 05 x 14
= x 100%
0,540 x 1000

= 2,55370%

% protein = % N x F.faktor

= 2,5537 x 6,25

= 15,96

E. Hasil Pengujian Kadar Lemak

Berat sampel = 10,7053

Berat cawan awal = 104,3555

Berat akhir = 104,9670

(104,9670−104,3555)
% lemak = x 100%
10,7053

0,6115
= x 100%
10,7053

= 5,71%
F. Hasil Pengujian Kadar Serat

Berat sampel = 2,292

Berat awal = 1,076

Berat akhir = 1,133

(1,133−1,076)
% serat = x 100%
2,292

0,057
= x 100%
2,292

= 2,48%

G. Hasil Pengujian Kadar Karbohidrat

Kadar air = 32,61%

Kada abu = 1,08%

Kadar protein = 15,96 %

Kadar lemak = 5,71%

% karbohidrat = 100% - ( 32,61 + 1,08 + 15,96 + 5,71)

= 100% - 55,3705

= 44,64%

H. Hasil Pengujian Organoleptik (Uji hedonik / Uji Kesukaan)

Hasil pengujian organleptik (40%)

Panelis Rasa Warna Tekstur Aroma kenampakan

1 2 5 3 5 4
2 3 3 3 4 4
3 3 5 3 4 3
4 3 3 3 4 4
5 3 4 4 3 1
6 3 2 2 3 3
7 4 3 4 3 5
8 2 2 3 3 2
9 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 5
11 4 5 4 4 4
12 2 3 2 3 3
13 4 3 3 3 4
14 3 5 4 3 2
15 3 2 1 3 3
16 3 4 3 3 5
17 4 5 5 3 4
18 4 5 3 4 4
19 4 4 4 4 5
20 3 4 4 3 3
21 3 2 5 4 3
22 5 5 4 5 4
23 3 4 1 3 3
24 2 3 3 3 5
25 3 3 3 3 4
Jumlah 79 90 80 86 90
Rata rata 3,16 3,6 3.2 3,44 3,6

Hasil pengujian organleptik (50%)

Panelis Rasa Warna Tekstur Aroma kenampakan

1 3 5 3 5 5
2 4 3 3 4 4
3 4 5 5 4 4
4 4 4 4 3 3
5 4 4 4 3 5
6 3 3 3 2 2
7 4 4 3 3 4
8 3 4 2 4 4
9 3 3 3 3 5
10 3 3 3 4 3
11 5 5 5 4 5
12 3 4 3 4 5
13 3 3 3 3 3
14 4 1 3 2 3
15 2 4 3 3 1
16 4 5 3 3 3
17 4 3 5 4 5
18 5 4 3 3 5
19 3 4 4 3 4
20 4 3 4 2 4
21 2 5 2 5 4
22 5 4 4 4 4
23 4 3 4 3 4
24 2 3 1 4 3
25 3 4 4 5 5
Jumlah 88 93 84 87 97
Rata rata 3,52 3,72 3,36 3,48 3,88

Hasil pengujian organleptik (60%)

Panelis Rasa Warna Tekstur Aroma kenampakan

1 4 5 3 5 3
2 5 3 3 5 4
3 5 5 4 5 5
4 5 4 4 5 4
5 5 4 5 4 5
6 4 3 2 4 4
7 5 4 4 4 5
8 4 3 3 4 3
9 4 3 4 3 3
10 4 3 4 3 4
11 5 5 5 5 5
12 5 5 5 4 5
13 4 5 3 5 4
14 5 4 4 3 5
15 5 5 4 4 5
16 5 5 3 4 4
17 5 5 5 5 5
18 5 5 3 5 5
19 5 5 4 4 3
20 5 4 3 4 4
21 5 4 5 4 2
22 5 4 2 3 5
23 2 4 3 3 3
24 4 2 1 1 4
25 2 4 3 3 5
Jumlah 112 103 89 99 104
Rata rata 4.48 4,12 3.56 3,96 4,16
I. Hasil Pengujian Mikroorganisme Total mikroba dan Total kapang-

Khamir dengan metode TPC (Total Plate Count)

