Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS BAHAN ORGANIK


“PENENTUAN KADAR LEMAK/MINYAK PADA KACANG MEDE”

DISUSUN OLEH :
NAMA : DAFFA ANDREAS SIAGIAN
KELAS : XII KIMIA ANALISIS 2

KIMIA ANALISIS
SMK NEGERI 2 TANGERANG
JALAN VETERAN NO. 2 RT.007/011 KEL. SUKASARI KEC. TANGERANG, KOTA
TANGERANG, PROVINSI BANTEN
I. HARI/TANGGAL PERCOBAAN
Pada Praktikum Kali Ini, Dilaksanakan Pada Hari Jumat, Tanggal 20 Januari 2023.

II. TUJUAN KEGIATAN


1) Untuk Mengetahui Prinsip Penetapan Kadar Lemak/Minyak Dengan Metode
Ekstraksi Soxhlet.
2) Untuk Mengetahui Cara Penentuan Kadar Lemak/Minyak Pada Sampel Kacang
Mede.
3) Untuk Mengetahui Jumlah Kadar Lemak/Minyak Yang Ada Pada Sampel Kacang
Mede.
4) Untuk Mengetahui Kualitas Pada Kacang Mede Dengan Membandingkannya Pada
Standar Mutu Kacang Mede.
5) Untuk Mengetahui Jenis Lemak/Minyak Yang Ada Pada Sampel Kacang Mede.

III. PRINSIP PERCOBAAN


Prinsip Percobaan Penentuan Kadar Lemak dengan Metode Soxhlet yaitu,
Menimbang 10 Gram Sampel Yang Mengandung Lemak, Sampel Di Ekstrak Menggunakan
Pelarut Organik dan Alat Ekstraksi Soxhlet. Kemudian Lemak dan Pelarut Organik Di
Uapkan. Setelah Pelarut Organic Menguap, Lemak dari bahan dapat ditimbang dan dihitung
kadarnya.

IV. ALAT DAN BAHAN


1) ALAT
• Soxhlet
• Labu Alas Bulat
• Timbel
• Lumpang Dan Alu
• Gelas Ukur
• Kaca Arloji
• Gelas Kimia
• Tang Krus
• Klem Dan Statif
• Kondensor
• Spatula
• Heating Mentle
• Corong
• Neraca Analitik
• Oven
• Selang Air

2) BAHAN
• Kacang Mede
• Pelarut N-Heksana
• Kertas Hisap
• Benang Millon
• Kapas
• Air
• Batu Es

V. BAGAN ALIR

Menyiapkan Alat Dan Bahan Yang Sudah Ditentukan.

Haluskan kacang mede yang akan diuji kadar lemaknya menggunakan lumpang dan alu.

Timbang kacang mede sebanyak 10 gram menggunakan neraca analitik.

Buatlah timbel sebagai wadah sampel dengan menggunakan kertas hisap dan kapas.

Masukkan kacang mede yang sudah ditimbang kedalam timbel, kemudian ikat silang timble
menggunakan benang millon.

Lakukan pengkonstan labu alas bulat kosong dengan dioven pada suhu 105 derajat celsius selama 30
menit.

Keluarkan labu alas bulat kosong dari dalam oven dan didiamkan di udara lepas selama 3 menit
(hingga hangan kuku). Lalu, masukkan labu alas bulat kosong kedalam eksikator selama 9 menit.
Keluarkan labu alas bulat dari dalam eksikator dan timbang labu alas bulat menggunakan neraca
analitik. Kemudian, catat hasil penimbangan.

Lakukan proses pengkonstanan labu alas bulat kosong sebanyak 3x perlakuan (sampai berat labu alas
bulat kosong sama / selisih dua angka dibelakang koma).

Letakkan labu alas bulat konstan diatas heating mentel, dan letakkan Soxhlet diatas labu alas bulat
konstan.

Masukkan timbel yang berisi sampel kedalam Soxhlet dan masukkan n-heksana hingga merendam
timbel dan mengalir kearah labu alas bulat.

Masukkan kembali pelarut n-heksana hingga merendam setengah bagian dari timbel.

Pasang kondensor pada bagian atas Soxhlet, dan nyalakan kondesor. Kemudian lakukan proses
ekstraksi Soxhlet dengan menyalakan heating mentel pada suhu 300 derajat Celsius.

