Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wulan Irtiyana Zahra

Materi 1 : Pembuatan dan Evaluasi


NIM : P05150220077
Simplisia
Kelas : II B
Praktikum Farmakognosi 1 :

Kegiatan Praktikum :
Jelaskanlah hal-hal berikut ini
A. Pengertian Umum
1. Suatu simplisia dikatakan bermutu apabila memenuhi pemeriksaan Parameter Spesifik dan Non Spesifik. Apakah
yang dimaksud dengan Parameter Spesifik Simplisia dan Paramater Non Spesifik Simplisia
Jawaban :

Parameter spesifik simplisia adalah aspek kandungan kimia kualitatif dan aspek kuantitatif kadar senyawa kimia
yang bertanggungjawab langsung terhadap aktivitas farmakologis tertentu.
Parameter non spesifik adalah segala aspek yang tidak terkait dengan aktivitas farmakologi secara langsung,
namun mempengaruhi aspek kemanan dan stabilitas ekstrak dan sediaan yang dihasilkan

2. Pemeriksaan apa saja yang termasuk kedalam Parameter Spesifik Simplisia? Sebutkan saja
Jawaban :

Pemeriksaan yang termasuk ke dalam Parameter Spesifik Simplisia meliputi:


- Identitas simplisia
- Uji Organoleptis
- Uji Mikroskopik
- Penetapan Kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol
- Profil kromatogram
- Penetapan Kadar kumarin total.

3. Pemeriksaan apa saja yang termasuk kedalam Parameter Non spesifik simplisia? Sebutkan saja
Jawaban :

Pemeriksaan yang termasuk ke dalam Parameter Non Spesifik Simplisia meliputi :


- Parameter susut pengeringan
- Parameter bobot jenis (pada ekstrak)
- Penetapan Kadar air
- Penetapan Kadar abu
- Sisa pelarut (pada ekstrak)
- Cemaran logam berat
- Cemaran mikroba
- Cemaran kapang,khamir, dan aflatoksin

B. Parameter Non Spesifik Simplisia


4. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan “Penetapan Kadar Air Simplisia” dan bagaimana cara mengevaluasi Kadar
Air suatu simplisia
Jawaban :

Penetapan Kadar Air simplisia adalah pengukuran kandungan air yang berada di dalam bahan, dilakukan
dengan cara yang tepat diantaranya cara titrasi, destilasi atau gravimetrik.
Cara mengevaluasi kadar air suatu simplisia adalah :
Ditimbang cawan porselin, kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 105℃ selama 30 menit, lalu
diletakkan dalam desikator selama 30menit. Setelah itu, ditimbang kembali cawan porselin tersebut. Selanjutnya
dimasukkan 2 g sampel simplisia dalam cawan porselin, kemudian dipanaskan menggunakan oven pada suhu
105℃ selama 30 menit, lalu diletakkan didalam desikator selama 30 menit dan ditimbang kembali. Kemudian
dihitung persentase kadar air.
-> Kadar air = berat sampel setelah dipanaskan − berat sampel sebelum dipanakan/ berat simplisia X100%

5. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan “Penetapan Susut Pengeringan Simplisia” dan bagaimana cara
mengevaluasi Kadar Susut Pengeringan suatu simplisia
Jawaban :

Penetapan susut pengeringan simplisia merupakan pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada tempratur
105℃ selama 30 menit atau sampai berat konstan, yang dinyatakan sebagai nilai persen.
Cara mengevaluasi kadar susut pengeringan suatu simplisia:
Satu gram (1 g) simplisia ditimbang seksama dan dimasukkan ke dalam krus
porselain bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105℃ selama 30 menit dan telah ditara.
Simplisia diratakan dalam krus porselain dengan menggoyangkan krus hingga merata. Masukkan ke dalam oven,
buka tutup krus, panaskan pada tempratur 100℃ sampai 105℃, timbang dan ulangi pemanasan sampai
didapatkan berat yang konstan.
-> Susut pengeringan = berat sebelum pemanasan − berat akhir/berat sebelum pemanasan x 100%

6. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan “Penetapan Kadar abu total” dan bagaimana cara mengevaluasi Kadar Abu
Total Suatu Simplisia
Jawaban :

Parameter kadar abu total adalah bahan yang dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan
turunannya terdestruksi dan menguap, sehingga tinggal unsur 11 mineral dan anorganik. Berdasarkan Materia
Medika Indonesia jilid IV memiliki kadar abu : tidak lebih dari 8%.
Cara mengevaluasi kadar abu total suatu simplisia :
Tiga gram (3 g) serbuk simplisia yang telah di gerus dan ditimbang seksama dimasukkan kedalam krus porselen
yang telah dipijarkan dan ditara, diratakan. Krus dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, pijaran dilakukan
pada suhu 600℃ selama 3 jam kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot teta. Kadar abu
dihitung terhadap bahan yang dikeringkan di udara. Jika cara ini arang tidak dapat dihilangkan, ditambahkan air
panas, saring melalui kertas saring bebas abu. Dipijarkan sisa kertas saring dalam krus yang sama. Dimasukkan
filtrate ke dalam krus, kemudian diuapkan. Dipijarkan hingga bobot tetap, ditimbang dan dihitung.
-> Kadar abu total = Berat abu sisa pijar/berat simplisia X 100%

7. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan “Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam” dan bagaimana cara
mengevaluasinya Suatu Simplisia
Jawaban
Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut Asam adalah bahan yang dipanaskan pada temperatur dimana
senyawa organik dan turunannya terdestruksi dan menguap, sehingga tinggal unsur mineral dan anorganik.
Berdasarkan Materia Medika Indonesia jilid IV memiliki kadar abu tidak larut dalam asam : tidak kurang dari 1%
Cara mengevaluasi suatu simplisia yaitu :
Abu yang telah diperoleh pada penetapan kadar abu, didihkan dengan25 ml asam klorida encer selama 5 menit,
kumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, saring melalui krus kaca masir atau kertas saring bebas abu yang
telah diketahui beratnya, lalu sisa dipanaskan, kemudian didinginkan dan ditimbang sampai bobot tetap. Kadar
abu tidak larut asam dihitung terhadap bahan yang telah di keringkan di udara.
-> Kadar abu tidak larut asam = Berat abu sisa pijar/berat simplisia X100%

8. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan “Penetapan Cemaran Khamir/Kapang Simplisia” dan bagaimana cara
mengevaluasinya?
Jawaban :
Penetapan Cemaran kapang khamir adalah menentukan adanya jamur secara mikrobiologis. Khamir/kapang
simplisia merupakan fungi yang mempunyai bentuk seperti benang, terdiri atas dua bagian yaitu bagian miselium
(kumpulan dari beberapa hifa, setiap hifa berukuran lebar 5 sampai 10 µm) dan spora (sel yang resisten). Adapun
uji ini dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung cemaran jamur melebihi batas yang
ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak.
Cara mengevaluasi nya yaitu :
Jumlah koloni kapang dan khamir yang ditumbuhkan dalam media yang sesuai setelah diinkubasi selama 5 hari
pada suhu 20 – 250C dan dinyatakan dalam satuan koloni/ml. Perhitungan angka kapang/khamir berdasarkan
prosedur dalam Metode Analisis Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional.

C. Parameter Spesifik Simplisia


9. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan “Pengamatan Mikroskopis dan Makroskopis Simplisia” dan bagaimana cara
mengevaluasinya?
Jawaban :
1. Pengamatan mikroskopis yaitu dengan menggunakan mikroskop yang derajat pembesarannya disesuaikan
dengan keperluan. Simplisia yang diuji dapat berupa sayatan maupun serbuk.
Cara mengavaluasi nya yaitu :
Pengamatan dilakukan dengan cara meletakkan serbuk/sayatan diatas objek glass untuk melihat fragmen
pengenal dalam bentuk sel, isi sel, atau jaringan tanaman serbuk simplisia daun ketapang (T. Cattapa L.).

2. Pengamatan makroskopis simplisia yaitu untuk melihat karakter dari bagian tanaman itu sendiri
Cara mengevaluasi nya yaitu :
Pengamatan mikroskopis penampang melintang kulit batang cempaka kuning dibuat dengan membuat irisan tipis
melintang kulit batang cempaka kuning dengan alat mikrotom. Irisan diletakkan diatas kaca objek, ditambahkan
beberapa tetes air kemudian ditutup dengan kaca penutup. Preparat diamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran kuat 400x

10. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan “Penetapan Kadar Sari Larut Etanol Pada Simplisia” dan bagaimana cara
mengevaluasinya?
Jawaban :
Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Etano pada simplisia merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui jumlah kandungan senyawa yang larut dalam etanol. Berdasarkan Materia Medika Imdonesia jilid IV
memiliki kadar sari larut dalam etanol : tidak kurang dari 6%.
Cara mengevaluasi nya yaitu :
Lima gram ( 5 g )serbuk simplisia direndam dengan 100 ml etanol 70% selama 24 jam menggunakan labu
bersumbat sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian didiamkan. Disaring cepat 20 ml filtrate
diuapkan dalam cawan persolen yang telah ditara, dipanaskan sisa filtrate menggunakan oven dengan suhu
105℃.
-> Kadar sari larut dalam etanol =berat sari x5/berat simplisia X 100%.

11. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan “Penetapan Kadar Sari Larut Air pada Simplisia” dan bagaimana cara
mengevaluasinya?
Jawaban :
Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Air pada simplisia merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
jumlah kandungan senyawa yang larut dalam air. Berdasarkan Materia Medika Indonesia jilid IV memiliki kadar
sari larut dalam air : tidak kurang dari 24%.
Cara mengevaluasi nya yaitu :
Lima gram (5 g) serbuk simplisia direndam dengan 100 ml kloroform (2,5 ml klorofom dalam 1000 ml aquadest)
selama 24 jam menggunakan labu besumbat sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian
didiamkan. Disaring cepat, 20 ml filtrate
diuapkan dalam cawing dangkal berdasar rata (yang telah ditara) diatas penangas air hingga kering, sisa
dipanaskan pada suhu 105℃ hingga bobot tetap. Kadar dihitung dalam
persen terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara.
-> Kadar sari larut dalam air = Berat sari x5/berat simplisia X 100%.

Diserahkan Tanggal : 01/08/2021 15:04:05

Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Dosen MK

Wulan Irtiyana Zahra Krisyanella,M.Farm.,Apt

Anda mungkin juga menyukai