Tanggal pengujian :
Jenis contoh :
Suka =5
Agak suka =4
Netral =3
Tidak suka =2
Sangat tidak suka =1
2. Prosedur Pengujian Analisa Proksimat
gram.
10. Panaskan lagi dalam oven selama 30 menit, dinginkan dan timbang.
a−b
KA (%)= X 100 %
a
Keterangan
desikator.
Pengabuan dilakukan dalam dua tahap pertama pada suhu 400 oC dan kedua
3. Matikan tanur dan tunggu suhunya turun sampai 250oC atau lebih rendah.
dan timbang
Perhitungan:
Berat Abu(g)
Kadar Abu ( % )= x 100 %
Berat Sampel (g)
2. Panaskan mulai dari api kecil sampai asap hilang. Jika asap hilang panaskan
NaOH 40%.
Erlenmeyer yang telah berisi asam borat 4% (15 ml) dan 3 tetes indicator
Conway (warne merah muda) sampai tidak ada lagi gas ammonia yang
kewarna semula. Untuk blangko lakukan hal yang sama dengan mengganti
Kadar nitrogen dalam protein dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
% N =¿ ¿
Difeferent
Setelah didapatkan kadar lemak dan kadar protein, kadar air dan kadar
Karbohidrat = 100% - (kadar protein + kadar lemak + kadar air + kadar abu)
kertas saring
2. Letakkan kertas saring kedalam alat ekstraksi soklet, kemudian pasang alat
4. Lakukan refluk selama minimum 5 jam sampai pelarut yang turun kembali ke
5. Distilasi pelarut yang ada di dalam labu lemak, tampung pelarutnya. Labu
lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dengan oven pada suhu
105oC
Berat Lemak ( g )
Kadar lemak (%) = x 100 %
Berat Sampel
soklet
4. Suspensi disaring melalui kertas saring dan residu yang tertinggal dicuci
dengan aquades yang mendidih. Residu dalam kertas saring dicuci hingga air
kembali menggunakan spatula, dan sisanya dicucikan dengan larutan NaOH 0,3 N
mendidih sebanyak 200 ml sampai semua residu masuk ke dalam erlenmeyer.
6. Disaring melalui kertas saring yang beratnya diketahui, sambil dicuci dengan
larutan K2SO4 10%. Dicuci lagi residu dengan aquades mendidih dan kemudian
7. Dikeringkan kertas saring dalam oven pada suhu 110oC sampai berat konstan
1. Tabung reaksi berisi larutan pengencer steril disiapkan dengan volume 9 ml, 45
ml.
6. Kemudian media agar dituang sebanyak 12-15 ml, digoyangkan di atas meja.
3. Bagi berat produk dengan berat adonan kemudian dikali dengan 100% atau
dengan rumus :
Masing masing bahan per 100 g dan selanjutnya dikonversikan untuk berat
masing-masing bahan.
sebagai berikut:
1. Protein : 10 – 15% dari kebutuhan energi total. Bila kebutuhan energi dalam
sehari adalah 2.000 kkal, energi yang berasal dari protein hendaknya sebesar
2. Lemak : 10 – 20% dari kebutuhan energi total. Bila kebutuhan energi dalam
sehari adalah 2.000 kkal, energi yang berasal dari lemak hendaknya sebesar
3. Karbohidrat : 60 – 75% dari kebutuhan energi total, atau sisa dari kebutuhan
energi yang telah dikurang dengan energi yang berasal dari protein dan lemak.
Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah 2.000 kkal, energi yang berasal dari
karbohidrat.
1. Protein
10%.
b) Hitung nilai persentase protein dalam kkal = 10% × 2.000kkal = 200 kkal.
c)Hitung nilai kalori protein produk. Misalnya berat protein produk 4 g, maka
2. Lemak
b) Hitung nilai perentase lemak dalam kkal = 20% × 2.000 kkal= 400 kkal.
c) Hitung nilai kalori lemak produk. Misalnya berat lemak produk 6 g, maka
b) Hitung nilai persentase karbohidrat dalam kkal= 70% × 2.000 kkal =1.400
kkal.
Laporan informasi nilai gizi produk pada kemasan sesuai dengan ketentuan yang
Ketua PUM
2.250
Rendemen (%) = x 100%
2.445
= 92,02%
a = 8,2906
b = 6,6377
8,2906−6,6377
KA (%) = x 100%
5,0680
1,6529
= x 100%
5,0680
= 32,61%
= 21,1260 – 21,0701
= 0,0559
0,0559
Kadar abu (%) = x 100%
5,1286
= 1,08%
( 21 ,9−2 ,2 ) x 0 , 05 x 14
= x 100%
0,540 x 1000
= 2,55370%
% protein = % N x F.faktor
= 2,5537 x 6,25
= 15,96
(104,9670−104,3555)
% lemak = x 100%
10,7053
0,6115
= x 100%
10,7053
= 5,71%
F. Hasil Pengujian Kadar Serat
(1,133−1,076)
% serat = x 100%
2,292
0,057
= x 100%
2,292
= 2,48%
= 100% - 55,3705
= 44,64%
1 2 5 3 5 4
2 3 3 3 4 4
3 3 5 3 4 3
4 3 3 3 4 4
5 3 4 4 3 1
6 3 2 2 3 3
7 4 3 4 3 5
8 2 2 3 3 2
9 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 5
11 4 5 4 4 4
12 2 3 2 3 3
13 4 3 3 3 4
14 3 5 4 3 2
15 3 2 1 3 3
16 3 4 3 3 5
17 4 5 5 3 4
18 4 5 3 4 4
19 4 4 4 4 5
20 3 4 4 3 3
21 3 2 5 4 3
22 5 5 4 5 4
23 3 4 1 3 3
24 2 3 3 3 5
25 3 3 3 3 4
Jumlah 79 90 80 86 90
Rata rata 3,16 3,6 3.2 3,44 3,6
1 3 5 3 5 5
2 4 3 3 4 4
3 4 5 5 4 4
4 4 4 4 3 3
5 4 4 4 3 5
6 3 3 3 2 2
7 4 4 3 3 4
8 3 4 2 4 4
9 3 3 3 3 5
10 3 3 3 4 3
11 5 5 5 4 5
12 3 4 3 4 5
13 3 3 3 3 3
14 4 1 3 2 3
15 2 4 3 3 1
16 4 5 3 3 3
17 4 3 5 4 5
18 5 4 3 3 5
19 3 4 4 3 4
20 4 3 4 2 4
21 2 5 2 5 4
22 5 4 4 4 4
23 4 3 4 3 4
24 2 3 1 4 3
25 3 4 4 5 5
Jumlah 88 93 84 87 97
Rata rata 3,52 3,72 3,36 3,48 3,88
1 4 5 3 5 3
2 5 3 3 5 4
3 5 5 4 5 5
4 5 4 4 5 4
5 5 4 5 4 5
6 4 3 2 4 4
7 5 4 4 4 5
8 4 3 3 4 3
9 4 3 4 3 3
10 4 3 4 3 4
11 5 5 5 5 5
12 5 5 5 4 5
13 4 5 3 5 4
14 5 4 4 3 5
15 5 5 4 4 5
16 5 5 3 4 4
17 5 5 5 5 5
18 5 5 3 5 5
19 5 5 4 4 3
20 5 4 3 4 4
21 5 4 5 4 2
22 5 4 2 3 5
23 2 4 3 3 3
24 4 2 1 1 4
25 2 4 3 3 5
Jumlah 112 103 89 99 104
Rata rata 4.48 4,12 3.56 3,96 4,16
I. Hasil Pengujian Mikroorganisme Total mikroba dan Total kapang-
Perhitungan :
1
Jumlah koloni/g = jumlah mikroba x
faktor pengenceran
1
=6x
10−3
= 6,0 x 10-4
Perhitungan :
Untuk % AKG
Periode pelaksanaan PUM Biaya tidak tetap Biaya tetap Total biaya
(Rp) (Rp) (Rp)
Periode I 104.574 7,523 123,097
Periode II 80.000 7,523 87,523
Periode III 76.500 7,523 84,023
Periode IV 60.000 7,523 67,523
Periode V 58.500 7,523 66,023
Periode VI 46.000 7,523 53,523
Jumlah 425.574 45.138 481,712
Rata-rata 20.556,6 6.895 80,285
RP . 225.000 , 00
=
Rp . 80,285
= 2.802
rata−ratatotal penjualan
R/C Ratio realisasi =
rata−rata total biaya produksi
RP .225 .000 , 00
=
Rp . 80,285
= 2.802
Rp .80,285
=
45
= 1.784
Rp .80,285
=
Rp .1 .784
= 45 kemasan
Rata – rata keuntungan ideal = rata rata total pendapatan – rata rata total biaya
produksi
= Rp. 144.715
Rata- rata keuntungan realisasi = rata- rata total penjualan – rata rata total biaya
produksi
= Rp.225.000,00 – 80.285
= Rp. 144.715
Adapun biaya bahan baku yang digunakan untuk satu kali produksi bakso
ikan crispy dengan penambahan jagung seperti dilihat pada Tabel 13.
Asumsi:
1000
= x 500
650
=769X 40.000
= Rp. 30.760,-
1000
= x 300
500
= 600 X 5.000
= Rp. 3.000,-
Asumsi :
5
= x 80000
480
= Rp. 833,-
c. Biaya lain-lain
Biaya lain-lain yaitu biaya yang meliputi dengan transportasi, promosi, yang
Tabel 3. Biaya lain-lain yang digunakan pada saat pembuatan bakso ikan crispy
harga
Jenis pembiayaan Jumlah satuan harga/satuan (Rp)
Biaya Gas 0,3 kg 8.000 2400
Transportasi 0,1 l 10.000 1000
Listrik 0,5 kwh 1.500 750
Biaya air 0,2 m3 1.500 300
Kemasan 30 buah 250 7500
Label 30 buah 250 7500
Total 19.450
Asumsi :
= Rp. 1.500
Total biaya tidak tetap = Biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya lain-
lain
= Rp. 104.574
B. Biaya tetap
Contoh perhitungan:
Harga akhir alat:
= 10% x 150.000
= 15.000
hargaawal−hargaakhir
Biaya penyusutan alat =
umur ekonomis
150.000−15.000
=
5
= Rp. 27.000,-
Asumsi:
1 Tahun = 12 Bulan
1 Bulan = 20 hari
=240 hari
305400
240 h ari
= Rp.1.273,-
2.Biaya sewa tempat
produksi
Contoh perhitungan:
Rp . 1.500 .000
=
240
= Rp. 6.250
= Rp. 7,523
= Rp. 112.097
D. Total Pendapatan
Jumlah produksi satu kali 30 kemasan
= 30 X 5.000
= Rp. 150.000
Total Penjualan
E. R/C Ratio Produk =
Total Biaya Produksi
Rp . 150.000
=
Rp.112.097
= 1,33
Total biaya
F. BEP Harga =
Total Produksi
Rp 112.097
=
30 produk
=Rp. 3.736/produk
Biaya total
G. BEP Produk =
Harga/kemasan
Rp .112.097
=
Rp . 5.000
= 22 kemasan
= 150.000 – 112.097
= 37.093