Lakukan proses ekstraksi Soxhlet hingga mencapai 8x sirkulasi pada pelarut n-heksana. Kemudian, jika
sudah mencapai 8x sirkulasi, matikan heating mentel, lepaskan kondensor dan Soxhlet dari labu alas
bulat.

Nyalakan kembali heating mentel, dan lakukan pemanasan pada labu alas bulat yang berisi pelarut dan
lemak. Hal ini bertujuan untuk menguapkan pelarut.

Jika semua pelarut sudah menguap, matikan heating mentel dan diamkan labu alas bulat yang berisi
lemak di udara lepas hingga hangat kuku.

Kemudian, lakukan pengovenan pada labu alas bulat + lemak pada suhu 105 derajat celsius selama 30
menit. Lalu, keluarkan labu alas bulat dari dalam oven dan diamkan di udara lepas selama 3 menit.
Masukkan labu alas bulat + lemak kedalam eksikator dan diamkan selama 9 menit. Kemudian, timbang
berat labu alas bulat + lemak menggunakan neraca analitik. Dan catat hasilnya.

Lakukan proses pengkonstanan labu alas bulat + lemak sebanyak 3x perlakuan (sampai berat labu
alas bulat + lemak sama / selisih dua angka dibelakang koma). Kemudian hitung kadar lemaknya.

VI. DATA PENGAMATAN


• MASSA LABU ALAS BUAT KOSONG KONSTAN
Penimbangan Massa Labu Alas Bulat Kosong Konstan
I 176.0539 gram
II 176.0539 gram
∑ Massa 176.0539 gram

• MASSA SAMPEL (KACANG MEDE)


Massa Sampel 10.0999 gram

• MASSA LABU ALAS BULAT + LEMAK KONSTAN


Penimbangan Massa Labu Alas Bulat + Lemak Konstan
I 177.3397 gram
II 177.3424 gram
∑ Massa 177.34105 gram
• GAMBAR HASIL PRAKTIKUM
Pada praktikum kali ini, sampel diekstraksi
menggunakan pelarut organik yaitu n-heksana dan
alat ekstraksi soxhlet pada suhu 300 derajat celcius.
Kemudian, labu alas bulat yang berisi lemak +
pelarut dipanaskan menggunakan heating mentel
pada suhu 100 derajat celcius hal ini bertujuan untuk
menguapkan pelarut. Sehingga dihasilkan lemak
yang murni. Lalu labu alas bulat + lemak di oven
pada suhu 105 derajat celcius selama 30 menit, dan
di diamkan di udara lepas selama 3 menit (hingga
hangat kuku), kemudian dimasukkan kedalam
eksikator selama 9 menit, hal ini bertujuan untuk
mendinginkan labu alas bulat + lemak. Setelah itu,
timbang labu alas bulat + lemak menggunakan
neraca analitik. Lakukan proses pengovenan sampai
didapatkan berat labu alas bulat + lemak konstan.
Jika sudah didapatkan berat yang konstan, maka
dapat dihitung kadar lemak yang terdapat pada
kacang mede.

VII. PERHITUNGAN
% kadar lemak = (bobot labu + lemak hasil ekstraksi) – (bobot labu kosong)
x 100 %
bobot sampel
% kadar lemak = (177.34105 gram) – (176.0539 gram)
x 100 %
10.0999 gram
% kadar lemak = 1.28715 gram
x 100 %
10.0999 gram
% kadar lemak = 128.715 gram
10.0999 gram
% kadar lemak = 12.74 %

Jadi, kadar lemak yang terkandung dalam sampel kacang mede yaitu sebanyak 12.74%.
VIII. PEMBAHASAN
Tabel. Kandungan Gizi Kacang Mete Mentah

Zat Gizi Kandungan/ 100 g


Energi (kkal) 566
Protein (g) 18
Karbohidrat (g) 27
Lemak total (g) 47
Lemak Jenuh (g) 8
Lemak tidak jenuh tunggal (g) 25
Lemak tidak jenuh ganda (g) 8
Natrium (mg) 12
Kalium (mg) 650

(Sumber : Astawan, 2009)


Pada praktikum kali, sampel yang digunakan yaitu kacang mede yang mana
nantinya sampel akan diekstraksi menggunakan alat ekstraksi Soxhlet. Tujuan dari
praktikum kali ini yaitu untuk memisahkan lemak yang ada pada kacang mede
dengan menggunakan bantuan pelarut organik dan alat ekstraksi Soxhlet. Pelarut
organik yang digunakan yaitu n-heksana.
Pada praktikum kali ini didapatkan berat labu alas bulat kosong konstan, yaitu
sebesar 176.0539 gram. Dimana pada penimbangan pertama labu alas bulat kosong
konstan yaitu sebesar 176.0539 gram. Begitupun dengan bobot labu alas bulat
kosong konstan penimbangan kedua yaitu sebesar 176.0539 gram. Selain itu, kami
mendapatkan massa sampel sebesar 10.0999 gram dengan toleransi penimbangan 5%.
Pada praktikum kali ini didapatkan berat labu alas bulat + lemak yang tidak
konstan. Hal ini karena pada proses pengovenan labu alas bulat + lemak yang kedua
tidak sesuai dengan prosedur, yang mana seharusnya labu alas bulat + lemak di oven
pada suhu 105 derajat celsius namun kami hanya mengovennya selama 20 menit
tepatnya pada suhu 88 derajat celcius. Sehingga menyebabkan perbedaan bobot labu
alas bulat + lemak yang pertama dan kedua sekitar 0,0027 gram. Maka dari itu solusi
yang kami lakukan yaitu dengan merata-rata bobot labu alas bulat + lemak yang
pertama dan kedua, yang mana didapat sebesar 177.34105 gram.
Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan kadar lemak pada 10 gram kacang
mete sebesar 12,74%. Namun, pada standar mutu kacang mete yaitu minimal 4,7 % /
10 gram hal ini menunjukkan bahwa kadar lemak yang ada pada kacang mede
memasuki range standar mutu tetapi melebihi standar mutu yang seharusnya. Namun,
berdasarkan hasil kadar lemak yang didapat pada sampel kacang mede, kami sudah
benar melakukan analisis kadar lemak/minyak dengan metode soxhhlet.
Berikut faktor - faktor yang menyebabkan banyaknya kadar lemak yang didapat
yaitu :
1) Kurang sempurnanya proses pemanasan pelarut + lemak. Hal ini bertujuan untuk
menguapkan pelarut dan mendapatkan hasil lemak yang murni, namun pada
dasarnya pelarut belum semua menguap, jadi kemungkinan hasil dari praktikum
bukan hanya lemak murni yang didapat, melainkan masih ada campuran pelarut.
2) Kurang sempurnanya proses pengkonstan labu alas bulat + lemak, dimana pada
pengkonstanan labu alas bulat + lemak yang kedua tidak sesuai dengan prosedur.
Seharusnya kami mengoven pada suhu 105 derajat celsius selama 30 menit, namun
kami hanya mengovennya pada waktu 20 menit yaitu tepatnya pada suhu 88
derajat celsius. Hal ini memungkinkan masih adanya air di dalam labu alas bulat +
lemak yang belum hilang/menguap pada saat proses pengovenan. Sehinggga tidak
dihasilkan lemak yang murni.

IX. KESIMPULAN
1) Berdasrkan hasil praktikum didapatakan berat labu alas bulat kosong konstan sebesar
176.0539 gram dan berat labu alas bulat + lemak konstan sebesar 177.34105 gram.
2) Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan berat sampel sebesar 10.0999 gram dengan
range 5% penimbangan (9,5 – 10,5 gram).
3) Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan besar kadar lemak yang terdapat pada
kacang mede yaitu 12.74 %.
4) Berdasarkan hasil praktikum, kadar lemak yang terkandung pada kacang mede
memasuki range yang ada pada standar mutu kacang mede. Minimal mengandung
kadar lemak sebanyak 4,7% pada kacang mede / 10 gram.
5) Berdasarkan hasil praktikum jenis lemak yang terdapat pada kacang mete yaitu lemak
jenuh yang berbentuk padat dan lemak tak jenuh yang berbentuk cairan.

X. DAFTAR PUSTAKA
Puspita, Fika. 2014. LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS PANGAN ACARA IV
LEMAK. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman.
http://e-journal.uajy.ac.id Diakses Pada Hari Selasa 24 Januari 2023.
XI. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai