Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM I

ANALISIS KUANTITATIF PEMERIKSAAN SUSUT PENGERINGAN

A. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan pengujian kualitas simplisia dengan
melakukan metode pemeriksaan susut pengeringan.

B. PENDAHULUAN
Simplisia ialah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan
lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia nabati ialah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian
tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara
spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia hewani ialah simplisia yang berupa hewan utuh bagian
hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni.
Simplisia pelikan (mineral) adalah simplisia yang berupa bahan-
bahan pelikan (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Metode analisis simplisia yang dilakukan pertama kali yaitu
pengambilan contoh. contoh suatu simplisia harus mewakili batch yang
diuji, untuk mengurangi penyimpangan yang disebabkan oleh kesalahan
pengambilan contoh terhadap hasil analisis, baik kualitatif maupun
kuantitatif. Dalam pengambilan contoh diperlukan cara kerja yang sangat
ketat, termasuk kebutuhan pengambilan contoh dari wadah yang lebih
banyak atau pengambilan contoh yang lebih banyak dari setiap wadah.
Contoh dalam skala besar jika pada pengambilan bagian luar wadah,
penandaan dan keterangan etiket menunjukkan bahwa bets dapat dianggap
homogen, ambil contoh secara terpisah dari berbagai wadah yang dipilih
secara acak sesuai ketentuan. Jika beberapa sub-bets yang sehomogen
mungkin, kemudian lakukan pengambilan contoh pada masing-masing
sub-bets seperti pada bets yang homogen. Contoh bahan harus diambil
pada bagian atas, tengah, dan bawah dari setiap wadah. Jika contoh bahan
terdiri dari bagian-bagian berukuran 1 cm atau lebih kecil dan untuk semua
bahan yang diserbukkan atau digiling, lakukan pengambilan contoh
dengan menggunakan suatu alat pengambilan contoh dapat menembus
bahan dari bagian atas ke bagian bawah wadah, tidak kurang dari dua
pengambilan yang dilakukan pada arah yang berlawanan. Persiapkan
contoh dalam skala besar dengan menggabungkan dan mencampurkan
setiap contoh yang telah diambil dari setiap wadah yang telah terbuka dan
dijaga jangan sampai terjadi kenaikan tingkat fragmentasi atau
mempengaruhi derajat kelembaban secara bermakna. Contoh dalam skala
laboratorium, persiapkan contoh laboratorium dengan membagi contoh
dengan skala besar menjadi empat bagian atau catatan. Cara membagi
empat adalah dengan menempatkan contoh yang telah dicampur dengan
baik, diratakan dalam bentuk tumpukkan segi empat dan sama rata
kemudian dibagi secara diagonal menjadi empat bagian yang sama. Ambil
kedua bagian yang berlawanan dan campur secara hati-hati. Ulangi proses
ini secukupnya sampai diperoleh jumlah yang diperlukan. Contoh skala
laboratorium harus mencukupi untuk memenuhi kebutuhan semua
pengujian yang diperlukan. Perkecil ukuran contoh dalam skala
laboratorium dengan membagi empat, jaga agar setiap bagian dapat
mewakili. Pada bahan yang tidak digiling atau tidak diserbukkan, giling
contoh sehingga melewati ayakan 20 dan campur hasil ayakan. Jika bahan
tidak dapat digiling, diperkecil sedapat mungkin sehingga menjadi lebih
halus, campur dengan mengguling-gulingkan pada kertas atau kain,
sebarkan menjadi lapisan tipis dan ambil bagian untuk pengujian.
Contoh untuk pengujian kecuali dinyatakan lain dalam monografi,
timbang sejumlah contoh dalam skala laboratorium, seperti di bawah ini,
usahakan agar bagian yang diambil mewakili (jika perlu dibagi empat) :
Akar rimpang, kulit batang, dan herba 500 gram
Daun, bunga, biji, dan buah 250 gram
Potongan bagian tanaman 50 gram
Simplisia sebelum diolah menjadi bahan obat yang akan diedarkan
harus adanya uji kualitas simplisia tersebut, adapun salah satu cara untuk
pengujian mutu simplisia adalah dengan melakukan standarisasi simplisia.
Standarisasi simplisia mempunyai pengertian bahwa simplisia yang
digunakan untuk obat sebagai bahan baku harus mempunyai persyaratan
tertentu. Parameter mutu simplisia meliputi susut pengeringan, bahan
organik asing, kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar
sari larut air dan kadar sari larut etanol. Untuk uji pemeriksaan yang
dilakukan yaitu adalah dengan metode pemeriksaan susut pengeringan.
Susut pengeringan adalah kadar bagian yang menguap suatu zat
kecuali dinyatakan lain , suhu penetapan adalah 105 oC , keringkan pada
suhu penetapan hingga bobot tetap. Jika suhu lebur zat lebih rendah dari
suhu penetapan, pengeringan dilakukan pada suhu antara 5 oC dan 10oC
dibawah suhu leburnya selama 1 jam sampai 2 jam, kemudian pada suhu
penetapan selama waktu yang ditentukan atau hingga bobot tetap.

C. ALAT DAN BAHAN


I. ALAT
1. Cawan porselin
2. Pinset
3. Loop
4. Kertas coklat
5. Batang pengaduk
6. Oven
7. Desikator
8. Neraca digital

II. BAHAN
1. Simplisia buah Terung Pipit (Solani torvi fructus)

D. CARA KERJA

Ditimbang cawan porselin

Dipanaskan
Cawan cawan
porselin porselin, dimasukkan
dimasukkan ke dalam oven ke dalam oven dengan
suhu 105C
dengan suhuselama
105C 60 menit15 menit,
selama
kemudian cawan porselin dimasukka ke dalam
desikator selama 15 menit sampai suhu
kamar
Cawandan ditimbang cawan porselin.
porselin
Dimasukkan dimasukkan
cawan ke dalam desikator selama 15
porselin berisi
menit sampai
simplisia
Dimasukkan
Keterangan: 3suhu
ke dalam kamar
gramoven
Dilakukan dengan
serbuk simplisia
berulang ke dalam
hingga
suhu
cawan105C selama
porselin
Ditimbang
diperoleh cawan
bobot 30cawan
menit porselin.
porselin
tetap
Cawan porselin dimasukkan ke
dalam desikator selama 15 menit
sampai suhu kamar

Ditimbang cawan porselin berisi simplisia, diperoleh bobot


simplisia dengan cara:

bobot simplisia = bobot cawan porselin berisi simplisia


bobot tetap cawan porselin

Cawan porselin berisi simplisia dimasukkan ke dalam oven


dengan suhu 105C selama 15 menit, kemudian cawan
porselin dimasukka ke dalam desikator selama 15 menit
sampai suhu kamar dan ditimbang cawan porselin yang berisi
simplisia.

Keterangan: Dilakukan berulang hingga diperoleh bobot tetap

Dihitung susut pengeringan terhadap perbandingan bobot


sampel setelah penetapan dalam bobot sampel awal.
E. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

I. Tabel Hasil Pengamatan

No. Berat awal ( Berat akhir ( Penetapan susut pengeringan


x y
x ) y ) 100
x

1. 3,002 gram 2,698 gram


3,002 gram2,698 gram
100 =10,1
3,002 gram

2. 3, 009 gram 2,701 gram


3,009 gram2,701 gram
100 =10,2
3,009 gram

II. Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai