Anda di halaman 1dari 8

Nama Asisten : Dinda Lupitasari

Tanggal Praktikum : 08 Maret 2023


Tanggal Pengumpulan : 17 Maret 2023

PENENTUAN KADAR KARBOHIDRAT DENGAN METODE DNS (3,5 –


DINITROSALICYLIC ACID)
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN

Aurelia Benedikta Demira Tobing (240210210032)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjajaran, Jatinangor, Jalan Raya


Bandung – Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 401600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780 Email: aurelia21003@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK
Karbohidrat adalah zat gizi yang dibutuhkan manusia sebagai sumber energi untuk
menjalankan kegiatan. Karbohidrat terdiri dari unsur karbon ©, hidrogen (H), dan oksigen
(O). metode DNS merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar gula pereduksi
dengan melakukan Teknik kolorimetri yang menggunakan reagen 3,5-dinitrosalocylic
acid. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui kadar gula total atau gula reduksi yang
terdapat pada sampel bahan pangan. Sampel yang digunakan adalah biskuit, selai, dan
pisang. Hasil yang didapat, rata-rata karbohidrat, yaitu biskuit sebesar 62,28%, karbohidrat
selai cokelat sebesar 5,88%, karbohidrat sebesar 3,4%.
Keywords : Dinitrosalicylic acid, Karbohidrat, Spektrofotometer

PENDAHULUAN
Karbohidrat mempunyai peran mengandung gugus aldehida atau keto
penting bagi mahkluk hidup, termasuk bebas. Gula pereduksi meliputi semua
manusia. Karbohidrat terdiri dari unsur jenis monosakarida (kecuali fruktosa)
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen dan beberapa disakarida seperti laktosa
(O). Karbohidrat penting dikarenakan dan maltose
perannya sebagai sumber energi bagi Metode DNS merupakan metode
manusia. Karbohidrat merupakan umum yang biasanya digunakan untuk
senyawa polihidroksi aldehid atau pengujian gula reduksi. Reagen DNS
polihidroksi keton yang mempunyai merupakan reagen yang digunakan untuk
rumus empiris Cn H2n On . Karbohidrat menentukan kadar protein dengan
terbagi menajdi beberapa kelompok, metode DNS. Reagen DNS dipakai untuk
yaitu monosakarida, disakarida, mengukur gula pereduksi dengan Teknik
oligosakarida, dan polisakarida. kolorimetri pada metode DNS. Teknik ini
Monosakarida merupakan golongan yang hanya dapat mendeteksi satu gula
umum dijumpai di alam seperti glukosa pereduksi saja, seperti glukosa. Glukosa
dan fruktosa, disakarida seperti laktosa mempunyai gugus aldehida, sehingga
dan sukrosa, serta polisakarida seperti dapat dioksidasi menjadi gugus
pati. Karbohidrat selain menjadi sumber karboksil. Gugus aldehida yang dimiliki
energi, juga mempunyai fungsi lain bagi oleh glukosa akan dioksidasi oleh asam
tubuh. Karbohidrat berperan untuk 3,5-dinitrosalisilat menajdi gugus
memberikan rasa manis pada makanan, karboksil dan menghasilkan asam 3-
penghemat protein, pengatur metabolism amino-5-salisilat pada kondisi basa pada
lemak, membantu pengeluaran feses. suhu 90-100℃. Senyawa ini dapat
gula pereduksi merupakan gula dideteksi dengan spektrofotometer
yang memiliki kemampuan untuk dengan panjang gelombang 540 nm
mereduksi. Sifat mereduksi ini (Pujiati, et al.)
disebabkan karena adanya gugus hidroksi
yang bebas dan reaktif. Ujung dari gula
pereduksi ini, yaitu ujung yang

1
METODOLOGI gelas kimia 100 ml. Na-K-Tartarat
Alat dan Bahan ditimbang sebanyak 59,0254 gram pada
Alat yang digunakan dalam gelas kimia 100 ml. Na-metabisulfit
praktikum ini adalah botol reagen, ditimbang sebanyak 1,4654 gram pada
Erlenmeyer 250 mL, gelas kimia 100 gelas kimia 100 ml. semua gelas kimia
mL, gelas kimia 250 mL, gelas ukur ditutup menggunakan plastic. DNS
dilarutkan dengan sedikit akuades
25 mL, hot plate, kertas saring, labu
(±50 ml), dan di stirrer hingga larut.
ukur 100 mL, labu ukur 200 mL, pipet
NaOH (±20 ml) di stirrer hingga larut.
volume, spatula, stirrer, dan tabung NaOH dimasukkan ke DNS sambil di
didih. Bahan yang digunakan antara stirrer. Jika sudah, gelas kimia NaOH
lain akuades, DNS, H2SO4, fenol, dibilas. Kedua zat di stirrer dan
NaOH 10%, Na-K-tartrat, Na- dimasukkan sedikit Na-K-tartarat dengan
metabisulfit, plastik, sampel pangan spatula DNS, lalu dibilas. Fenol
(biskuit, selai, dan pisang). dikeluarkan dari dalam pendingin dan
didiamkan pada suhu ruang. Fenol
Prosedur ditimbang sebanyak 1,3418 gram ke
1. Persiapan Sampel Padatan dalam gelas kimia 100 ml, dan ditutup.
Sampel padatan dihaluskan Fenol dimasukkan ke pendingin. Fenol
menggunakan blender dan yang sudah ditimbang tadi dipanaskan
dihomogenkan menjdi bentuk serbuk. menggunakan hot plate hingga mencair.
Kemudian, ditimbang sebanyak 0,1-0,2 Kemudian, fenol dimasukkan ke dalam
gram sampel, dan dimasukkan ke dalam campuran NaOH. DNS dan Na-K-
tabung didih. 10 ml 𝐻2 𝑆𝑂4 1,5 M Tartarat distirrer dan setelah itu dibilas.
ditambahkan dan dipanaskan pada Ditepatkan dalam labu ukur 250 ml dan
waterbath yang mendidih selama 20 dihomogenkan. Terakhir, dimasukkan ke
menit sambal di stirrer untuk dalam botol reagen
menghidrolisis polisakarida da gula non-
pereduksi. Lalu, didinginkan dan 4. Pengukuran Kurva Standar
ditambahkan 12 ml NaOH 10% secara Prosedur pertama,sebanyak
perlahan. Dihomogenkan dan disaring ke 0,0ml (blanko) 0,4 mL ,0,8 mL 1,2
dalam labu ukur 100 ml. tabung didih mL 1,6 mL 2,0mL 2,4 mL larutan
dibilas menggunakan akuades dan standar di masukan ke dalam tabung
dimasukkan Kembali ke labu ukur
reaksi. Prosedur kedua, dimasukan
sebanyak 100 ml. Ditanda bataskan
dengan akuades. reagen DNS dimasukan sebanyak 3
mL. Prosedur ketiga, dipanaskan
2. Persiapan Sampel Selai dan Cair dengan menggunakan waterbath 90-
Sampel ditimbang sebanyak 3 100 o C selama 5 menit, kemudian
gra,, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. didinginkan. Prosedur keempat,
Kemudian, ditambahkan 50 ml air dan masing-masing tabunag reaksi
dihangatkan sambil di stirrer selama 10 ditepatkan dengan akuades hingga 25
menit. Kemudian, disaring ke dalam labu mL, dan dihomogenkan. Prosedur
ukur 100 ml, Erlenmeyer dibilas kelima.
menggunakan akuades, ditanda bataskan,
dan dihomogenkan. 10 ml larutan dipipet HASIL DAN PEMBAHASAN
ke dalam labu ukur 250 ml, ditanda
bataskan, dan dihomogenkan lagi. DNS atau Dinitrosalisilic Acid
merupakan reagen yang digunakan
3. Pembuatan DNS 250 mL
DNS ditimbang sebanyak 1,8715 pada metode DNS untuk mengukur
gram pada gelas kimia 250 ml. NaOH gula pereduksi dengan Teknik
ditimbang sebanyak 3,4958 gram pada kolorimetri. Pada metode ini hanya

2
dapat mendeteksi satu gula pereduksi sebanyak 100 ml. Ditanda bataskan
saja, misalnya glukosa. Reagen DNS dengan akuades.
berwarna kuning dan sangat sensitive Pada persiapan sampel selai dan
dengan cahaya. Prinsip metode DNS cair, sampel ditimbang sebanyak 3 gram,
adalah, gula pereduksi akan bereaksi dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
dengan reagen DNS membentuk Kemudian, ditambahkan 50 ml air dan
senyawa asam 3-amino-5- dihangatkan sambil di stirrer selama 10
nitrosalisilat yang berwarna kuning menit agar sampel bisa menjadi cair.
Kemudian, disaring ke dalam labu ukur
kecoklatan. Reaksi tersebut akan
100 ml, erlenmeyer dibilas menggunakan
berlangsung terus-menerus selama akuades, ditanda bataskan, dan
terdapat gula pereduksi dalam larutan dihomogenkan. 10 ml larutan dipipet ke
yang diujikan, sehingga dari warna dalam labu ukur 250 ml, ditanda
larutan yang berwarna kuning bataskan, dan dihomogenkan lagi.
menjadi jingga kemerahan (Hasanah
dan Iwan, 2015). Tujuan analisis Kemudian masuk ke pembuatan
dengan metode DNS dilakukan untuk DNS. Pertama, DNS ditimbang sebanyak
mengetahui aktivitas enzim selulase 1,8715 gram pada gelas kimia 250 ml.
berdasarkan kadar gula pereduksi NaOH ditimbang sebanyak 3,4958 gram
yang terbentuk sebagai hasil pada gelas kimia 100 ml. Na-K-Tartarat
ditimbang sebanyak 59,0254 gram pada
hidrolisis substrat oleh enzim selulase
gelas kimia 100 ml. Na-metabisulfit
(Azizah, 2017). ditimbang sebanyak 1,4654 gram pada
Langkah pertama dalam gelas kimia 100 ml. semua gelas kimia
metode ini, yaitu dengan ditutup menggunakan plastik. DNS
mempersiapkan sampel. Sampel dilarutkan dengan sedikit akuades
terdapat 3 jenis, sampel padat, sampel (±50 ml), dan di stirrer hingga larut.
semi-padat, dan sampel cair. Dalam NaOH (±20 ml) di stirrer hingga larut.
sampel padat, sampel padatan NaOH dimasukkan ke DNS sambil di
dihaluskan menggunakan blender stirrer. Tujuan penambahan DNS untuk
terlebih dahulu dan dihomogenkan membentuk NO2 tereduksi dan
menjadi bentuk serbuk. Kemudian, menghasilkan warna merah bata yang
ditimbang sebanyak 0,1-0,2 gram dapat diukur menggunakan
sampel, dan dimasukkan ke dalam spektrofotometer UV-Vis (Khairina dan
Yuanita, 2015). DNS berfungsi sebagai
tabung didih. 10 ml 𝐻2 𝑆𝑂4 1,5 M. reagen yang dapat membentuk senyawa
𝐻2 𝑆𝑂4 ditambahkan untuk berwarna dengan adanya gula pereduksi
memberikan suasana asam. seperti glukosa dan manosa sehingga
Kemudian, dipanaskan pada dapat menyerap radiasi elektromagnetik.
waterbath yang mendidih selama 20 Reaksi yang terjadi yaitu reaksi redoks
menit sambil di stirrer untuk antara glukosa dengan DNS yang
menghidrolisis polisakarida pada gula membentuk senyawa asam-3-amino-5-
non-pereduksi. Lalu, didinginkan dan nitrosalisilat (Chua, et al., 2012).
ditambahkan 12 ml NaOH 10% Reaksinya sebagai berikut :
secara perlahan untuk menciptakan
suasana basa agar reaksi dapat terjadi.
Dihomogenkan dan disaring ke dalam
labu ukur 100 ml. tabung didih dibilas
menggunakan akuades dan
dimasukkan Kembali ke labu ukur Gambar 1. Reaksi glukosa dengan 3,5-
Dinitrosalisilat.

3
NaOH berfungsi untuk memberikan yang dimasukkan ke dalam
suasana basa yang diperlukan untuk spektrofotometer tidak hanya satu saja,
reaksi redoks antara DNS dan glukosa tetapi ada beberapa sampel yang disebut
pada sampel. Jika sudah, gelas kimia sebagai deret standar. Dimana deret
NaOH dibilas. Kedua zat di stirrer dan standar ini akan dimasukkan ke dalam
dimasukkan sedikit Na-K-tartarat dengan kuvet. Kuvet deret standar pertama
spatula DNS, lalu dibilas. Penambahan dikosongkan sebagai blanko. Perlu
Na-K-tartarat berfungsi untuk mencegah diperhatikan ketika memegang kuvet.
reagen dari oksigen terlarut yang dapat Kuvet terdapat empat sisi, sisi yang
mengganggu oksidasi glukosa. Fenol dipegang adalah yang bagiannya terdapat
dikeluarkan dari dalam pendingin dan garis-garis. Apabila tidak, hal ini dapat
didiamkan pada suhu ruang. Fenol mempengaruhi ke keakuratan hasil
ditimbang sebanyak 1,3418 gram ke analisis nantinya.
dalam gelas kimia 100 ml, dan ditutup. Data hasil serapan deret yang
Fenol dimasukkan ke pendingin. Fenol sudah didapat, dibuat kurva
yang sudah ditimbang tadi dipanaskan standarnya. Dengan hubungan linier
menggunakan hot plate hingga mencair. antara absorbansi dan konsentrasi
Kemudian, fenol dimasukkan ke dalam larutan standar. Persamaan garis pada
campuran NaOH. Penambahan Fenol
berfungsi untuk meningkatkan intensitas
kurva tersebut didapat bahwa regresi
warna yang dihasilkan selama proses linier hubungan antara absorbansi dan
color developing. DNS dan Na-K- konsertasi larutan standar adalah y=
Tartarat distirrer dan setelah itu dibilas. 0,0127x + 0,0026. Dari persamaan ini
Ditepatkan dalam labu ukur 250 ml dan diperoleh bahwa konsentrasi sampel
dihomogenkan. Terakhir, dimasukkan ke yaitu, dengan mensubtitusi Y yaitu
dalam botol reagen. absorbansi sampel untuk mencari
konsntrasi nya (x). jika sudah
Kemudian analisis dilakukan diketahui konsentrasi sampel, %
menggunakan instrumen karbohidrat bisa dihitung.
spektrofotometer UV-Vis dengan
absorbansi dilakukan pada panjang
gelombang 540 nm dikarenakan senyawa Tabel 1. Konsentrasi Sampel
asam-3-amino-5-nitrosalisilat yang sampel Konsentrasi
berwarna jingga kemerahan dapat sampel
menyerap dengan kuat radiasi Biskuit (A1) 22,079
elektromagnetik pada panjang Biskuit (A2) 22,079
gelombang 540 nm (Goncalves, 2010). Selai coklat (B1) 14,165
Spektrofotometer merupakan alat yang Selai coklat (B2) 14,165
digunakan untuk mengukur transmitan Pisang (C1) 8,181
atau absorban dari suatu sampel sebagai Pisang (C2) 8,181
fungsi panjang gelombang, tiap media
akan menyerap cahaya pada panjang Tabel 2. Hasil Penentuan Karbohidrat
gelombang tertentu tergantung pada
senaywa atau warna yang terbentuk
(Cairns, 2009). Spektrofotometer akan
melewatkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu pada suatu objek
kaca atau yang biasa disebut sebagai
kuvet. Dimana sebagian dari cahaya
tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi cahaya yang
diserap akan sebanding dengan
konsentrasi larutan pada kuvet. Sampel

4
(Rahmansyah & Sudiana, 2003). Bisa
disebabkan karena lingkungan yang
mengganggu proses enzimatis
maupun produknya berupa gula
pereduksi (Rahmansyah et al., 2003).

