ABSTRAK
Pada industri makanan, selain faktor kuantitas yang perlu dipenuhi tetapi
ada faktor kualitas yang tidak kalah penting dan harus dipenuhi untuk mencukupi
kebutuhan konsumen. Produk yang dihasilkan perlu dipastikan bahwa terbebas dari
kontaminasi agar tidak terjadi keracunan hingga penyakit. Salmonella dan Shigella
merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui kontaminasi bakteri Salmonella dan
Shigella pada sampel limbah rumah makan (1), limbah cuci sayur (2), limbah lab
(3), limbah kaki lima (4), limbah tahu (5), limbah cuci daging (6), limbah tekstil
(7), limbah ikan (8), limbah selokan (9), dan limbah sungai (10). Hasil yang didapat
bahwa kelompok 1,2,3,4,5,7,8,9, dan 10 terdeteksi adanya koloni berwarna hitam
yang berarti Salmonella dan koloni berwarna merah muda yang berarti Shigella,
sedangkan kelompok 6 hanya terdeteksi adanya Shigella.
Kata kunci: Air limbah, salmonella, shigella.
selain faktor kuantitas yang perlu produk. Pada metode ini bakteri yang
dipenuhi tetapi ada faktor kualitas paling umum untuk dijadikan sebagai
yang tidak kalah penting dan harus indikator tercemar dan tidaknya
juga pada agar miring TSI dengan empedu yang dapat menghambat
digoreskan pada permukaan agarnya pertumbuhan bakteri dengan gram
dan ditusukkan di bagian bawah agar. positif (Putri et al., 2021). Hal ini
Isolat juga diinokulasikan pada agar berarti Salmonella dan Shigella, yang
tegak LIM atau SIM menggunakan merupakan bakteri gram negatif,
jarum ose lurus. Isolat yang telah dapat tumbuh dengan baik. Medium
diinokulasikan diinkubasi pada suhu TTB harus dipanaskan terlebih
35oC selama 18-24 jam. Hasil dahulu agar tidak menjendal, tetapi
inkubasi diamati. Pada agar TSI dapat media tidak boleh terlalu panas
diketahui terjadinya fermentasi sehingga botol medium dialirkan
glukosa, laktosa, atau sukrosa dahulu dengan air mengalir. Pada
produksi hidrogen sulfida. Pada medium selenit cystine, apabila
medium LIM dan SIM dapat inkubasi terlalu lama maka
diketahui produksi lisin pertumbuhan koliform akan menjadi
dekarbosilase, H2S, indol, dan dominan. Selain itu, pertumbuhan
motilitas bakteri. Reaksi spesifik koliform yang lebih dominan
dicocokan dengan tabel ciri spesifik dibandingkan dengan Salmonella
Salmonella-Shigella pada medium dapat menyebabkan sulitnya isolasi
TSI, LIM, atau SIMa. berikutnya.
Prosedur pertama yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan dalam pengujian bakteri
Pada praktikum kali ini Salmonella-Shigella, yaitu dipipet
meidum yang digunakan ialah suspensi cair sebanyak 1 ml ke dalam
medium TTB atau Tetrathionate 9 ml medium perbanyakan TTB
Broth. Menurut Moriñigo et al. sehingga diperoleh pengenceran 1:10.
(1993), medium TTB dapat Tabung reaksi dibungkus
digunakan untuk pertumbuhan dari menggunakan alumunium foil.
Salmonella typhi yang biasanya Pembungkusan dilakukan karena
hanya tumbuh pada media yang medium TTB mengandung KI
mengandung selenite. TTB terdapat sehingga sensitif terhadap cahaya.
kandungan senyawa selektif garam Kemudian kultur diinkubasi pada
Nama Asisten : Jedi Riazi
Tanggal Praktikum : 15 Mei 2023
Tanggal Pengumpulan : 2 Juni 2023
suhu 37oC selama 16-18 jam. Waktu SSA juga terkandung pepton yang
optimum inkubasi dapat dilihat ketika berperan untuk pemberi nutrisi untuk
senyawa antimikroba bakteriosin pertumbuhan bakteri (Splittsoesser &
diproduksi optimal yang ditandai Vanderzant, 1992).
dengan besarnya zona bening. Apabila sampel menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian yang positif Salmonella, maka akan
dilakukan oleh Khoiriyah dan memiliki ciri-ciri adanya koloni
Ardiningsih (2014), waktu optimal berwarna hitam. Ciri-ciri sampel
untuk inkubasi Salmonella dilakukan positif mengandung Shigella ditandai
selama 16-18 jam dengan alasan dengan adanya koloni berwarna
karena waktu inkubasi optimum bagi merah muda. Bakteri Salmonella akan
Salmonella adalah ketika 16 jam. menghasilkan enzim tiosulfat
Dilanjutkan dengan reduktase yang akan bereaksi dengan
dicelupkan satu ujung jarum ose ke kandungan sodium tiosulfat yang ada
dalam medium perbanyakan dan pada media SSA sehingga muncul
digoreskan pada medium selektif endapan atau bintik hitam yang
SSA secara kuadran. Selanjutnya, merupakan gas H2 S. berbeda dengan
diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 bakteri Shigella, bakteri ini tidak
jam. Streak pada SSA dilakukan agar menghasilkan enzim tiosulfat
koloni dapat tumbuh secara terpisah. reduktase sehingga koloni yang
Medium Salmonella-Shigella Agar terbentuk tidak berwarna dan tidak
(SSA) digunakan karena media SSA berbintik hitam (Aini, 2018).
merupakan media selektif yang dapat Berdasarkan hasil pengujian
mendeteksi keberadaan bakteri bakteri Salmonella-Shigella pada
Salmonella dan Shigella yang tumbuh tabel 1, didapatkan pada kelompok 1,
pada sampel. Pada SSA terkandung 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, dan 10 terdeteksi
garam empedu, brillian green, dan adanya Salmonella dan Shigella yang
tiosulfat yang memiliki fungsi ditandai dengan adanya koloni
sebagai penghambat bakteri gram berwarna hitam yang berarti
positif dan bakteri koliform lainnya Salmonella dan merah muda yang
(Febriyanti, 2020). Pada medium berarti Shigella. Akan tetapi, pada
Nama Asisten : Jedi Riazi
Tanggal Praktikum : 15 Mei 2023
Tanggal Pengumpulan : 2 Juni 2023
sedikit koliform E.coli pada LBDS. dan Shigella yang ditandai dengan
menyebar pada ketiga cawan petri. yang ditandai dengan adanya koloni
Pada sampel limbah cuci sayur, tidak bakteri berwarna hijau mengkilap.
lain yaitu Salmonella yang tumbuh positif terdapat E.coli yang ditandai
dan Shigella yang tumbuh menyebar permukaan agar dan pada LBDS
dibagian tengah dan tidak ditemukan bakteri E.coli tumbuh lebih banyak.
adanya E.coli. Pada limbah kaki lima, Pada limbah sungai, pada LBSS 0,1
hanya sedikit, dan tidak adanya Shigella. Akan tetapi, pada LBSS 1
LAMPIRAN
Salmonella Shigella
Sampel Foto Ket
(positif/negatif) (positif/negatif)
Limbah
Terdapat koloni berwarna
Cuci negatif positif
putih (Shigella)
Daging
Nama Asisten : Jedi Riazi
Tanggal Praktikum : 15 Mei 2023
Tanggal Pengumpulan : 2 Juni 2023