Anda di halaman 1dari 10

Nama asisten : Dinda Lupitasari

Tanggal Praktikum : Rabu, 15 Maret 2023


Tanggal Pengumpulan : Jumat, 24 Maret 2023

PENENTUAN KADAR LEMAK DAN MINYAK


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Aurelia Benedikta Demira Tobing (240210210032)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: aurelia21003@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK

Jajanan merupakan makanan yang banyak digemari terutama mahasiswa,


tetapi kandungan lemaknya juga banyak ditemukan didalamnya. Praktikum kali
ini bertujuan untuk menganalisis kadar lemak pada sampel kering yaitu biskuit,
kacang hijau, kacang tanah, keripik, tepung bumbu, dan sampel basah yaitu
santan, susu UHT. Pada praktikum kali ini, kadar lemak didapatkan melalui
metode soxhlet menggunakan alat soxhlet dan hidrolisis asam untuk sampel
basah. Didapatkan kadar lemak pada sampel A1 sebesar 20,02% dan sampel A2
sebesar 20,66%. Sampel B1 sebesar 28,71% dan sampel B2 sebesar 29,71%.
Sampel C1 sebesar 1,01% dan sampel C2 sebesar 1,28%. Sampel D1 47,4% dan
sampel D2 48,79%. Sampel E1 0,98% dan sampel E2 0,66%. Sampel F1A sebesar
1,22% dan sampel F2A sebesar 2,94%. Sampel F1B sebesar 23,57% dan sampel
F2B sebesar 24,21%.

Keywords: Kadar, lemak, soxhlet

PENDAHULUAN Araminta, 2018). Lemak atau lipid


merupakan salah satu nutrisi yang
Verifikasi metode pengujian diperlukan oleh tubuh karena berfungsi
merupakan salah satu upaya yang untuk menyediakan energi sebesar 9
dilakukan dalam menghasilkan dat kilokalori/gram, melarutkan vitamin A,
ayang valid dan bisa D, E, K dan dapat menyediakan asam
dipertanggungjawabkan. Verifikasi lemak esensial bagi tubuh manusia.
memiliki peran penting dalam Lemak merupakan senyawa dari
menghasilkan hasil analisis yang gliserol asam lemak dan memiliki sifat
akurat dan presisi yang sesuai dengan yang tidak larut dalam air, tetapi larut
persyaratan pada metode uji yang dalam pelarut nonpolar organik. Lemak
diacu. Penting melakukan verifikasi merupakan tempat -penyimpanan yang
metode terutama pada laboratorium baik bagi energi. Dilihat dari struktur
pengujian secara rutin, hal ini kiamianya, lemak dikelompokan
bertujuan untuk menjaga kualitas dan menjadi lemak jenuh dan lemak tak
akurasu data yang didapat dan jenuh. Dimana lemak tak jenug
mempertahankan konsistensi dan biasanya cair pada suhu kamar,
mengontrol kinerjanya. Salah satu contohnya seperti minyak nabai dan
analisisnya yaitu, uji lemak. lemak yang ditemukan di dalam biji.
Lemak umum ditemukan dalam Contoh dari lemak jenuh biasanya
makanan sehari-hari terutama jajanan. padat pada suhu kamar dan bisa
Mahasiswa merupakan salah satu ditemukan dalam daging, susu, keju,
pengonsumsi jajanan dengan lemak minyak kelapa, dan minyak kelapa
yang tinggi (Rasyid, Santoso, & sawit (Poedjiadi, 1994). Struktur lemak

1
Nama asisten : Dinda Lupitasari
Tanggal Praktikum : Rabu, 15 Maret 2023
Tanggal Pengumpulan : Jumat, 24 Maret 2023

kimia yaitu komponen penyusun lemak dalam oven dengan suhu 105°C. Lalu,
gabungan karbon (C), hidrogen (H), dinginkan dalam desikator. Terakhir,
oksigen (O), dan sekali dalam fosfor labu dan minyak ditimbang
sementara (P) dan nitrogen (N). menggunakan rumus berikut :
Partikel lemak terdapat empat bagian,
utamanya yaitu satu atom gliserol dan berat lemak (gr )
tiga partikel lemak tak jenuh. % lemak = × 100 %
berat sampel(gr )
Dalam menguji lemak bisa
menggunakan metode Soxhlet atau Prosedur Uji Kadar Lemak Metode
ekstraksi langsung (Asmariani et al., Hidrolisis Asam
2017). Metode ini memiliki prinsip Prosedur pertama diawali dengan
yaitu ekstraksi lemak dengan pelarut pembuatan HCl dimana siapkan HCl
lemak seperti petroleum benzene, murni 37%, kemudian dipipet sebanyak
petroleum eter, aseton, dan lain-lain. 69 ml ke dalam labu ukur berukuran 250
Berat lemak kemudian ditentukan ml. Tambahkan akuades kedalamnya,
dengan cara memisahkan lemak tetapi tidak dihomogenkan. HCl yang
denganpelarutnya. terdapat di labu ukur dimasukkan ke
dalam botol reagen setengah dan aduk
METODOLOGI sisa HCl yang terdapat pada labu ukur.
Masukkan semua sisa HCl ke dalam
Bahan dan alat botol reagen.
Alat-alat yang digunakan adalah Prosedur selanjutnya yaitu
alat pemanas, alat sentrifugasi babcock, hidrolisis kadar lemak. Pertama,
buret, gelas kimia, klem & statif, timbang 2 gr sampel sambal dipanaskan
kondensor, kulkas, mesin pengocok aquades sebanyak 2 L. Kedua, dibawa
mekanis, mortar, neraca analitik, neraca ke ruang asam dan tambahkan batu
analitis, pipet ukur, satu set destilasi, didih. Ketiga, tambahkan akuades
satu set soxhlet, spatula, tabung sebanyak 20 ml dan ditutup pakai kaca
babcock, thermometer. arloji lalu dipanaskan diatas kompor
pada suhu 300°C. Setelah mendidih,
Bahan-bahan yang digunakan nyalakan timer selama 15 menit.
adalah air panas, air suling, asam sulfat Untuk cara menyaringnya, siram
pekat, bahan yang akan dianalisis, kaca arloji menggunakan akuades panas
biskuit, kacang hijau, kacang tanah, ke dalam saringan, kemudian masukkan
keripik, santan, susu UHT, tepung sedikit akuades ke dalam sampel yang
bumbu. sudah dipanaskan. Selanjutnya, sampel
dimasukkan ke dalam saringan dan
ambil batu didih menggunakan pinset.
Prosedur Uji Kadar Lemak Metode Batu didih disiram menggunakan
Soxhlet aquadest panas kedalam sampel, semua
Prosedur pertama pada uji lemak sampel dimasukkan ke dalam saringan.
dan minyak, sampel kering bebas air Setelah sudah, cuci gelas kimia bekas
ditimbang sebanyak 10 gram, lalu sampel menggunakan aquadest panas
dimasukkan ke dalam hull. Kemudian, sampai bersih, siram saringan sampai
labu lemak yang telah konstan volume Erlenmeyer ± 300 ml, lalu
ditimbang. Hull dimasukkan ke dalam buang fitratnya, siram lagi
alat sokhlet dan dipasang kondensor di menggunakan aquadest sampai volume
atasnya. Kemudian tambahkan 50 ml ± 300 ml sampai warna filtrat bening.
heksana, diekstraksi selama 3 jam yaitu Terakhir, ambil kertas saring dan residu
kurang lebih 10 sirkulasi, dan pelarut dan dimasukkan ke dalam oven
didistilasi. Prosedur ketiga, labu semalaman.
dikeringkandan lemak yang terekstrak di

1
Nama asisten : Dinda Lupitasari
Tanggal Praktikum : Rabu, 15 Maret 2023
Tanggal Pengumpulan : Jumat, 24 Maret 2023

lalu dipanaskan diatas kompor pada


HASIL DAN PEMBAHASAN suhu 300°C. Setelah mendidih, nyalakan
timer selama 15 menit.
Metode yang dipakai untuk Untuk cara menyaringnya, siram
perlakuan sampel basah yaitu, metode kaca arloji menggunakan akuades panas
hidrolisis asam. Metode ini dilakukan ke dalam saringan, kemudian masukkan
untuk sampel basah supaya bisa sedikit akuades ke dalam sampel yang
melewati metode soxhlet nantinya. sudah dipanaskan. Selanjutnya, sampel
Sampel yang digunakan terdapat susu dimasukkan ke dalam saringan dan
UHT dan juga santan. Prosedur pertama ambil batu didih menggunakan pinset.
diawali dengan pembuatan HCl dimana Batu didih disiram menggunakan
siapkan HCl murni 37%, kemudian aquadest panas kedalam sampel, semua
dipipet sebanyak 169 ml ke dalam labu sampel dimasukkan ke dalam saringan.
ukur berukuran 250 ml. penambahan Setelah sudah, cuci gelas kimia bekas
HCl menggunakan perhitungan berikut : sampel menggunakan aquadest panas
sampai bersih, siram saringan sampai
37% µ¿ 25 % × 250 volume Erlenmeyer ± 300 ml, lalu
25 % ×250 buang fitratnya, siram lagi
µ= menggunakan aquadest sampai volume
37 %
µ = 169 ml ± 300 ml sampai warna filtrat bening.
Terakhir, ambil kertas saring dan residu
Tambahkan akuades kedalamnya, tetapi dan dimasukkan ke dalam oven
tidak dihomogenkan. HCl yang terdapat semalaman. Prosedur ini dilakukan agar
di labu ukur dimasukkan ke dalam botol dapat menghilangkan air. Akan tetapi,
reagen setengah dan aduk sisa HCl yang pada praktikum kali ini suhu oven
terdapat pada labu ukur. Masukkan diturunkan dan didiamkan semalaman
semua sisa HCl ke dalam botol reagen. karena praktikum tidak dilakukan
Prosedur selanjutnya yaitu hingga malam.
hidrolisis kadar lemak. Pertama, Praktikum kali ini menggunakan metode
timbang 2 gr sampel sambal dipanaskan soxhlet dalam menentukan kadar lemak
aquades sebanyak 2 L. Kedua, dibawa dengan menggunakan alat soxhlet.
ke ruang asam dan tambahkan batu Ekstraksi soxhlet dilakukan untuk
didih. Ruang asam dimanfaatkan untuk senyawa yang kelarutannya terbatas
mengurangi paparan dari gas berbahaya, dalam suatu pelarut dan pengotornya
uap beracun, maupun debu. Ruang asam tidak larut dalam pelarut tersebut
dilengkapi dengan ventilasi exhaust dan (Melwita et al., 2014). Prinsip dari
pintu yang terbuat dari kaca sehingga metode ini ialah mengekstrak lemak
aman digunakan. HCl memiliki menggunakan pelarut heksana secara
konsentrasi 25% dimana sangat terus menerus pada alat soxhlet hingga
berbahaya apabila terhirup. Oleh karena seluruh pelarutnya menguap. Setelah itu,
itu, pembuatan HCl dilakukan di dalam lemak ditentukan dengan memisahkan
ruang asam. Penambahan batu didih lemak dari pelarutnya (Asmariani et al.,
berguna untuk meratakan panas menjadi 2017). Penggunaan metode soxhlet
homogen pada seluruh bagian larutan sebagai penentu kadar lemak
dan menghindari terlewatnya titik didih membutuhkan durasi ekstraksi antara 4
larutan dan menghindari pemercikan, hingga 6 jam untuk mencapai 5-6
cairan ataupun timbulnya gelembung sirkulasi (Pargiyanti, 2019). Ekstraksi
gas yang besar (Purnama et al., 2019). merupakan kegiatan penarikan
Ketiga, tambahkan akuades sebanyak 20 kandungan kimia yang dapat larut
ml dan ditutup pakai kaca arloji untuk sehingga terpisah dari bahan yang tidak
melindungi zat yang terdapat larut dengan pelarut cair (Fajarullah et
dibawahnya selama proses pemanasan, al., 2014). Perlu diperhatikan beberapa

1
Nama asisten : Dinda Lupitasari
Tanggal Praktikum : Rabu, 15 Maret 2023
Tanggal Pengumpulan : Jumat, 24 Maret 2023

faktor agar proses ekstraksi dapat juga perlu dipertimbangkan dalam


berhasil. Saat melakukan ekstraksi metode ini. Pelarut yang digunakan juga
sampel sebaiknya mempunya luas harus memiliki kemurnian yang tinggi.
permukaan yang besar agar Prosedur ini dianggap tidak ramah
mempermudah kontak antara bahan lingkungan dan dapat berkontribusi pada
dengan pelarut sehingga hasil yang masalah polusi dibandingkan dengan
didapat bisa optimal. Waktu juga metode ekstraksi cairan superkritis (SF).
sebagai salah satu faktor penentu Cara analisis kadar lemak kasar
keberhasilan dari ekstraksi, dimana secara garis besar dibagi menjadi dua
semakin lama waktu yang dibutuhkan yaitu cara kering dan cara basah. Salah
maka kesempatan pelarut dan bahan satu cara analisis lemak dengan cara
untuk bersentuhan bertambah sampai kering yaitu menggunakan metode
titik jenuh larutan. Akan tetapi, jika ekstraksi soxhlet (Slamet Sudarmadji,
terlalu lama akan memicu pemaparan Bambang Haryono, 2007). Akan tetapi,
oksigen lebih banyak yang akan untuk sampel basah dilakukan metode
meningkatkan peluang terjadinya hidrolisis asam terlebih dahulu lalu
oksidasi fenolik. Ekstraksi fenolik pada melalui prosedur metode soxhlet. Hal ini
suhu tinggi ekstraksi akan lebih cepat, dikarenakan dalam penentuan kadar
tetapi beberapa komponen yang ada minyak atau lemak, bahan yang diuji
pada bahan akan mengalami kerusakan harus cukup kering, karena jika masih
atau denaturasi. Suhu tinggi dapat basah selain memperlambat proses
meningkatkan permeabilitas dinding sel, ekstraksi, air dapat turun ke dalam labu
meningkatkan kelarutan dan difusi dari dan akan mempengaruhi dalam
senyawa yang diekstrak dan mengurangi perhitungan (Ketaren, 1986:36). Soxhlet
viskositas pelarut, tetapi senyawa terdiri dari beberapa rangkaian. Pertama,
polifenol terdegradasi. kondensor yang berfungsi sebagai
Tentunya di setiap metode ada pendingin. Kedua, hulls yang berfungsi
saja kelebihan dan kekurangan. Metode sebagai wadah untuk sampel yang ingin
ini memiliki proses ekstraksi yang diambil zatnya. Ketiga, pipa kapiler
kontinyu, sampai terekstraksi oleh yang berfungsi sebagai jalannya uap,
pelarut murni hasil kondensasi, bagi pelarut yang menguap sebagai dari
membutuhkan jumlah pelarut yang lebih proses penguapan. Keempat, sifon yang
kecil dibandingkan dengan maserasi berfungsi sebagai perhitungan siklus,
(Mukhriani, 2014). Prosedur dari bila pada sifon larutannya penuh
metode ini mencegah kemungkinan kemudian jatuh ke labu didih maka hal
pelarut menjadi jenuh dengan bahan ini dinamakan satu siklus. Kelima, labu
yang diekstraksi karena sampel berulang didih yang berfungsi sebagai wadah bagi
kali dilewati oleh pelarut baru. Akan sampel dan pelarutnya. Terakhir, hot
tetapi, metode soxhlet membutuhkan plate yang berfungsi sebagai pemanas
waktu yang lama dalam mengekstraksi larutan.
hingga berjam-jam bahkan hari Sampel kering yang digunakan
(Rassem, et al., 2016). Untuk senyawa pada metode soxhlet yaitu, biskuit,
yang bersifat termolabil dapat kacang hijau, kacang tanah, keripik, dan
terdegradasi karena ekstrak yang tepung bumbu. Prosedur pertama pada
diperoleh terus-menerus berada pada uji lemak dan minyak dengan metode
titik didih (Mukhriani, 2014). Sampel soxhlet yaitu, labu dimasukkan ke dalam
ideal yang biasanya digunakan untuk oven selama 30 menit, bertujuan untuk
ekstraksi soxhlet juga terbatas pada memisahkan labu dari pengotornya
padatan yang kering dan telah sehingga hasil timbangan akurat. Setelah
dihaluskan dan banyak faktor yang dikeluarkan dari oven, labu segera
dapat memengaruhi seperti suhu, rasio dimasukkan kedalam desikator supaya
sampel, dan pelarut. Kecepatan agitasi tidak merusak alat timbang akibat panas

1
Nama asisten : Dinda Lupitasari
Tanggal Praktikum : Rabu, 15 Maret 2023
Tanggal Pengumpulan : Jumat, 24 Maret 2023

dari oven. Kemudian labu ditimbang Kadar lemak untuk sampel


hingga konstan supaya hasil perhitungan keripik, B1 sebesar 28,71% dan B2
yang didapat akurat. Perlu diperhatikan sebesar 29,71%. Persyaratan kadar
bahwa maksimal perbedaan untuk dapat lemak keripik tidak tercantum pada SNI
dikatakan konstan yaitu 2 gram. 01-2602-1992 sehingga tidak dapat
Setelah itu, sampel kering bebas air dibandingkan dengan standar.
ditimbang sebanyak 10 gram, lalu Kadar lemak untuk sampel tepung
dimasukkan ke dalam hull. Kemudian, bumbu, C1 sebesar 1,01% dan C2
labu lemak yang telah konstan sebesar 1,28. Kadar lemak tidak masuk
ditimbang. Hull dimasukkan ke dalam di dalam syarat SNI 01-4476-1998
alat soxhlet dan dipasang kondensor di tentang tepung bumbu. Akan tetapi
atasnya. Hull merupakan kertas saring kadar lemak mempengaruhi mutu
yang tersusun dari serat selulosa. Cara sehingga perlu diketauhi persentasenya.
membuatnya bisa dengan melipat kertas Kadar lemak untuk sampel
searah dengan arah serat selulosa kacang tanah, D1 sebesar 47,40% dan
sehingga aliran sampel tidak terhambat D2 sebesar 48,79%. Kadar lemak tidak
saat melalui metode soxhlet. Kemudian masuk di dalam syarat SNI 01-3921-
tambahkan 50 ml heksana, diekstraksi 1995 tentang kacang tanah sehingga
selama 3 jam agar melewati kurang tidak dapat dibandingkan dengan
lebih 10 sirkulasi, dan pelarut didistilasi. standar.
Penggunaan heksana dikarenakan Kadar lemak untuk sampel
sifatnya yang nonpolar, sehingga dapat kacang hijau, E1 sebesar 0,98% dan E2
digunakan untuk mengekstrak lemak sebesar 0,66%. Kadar lemak tidak
yang tidak larut air dan hanya bisa masuk di dalam syarat SNI 01-3923-
dilarutkan oleh pelarut nonpolar. Titik 1995 sehingga tidak dapat dibandingkan
didih pelarut yang digunakan harus dengan standar mutu SNI.
cukup rendah, sehingga pelarut mudah Kadar lemak untuk sampel susu
diuapkan tanpa menggunakan suhu UHT, F1A sebesar 1,22% dan F2A
tinggi pada proses pemurnian dan jika sebesar 2,94%. Maksimal kadar lemak
diuapkan tidak tertinggal dalam minyak berdasarkan SNI 3950-2014 sebesar 3%
(Susanti, Ardiana, & Gumelar., 2012). yang berarti kedua sampel memenuhi
Titik didih heksana sebesar 69 pada 1 standar mutu tersebut.
atm. Proses ekstraksi selesai apabila Kadar lemak untuk sampel santan,
heksana sudah menjadi jernih. Labu F1B sebesar 23,57% dan F2B 24,21%.
dikeringkan dan lemak yang terekstrak Minimal kadar lemak berdasarkan SNI
di dalam oven dengan suhu 105°C. Lalu, 3816-2020 sebesar 5,0% yang berarti
dinginkan dalam desikator. Terakhir, sampel F1B dan F2B sudah memenuhi
labu dan minyak ditimbang standar SNI.
menggunakan rumus berikut : Berdasarkan hasil perhitungan
kadar lemak tiap sampel dapat dilihat
berat lemak (gr ) bahwa tiap sampelnya memiliki
% lemak = × 100 % persentase yang berbeda-beda. Hal ini
berat sampel(gr )
dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia
Setelah perhitungan didapat hasil sampel serta bahan baku sampe. Faktor
kadar lemak untuk sampel biskuit, A1 eksternal dipengaruhi oleh kondisi
sebesar 20,02% dan A2 sebesar 20,66%. lingkungan, udara, waktu, dan faktor
Minimal kadar lemak biskuit kesalahan seperti prosedur yang
berdasarkan SNI 01-2973-1992 sebesar dijalankan dengan kurang presisi,
9,5%. Berdasarkan hasil uji kadar lemak sehingga bisa menimbulkan perbedaan
yang didapatkan bahwa kedua sampel hasil pada setiap bahan pangan tersebut.
telah memenuhi syarat mutu.

1
Nama asisten : Dinda Lupitasari
Tanggal Praktikum : Rabu, 15 Maret 2023
Tanggal Pengumpulan : Jumat, 24 Maret 2023

KESIMPULAN Pargiyanti. (2019). OPTIMASIWAKTU


EKSTRAKSI LEMAK
Didapat dari hasil pengujian dan DENGAN METODE
perhitungan bahwa sampel A1 sebesar SOXHLET MENGGUNAKAN
20,02% dan sampel A2 sebesar 20,66%. PERANGKAT ALAT MIKRO
Sampel B1 sebesar 28,71% dan sampel SOXHLET. Indonesian Journal
B2 sebesar 29,71%. Sampel C1 sebesar Of Laboratory, 1(2).
1,01% dan sampel C2 sebesar 1,28%. Purnama, R. C., Retnaningsih, A., &
Sampel D1 47,4% dan sampel D2 Aprianti, I. (2019).
48,79%. Sampel E1 0,98% dan sampel Perbandingan kadar protein susu
E2 0,66%. Sampel F1A sebesar 1,22% cair UHT full cream pada
dan sampel F2A sebesar 2,94%. Sampel penyimpanan suhu kamar dan
F1B sebesar 23,57% dan sampel F2B suhu lemari pendingin dengan
sebesar 24,21%. Sampel A1, A2, F1A, variasi lama penyimpanan
F2A, F1B, dan F2B memenuhi syarat dengan metode Kjeldhal. Jurnal
mutu standar kadar lemak SNI. Sampel Analis Farmasi, 4(1).
B1, B2, C1, C2, D1, D2, E1, dan E2 Putra, A. A. B., N. W Bogoriani., N. P.
tidak terdapat pada persyaratan kadar Diantariani & N. L. U
lemak SNI sehingga tidak dapat Sumadewi. 2014. Ekstraksi
dibandingkan. Zat Warna Alam dari Bonggol
Tanaman Pisang (Musa
paradiasciaca L.) dengan
DAFTAR PUSTAKA Metode Maserasi, Refluks, dan
Sokletasi. Jurnal
Asmariani, Amriani, & Haslianti. Kimia. 8(1): 113-119.
(2017). tidak dapat Rassem, H. H. A., Nour, A. H., &
dibandingkan dengan SNI Yunus, R. M. (2016).
karena karakteristik dan Techniques for extraction of
parameter sampel yang diuji essential oils from plants: A
tidak sesu ai dengan tetapan review.
SNI. Jurnal Teknologi Hasil Rasyid, H. A., Santoso, S. A., &
Perikanan, 6(1). Araminta, M. P. (2018). Kadar
Fajarullah, A., Irawan, H., & Pratomo, Lemak Jajanan Mahasiswa
A. (2014). Ekstraksi Senyawa Fakultas Kedokteran Universitas
Metabolit Sekunder Lamun Brawijaya. Indonesian Journal
Thalassodendron Ciliatum Pada of Human Nutrition.
Pelarut Berbeda. Repository Slamet Sudarmadji, Bambang Haryono,
UMRAH. S. (2007). Analisa Bahan
Ketaren, S. (1986). Pengantar Makanan dan Pertanian. Liberty
Teknologi Minyak dan Lemak Yogyakarta bekerjasama dengan
Pangan. Jakarta: uI-Press. Pusat Antar Universitas Pangan
Melwita, E., Fatmawati, & Oktaviani, S. dan Gizi Universitas Gadjah
(2014). Ekstraksi Minyak Biji Mada.
Kapuk dengan Metode Ekstraksi Susanti, A. D., Ardiana, D., & Gumelar
Soxhlet. Journal Of Chemical P, G. (2012). Polaritas pelarut
Engineering Sriwijaya sebagai pertimbangan dalam
University, 20(1). pemilihan pelarut untuk
Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan ekstraksi minyak bekatul dari
Senyawa dan Identifikasi bekatul varietas ketan (Oriza
Senyawa Aktif. J. Kesehatan. sativa glatinosa)

1
Nama asisten : Dinda Lupitasari
Tanggal Praktikum : Rabu, 15 Maret 2023
Tanggal Pengumpulan : Jumat, 24 Maret 2023

LAMPIRAN

Tabel 1. Data Hasil Kadar Lemak Setiap Sampel


Sumber: Pengamatan Pribadi, 2023
W labu W labu + Berat
Kode W Sampel konstan lemak konstan lemak Rata-rata
% Lemak
Sampel % Lemak
Gram
A1 2.0082 103.4458 103.8479 0.4021 20.02
20.34
A2 2.0009 106.8182 107.2316 0.4134 20.66

B1 2.0069 104.4028 104.9790 0.5762 28.71


29.21
B2 2.0038 104.9090 105.5044 0.5954 29.71

C1 2.0016 103.7734 103.7936 0.0202 1.01


1.14
C2 2.0059 103.8652 103.8908 0.0256 1.28

D1 2.0009 103.8016 104.7500 0.9484 47.40


48.09
D2 2.0007 104.4634 105.4395 0.9761 48.79

E1 2.0048 105.3320 105.3516 0.0196 0.98


0.82
E2 2.0074 100.2008 100.2140 0.0132 0.66

F1 (A) 2.0039 103.7993 103.8237 0.0244 1.22


2.08
F2 (A) 2.0001 103.4581 103.5170 0.0589 2.94

F1 (B) 2.0023 105.3314 105.8034 0.4720 23.57


23.89
F2 (B) 2.0012 104.4006 104.8850 0.4844 24.21

Keterangan Sampel yang Digunakan:


A = Biskuit
B = Keripik
C = Tepung Bumbu
D = Kacang Hijau
E = Kacang Tanah
F(A) = Susu UHT
F(B) = Santan

Perhitungan Setiap Sampel:


1. Sampel Biskuit
103,8479−103,4458
A1 ¿ × 100% = 20,02 %
2,0082

1
Nama asisten : Dinda Lupitasari
Tanggal Praktikum : Rabu, 15 Maret 2023
Tanggal Pengumpulan : Jumat, 24 Maret 2023

107,2316−106,8182
A2 ¿ × 100% = 20,66 %
2,0009

2. Sampel Keripik
104,9790−104,4028
B1 ¿ × 100% = 28,71 %
2,0038
105,5044−104,9090
B2 ¿ × 100% = 29,71 %
2,0038

3. Sampel Tepung Bumbu


103,7936−103,7734
C1 ¿ × 100% = 1,01 %
2,0016
103,8980−103,8652
C2 ¿ × 100% = 1,28 %
2,0059

4. Sampel Kacang Tanah


104,7500−103,8016
D1 ¿ × 100% = 47,40 %
2,0009
105,4395−104,4634
D2 ¿ × 100% = 48,79 %
2,0007

5. Sampel Kacang Hijau


105,3516−105,3320
E1 ¿ × 100% = 0,98 %
2,0048
100,2140−100,2008
E2 ¿ × 100% = 0,66 %
2,0074

6. Sampel UHT
103,8273−103,7793
F1A ¿ × 100% = 1,22 %
2,0039
103,5170−103,4581
F2A ¿ × 100% = 2,94 %
2,0001

7. Sampel Santan
105,8034−105,3314
F1B ¿ ×
2,0023
100% = 23,57 %
104,8850−104,4006
F2B ¿ ×
2,0012
100% = 24,21 %

1
Gambar 1. Sampel yang Digunakan pada Praktikum

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023

Gambar 2. Selongsong

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023

Anda mungkin juga menyukai