Hasi perhitungan mikroba martabak manis mini

Sampel Hasil pengujian


PCA EMBA XLDA BPA
-3 -4 -1 -2 -1
Bakso Ikan 10 10 10 10 10 10-2 10 -1
10-2
Crispy 10 6 - - - - - -

Perhitungan :

Total mikroba <30 maka diambil pengenceran terendah

1
Jumlah koloni/g = jumlah mikroba x
faktor pengenceran

1
=6x
10−3

= 6,0 x 10-4

J. Hasil Perhitungan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Bakso Ikan Crispy


Jagung Manis
Hasil Perhitungan AKG Bakso Ikan Crispy Jagung Manis
No Bahan jml Jml gizi/100 g bahan Jml Untuk satu formulasi
kal Pro L kh 100 kal Pro l kh
Bahan baku
1. Fillet 500 84 14,71 0,19 3,12 5 420 73,55 0,95 15,6
ikan
barakuda
2. Jagung 300 366 9,8 7,3 69,1 3 1098 29,4 21,9 207,3
manis
3. Tepung 150 363 1,1 0,5 88,2 1,5 544.5 1,65 0,75 132,3
tapioka
4. Tepung 100 333 9 1 77,2 1 333 9 1 77,2
terigu
5. Susu 15 36 3,5 0,1 5,1 0 ,1 5,4 0.525 0,015 0,765
skim 5
6. Telur 25 154 12,4 9,94 0,7 0,25 38,5 3,1 2,485 0,175
7. Pala 1 494 7.5 36,4 40,1 0,01 4,94 0,075 0,364 0,401
bubuk
8. Jahe 5 51 1,5 1 10,1 0,05 2,55 0,075 0,05 0,505
9. Es batu 150 0 0 0 0 1,5 0 0 0 0
10. Merica 1,5 359 11,5 0 64,4 0,01 5,385 0,172 0 0,966
5 5
11. Bawang 37, 95 4,5 0,2 23,1 0,37 35,625 1,687 0,075 8,6625
putih 5 5 5
12. Bawang 75 39 1,5 0,3 0,2 0,75 29,25 1,125 0,225 0,15
merah
13 Bawang 15 45 1,4 0,2 10,3 0,15 6,75 0,21 0,03 1,545
bombai
14 Garam 10 0 0 0 0 0,1 0 0 0 0
15 Minyak 10 884 0 100 0 0,1 88,4 0 10 0
goreng
Bahan kulit
1 Minyak 200 884 0 100 0 2 1768 0 200 0
goreng
2 Tepung 300 180 4 1 41 3 540 12 3 123
panir
3 Putih 50 218 10,9 0,17 0,73 10 2180 109 1,7 7,3
telur
Jumlah 7100,3 241,5 242,5 575,87
7 44
100 g
bahan
Berat 75
saji
/kemasa
n

Perhitungan :

Perhitungan AKG Bakso Ikan Crispy Jagung Manis

Protein = 3,22 g x 4 kkal = 12,88kkal

Lemak = 3,23 g x 9 kkal = 29,10 kkal

Karbohidrat = 7,68 g x 4 kkal = 30,71 kkal

Total kalori Bakso Ikan Crispy Jagung Manis

Protein = 10/100 x 2000 kkal = 200

Lemak = 30/100 x 2000 kkal = 600

Karbohidrat = 70/100 x 2000 kkal = 1400

Untuk % AKG

Protein =12,88/200 x 100% = 6,44%

Lemak = 29,10/600 x 100% = 4,85%


Karbohidrat = 30,71/1200 x 100% = 2,56%

Lampiran 5. Rekapitulasi kegiatan PUM 6 kali produksi

A. Rincian biaya PUM

Periode pelaksanaan PUM Biaya tidak tetap Biaya tetap Total biaya
(Rp) (Rp) (Rp)
Periode I 104.574 7,523 123,097
Periode II 80.000 7,523 87,523
Periode III 76.500 7,523 84,023
Periode IV 60.000 7,523 67,523
Periode V 58.500 7,523 66,023
Periode VI 46.000 7,523 53,523
Jumlah 425.574 45.138 481,712
Rata-rata 20.556,6 6.895 80,285

B. Rincian biaya PUM

Periode Jumlah Harga jual Jumlah Total Total


PUM produksi (Rp) penjualan pendapatan penjualan
(kemasan) (kemasan) (Rp) (Rp)
I 30 5.000,00 30 150.000,00 150.000,00
II 45 5.000,00 45 225.000,00 225.000,00
III 45 5.000,00 45 225.000,00 225.000,00
IV 45 5.000,00 45 225.000,00 225.000,00
V 45 5.000,00 45 225.000,00 225.000,00
VI 60 5.000,00 60 300.000,00 300.000,00
Jumlah 270 30.000,00 270 1.350.000,0 1.350.000,00
0
Rata-rata 45 5.000,00 45 225.000,00 225.000,00
Perhitungan :

rata−rata total pendapatan


R/C Ratio ideal =
rata−rata total biaya produksi

RP . 225.000 , 00
=
Rp . 80,285

= 2.802

rata−ratatotal penjualan
R/C Ratio realisasi =
rata−rata total biaya produksi

RP .225 .000 , 00
=
Rp . 80,285

= 2.802

rata−rata total biaya produksi


BEP harga =
rata−ratatotal produk

Rp .80,285
=
45

= 1.784

rata−rata total produksi


BEP produk =
BEP harga

Rp .80,285
=
Rp .1 .784

= 45 kemasan

Rata – rata keuntungan ideal = rata rata total pendapatan – rata rata total biaya

produksi

= Rp. 225.000,00 – 80.285

= Rp. 144.715

Rata- rata keuntungan realisasi = rata- rata total penjualan – rata rata total biaya

produksi

= Rp.225.000,00 – 80.285
= Rp. 144.715

Lampiran 6. Perhitungan analisis finansial untuk satu kali produksi


A. Biaya Tidak Tetap

a. Biaya Bahan Baku ( 1 formulasi )

Adapun biaya bahan baku yang digunakan untuk satu kali produksi bakso

ikan crispy dengan penambahan jagung seperti dilihat pada Tabel 13.

Tabel 1. Biaya bahan baku satu kali produksi


Bahan Satuan Jumlah Harga satuan Biaya
Ikan barakuda kg 0,769 40.000 30.760
Jagung kg 0,600 5.000 3000
Tepung tapioka kg 0,150 15.000 2250
Tepung terigu kg 0,100 12.000 1200
Susu skim kg 0,015 25.000 375
batu es bungkus 0,150 1.000 150
garam kg 0,005 5.000 25
merica bungkus 0,002 1.000 2
pala bubuk bungkus 0,001 2.000 2
bawang merah kg 0,075 25.000 1875
bawang putih kg 0,040 20.000 800
bawang
bombai kg 0,015 20.000 300
jahe kg 0,005 2.000 10
telur butir 1 2.000 2000
minyak goreng liter 0,500 14.000 7000
tepung panir kg 0,500 20.000 10000
sambal buah 30 250 7500
Total 67.624

Asumsi:

Diasumsikan 1000 g ikan barakuda = 650 g berat bersih

Jadi harga 1000 g ikan barakuda = Rp. 40.000,-

Jumlah yang digunakan = 500 g

1000
= x 500
650

=769X 40.000

= Rp. 30.760,-

Diasumsikan 1000 g jagung manis = 550 g berat bersih

Jadi harga 1000 g ikan barakuda = Rp. 5.000,-

Jumlah yang digunakan = 300 g

1000
= x 300
500

= 600 X 5.000

= Rp. 3.000,-

b. Biaya tenaga kerja

Tabel 2. Perhgitungan Biaya Tenaga Kerja


Kegiatan waktu Jumlah Biaya satuan Biaya
Persiapan bahan 5 0,01 80.000 883
Penggilingan 5 0,01 80.000 883
Pencampuran 5 0,01 80.000 883
Pencetakan 15 0,03 80.000 2500
Perebusan 15 0,03 80.000 2500
Pemaniran 5 0,01 80.000 883
Penggorengan 15 0,03 80.000 2500
Pendinginan 5 0,01 80.000 883
Pengemasan 5 0,01 80.000 883
Pemasaran 30 0,06 80.000 5000
Total 17.500

Asumsi :

Upah tenaga kerja sehari = Rp. 80.000

Jam kerja perhari = 8 jam

Contoh perhitungan “persiapan bahan”

Persiapan bahan = 5 menit

HKO = 5 menit : 480 menit = 0.01

jumlah menit terpakai


Biaya tenaga kerja =
jumlah menit x 80000

5
= x 80000
480

= Rp. 833,-

c. Biaya lain-lain

Biaya lain-lain yaitu biaya yang meliputi dengan transportasi, promosi, yang

digunakan. Biaya lain-lain dalam pembuatan bakso ikan crispy dengan

penambahan jagung manis dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 3. Biaya lain-lain yang digunakan pada saat pembuatan bakso ikan crispy

harga
Jenis pembiayaan Jumlah satuan harga/satuan (Rp)
Biaya Gas 0,3 kg 8.000 2400
Transportasi 0,1 l 10.000 1000
Listrik 0,5 kwh 1.500 750
Biaya air 0,2 m3 1.500 300
Kemasan 30 buah 250 7500
Label 30 buah 250 7500
Total 19.450

Asumsi :

Harga Listrik 1 kwh = Rp. 3000

Pemakaian 0,5 = 0,5 x Rp. 3.000

= Rp. 1.500

Total biaya tidak tetap = Biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya lain-

lain

= Rp. 67.624 + Rp. 17.500 + Rp. 19.450

= Rp. 104.574

B. Biaya tetap

a. Biaya penyusustan peralatan

Tabel 4. Perhitungan Baiya Penyusutan Peralatan

nama alat Harga Jumlah umur harga akhir biaya


kompor gas 150.000 1 5 15000 27000
tabung gas 100.000 1 5 10000 18000
food 1.000.00 18000
prossecor 0 1 5 100000 0
Timbangan 30.000 1 3 3000 9000
Pisau 10.000 1 3 1000 3000
Wajan 100.000 1 3 10000 30000
panci stainlis 30.000 1 3 3000 9000
Talenan 20.000 1 2 2000 9000
sendok
goreng 10.000 1 2 1000 4500
sendok makan 2.000 1 2 200 900
Saringan 15.000 1 2 1500 6750
Baskom 20.000 1 3 2000 6000
Spatula 5.000 1 2 500 2250
Total 305.400
Biaya Penyusutan Alat Satu Periode 1.273

Contoh perhitungan:
Harga akhir alat:

Kompor gas = 10% x harga alat

= 10% x 150.000

= 15.000

hargaawal−hargaakhir
Biaya penyusutan alat =
umur ekonomis

150.000−15.000
=
5

= Rp. 27.000,-

Asumsi:

1 Tahun = 12 Bulan

1 Bulan = 20 hari

Produksi 1 Tahun = 20 hari X 12 bulan

=240 hari

Total biaya penyusutan alat


Biaya penyusutan alat satu periode=
Periode produksi pertahun

305400
240 h ari

= Rp.1.273,-
2.Biaya sewa tempat

Sewa Tahun Jumlah hari Biaya sewa Biaya

produksi

Sewa tempat 1 240 1.500.000 6.250

Contoh perhitungan:

Biaya sewa satu tahun


Biaya sewa tempat =
jumlah hari produksi

Rp . 1.500 .000
=
240

= Rp. 6.250

Total biaya tetap = biaya peralatan + biaya sewa tempat

= Rp. 1,273 + Rp. 6.250

= Rp. 7,523

C. Total Biaya Produksi

Total Biaya Produksi = Biaya tidak tetap + Biaya tetap

= Rp. 7.523 + Rp. 104.574

= Rp. 112.097

D. Total Pendapatan
Jumlah produksi satu kali 30 kemasan

Harga perkemasan = Rp 5.000

Total penjualan = Jumlah produk x harga jual

= 30 X 5.000

= Rp. 150.000

Total Penjualan
E. R/C Ratio Produk =
Total Biaya Produksi

Rp . 150.000
=
Rp.112.097

= 1,33

Total biaya
F. BEP Harga =
Total Produksi

Rp 112.097
=
30 produk

=Rp. 3.736/produk

Biaya total
G. BEP Produk =
Harga/kemasan

Rp .112.097
=
Rp . 5.000

= 22 kemasan

Keuntungan = Total penjualan – Total biaya produksi

= 150.000 – 112.097

= 37.093

Anda mungkin juga menyukai