KESIMPULAN
Praktikum kadar air dengan metode
thermogravimetri didapatkan hasil kadar
air sampel A, B, C, dan D2 memenuhi
syarat mutu SNI kecuali D1 yang tidak
memenuhi standar. Sedangkan untuk
sampel bawang merah dan putih tidak
ditemukan data SNI sehingga tidak bisa
dibandingkan. Pada akhrinya praktikan
dapat memahami dan melakukan analisis
Dari tabel dapat dilihat, bahwa kadar air metode thermogravimetri dan
persentase karbohidrat pada sampel thermovolumetri.
yaitu, biskuit (A) sebesar 68,28%;
kadar karbohidrat selai coklat (B) DAFTAR PUSTAKA
sebesar 5,88%; kadar karbohidrat
pisang (B) sebesar 3,40%. Pujiati, M., & Prasetyo, W. A. E. N.
Biskuit tepung mocap memiliki BIOTEKNOLOGI BERBASIS
PROYEK Produksi Purifikasi
kadar gula reduksi sebesar 10,26% Enzim Selulase dari Kapang
(Tanti, 2017). Pisang cavendish Trichoderma viride dan
memiliki kadar gula seduksi sebesar Potensinya dalam Bioscouring.
9,53 + 1,92 % (Mianadhiroh, Argo, & Azizah, N. (2017). Pemurnian enzim
Lastriyanto, 2021). Pasta coklat selulase dari isolat khamir jenis
candida utilis menggunakan
memiliki kadar gula pereduksi fraksinasi amonium
sebesar 1,0287 % (Putri, 2018). sulfat (Doctoral dissertation,
Apabila dibadingkan, kadar gula universitas Islam Negeri
pereduksi pada sampel biskuit dan Alauddin Makassar).
Chua, M., Chan, K., Hocking, T. J., Williams,
selai cokelat, nilainya lebih besar. P. A., Perry, C. J., & Baldwin, T. C,
Pada pisang cavendish kadar gula 2012. Methodologies for The
pereduksi hasil uji lebih rendah. Extraction and Analysis of
Konjac Glucomannan from Corms
Dilihat pad nutrition facts, of Amorphophallus Konjac K. Koch.
kadar karbohidrat biskuit sebesar Carbohydrate Polymers, Vol. 87 No.
59,2%; kadar karbohidrat selai coklat 3, pp. 2202-2210.
Gonçalves, C., Rodriguez, J. R., Gomes,
sebesar 59,5%; kadar karbohidrat N., Teixeira, J., Belo, I, 2010.
pisang sebesar 22,7%. Dibandingkan Adaptation of dinitrosalicylic acid
dengan hasil pengujian, karbohidrat method to microtiter plates. Anal.
Methods, Vol. 2, pp. 2046-2048.
biskuit, selai cokelat, dan pisang
Rahmansyah, M., & Sudiana, I. M.
dibawah standar nutrition facts pada
(2003). Optimasi analisis amilase
kemasan.
dan glukanase yang diekstrak
Perbedaan hasil ini bisa terjadi
dari miselium Pleurotus
karena penguraian karbohidrat di ostreatus dengan asam 3, 5
dalam sampel menjadi senyawa lain. dinitrosalisilat. Berkala
Pada saat inkubasi, apabila terlalu Penelitian Hayati, 9(1), 7-12.
lama bisa menurunkan perolehan gula
pereduksi hasil aktivitas enzim

5
Hasanah, Nur dan Iwan Saskiawan. (Pachyrrhyzus Erosus)
“Aktivitas Selulase Isolat Jamur Terhadap Kadar Glukosa Darah
dari Limbah Media Tanam Rattus Norvegicus. Facultas Of
Jamur Merang”. J. Prosedium Mathematic And Sciences State
University Of Surabaya. UNESA
Seminar Masyarakat Biodiv
Journal of chemistry, 4(1).
Indonesia 1, no.5 (2015): h.
1110-1115.
Cairns, D. 2009. Intisari Kimia Farmasi
Khairani, A., & Yuanita, L. (2015).
Pengaruh Variasi Lama Edisi Kedua. BUku Kedokteran
Penyimpanan Umbi Bengkuang EGC, Jakarta.

6
LAMPIRAN

7
8

Anda mungkin juga menyukai